Mudabicara.com_Musim kompetisi La Liga 2025/2026 baru saja dimulai, namun Real Madrid sudah terlibat konflik tajam dengan wasit yang bertugas di lapangan.
Ketegangan memuncak setelah pertandingan melawan Real Sociedad pada Sabtu (13/9/2025) malam WIB.
Sejak awal musim, klub ibu kota Spanyol ini merasa sejumlah keputusan wasit tidak berpihak kepada mereka.
Sejumlah gol yang mereka cetak dibatalkan dengan dalih yang dipandang janggal oleh tim dan pendukungnya.
Baca Juga: Gamal Bachri Syamsul Tegaskan Jiki Ujung Ketua Umum Sah DPP HIMA Kosgoro 1957
Pada pertandingan terakhir, Dean Huijsen langsung diganjar kartu merah. Keputusan ini menambah panjang daftar keluhan Madrid dan menyulut emosi para pendukung.
Menurut pandangan klub, rangkaian insiden seperti ini bukanlah hal baru. Oleh karena itu, mereka berencana mengambil jalur formal dengan menyampaikan keluhan ke badan sepak bola internasional.
Rencana Adukan ke FIFA
Berdasarkan informasi dari AS, saluran resmi klub, Real Madrid TV, menyatakan bahwa pihak manajemen tengah mempersiapkan berkas pengaduan resmi.
Dokumen ini akan diajukan ke FIFA sebagai tanggapan atas dugaan ketidakberesan kepemimpinan wasit di kompetisi La Liga.
Dalam laporan itu, tidak hanya kejadian dari musim berjalan yang dicantumkan. Mereka juga mencantumkan data dari musim sebelumnya sebagai indikasi adanya pola kesalahan yang terjadi secara konsisten.
Real Madrid menilai bahwa mereka telah berkali-kali mengalami perlakuan tidak adil dalam kompetisi. Ini dinilai bukan insiden terpisah, melainkan permasalahan sistemik.
Pemicu Utama Kontroversi
Insiden yang menjadi puncak kemarahan adalah ketika Dean Huijsen dikeluarkan dari lapangan. Menurut pihak klub, Huijsen bukanlah pemain terakhir karena masih ada Eder Militao beberapa meter di belakangnya.
Yang memperkeruh keadaan adalah keputusan VAR yang tidak mengarahkan wasit untuk melihat kembali tayangan ulang.
Hal ini memperkuat pandangan bahwa keputusan tersebut diambil secara sepihak dan terburu-buru.
Tak hanya itu, gol Kylian Mbappe kembali dibatalkan. Arda Guler pun mengalami situasi serupa, memperparah ketegangan yang sudah memanas.
Baca Juga: Nasir Djamil: RUU Perampasan Aset Bisa Saja Didahulukan dari RKUHAP
Madrid vs La Liga
Real Madrid TV bahkan menggunakan istilah “aib” untuk menggambarkan bagaimana La Liga dijalankan.
Mereka menganggap banyaknya keputusan kontroversial mencoreng profesionalitas penyelenggara liga.
Konflik ini bisa berkembang menjadi konfrontasi terbuka antara klub dan operator liga. Jika pengaduan resmi benar-benar diajukan, ketegangan antara keduanya kemungkinan besar akan semakin memburuk.
Tinggal menunggu bagaimana FIFA akan menyikapi masalah ini. Jika laporan diterima dan ditindaklanjuti, bukan tidak mungkin ada konsekuensi besar terhadap otoritas penyelenggara liga di Spanyol.
