Perry Warjiyo: Ekonomi Perlu Dorongan, Konsumsi Masih Loyo di Kuartal III-2025

Ekonomi29 Dilihat

Mudabicara.com_Bank Indonesia mengungkapkan bahwa daya beli masyarakat Indonesia, khususnya konsumsi rumah tangga, masih belum menunjukkan pemulihan yang signifikan sepanjang kuartal ketiga tahun 2025.

Situasi ini disebabkan oleh merosotnya harapan dari kelompok masyarakat berpendapatan menengah ke bawah, serta keterbatasan dalam akses terhadap lapangan pekerjaan.

“Pertumbuhan ekonomi Indonesia perlu ditingkatkan. Pada triwulan III-2025 sejumlah indikator menunjukkan konsumsi rumah tangga masih belum kuat, dipengaruhi oleh menurunnya ekspektasi konsumen khususnya pada kelompok menengah ke bawah serta terbatasnya ketersediaan lapangan kerja,” ujar Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia, dalam konferensi pers daring yang berlangsung Rabu, 19 September 2025.

Baca Juga: Langkah Tegas Prabowo: 11 Pejabat Dikukuhkan dalam Reshuffle Kabinet

Kondisi Inflasi dan Stabilitas Harga

Meski konsumsi masih melemah, inflasi tetap dalam kisaran yang terkendali. Stabilitas harga diharapkan dapat memberikan ruang bagi kebijakan moneter untuk tetap akomodatif.

BI terus memantau faktor eksternal dan domestik yang dapat memengaruhi harga barang, terutama kebutuhan pokok dan energi.

Menurut Perry, dibutuhkan langkah nyata untuk memperkuat investasi. Salah satunya adalah percepatan eksekusi program-program unggulan pemerintah, termasuk pengembangan kawasan ekonomi khusus yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.

“Sementara itu, ekspor diperkirakan lebih baik, ditopang oleh kenaikan ekspor produk pertanian dan manufaktur, khususnya komoditas minyak kelapa sawit ke India seiring penurunan bea impor,” lanjut Perry, menyoroti prospek positif di sektor perdagangan luar negeri.

Baca Juga: Real Madrid Panas! Siapkan Laporan Resmi ke FIFA soal Kontroversi Wasit La Liga

Di sisi kebijakan fiskal, Perry menyampaikan bahwa pengeluaran pemerintah diprediksi akan mengalami peningkatan di paruh kedua tahun ini.

Hal ini berkaitan erat dengan pelaksanaan sejumlah proyek strategis nasional, seperti inisiatif di sektor ketahanan pangan, energi, serta peluncuran paket kebijakan ekonomi tahun 2025 yang baru diberlakukan.

“Pertumbuhan ekonomi semester II-2025 diperkirakan akan membaik sehingga secara keseluruhan tahun 2025 akan berada di atas titik tengah kisaran 4,6% sampai 5,4%”, pungkas Perry, menutup keterangannya dengan proyeksi yang optimis.

Tulisan Terkait: