Digitalisasi UMKM Dorong Pertumbuhan dan Perluas Pasar Nasional

Ekonomi4 Dilihat

Mudabicara.com_Kemajuan teknologi digital telah membawa perubahan besar bagi perkembangan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia.

Adaptasi terhadap era digital oleh para pelaku UMKM terbukti memberikan dampak positif dalam meningkatkan kapasitas bersaing, memperluas jangkauan konsumen, dan secara nyata menaikkan pendapatan.

Dalam beberapa tahun terakhir, proses digitalisasi telah merevolusi cara UMKM menjalankan usahanya.

Mulai dari strategi pemasaran melalui media sosial, pemanfaatan platform dagang daring, hingga sistem pembayaran non-tunai, teknologi kini menjadi komponen utama yang mendorong percepatan pertumbuhan UMKM di tanah air.

Baca Juga: DPR Dukung Aturan Baru Justice Collaborator Prabowo

“Digitalisasi bukan lagi pilihan, melainkan keharusan bagi UMKM agar tetap relevan dan berdaya saing,” kata Ketua Tim Implementasi Gim Kementerian Komunikasi dan Digital Tita Ayuditya Surya dalam acara Peran Teknologi Digital Dongkrak Pertumbuhan Bisnis UMKM, di Scientia Square Park Summarecon, Serpong, Rabu (25/6/2025).

Menurutnya, berbagai platform digital seperti Instagram, TikTok, Tokopedia, dan Shopee kini berperan penting sebagai sarana utama bagi pelaku UMKM dalam memperluas jangkauan pasar hingga ke berbagai wilayah.

Tita menambahkan bahwa Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) juga telah menyiapkan inisiatif khusus untuk mendorong pelaku UMKM agar semakin akrab dengan teknologi digital sebagai bagian dari strategi peningkatan kapasitas usaha.

“Dengan teknologi akan mendorong efektifitas, dan bisnis dalam skala apa pun. Sehingga kami mendorong lebih kepada literasi digital, sehingga lebih bisa menunjang usaha UMKM,” tambahnya.

Kementerian Komunikasi dan Digital telah meluncurkan sejumlah inisiatif seperti program UMKM Go Digital dan UMKM Level Up sebagai bagian dari upaya transformasi digital sektor usaha kecil.

Di tahun ini, kementerian juga memberikan perhatian khusus pada peningkatan pemahaman masyarakat terhadap teknologi digital, dengan menjadikan pelaku usaha, termasuk UMKM, sebagai salah satu kelompok sasaran utama dalam program literasi digital.

“Ada workshop, ada pelatihan promosi online. Kalau secara payung besarnya kita komitmen untuk mendorong untuk memanfaatkan teknologi. Karena teknologi itu harus inklusif. Bagaimana UMKM memanfaatkan teknologi dengan baik,” jelas Tita.

Kisah Sukses

Endang Hariyanti, pemilik brand kuliner rumahan Cemal-Cemil yang menjual aneka hidangan seperti nasi gudeg, sambal, dan basreng, menjadi salah satu contoh keberhasilan digitalisasi UMKM.

Ia menceritakan bahwa pendapatannya meningkat tajam hingga 40 persen setelah mulai aktif memasarkan produknya melalui platform daring. Sebelumnya, bisnis tersebut dijalankan secara konvensional tanpa dukungan promosi digital.

“Awalnya kami hanya menjual secara offline dari teman ke teman, sekolah-sekolah, dan ikut bazar. Kemudian, berkat bantuan-anak-anak, usaha saya bertransformasi ke digital dan sekarang masuk ke e-commerce. Saat ini order datang dari berbagai daerah,” tutur Endang.

Baca Juga: Sun Life: Ketahanan Finansial Gen-Z Paling Lemah

Walaupun peluang pengembangan UMKM melalui digitalisasi sangat menjanjikan, masih terdapat berbagai kendala yang harus diatasi.

Di daerah-daerah luar kota, pelaku usaha kerap menghadapi masalah seperti akses internet yang terbatas, kemampuan digital yang masih minim, serta kesulitan dalam memperoleh modal usaha.

Oleh karena itu, sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan kelompok masyarakat menjadi faktor penting untuk memastikan transformasi digital UMKM berjalan secara merata dan berkesinambungan.

“Perlu sinergi berbagai pihak agar UMKM kita tidak hanya melek digital, tapi juga mampu memanfaatkannya secara optimal untuk naik kelas,” pungkas Tita.

Tulisan Terkait:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *