IHSG Jatuh 1,96%, Kapitalisasi Pasar Merosot ke Rp 12.194 Triliun

Ekonomi9 Dilihat

Mudabicara.com_Pada perdagangan Kamis, 19 Juni 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan tajam dan terlempar dari level 7.000.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dirilis Jumat (20/6/2025), IHSG turun sebesar 1,96% ke posisi 6.968,63, sementara indeks LQ45 melemah 2,26% menjadi 774,81.

Semua indeks saham utama berwarna merah, dengan 571 saham mengalami penurunan yang memberikan tekanan besar pada IHSG. Di sisi lain, 92 saham berhasil naik dan 139 saham stagnan.

Volume perdagangan tercatat mencapai 24,26 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp 13,95 triliun, dan frekuensi perdagangan mencapai 14,44 juta kali. Kapitalisasi pasar ikut terdampak dan turun menjadi Rp 12.194 triliun.

Baca Juga: 4 Tips Bikin Momen Lebih Menyenangkan dengan Keluarga Saat Libur Panjang Sekolah

Penurunan ini terjadi di tengah aksi jual besar-besaran dari investor, terutama investor asing yang melepas saham senilai Rp 1,25 triliun pada hari tersebut, sehingga total penjualan asing sepanjang tahun 2025 sudah mencapai Rp 50,36 triliun.

Namun, meski terjadi aksi jual masif, beberapa saham masih menjadi incaran pembelian investor asing.

Berdasarkan data dari Stockbit, saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) menjadi yang paling banyak dibeli asing, dengan nilai pembelian mencapai Rp 42,99 miliar.

Disusul saham AMMN yang diborong asing senilai Rp 33,85 miliar, serta saham TLKM dengan pembelian asing sebesar Rp 26,63 miliar.

Berikut adalah daftar 10 saham yang paling banyak dibeli oleh investor asing saat IHSG mengalami penurunan tajam berdasarkan data Stockbit:

1.PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO): Rp 42,99 miliar

2.PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN): Rp 33,85 miliar

3.PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM): Rp 26,63 miliar

4.PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN): Rp 24,02 miliar

5.PT  Barito Pacific Tbk (BRPT): Rp 21,87 miliar

6.PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG): Rp 18,37 miliar

7.PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS): Rp 15,45 miliar

8.PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA): Rp 14,31 miliar

9.PT Vale Indonesia Tbk (INCO): Rp 12,88 miliar

10.PT Archi Indonesia Tbk (ARCI): Rp 10,29 miliar

10 Saham yang Dilepas Investor Asing

Berikut 10 saham yang dilepas investor asing berdasarkan data stockbit:

1.PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI): Rp 524,32 miliar

2.PT Aneka Tambang Tbk (ANTM): Rp 235,51 miliar

3.PT Bank Mandiri Tbk (BMRI): Rp 169,18 miliar

4.PT Bank Central Asia Tbk (BBCA): Rp 114,54 miliar

5.PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI): Rp 40,52 miliar

6.PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI): Rp 38,78 miliar

7.PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO): Rp 37,11 miliar

8.PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA): Rp 34,86 miliar

9.PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO): Rp 30,90 miliar

10.PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP): Rp 29,79 miliar

Sentimen IHSG

Nafan Aji Gusta, Senior Investment Information dari Mirae Asset Sekuritas Indonesia, menyampaikan bahwa secara teknis IHSG tengah memasuki fase konsolidasi bearish.

Penurunan indeks ini terjadi di saat Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat mengurangi perkiraan penurunan suku bunga acuan menjadi hanya dua kali dalam tahun ini, berdasarkan dot plot terbaru mereka.

Keputusan ini diambil karena The Fed memperkirakan inflasi akan tetap tinggi dan pertumbuhan ekonomi AS diproyeksikan melambat di masa mendatang.

“Untuk itu, the Fed memutuskan untuk mempertahankan Fed Rate di level 4,5%,” kata dia.

Sementara itu, Bank Indonesia (BI) menilai ketidakpastian global masih tinggi akibat dinamika negosiasi tarif resiprokal AS serta ketegangan geopolitik di Timur Tengah, memperlambat pertumbuhan ekonomi global ke depannya.

“Oleh sebab itu, BI berfokus menjaga stabilitas nilai tukar. Dalam RDG, BI turut memutuskan untuk tetap mempertahankan BI Rate sebesar 5,5%,” kata dia.

Baca Juga: Libur Sekolah, BGN Susun Juknis Pelaksanaan MBG

Sebelumnya, Herditya Wicaksana, Analis dari PT MNC Sekuritas, menjelaskan bahwa penurunan IHSG masih sesuai dengan perkiraan untuk perdagangan Kamis pagi ini.

Ia menyebutkan bahwa IHSG telah menembus level support penting, yang menandakan kemungkinan indeks akan menguji rentang 6.882 hingga 6.919 sekaligus menutup celah harga sebelumnya.

Menurut Herditya, penurunan ini dipengaruhi oleh sentimen negatif yang melanda pasar global dan Asia, dimana para investor cemas dengan meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah serta keputusan The Federal Reserve yang mempertahankan suku bunga acuan di level 4,25%-4,5%.

“Di sisi lain The Fed juga menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi AS menjadi 1,4%,” kata dia.

Tulisan Terkait:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *