Dulu Rumah Sukarno, Kini Museum Sejarah Perjuangan Bangsa

Budaya13 Dilihat

Mudabicara.com_Museum Satria Mandala dulunya merupakan rumah tinggal Presiden Sukarno bersama istrinya, Ratna Sari Dewi. Kini, tempat itu bertransformasi menjadi pusat informasi sejarah perjuangan bangsa Indonesia.

pada Jumat (22/8/2025), Kepala Subbagian Promosi Museum Satria Mandala, Yulianto Setiawan, menjelaskan bahwa bangunan tersebut awalnya dikenal sebagai Wisma Yaso.

Pada tahun 1972, atas inisiatif Kepala Pusat Sejarah TNI saat itu, Nugroho Noto Susanto, rumah tersebut diubah fungsinya menjadi Museum ABRI.

“Itu i tahun 1972. Berawal 1971 proses, kemudian di tahun 1972 diresmikan oleh Presiden Sukarno tepatnya pada tanggal 5 Oktober 1972,” ungkapnya.

Baca Juga: Puan Ogah Komentar soal Dicopotnya Bambang Pacul: “Itu Urusan DPP Partai”

Yuli menjelaskan bahwa mayoritas struktur bangunan museum masih dipertahankan seperti aslinya, mengingat statusnya sebagai cagar budaya.

Ia menyebutkan bahwa kawasan museum ini berdiri di atas lahan seluas sekitar 5,6 hektar. Dengan halaman yang sangat lapang serta bangunan utama yang cukup besar, tak heran jika museum ini menjadi salah satu yang paling luas di antara museum lainnya.

Yuli juga menjelaskan bahwa pendirian museum ini bertujuan untuk menumbuhkan semangat persatuan di kalangan generasi muda.

Lebih dari itu, museum ini diharapkan bisa menjadi sarana untuk mengenalkan sejarah perjuangan bangsa dalam mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan negara.

“Tujuan didirikan museum ini, yang pertama untuk membangun jiwa korsa para pemuda untuk mempertahankan NKRI. Kemudian untuk mengenang jasa para pahlawan yang sudah gugur pada saat pertempuran,” jelas Yuli.

Ia juga menjelaskan beberapa ruangan kala Sukarno dan istri tinggal yang kini sudah dialih fungsikan. Sebagai contohnya adalah Ruang Panji.

“Ruang Panji itu dulunya sebagai ruang tamunya Presiden Sukarno. Sekarang dijadikan Ruang Panji, yang menceritakan tentang panji-panji angkatan, terus di dalamnya terdapat diorama,” sebutnya.

Yuli mengungkapkan bahwa area di lantai bawah yang sekarang difungsikan sebagai ruang pameran senjata dulunya merupakan kolam renang pribadi milik Ratna Sari Dewi.

Sementara itu, ruang yang kini dikenal sebagai Ruang Panglima Besar Jenderal Sudirman awalnya adalah kamar tidur Presiden Sukarno.

Baca Juga: Gerindra Geram, Dasco: Bupati Sudewo Ditegur Langsung Prabowo

Salah satu elemen menarik dari rumah bersejarah ini adalah kolam ikan di bagian belakang rumah. Menurut Yuli, kolam tersebut tetap dipertahankan dalam kondisi aslinya tanpa mengalami perubahan.

“Ini taman asli dari saat Pak Presiden Sukarno sampai dengan saat ini. Nah kolam ini sudah lama, dari zaman Bu Ratna Sari Dewi,” ujarnya.

Yuli juga menunjukkan di mana posisi Ratna Sari Dewi sering duduk untuk memberi makan ikan-ikannya dan peliharaan lainnya. Di kolam tersebut juga terdapat bebatuan besar yang umur dan posisinya tidak berubah sejak dulu kala.

“Di sini (Ratna Sari Dewi) memberi makan ikan, terus binatang-binatang peliharaannya seperti rusa, dan sebagainya,” ucapnya sambil menunjuk ke arah tersebut.

Tulisan Terkait: