Mudabicara.com_Siap-siap pengguna perangkat Apple merogoh kocek lebih untuk memanfaatkan fitur kecerdasan buatan (AI) ‘Apple Intelegence’.
Bagi yang ingin merasakan kecanggihan Apple Intelegnce kemungkinan Apple akan mematok biaya langganan senilai US$ 20 (Rp 317.000-an), seperti dikutip dari CNBC Internasional, Kamis (8/8).
Berbeda dengan Samsung yang menggratiskan fitur âGalaxy AIâ bagi para pengguna HP Samsung yang kompatibel dengan teknologi itu.
Baca Juga: Adakan Indonesia-Tiongkok Youth Exchange Program, Sekda Minta Anak Muda Kenali Potensi Masing-Masing
Apple, menurut Analis, mencari cara guna meningkatkan pertumbuhan perusahaan dengan bisnis layanan yang ‘basah’.
Apple Intelegence rencananya diluncurkan ke berbagai perangkat yang kompatibel mulai akhir tahun ini oleh raksasa asal Cupertino itu.
Kemampuan asisten Suara Siri akan jauh meningkat, janji Apple Ketika memperkenalkan Apple Intelegence pada bulan Juni lalu. Ada pula beberapa kemampuan lain seperti pembuatan email dan gambar secara otomatis.
Neil Shah dari Counterpoint Research menungkapkan investasi Ai sangat mahal. Sehingga Apple sepertinya ingin cepat-cepat balik modal dengan meraup pandapatan dari pengguna.
âSoftware dan layanan akan menguntungkan bagi Apple dengan membebankan biaya modal ke pengguna melalui model berlangganan Apple One,â Ujar Shah.
Langganan Apple One memakan biaya US$ 19,95 (Rp 317.000-an) per bulan dan memberikan pengguna akses ke berbagai layanan Apple, termasuk Apple Music.
Sebagai bagian dari Apple One, Apple bisa mematok biaya antara US$ 10-20, tutur Shah.
Baca Juga: Ridwan Kamil Maju Pilkada Jakarta KIM Plus Dikabarkan Deklarasi 8 Agustus
Divisi layanan Apple mendulang pendapatan US$ 24,2 miliar (Rp 384 triliun) pada kuartal yang berakhir Juni lalu. Hal ini termasuk unik, sebab banyak perusahaan hardware lain yang memonetisasi software.
âApple adalah salah satu perusahaan perangkat terkoneksi yang sukses memonetisasi layanan yang ditawarkan,â ungkap Ben Wood, Chief of Research CCS Insight.
âsebagai hasilnya, Apple mematok standar ke penggua bahwa mereka harus membayar lebih untuk menikmati layanan premium. Dengan konsep ini, tak menutup kemungkinan Apple akan meminta bayaran lebih bagi pengguna untuk menikmati fitur-fitur lebih canggih di dalam Apple Intelegence,â terang Wood.
Karakteristik AI, ungkap Shah, makin sering digunakan tool itu akan mengenali penggunanya. Sehingga hal ini akan memunculkan ketergantungan pengguna ke AI.
Di samping itu, system AI pada Apple tak bisa dialihkan ke Android. Sehinga pengunan Apple mau tak mau harus membayar untuk menikmati kemudahan dengan beragam fitur AI Apple.
âKetika pengguna menggunakan lagi dan lagi, mereka akan ketagihan. Di situlah celah bagi Apple untuk memonentisasi layanannya,â jelas Shah.