Mudabicara.com_ Cara membaca buku filsafat bukan perkara mudah, tak jarang seorang pembaca malah gagal faham saat membaca teks filsafat atau buku filsafat.
Jika kalian memiliki buku filsafat yang ingin kalian baca untuk pertama kalinya. Kalian harus memahami terlebih dahulu bahwa buku filsafat tidak seperti novel atau entri ensiklopedia.
Nah! kali ini mudabicara ingin mengulas lebih dalam tentang 10 tips cara memahami teks filsafat. Selengkapnya simak ulasan berikut ini:
Baca Juga : 10 Manfaat Belajar Filsafat Untuk Anak Muda
10 Tips Cara Memahami Teks Filsafat
1. Membaca untuk Memahami
Ingatlah bahwa ketika kalian membaca filsafat, apa yang sebenarnya kalian lakukan adalah mencoba memahami sebuah tulisan.
Hal ini sangat berbeda dengan bentuk membaca lainnya , seperti katakanlah membaca halaman surat kabar untuk mengumpulkan informasi atau membaca novel untuk menikmati cerita yang bagus.
Membaca teks dan buku filsafat adalah membaca dengan latihan untuk memahami sehingga membaca buku filsafat tidak bisa dilakukan dengan cara cepat baik skimming maupun scanning.
2. Membaca Buku Filsafat Adalah Membaca tentang Berdebat
Buku Filsafat adalah tulisan persuasif. Ketika kalian membaca sebuah karya filsafat, kalian sedang membaca pendapat seorang penulis yang mencoba meyakinkan kalian tentang masuk akal atau tidak masuk akal suatu posisi.
Apakah kalian akan seperti posisi penulis? Untuk mengambil keputusan, kalian harus memahami sepenuhnya ide-ide yang disajikan dan strategi retoris yang digunakan.
Sehingga membaca karya filsafat tak lain adalah membaca dengan beretorika dan berdialektika.
Baca Juga : Mengenal Pandangan Filsafat Jiwa Al Kindi
3. Jangan Tergesa-Gesa
Tulisan-tulisan filsafat padat dan sulit. Saat membaca, tetapkan tujuan yang realistis. Meskipun membaca satu halaman novel hanya membutuhkan waktu tiga puluh detik, beberapa halaman dalam filsafat memerlukan setidaknya sepuluh menit atau bahkan lebih.
Maka membaca buku filsafat membutuhkan waktu dan kondisi yang tenang agar kita sebagai pembaca dapat dengan leluasa memahami apa yang sedang kita baca.
4. Menentukan Tujuan dan Poin Utama
Sebelum benar-benar mulai membaca, bacalah sekilas makalah tersebut untuk memahami poin utama yang ingin disampaikan penulis dan struktur tulisannya.
Jika berupa esai, bacalah paragraf pertama dan terakhir secara keseluruhan. Jika itu sebuah buku, lihatlah daftar isinya dan bacalah kata pembukanya.
Setelah kalian membaca sekilas bagian tersebut, kalian akan lebih siap untuk mendalami dan membaca keseluruhan teks dengan cerdas.
5. Membubuhi Keterangan
Bawalah pensil dan stabilo bersama kalian dan tandai bagian-bagian yang menurut kalian penting: di mana tesis utama dinyatakan; di mana konsep-konsep utama diperkenalkan; di mana argumen atau alasan utama diberikan.
Cobalah juga untuk memahami juga titik-titik terlemah dalam keseluruhan bagian sehingga kalian akan mudah mengulang dan menemukan ide-ide pokok dalam setiap bahasan.
6. Berpikir kritis
Tugas kalian sebagai pembaca buku filsafat bukan hanya menerima informasi, seperti yang kalian lakukan dengan buku teks biologi, kalian terlibat dalam suatu argumen.
Kalian boleh setuju atau tidak setuju namun bagaimanapun juga, kalian perlu mengetahui alasan kalian membentuk opini tertentu.
Saat kalian membaca, carilah kekurangan dalam argumen penulis, dan tandai.
Jika kalian membaca untuk kelas, kalian hampir pasti akan diminta untuk menulis atau berbicara tentang tanggapan kalian terhadap argumen penulis.
Baca Juga : Apa Itu Positivisme? Aliran Filsafat Auguste Comte
7. Jangan Berpikir Sendiri
Kritik filosofis biasanya tidak sejalan dengan pemikiran cepat. Filsafat bersifat reflektif: meskipun berpikir sambil membaca adalah hal yang wajar, kalian harus memeriksa tanggapan kalian setidaknya tiga kali untuk memastikan tanggapan tersebut benar-benar sesuai.
Wawasan dan kritik brilian kalian mungkin tidak dibangun dengan baik. Jadi, ingatlah: bersikaplah rendah hati, sabar, dan teliti.
Cobalah mencari pembanding baik buku maupun mecari teman untuk mendiskusikan buku yang sedang kalian baca.
8. Kembangkan Empati Filosofis dan Kritik Diri
Untuk membangun keterampilan membaca buku filsafat yang hebat, kalian perlu memupuk empati filosofis dan kritik diri.
Menulis filsafat itu menantang. Bersikaplah empati: setelah kalian melontarkan beberapa kemungkinan kritik, bayangkan mengambil peran sebagai lawan dan cobalah menjawab kritik.
Latihan ini dapat meningkatkan pemahaman kalian tentang buku filsafat secara dramatis, menunjukkan sudut pandang yang sebelumnya tidak jelas untuk kalian fahami.
9. Membaca Ulang
Saat kalian memilah dan menyempurnakan komentar kritis kalian, periksa kembali teks tersebut untuk menyegarkan ingatan kalian.
Hal tersebut bertujuan untuk mempertajam pemikiran dan memastikan kalian dapat menafsirkan apa yang dimaksud penulis dengan benar.
Kadang pemahaman kita tentang sesuatu bisa berubah seiring dengan informasi yang kita dapatkan.
Baca Juga : Mengenal Teori Hukum Tiga Tahap Auguste Comte
10. Terlibat dalam Diskusi Filsafat
Salah satu cara terbaik untuk memahami dan menganalisis sebuah buku filsafat adalah dengan mendiskusikannya dengan orang lain.
Tidak selalu mudah untuk menemukan teman yang tertarik mendiskusikan filsafat secara panjang lebar namun sering kali anggota kelas kalian yang lain bersedia membicarakan isi tugas.
Bersama-sama, kalian mungkin sampai pada kesimpulan yang tidak terpikirkan oleh kalian sendiri sehingga berdiskusi dengan teman akan membantu kalian lebih memahami dan meningkatkan daya nalar.
Nah! cukup sekian tips cara membaca buku filsafat kali ini, sampai jumpa pada pembahasan selanjutnya.