Larangan Hijab Anggota Paskibraka, PB HMI MPO: Cederai Semangat Kemerdekaan

Berita182 Dilihat

Mudabicara.com_Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) MPO memberikan tanggapan terkait polemic pelarangan mengenakan jilbab bagi mahasiswa anggota Paskibraka Putri Nasional 2024.

Mahfut Khanafi, Ketua Umum PB HMI MPO, menilai pelarangan jilbab pada anggota Paskibraka putri itu mencederai semangat kemerdekaan yang hendak dirayakan.

Ekspresi bernegara dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika menurutnya mesti menghargai perbedaan, bukan justru penyeragaman. Ia pun menduga, Yudian Wahyudi selaku Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, tak memahami nilia-nilai Pancasila sesungguhnya.

Baca Juga: Kongres XXI PMII, Cabang Ciputat Usung Kandidat Nomor Urut 17

“Ekspresi bernegara itu justru menghargai perbedaan bukan penyeragaman, saya kira kepala BPIP gagal memahami Pancasila,” ujar Khanafi kepada wartawan, Rabu (14/8/2024).

Khanafi mengatakan, penerapan Pancasila sebagai ideologi tidak boleh ternodai hanya gara-gara persoalan provokasi, sudah 79 tahun Indonesia merdeka dan sejarah mencatat pengibar bendera Indonesia pernah memakai Jilbab.

Ia pun memandang Kepala BPIP butuh masukan dan saran untuk memahami arti Pancasila yang sesungguhnya.

Sebagai upaya untuk memberikan pandangan atas polemik ini, Mahfut menantang Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, Yudian Wahyudi untuk debat terbuka.

“Saya selaku ketua HMI Umum HMI MPO menantang debat terbuka kepala BPIP Prof Yudian Wahyudi pada hari Jumat, Pukul 10.00, tempat kantor BPIP, Saya kira kepala BPIP butuh masukan dari anak didiknya,” pungkasnya.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengukuhkan 76 anggota Paskibraka Putri 2024 di Ibu Kota Nusantara (IKN), Selasa (13/8/2024). Namun belakangan muncul isu pelarangan pengenaan jilbab bagi anggota Paskibraka putri.

Total 76 anggota Paskibraka putri yang dikukuhkan tidak mengenakan jilbab. Belakangan disebut, ada 18 putri putri yang melepas jilbab demi pengukuhan, meski sehari-hari mengenakan penutup kepada dan leher yang biasa dipakai wanita Muslim tersebut.

Baca Juga: Panti Jompo Khusus Anak Muda Jadi Tren yang Isinya Pemuda Capek Kerja di China

Kemudian hal ini menjadi polemik, Kepala BPIP, Yudian memberikan tanggapan dan menjelaskan bahwa pihaknya tidak memaksakan para anggita Paskibraka yang berjumlah 18 orang itu untuk melepas jilbabnya. Hal itu katanya, dilakukan secara sukarela dalam rangka mematuhi aturan.

Yudian menyampaikan para anggota Paskibraka ini juga menandatangani secara sukarela di atas materai, untuk mengikuti aturan tersebut.

“Penampilan Paskibraka Putri dengan mengenakan pakaian, atribut dan sikap tampang sebagaimana terlihat pada saat pelaksanaan tugas kenegaraan yaitu pengukuhan Paskibraka adalah kesukarelaan mereka dalam rangka mematuhi peraturan yang ada,” tutur Yudian dalam keterangannya, Rabu (14/8/2024).

Tulisan Terkait: