Mudabicara.com_Kordinator Wilayah Paguyuban Pedagang Warteg Se-Jakarta (Pandawakarta) Hendri Prayogi berkomentar soal 20.000 usaha warteg yang akan berencana menutup operasional bisnisnya pada tahun 2020 karena gagal bayar sewa tempat usaha.
BACA JUGA : 10 MANFAAT BELAJAR SOSIOLOGI UNTUK ANAK MUDA
“Ya dimasa awal pandemi Covid-19 usaha Warteg memang sudah mulai mengalami penurunan omset harian yang cukup dratis, kira-kira 60-70%” kata Prayogi saat dihubungi Mudabicara.com, Kamis, (21/01/21)
Hendri Prayogi menilai bahwa fenomena warteg tutup ini lebih tepatnya bukan karena gagal sewa tetapi lebih kepada menghindari kerugian.
“Ya karena wabah ini bersifat global dan semua sektor merasakan jadi lebih tepatnya meminimalisir kerugian agar tidak bertambah banyak” Tambahnya.
Lebih lanjut Hendri Prayogi mengatakan untuk menghindari kerugian ada beberapa strategi mulai dari menurunkan harga makanan, mengurangi tenaga kerja hingga menutup warteg cabang bila omzetnya tidak bisa menutupi biaya operasional .
“Kalau Covid-19 masih mewabah tentu pengusaha warteg harus mulai putar otak untuk meminimalisir biaya operasional dan membuat variasi makanan yang terjangkau oleh konsumen agar warteg tidak tutup” Tambahnya.
Sebenarnya yang paling merasakan dampaknya yakni warteg yang ada di daerah perkantoran dan pabrik. Warteg yang berada di daerah pemukiman masih dapat berjalan seperti biasanya.
BACA JUGA : POLISI DIGITAL LYSTYO SIGIT MENGANCAM KEBEBASAN RAKYAT
“Berdoa saja semoga wabah segera berakhir dan usaha warteg bisa kembali jaya” Pungkasnya