Mudabicara.com_ Pernah nggak kamu yang rajin menulis tiba-tiba malas dan stuck, idemu tidak bisa keluar?. Jangan dianggap enteng, bisa jadi kamu sedang terkena writer’s block. Mari cari tahu apa itu Writer’s Block agar kita tahu cara mengatasinya.
Writer’s Block mungkin sudah ada sejak ditemukannya tulisan, tetapi istilah itu sendiri pertama kali diperkenalkan ke dalam literatur akademis pada tahun sembilan belas empat puluhan, oleh seorang psikiater bernama Edmund Bergler.
Selama dua dekade, Bergler mempelajari dan melakukan banyak wawancara dengan para penulis yang menderita “hambatan neurotik produktivitas”. Belgrer berupaya untuk menentukan mengapa mereka tidak dapat menciptakan tulisan dan apa yang dapat dilakukan untuk mengatasinya.
BACA JUGA : ORANG MINANG MARAH, PUAN TIDAK FAHAM SEJARAH
Dalam Jurnal berjudul “Does Writer’s Block Exist?”, Yang diterbitkan di American Imago Pada tahun 1950, jurnal yang didirikan oleh Freud pada tahun 1939. Bergler berpendapat bahwa penulis itu seperti psikoanalis. Dia “secara tidak sadar mencoba memecahkan masalah batinnya melalui media tulisan sublimatori”. Seorang penulis yang diblokir sebenarnya diblokir secara psikologis dan cara untuk “membuka blokir” penulis itu adalah melalui terapi.
Menurut Belger Writer’s Block tidak berarti bahwa seorang penulis kehilangan sumber inspirasi, penulis tidak memiliki bakat atau penulis sedang malas pun bosan namun Writer’s Block adalah ada suatu hambatan dalam jiwa si penulis yang menyumbat kreativitasnya.
Cara Mengatasi Writer’s Block ?
1. Tulis Yang Kamu Sukai
Mengawali proses menulis dengan topik atau bahasan yang tidak kita sukai memang pekerjaan yang melelahkan. Melansir dari laman Writer’s Digest, menulis bebas akan membantu melatih otak dalam hal menggali kata-kata yang sebenarnya sudah ada di dalam kepala sejak lama, dan memberikan tempat untuk kata-kata baru tersebut dalam proyek tulisan yang sedang kalian kerjakan saat ini.
2. Memilih Tempat Favorit
Mencari suasana untuk menunjang inspirasi memang di perlukan oleh para penulis. Menurut Profesor Psikologi dari Universitas Saybrook, Pritzker menyarankan para penulis untuk menemukan tempat atau lingkungan terbaik yang dapat membantu penulis untuk menulis lebih baik.
3. Berhentilah Beberapa Saat
Berhenti beberapa saat ini tidak berarti berhenti menulis. Namun sebagai cara agar penulis dapat membuang kepenatan yang sudah menumpuk di fikiran. Dengan berhenti sejenak penulis dapat kembali dengan fikiran yang lebih baik dan segar sehingga beristirahat bisa memberi ruang otak dalam berkreativitas.
4. Membuat Jadwal Menulis
Dengan memberikan jadwal yang teratur tentu dapat memberikan ruang kepada fikiran penulis agar lebih siap. Penulis dapat mengoreksi hasil tulisan sebelumnya dan mengurangi tuntutan menulis pada kerja memori otak.
5. Menerima Kritik Orang Lain