Mudabicara.com_Millenial Job Center (MJC) yang diusung oleh Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak mendapat apresiasi dari anak muda yang mengikuti diskusi Minutes Meetup #2.
Dalam menghadapi perubahan lanskap ekonomi dan menurunnya peluang kerja konvensional, hal tersebut dianggap langkah yang strategis.
Baca Juga: 5 Kota Modern di Indonesia yang Wajib Dikunjungi Untuk Destinasi Wisata, yang Terakhir Paling Terkenal
“Program ini relevan dalam menjawab kebutuhan anak muda dalam dunia kerja yang terus berkembang,” ucap seorang kreator digital Fahmi Adara, Surabaya, Sabtu (12/10/2024).
Fahmi menyebut Millenial Job Center merupakan Langkah strategisĀ yang mampu memberikan dampak nyata bagi generasi muda yang tengah menghadapi tantangan gig economy.
“Saya sangat mengapresiasi langkah Ibu Khofifah dan Pak Emil. Program ini benar-benar membuka peluang baru bagi milenial dan Gen Z untuk meningkatkan keterampilan sekaligus mendapatkan pekerjaan sesuai dengan tren digital saat ini,” tutur Fahmi.
Tidak hanya menyediakan pelatihan, program yang fokus pada pemberdayaan digital ini juga memberikan akses jaringan kerja yang lebih luas.
Pendekatan ini, menurut Fahmi sangat tepat dalam menghadapi tantangan masa depan, terutama bagi mereka yang baru memasuki dunia kerja.
Program ini, harapan Fahmi, bisa dijadikan model bagi daerah lain untuk memberdayakan kaum muda, terutama di era di mana teknologi menjadi kuci keberhasilan di banyak sektor.
Sementara itu, Emil Dardak menyoroti pentingnya MJC dalam membantu UMKM beradaptasi dengan persaingan di era digital.
Emil menilai, UMKM menghadapi tantangan berat saat bersaing di marketplace yang penuh dengan produk serupa.
“Kalau produk UMKM masuk ke marketplace, mereka harus punya keunikan yang bisa membuatnya berbeda dari ribuan produk lain. Di sinilah peran fotografer dan desainer untuk membuat produk UMKM lebih menonjol,” ujar Emil.
Salah satu contoh sukses yang disebut adalah fotografer Patria Setiawan dari Madiun, yang membantu UMKM meningkatkan daya tarik visual produk mereka.
Di samping itu, Emil mengatakan bahwa perkembangan teknologi memungkinkan anak muda menghasilkan karya berkualitas tanpa perlu alat mahal.
Emil juga menekankan perubahan besar dalam strategi pemasaran. Media sosial dan digital marketing kini membuka peluang bagi UMKM untuk menargetkan audiens dengan biaya yang jauh lebih kecil dibandingkan iklan konvensional.
āDengan budget kecil, kita bisa iklankan produk sesuai segmen yang kita mau, misalnya hanya untuk orang di Sidoarjo dengan minat tertentu,ā ujar Emil.
Baca Juga: 500 Anak Muda Diangkut KRI Semarang Ikut Sailing Camp
Emil juga memperingatkan, di tengah peluang yang besar, Artificial Intelligence (AI) jadi tantangan bagi para pekerja kreatif. Menurutnya, para freelancer harus mampu menguasai alat berbasis Ai untuk tetap kompetitif di industri.
āJika tidak menguasai AI, kalian akan kalah cepat. Orang lain bisa menyelesaikan pekerjaan yang sama dalam waktu lebih singkat dan dengan biaya lebih murah,ā jelas Emil.
Ribuan freelancer telah dilibatkan dalam program MJC ini dan membantu hamper 10.000 UMKM di Jawa Timur.
Emil berharap program ini terus berkembang dengan menghadirkan mentor yang membantu talenta baru mengembangkanĀ portofolio.