Gagal Jadi Juru Damai Rusia-Ukraina, PB HMI Dorong RI Perkuat Kerja Sama Antar Negara

Politik670 Dilihat

Mudabicara.com_ Upaya Indonesia untuk menjadi tuan rumah, juru damai atas konflik Rusia dan Ukraina dalam Presidensi G20 Bali bisa jadi berujung tanpa ada kesepakatan bersama. Dengan begitu bisa dipastikan konflik geopolitik akan terus berlangsung, kian memperdalam persoalan ekonomi dunia.

Hal tersebut disampaikan oleh Bhima Yudhistira pada acara webinar yang bertajuk  Tantangan Deglobalisasi Regional Menghadapi Resesi 2023 yang diadakan oleh Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI), Komisi Hubungan Internasional pada Selasa 15 November 2022.

“Tanpa adanya Komunike dalam leaders summit G20 maka yang harus dilakukan adalah Indonesia, waspada karena perang mungkin akan terus berlanjut, dengan Putin tidak hadir, itu meniadakan adanya kerja sama multilateral untuk menyelesaikan masalah perang dan krisis secara global,” kata Direktur Eksekutif CELIOS Bhima Yudhistira.

Baca Juga : Apa Itu Arti Disrupsi? Pengertian, Penyebab, Dampak dan Peluangnya.

Dengan begitu, kata Bhima, harga komoditas dunia masih akan tinggi, yaitu energi dan pangan. Jika kerja sama multilateral tidak bisa menemukan kata sepakat, maka pemerintah diminta untuk memperkuat kerjasama bilateral antar negara.

“Misalnya, Indonesia punya kepentingan gandum dengan India dan Ukraina, ya berhadapan langsung dengan pemimpin negara itu, atau dengan yang berkepentingan,“ jelasnya.

Menurut Bhima, komitmen investasi yang sempat tercetus dalam pertemuan G20, harus dikejar realisasinya, sehingga menjadi penahan atas tekanan eksternal. Begitu juga tiga pokok besar yang diusung dalam presidensi G20, dua diantaranya memiliki peluang besar untuk diperdalam. Yaitu, digitalisasi dan transisi energi.

“Jadi Indonesia harus menyiapkan kerangka teknisnya untuk mempercepat inklusivitas digital dan transisi energi. Kelihatan kedepan transisi energi salah satu motor pertumbuhan ekonomi ini yang harus bisa dimanfaatkan,“ tegasnya.

Sementara itu, Ketua Komisi Hubungan Internasional Mahfut Khanafi mengatakan Forum G20 menjadi salah satu bukti keberhasilan Indonesia menjadi salah satu tuan rumah pertemuan tingkat tinggi apabila dibandingkan dengan pertemuan COP 27 di mesir.

Baca Juga : Apa itu Arti Safe Flight? Pengertian dan Contoh Ucapan Lainnya

“Sebagai sebuah negara Indonesia berhasil melobi berbagai pimpinan tinggi negara untuk hadir dan ikut serta dalam forum G20, meskipun ada satu pimpinan negara kunci tidak hadir, namun tak begitu masalah dan tentu pertemuan tersebut menghasilkan berbagai kesepakatan” Kata Mahfut

Lebih lanjut, Mahfut mengatakan masalah deglobalisasi ekonomi memang menjadi salah satu isu penting sehingga ke depan pemerintah Indonesia harus dengan serius mendorong adanya kerjasama antar negara, selain sebagai langkah preventif, kerjasama juga memberi peluang inovasi dan kolaborasi berbagai hal penting untuk kemajuan negara di masa depan.

 

Tulisan Terkait: