11 Jenis Pantun Indonesia, Lengkap Beserta Contohnya

Sastra975 Dilihat

Mudadabicara.com_ Pantun adalah salah satu jenis puisi lama yang  terkenal di Indonesia. Awalnya pantun merupakan sastra lisan namun sekarang pantun sering kita jumpai dalam bentuk tulisan.

Pantun sendiri terdiri dari dua bagian yaitu sampiran dan isi. Sampiran adalah dua baris pertama dan biasanya tidak memiliki hubungan dengan bagian isi. Sampiran hanya berfungsu sebagai rima.Sedangkan isi adalah dua baris terakhir yang berisi maksud dari pantun itu sendiri.

BACA JUGA : Mengenang Perlawanan Wiji Thukul Lewat “Puisi Untuk Adik”

Selama ini pantun berperan sebagai alat pemelihara bahasa, penjaga fungsi kata sekaligus kemampuan untuk menjaga alur berfikir. Dengan pantun seseorang akan memikirkan makna kata sebelum berucap. Selain itu pantun juga melatif orang untuk berfikir asosiatif terkait kaya ternyata memiliki kaitan dengan kata lainnya.

Secara sosial pantun berfungsi untuk menjalin komunukasi serta memperkuat pergaulan. Faktanya memang tidak semua orang lihai untuk bermain kata-kata, apalagi berhubungan dengan pantun.

Nah! Kali ini mudabicara ingin mengulas lebih dalam tentang 11 Jenis Pantun Indonesia, lengkap beserta contohnya. Selengkapnya simak ulasan berikut ini:

Mengenal 11 Jenis Pantun Indonesia

1.Pantun Adat

Menanam kelapa di pulau Bukum 

Tinggi sedepa sudah berbuah 

Adat bermula dengan hukum 

Hukum bersandar di Kitabullah

Ikan  berenang di dalam lubuk 

ikan belida dadanya panjang

Adat pinang pulang ke tampuk

Adat sirih Pulang ke gagang

Menanam kelapa di Pulau Bukum 

Tinggi sedepa sudah berbuah

Adat bermula dengan hukum 

Huku Bersandar di Kitabulloh 

BACA JUGA : Pembagian Sastra lama Indonesia, Macam dan Jenisnya

2. Pantun Agama  

Bunga kenangan di atas kubur 

Pucuk sari pandan Jawa 

Apa guna sombong dan takabur

Rusak hati badan binasa

Anak ayam turun sepuluh

Mati seekor tinggal sembilan 

Bangun pagi sembahyang subuh 

Minta ampun kepada tuhan 

BACA JUGA : Apa Saja Istilah Dalam Karya Sastra, Ini Jawabanya?

3. Pantun Budi 

Biarlah orang bertanam buluh 

Mari kita bertanam padi 

Biarlah orang bertanam musuh 

Mari kita menanam budi 

Sarat perahu muat pinang 

Singgah berlabuh di Kuala Daik 

Jahat Berlaku lagi dikenang 

Inikan Pula budi yang baik 

Bunga cina di atas batu 

Daunnya lepas ke dalam ruang 

Adat budaya tidak berlaku 

Sebabnya emas budi terbuang 

BACA JUGA : Pengertian Unsur Intrinsik, Macam dan Contohnya

4. Pantun Jenaka

Sakit kaki ditikam jeruju 

Jeruju ada di dalam paya 

Sakit hati memandang susu 

Susu ada dalam kebaya 

Jika kamu beli belimbing 

Jangan lupa beli durian 

Walaupun saya ceking 

Tetapi saya yang terkeren 

5. Pantun Kepahlawanan 

Kalau orang menjaring ungka

Rebung seiris akan pengukusnya 

Kalau orang terceorong kemuka 

Ujung keris akan pengahpusnya

Esa elang kedua belalang 

Takkan kayu berbatang jemari

Esa hilang dua terbilang 

Takkan melayu hilang di bumi 

Adakah perisai bertali rambut 

Rambut dipintal akan cemara 

Adakah misai tahu takut 

Kami pun muda lagi perkasa

BACA JUGA : Pengertian Sastra, Fungsi dan Macamnya

6. Pantun Kias

Di sana gung di sini gunung 

Di tengah-tengahnya pulau Jawa 

Wayangnya bingung Dalangnya bingung 

Yang penting bisa ketawa 

Berburu kepadang datar 

Dapatkan rusa belang kaki 

Berguru kepalang ajar 

Bagaikan bunga kembang tak jadi 

Ayam sabung jangan dipaut 

Jika ditambat kalah laganya 

Asam di gunung ikan di laut 

Dalam belanga bertemu juga 

7. Pantun Nasihat

Padang temu padang baiduri

Tempat raja membangun kota 

Bijak bertemu dengan jauhari 

Bagaikan cincin dengan permata 

Di gunung sana kau suka berlibur 

Di gunung sini kau suka tertawa

BACA JUGA : Membaca Puisi-Puisi Linus Suryadi AG

Bila sudah masuk kubur 

Hanya amal yang dibawa 

Kayu cendana di atas batu 

Sudah diikat dibawa pulang 

Adat dunia memang begitu 

Benda yang buruk memang terbuang

8. Pantun Percintaan 

Ikan sepat dimasak berlada 

Kutunggu digulai anak seberang

Jika tak dapat di masa muda 

Kutunggu sampai beranak seorang 

Limau purut lebat dipangkal

Sayang selasih condong uratnya 

Angin ribut dapat ditangkal 

Hati yang kasih apa obatnya 

BACA JUGA : Mengilhami Puisi Peringatan Wiji Thukul

Coba-coba menanam mumbang 

Moga-moga tumbuh kelapa

Coba-coba bertanam sayang 

Moga-moga menjadi cinta 

9. Pantun Peribahasa 

Kehulu memotong pagar 

Jangan terpotong batang durian 

Cari guru tempat belajar 

Jangan jadi sesal kemudian 

Pohon pepaya di dalam semak 

Pohon manggis sebesar lengan 

Kawan tertawa memang banyak 

Kawan menangis diharap jangan 

BACA JUGA : Lembayung Jingga di Pantai Kuta

Berakit-rakit kehulu 

Berenang-renang ketepian 

Bersakit-sakit dahulu 

Bersenang-senang kemudian 

10. Pantun Perpisahan 

Duhai selasih janganlah tinggi 

Kalaupun tinggi berdaun jangan 

Duhai kekasih janganlah pergi 

Kalaupun pergi bertahun jangan 

Kalau ada sumur di ladang 

Bolehkah kita menumpang mandi 

Kalau ada umurku panjang 

Bolehkah kita bertemu lagi 

BACA JUGA :  Mengilhami Sajak “Do’a Koruptor Yang Baik Dan Benar” Agus Noor

Pucuk pauh delima batu 

Anak sembilang di tapak tangan 

Biar jauh di negeri satu 

Hilang di mata di hati jangan

11. Pantun Teka Teki 

Kalau tuan muda teruna 

Pakai seluar dengan gayanya 

Kalau tuan bijak laksana 

Biji di luar apa buahnya 

Kalau tuan bawa keladi 

Bawakan juga sipucuk rebung 

Kalau tuan bijak bestari 

Binatang apa tanduk di hidung?

BACA JUGA : Mengilhami Puisi Derai-derai Cemara, Chairil Anwar

Terendak bentan lalu dibeli 

Untuk pakaian saya turun ke sawah 

Kalaulah tuan bijak bestari 

Apa binatang kepala di bawah 

Sekian pembahasan mengenai 11 jenis pantun Indonesia berdasarkan isi sekaligus contonya kali ini, semoga bermanfaat untuk kalian semua. Selamat membaca

 

Tulisan Terkait: