Menko Airlangga: Danantara Harus Sudah ‘Terbang’ Saat Ekonomi RI Capai 7%

Ekonomi42 Dilihat

Mudabicara.com_Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) diyakini memainkan peran strategis dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi nasional hingga menembus angka 8%.

Pemerintah optimis, apabila ekonomi nasional mampu menyentuh angka 6–7%, maka Danantara sudah berada pada posisi yang sangat maju.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,4% pada tahun 2026, melanjutkan target 5,2% yang telah ditetapkan untuk tahun 2025.

Baca Juga: Dana Reses DPR Naik 75 Persen, IPC Soroti Minimnya Transparansi Anggaran

“Tetapi berikutnya, kita harus tumbuh 6-7% dan kita berharap di tahun tersebut Danantara sudah tidak di landasan, sudah mulai terbang. Nah ini menjadi kunci,” kata Airlangga dalam acara 1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Kamis (16/10/2025).

Airlangga menegaskan bahwa investasi serta perdagangan internasional menjadi unsur penting yang perlu diperkuat agar target pertumbuhan ekonomi tercapai.

Pemerintah pun menyiapkan strategi untuk memperkuat kedua aspek tersebut, termasuk melalui pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di berbagai wilayah.

“Kita tahu bahwa nikel kita berhasil meningkatkan salah satu sukses story. Dari 2016 itu eksportnya hanya sekitar US$ 4 miliar. Dan tahun kemarin sudah mencapai US$ 30 miliar. Jadi ini tentu salah satu komponen daripada pertumbuhan ekonomi adalah investasi dan ekspor-impor,” ujarnya.

Baca Juga: Lulusan Baru Tak Perlu Cemas, Program Magang Bergaji Siap Dilanjutkan Tahun 2026

Selain itu, pemerintah tengah merancang berbagai kebijakan unggulan guna mendukung percepatan ekonomi, seperti program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan penguatan ekonomi lokal melalui Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KMP).

“Sekarang di desa dalam 10 tahun terakhir anggarannya adalah Rp 1 miliar. Tetapi dengan koperasi merah putih anggarannya ini akan naik 4 kali, sekitar Rp 4 miliar. Tentu dengan uang yang beredar baik dari koperasi merah putih dan MBG akan menimbulkan ekosistem baru, di mana ekosistem baru tersebut termasuk para vendor di sektor tersebut,” kata dia.

Tulisan Terkait: