Pramono Anung: Budaya Jadi Pilar Jakarta Kota Kelas Dunia

Budaya88 Dilihat

Mudabicara.com_Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menyampaikan bahwa pemerintah provinsi kini serius membangun fondasi untuk menjadikan Jakarta sebagai kota berkelas dunia.

Salah satu langkah konkret menuju visi itu adalah penyelenggaraan Jakarta World Folklore Festival (JWFF) 2025, yang disebutnya sebagai bagian dari upaya transformasi tersebut.

“Jakarta mempersiapkan dengan sungguh-sungguh menjadi kota global, salah satu pemain utama di kota global. Maka untuk itu, salah satu yang menjadi kekuatannya adalah kebudayaan. Kenapa kemudian kebudayaan kita tonjolkan? Karena salah satu yang diukur, dihitung adalah bagaimana kebudayaan di suatu daerah kota global itu bisa berkembang. Maka pada hari ini kami mengundang dan berpartisipasi dari Rusia, India, Bulgaria, Jepang dan Korea Selatan,” kata Pramono Anung di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (3/8/2025).

Baca Juga: Sahroni: Amnesti Hasto dan Abolisi Tom Bukan Gampangkan Hukum

Pramono mengungkapkan harapannya agar saat Jakarta merayakan usia ke-500, ajang parade di area CFD bisa diikuti oleh delegasi seni dari lebih dari 80 negara.

Untuk tahun ini, selain menampilkan kekayaan budaya Indonesia, partisipasi kesenian juga datang dari lima negara lain: Bulgaria, Jepang, Korea, India, dan Rusia.

“Dan nanti puncaknya salah satunya di tahun 2027 kami akan berpartisipasi mengadakan acara seperti ini. Mudah-mudahan bisa dihadiri 80 negara. Dengan demikian itulah yang menjadi hal yang dilakukan di Jakarta saat ini,” ujarnya.

Selain itu, Pramono mengatakan Pemprov DKI Jakarta akan terus berupaya membuat warga Jakarta merasa aman, nyaman dengan kemudahan transportasi dan penurunan kemacetan. Namun, dia mengakui masalah kemacetan, polusi, sampah, hingga banjir tak bisa diatasi dengan cepat.

“Seperti hari ini, ini bukan pekerjaan yang gampang, memang harus dilakukan secara perlahan-lahan, dan tidak bisa bimsalabim. Termasuk untuk mengatasi urusan kemacetan, polusi, sampah, banjir, itulah yang menjadi konsentrasi dan kami kemudian akan membuka, seperti yang saya sampaikan, semakin banyak ruang terbuka hijau. Supaya masyarakat Jakarta ini bisa menikmati di ruang yang seperti ini,” ujarnya.

Sebagai catatan, rangkaian acara Jakarta World Folklore Festival (JWFF) 2025 secara resmi dimulai pada Sabtu (2/8). Hari pertama menyajikan dua agenda utama: parade budaya di kawasan CFD Bundaran HI dan penampilan panggung di Senayan Park pada malam harinya.

Baca Juga: Soal Gubernur Ditunjuk Pusat, Gerindra: Kita Komitmen Demokrasi

JWFF 2025 digelar bekerja sama dengan CIOFF, organisasi internasional di bawah naungan UNESCO yang fokus pada festival budaya rakyat dan seni tradisional.

Melalui ajang ini, Pemprov DKI Jakarta ingin mendorong masyarakat agar lebih mengenal dan menghargai keragaman budaya global.

Selain itu, festival ini diharapkan bisa memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat kebudayaan dunia, menjalin pemahaman antarnegara, serta membangun perdamaian global lewat seni dan tradisi rakyat.

“Tentunya untuk satu, membawa Jakarta sebagai kota global dunia, dimana salah satu ukurannya tentu adalah pengalaman berbudaya,” kata staf khusus Gubernur-Wagub DKI Jakarta bidang komunikasi publik, Chico Hakim, saat gala dinner dan pembukaan JWFF 2025 di Balai Kota, Jakarta, Sabtu (2/8) malam.

Tulisan Terkait: