Mudabicara.com_Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus diiformasikan akan mengumumkan pasangan calon yang bakal diusung di Pilkada Jakarta pada Kamis, 8 Agustus 2024. Untuk Pilkada Jakarta diketahui sudah mengerucut ke satu nama yakni Ridwan Kamil.
Ketua DPP Partai Golkar, Dave Laksono, menanggapi hal itu, meminta agar publik menunggu. Dirinya enggan memberi keterangan secara detail terkait kabar tersebut.
Baca Juga: Wakil Presiden Ma’ruf Amin Bersedia Menengahi Konflik PBNU dan PKB
Diapun hanya meminta doa saat dipertagas apakah KIM akan mengusung Ridwal Kamil, “Mohon doanya,” kata Laksono.
Sebelumnya diberitakan, Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ridwan Kamil mengungkapkan bahwa partainya segera memutuskan nasibnya akan maju di Pikada Jakarta atau Jawa Barat.
Ada tiga tanggal setidaknya yang menjadi waktu pengumuman dan sudah ditentukan Golkar.
Ridwan Kamil mengatakan bahwa tiga tanggal yang ditentkan tersebut sudah ditetapkan pada Agustus 2024 mendatang.
“Tanggal 8-16-22. Kalau Golkar itu ada tiga jendela. Jendela tanggal 8, jendela tanggal 16, jendela tanggal 22,” Ungkap Ridwan Kamil di Kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Rabu, (24/7).
Baca Juga: Cukup Modal 1 Juta, Berikut 8 Ide Bisnis Untuk Anak Muda
Kang Emil menyebutkan bahwa cepat atau tidaknya keputusan yang diambil Golkar tergantung dari dinamika politik. Tetapi yangpaling cepat, keputusan akan diambil pada 8 Agustus 2024.
“Berarti kalau nggak ada dinamika tanggal 8 Agustus, kalau masih ada dinamika 16, kalau masih ada dinamika lagi tanggal 22. Karena pendaftaran kan tanggal 27-28,” ujarnya.
KIM Bantah Anies Dijegal
Eddy Soeparno, Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) membantah isu yang mengataka pembentukan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus untuk menjegal Anies Baswedan maju Pilkada Jakarta.
Dirinya menyebut, peluang Jakarta memiliki dua paslon tetap terbuka. “Bagaimana cara menjegalnya gitu ya. Tapi yang Namanya kita berpolitik kan kita berpolitik ingin guyub ya, ingin guyub, ingin maju. Demokrasi juga harus tetap hidup. Jadi peluang bagi terciptanya dua pasangan calon untuk berlaga baik Jakarta maupun Jawa Barat, ya saya kira itu tetap terbuka, terbuka luas ya,” ungkap Eddy, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu, (7/8)
Dirinya juga membantah bahwa KIM mendorong agar kotak kosong di Pilkada Jakarta. Dia menyebutkan, tidak ada desain untuk menciptakan kotak kosong di Pilkada.
Eddy mengatakan, kotak kosong bisa terjalin tatkala semua partai-partai sepakat mengusung pasangan calon yang sama. “Ya apakah ada ikatan ya emosional atau karena ada pandangan bahwa ini adalah calon yang terkuat,” imbuh Eddy.
Dirinya menegaskan tidak ada konspirasi untuk mengagalkan Anies di Jakarta.
“tetapi tidak ada pertimbangan lain di luar itu. Jadi kalau sampai ada teori konspirasi untuk menggalkan salah satu calon untuk maju di Pilgub ini, tidak ada. Ujar Eddy.