Mudabicara.com_Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menegaskan menyatakan kebersediaannya menengahi konflik yang terjadi antara Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
“kalau keingininan mereka itu untuk saya dimintai sebagai orang yang bagaimana mengislahkan, mendamaikan dengan tulus dengan ikhlas, saya sangat bersedia” Ujar Ma’ruf Amin dalam keterangan tertulis, Rabu (7/8).
Ma’ruf melanjutkan, sebab mendamaikan dua pihak yang berseteru adalah hal yang diperintahkan agama. Lebih-lebih, dirinya salah satu pendiri PKB, juga pernah aktif di PBNU.
“Apalagi saya juga terlibat dulu waktu pendirian (PKB), bahkan Ketua Dewan Syuro pertama itu saya, sebelum Gus Dur, tentu saya punya (kedekatan),” ujarnya.
Baca Juga: Cukup Modal 1 Juta, Berikut 8 Ide Bisnis Untuk Anak Muda
Ma’ruf menegaskan meski demikian akan menolak jadi juru damai, jika kedua belah pihak mendekatinya sekadar mencari “peluru” untuk menyerang satu sama lain.
“Tapi kalau hanya nyari peluru, untuk menghantam yang satu, hanya minta dari saya tapi digunakan untuk peluru, untuk menghantam yang lain, saya tidak bersedia,” tandasnya.
Menurut Ma’ruf, karena dengan begitu sama saja justru dirinya memicu konflik yang ada malah menjadi semakin besar.
“Tapi kalau saya dimintai untuk mendamaikan, mereka ingin damai mencari solusi, tentu saya sangat siap untuk melakukan,” tegasnya.
Baca Juga: OJK : Korban Pinjol Paling Rentan Anak Muda Berumur 15-17 Tahun
Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, menyebutkan perolehan suara partai di Pemlilihan Umum (Pemilu) 2024 tidak terpengaruhi penggemboosan terhadap partainya. Hal ini bisa dilihat perolehan kursi PkB di DPR yang bertambah 10 kursi.
“Prestasi perolehan PKB pada Pemilu 2024 diakui semua pihak, dan kita syukuri sebagai keberhasilan kader-kader yang tidak lagi bergantung pada siapapun. Digembosi Yahya dan Saiful di pemilu malah membuat perolehan PKB meningkat tajam,” ujar Cak Imim dalam Cuitan X nya, Sabtu (3/8)
Lanjut Cak Imim, sehingga omongan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf dan Sekjend PBNU Saifullah Yusuf dianggap seperti tidak berguna.
“Omongan Yahya dan Saiful enggak laku. Yang rusak itu Yahya sama Saiful, kok PKB ditarik-tarik untuk ikut rusak, apa enggak semakin menurunkan tingkat kepercayaan,” tegas Cak Imin.
Melanggar Khittoh yang ditegaskan mereka sendiri. Mempolitisir NU enggak laku lanjut mempolitisir PKB, emang siapa lu. Anda sopan kami segan. Kalau enggak sopan jangan ajak-ajak kite,” lanjutnya.
Menurut Cak Imina pa yang disampaikannya disebut untuk menanggapi pernyataan Gus Yahya terkait hubungna NU-PKB.
“Ini tanggapan saya selaku Ketum PKB atas pernyataan Yahya di Semarang,” tandasnya.