Menlu RI Tekankan Inovasi dan Digitalisasi Harus Jadi Penggerak Ekonomi Formal dan Global di Kawasan

Berita76 Dilihat

Mudabicara.com_Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI), Sugiono, menegaskan sebagai motor penggerak ekonomi di Kawasan Asia-Pasifik adanya inovasi dan digitalisasi sangat penting.

Hal itu disampaikan dalam pertemuan Tingkat Menteri dari Ekonomi APEC (AMM) di Lima, Peru, Kamis (14/11/2024).

Tepatnya dalam sesi yang mengangkat tema “Innovation and Digitalization to Promote Transition to the Formal and Global Economy”, Menlu Sugiono menyoroti urgensi menjembaatani kesenjangan digital yang masih lebar di Kawasan ini.

Baca Juga: Tingkatkan Inovasi Industri Kreatif Anak Muda, Kemenperin Gelar Kegiatan Creatif Business Incubator 2024

“Asia-Pasifik, meskipun menjadi pusat ekonomi digital terkemuka dunia, masih dihadapkan pada tantangan besar. Lebih dari 1,7 miliar orang tidak memiliki akses internet, sementara hamper 70% pekerja di negara eknomi menengah dan rendah tidak memiliki keterampilan digital dasar. Ini adalah peluang sekaligus tanggung jawab bagi kita untuk bertindak”, tegas Menlu Sugiono.

Lanjut Sugiono, bahwa Indonesia melihat pembangunan infrastruktur digital yang merata sebagai langkah mendasar.

Akses teknologi bagi masyarakat pedesaan dan kelompok rentan sangat penting, itu ditunjukkan dengan program seperti Digital Village Initiative yang dilaksanakan di Indonesia.

Menurut Menlu Sugiono, infrastruktur harus diimbangi dengan pelatihan keterampilan yang memungkinkan setiap individu memanfaatkan peluang dalan ekonomi digital.

Indonesia, dalam konteks transformasi ekonomi juga terus mendorong inisiatif yang mendukung transisi dari sektor informal ke formal.

Hal ini termasuk memperluas akses bagi usaha mikro dan kecil,  pelatihan kewirausahaan, serta jaminan sosial bagi pekerja di sektor informal.

Menlu Sugiono juga menenkankan pentingnya pemberdayaan perempuan dalam eknomi digital. Menurutnya, kesenjangan gender harus segera diatasi untuk memastikan perempuan dapat berpartisipasi penuh dalam sector digital.

Indonesia telah menerapkan kebijakan responsive gender mencakup akses perangkat digital yang terjangkau, pelatihan keterampilan, dan strategi inklusif lainnya.

Baca Juga: BKN Apresiasi BAKTI Komdigi yang Dukung Seleksi Calon ASN

“Asia-Pasifik memiliki potensi vesar untuk menjadi pemimpin utama dalam ekonomi digital dunia. Untuk mencapainya, kita harus memastikan bahwa transformasi digital ini inklusif, tidak ada yang tertinggal, dan semua pihak dapat berkontribusi,” Tutupnya.

Para Menteri dari Ekonomi APEC, dalam pertemuan itu menegaskan Kembali komitmen Bersama untuk memperkuat kolaborasi kawasan.

Kolaborasi kawasan tersebut di bidang digitalisasi, mendorong pertumbuhan eknomi yang berkelanjutan, serta memastikan kawasan Asia-Pasifik menjadi jangkar dalam ekonomi global.

Tulisan Terkait: