Mudabicara.com_Menjelang berakhirnya tahun 2024, Menteri Agama (Menag) Nasarudin Umar mengajak seluruh jajarannya untuk memulai tahun 2025 dengan semangat dan energi baru.
Perlunya membangun moralitas dan spiritualitas sebagai landasan kehidupan berbangsa serta mengingatkan pentingnya menjaga harmoni di tengah keberagaman Indonesia.
Nasaruddin menyampaikan pesan tersebut dalam acara Refleksi dan Proyeksi Kemenag yang berlangsung di Jakarta.
Baca Juga: Tolak Kenaikan PPN 12 Persen, PB HMI MPO Desak Presiden Terbitkan Perppu
“Mari kita mulai tahun baru ini dengan optimisme dan semangat pembaruan. Insya Allah, kita dapat mencapai target-target yang telah ditetapkan,” ucap Nasaruddin dalam keterangannya Sabtu (28/12) malam.
Ia mengingatkan pentingnya menjaga harmoni di tenah keberagaman Indonesia. Dia menggambarkannya sebagai karya seni ciptaan Tuhan.
“Indonesia adalah lukisan Tuhan yang indah. Kerukunan adalah aset berharga yang harus dijaga, lebih bernilai daripada sumber daya alam lainnya,” terangnya.
Imam besar Masjid Istiqlal itu mengatakan landasan kehidupan berbangsa perlu dibangun dengan moralitas dan spiritalitas.
Menuurtnya, tanpa dasar nilai-nilai moral dan spiritualitas, pembangunan tidak akan memiliki keberlanjutan.
Menurut dia bangunan-bangunan monumental seperti Piramida di Mesir, Kab’bah di Makkah, dan Borobudur di Indonesia, berdiri kokoh akrena dibangun dengan fondasi spiritalitas.
“Mari kita jadikan nilai-nilai ilahi sebagai dasar setiap tindakan kita,” ucapnya.
Pada acara tersebut juga digelar pengukuhan relawan moderasi beragama yang nantinya mereka akan memperkuat kerukunan umat beragama.
Selain itu, memberikan penghargaan Moderasi Beragama Award kepada berbagai instansi dan lembaga yang telah berperan aktif dan dinilai unggul dalam medukung moderasi beragama.
Baca Juga: Pilkada Serentak 2024 dan Masa Depan Demokrasi Elektoral
Dalam kesempatan yang sama Kepala Balitbang dan Diklat Kemenag Amien Suyitno mengatakan pentingnya melakukan muhasabah dan introspeksi terhadap kekurangan-kekurangan yang ada. Sesuai dengan pesan yang kerap ditekankan oleh Menag Nasaruddin.
Menurutnya tema Refleksi dan Proyeksi dipilih untuk menggugah introspeksi dan mempersiapkan program-program prioritas. Ia juga menjelaskan bahwa refleksi tidak hanya bertujuan untuk mengevaluasi kinerja masa lalu. Tetapi juga untuk merancang proyeksi dan langkah strategis di tahun 2025.
“Semoga tahun 2025 menjadi momentum bagi Kemenag untuk semakin meningkatkan kinerjanya. Kami yakin, berbagai program Kemenag akan semakin terstruktur dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” pungkasnya.