Pluto Tak Lagi Jadi Berstatus Planet, Ini Alasannya!

Berita61 Dilihat

Mudabicara.com_Ada banyak planet di Tata Surya salah satunya adalah Pluto, tetapi pada tahun 2006 dikeluarkan dari daftar tersebut. Berikut alas an Pluto kehilangan statusnya.

Seperti yang sempat digaungkan di buku-buku pelajaran IPA masa lalu, Tata Surya memiliki Sembilan planet, yakni Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Pluto sebagai yang terjauh.

Status planet Pluto dicabut pada tahun 2006. Alasannya, persatuan Astronomi Internasional (IAU) memutuskan untuk mengklasifikasikan ulang Pluto menjadi planet kerdil, sehingga sejumlah planet di Tata Surya berkurang menjadi delapan.

Baca Juga: Ajak Anak Muda Banda Kembangkan Daerah, Dompet Dhuafa Selenggarakan Konferensi Kepemudaan

“Pluto adalah planet kerdil sesuai definisi dan diakui sebagai prototipe dari kategori baru objek trans-Neptunus,” demikian dinyatakan dalam resolusi yang disetujui pada tahun 2006, dikutip dari Space, Jumat (15/11).

Tahun 1930 Pluto ditemukan oleh Clyde Tombaugh. Para ilmuwan kala itu mencari benda langit yang tidak dikenal untuk menjelaskan ketidakteraturan dalam orbit Uranus.

Baru bergabung dengan Observatorium Lowell di Arizona, Tombaugh yang seorang astronom ditugaskan untuk mengidentifikasi pelakunya.

Ia berhasil menemukan objek bulat berbatu di luar Uranus yang ia Yakini sebagai penyebab ketidakaturan di Uranus setelah beberapa bulan mengidentifikasi.

Kemudian benda itu diberi nama Pluto, yang diambil dari nama dewa dunia bawah dalam mitologi Romawi.

Ukurannya cukup besar untuk dianggap sebagai planet, meski lebih kecil dari beberapa bulan yang telah diketahui.

Tetapi, kemudian para peneliti mengetahui bahwa Pluto tidak cukup besar untuk memberikan tarikan gravitasi yang diperlukan untuk mempengaruhi orbit Uranus.

Selain itu, pada tahun 1990-an, para astronom menemukan bahwa Pluto dikelilingi oleh sejumlah objek yang berukuran serupa.

Kemudian Pluto yang merupakan bagian dari wilayah Tata Surya kemudian dinamai Sabuk Kuiper. Hal ini memicu perdebatan tentang status Pluto di dalam jajaran planet, yang mencapai puncaknya pada pertemuan tahun 2006 di Praha.

IAU dalam pertemuan tersebut menugaskan sebuah komite kecil untuk membuat ulang definisi “planet”.

Tiga kriteria yang mereka tetapkan untuk planet, yakni:

  1. Harus mengorbit mengelilingi Matahari
  2. Harus memiliki massa yang cukup untuk membuat dirinya berbentuk bulat
  3. Harus menyingkirkan semua benda langit lainnya, kecuali bulan-bulannya sendiri, dari orbitnya.

Komite tersebut, berdasarkan kriteria ketiga menyatakan Pluto tidak lagi memenuhi syarat sebagai sebuah planet.

Hal itu karena posisinya yang terletak di Sabuk Kuiper yang berantakan, di mana terdapat ribuan benda yang berada di luar orbit Neptunus.

Baca Juga: Status PSN PIK 2 Timbulkan Ketimpangan, Pengamat Sosial: Presiden Prabowo Harus Cabut atau Hentikan Status PSN PIK 2

Oleh sebab itu, Pluto bukanlah objek yang dominan secara gravitas di lingkungannya. Sehingga definisi baru menyatakan Pluto bukan lagi planet.

Namun, definisi tersebut langsung menuai kritik dari para astronom.

“Definisi tersebut jelas tidak memadai, karena tidak memasukkan eksoplanet,” ucap Jean-Luc Margot, seorang ilmuwan planet di UCLA, dikutip dari Live Science.

Di samping itu, menurutnya sangat sangat sulit menentukan kapan sebuah benda telah membersihkan orbitnya sendiri. Pluto jelas tidak melakukan hal itu, tetapi menurut beberapa definisi, Mars juga demikian.

Tulisan Terkait: