Tidur Larut Malam Bisa Picu Penyakit Jantung? Berikut Tips Agar Kualitas Tidur Lebih Baik

Tips dan Trik118 Dilihat

Mudabicara.com_Jantung bertanggung jawab untuk memompa darah ke seluruh tubuh, memastikan bahwa semua organ dan jaringan dalam tubuh mendapatkan oksigen yang dibutuhkan. Sayangnya, masalah jantung merupakan penyebab utama penyakit dan kematian di banyak negara.

Meskipun sudah diketahui bahwa faktor-faktor seperti pola makan yang buruk, kurang olahraga, dan merokok dapat membahayakan jantung, tetapi baru-baru ini ada kekhawatiran bahwa tidur larut malam berbahaya bagi kesehatan jantung.

Di dunia yang serba cepat ini, tidur larut malam telah menjadi pilihan gaya hidup yang umum. Namun, penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan ini mungkin berdampak besar pada jantung.

Baca Juga: Dramatis! Hatrick Amad Bawa Manchester United Comeback

Tidur larut malam dikaitkan dengan peningkatan risiko kardiovaskular, terutama pada perempuan.Di sini, kita akan membahas hubungan antara tidur larut malam dan peningkatan risiko penyakit jantung.

  1. Tidur setelah pukul 11 ​​malam meningkatkan risiko gangguan kardiovaskular

Sebuah studi yang dimuat dalam European Heart Journal tahun 2021 mengungkapkan hubungan yang mengkhawatirkan antara tidur larut malam dan penyakit kardiovaskular.

Analisis tersebut memeriksa data dari 88.026 peserta yang mengenakan akselerometer yang dikenakan di pergelangan tangan.

Ditemukan bahwa mereka yang tertidur setelah pukul 11 ​​malam memiliki peningkatan risiko terkena masalah kardiovaskular.

Hubungan ini tetap ada bahkan setelah disesuaikan dengan faktor-faktor, seperti durasi tidur dan faktor risiko kardiovaskular yang sudah ada.

  1. Perempuan yang tidur larut malam memiliki risiko penyakit jantung yang lebih besar

Studi tersebut juga menemukan bahwa perempuan yang tidur larut malam memiliki risiko masalah kardiovaskular yang lebih besar daripada laki-laki.

Perempuan yang tidur setelah pukul 11 ​​malam menunjukkan hubungan yang lebih kuat dengan risiko kardiovaskular dibandingkan dengan laki-laki.

Ini karena perempuan mengalami lebih banyak gangguan tidur dan lebih mungkin menderita isomnia.

Progesteron dan estrogen berperan penting dalam mendapatkan tidur yang nenyak, dan ketika hormon-hormon ini menurun saat menopause, perempuan akan kesulitan mendapatkan kuantitas dan kualitas tidur malam yang dibutuhkan.

  1. Apakah ada “golden hour” untuk tidur yang mengurangi risiko penyakit jantung

Masih dalam studi yang sama, para peneliti juga menemukan bahwa tidur antara pukul 10 dan 11 malam dikaitkan dengan risiko penyakit jantung dan peredaran darah yang lebih rendah.

Sebagai perbandingan, orang-orang yang tidur antara pukul 11 ​​malam dan tengah malam memiliki risiko 12 persen lebih besar untuk mengembangkan penyakit jantung dan peredaran darah. Mereka yang tertidur setelah jam 12 malam mengalami peningkatan risiko ini sebesar 25 persen.

Penelitian ini mengungkap bahwa waktu tidur mungkin membuat lebih banyak perbedaan pada risiko penyakit jantung dan peredaran darah pada perempuan daripada laki-laki.

Ini mungkin karena tidur pada waktu yang tepat berarti kamu lebih mungkin bangun pada waktu yang tepat pula, yang dapat membantu mengatur ritme sirkadian tubuh.

Ada beberapa bukti bahwa ritme sirkadian yang terganggu dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan faktor risikonya, seperti tekanan darah tinggi. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengonfirmasi hal ini.

  1. Kebiasaan tidur yang buruk merusak jantung

Ada beberapa penjelasan mengapa tidur malam yang kurang berkualitas dapat mengganggu fungsi jantung dari waktu ke waktu.

Kuran tidur kemungkinan berdampak negatif pada kesehatan jantung melalui kombinasi mekanisme, seperti peningkatan aktivitas sistem saraf simpatik, disregulasi aktivitas sistem saraf otonom, dan peningkatan peradangan sistemik.

Tidur yang buruk juga memperburuk hipertensi dan dapat menyebabkan orang cenderung memilih makanan tinggi karbohidrat dan gula. Keduanya memperburuk pradiabetes dan kolesterol, yang merupakan faktor risiko kardiovaskular.

Selain itu, banyak orang dengan insomnia juga mengalami sleep apnea, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung yang diketahui.

Baca Juga: Dies Natalis ke-4 UICI Luncurkan Deposito Wakaf Bersama BSI

Perempuan juga memiliki gejala penyakit jantung yang berbeda dari laki-laki dan cenderung tidak diobati dengan benar.

  1. Tips untuk kualitas tidur yang lebih baik

Para ahli sepakat bahwa orang dewasa pada umumnya harus mendapatkan tidur sekitar 7 hingga 8 jam setiap malam. Kamu dapat meningkatkan kualitas tidur dengan mengambil langkah-langkah berikut:

  • Jaga kamar tidur tetap sejuk, gelap, dan tenang.
  • Hindari kafein, alkohol, dan stimulan lainnya sejak sore hari.
  • Pertahankan jadwal tidur dan bangun yang konsisten.
  • Berolahragalah secara teratur.
  • Dapatkan obat-obatan untuk mengatasi insomnia dan sleep apnea.

Jika selama ini kamu sering begadang, yuk usahakan agar kamu bisa tidur sebelum pukul 11 malam demi kesehatan jantung. Jika kamu khawatir tentang kesehatan jantung atau merasa pola tidurmu mungkin memengaruhinya, jadwalkan janji temu dengan dokter.

Tulisan Terkait: