Mudabicara.com_ Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Prof. Al Makin mengapresiasi pelaksanaan ibadah haji tahun ini. Kata Al Makin, pelaksanaan haji tahun ini terdapat banyak inovasi, terutama dalam hal prosedur dan manajemen. Menurut Al Makin, Kementerian Agama sangat siap mempersiapkan pelaksanaan haji. Bahkan, hal itu telah ditunjukan sejak tahun 2022 lalu.
“Saya sebagai petugas monev pada pelaksanaan haji 2023 merasakan betul adanya inovasi, misalnya ada haji inklusif dan safari wukuf,” kata Al Makin dalam dialog publik Inovasi Haji 2024 yang diselenggarakan oleh Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) MPO di Asrama Haji Yogyakarta, Sabtu (27/7/2024).
Baca Juga : Haul ke 4 Muassis dan Harlah ke 35 Pondok Pesantren Al-Qomar Umrohkan Asaatidz dan Santri Tahfizh
Al Makin mengungkapkan satu hal yang perlu dicatat dalam pelaksanaan ibadah haji, yakni area ibadah yang tetap. Sementara jumlah jamaah terus bertambah. Menurut Al Makin, hal ini diperlukan inovasi, tidak hanya pemerintah Indonesia, tetapi juga negara-negara muslim lainnya.
“Pertama dan yang utama sebenarnya harus ada ijtihad fikih terkait pelaksanaan haji. Sebab, dari tahun ke tahun jamaah terus bertambah,” kata Al Makin.
Di kesempatan sama, Ketua Komnas Haji Mustholih Siradj menyampaikan pelaksanaan ibadah haji selalu menjadi isu yang kompleks. Terutama soal kuota. Hal ini menjadi kompleks lantaran kuota tersebut dikeluarkan oleh Pemerintah Arab Saudi.
“Kuota nasional, kuota provinsi, kuota kabupaten/kota distribusi pemberangkatannya tentu sesuai urutan pendaftaran,” jelas Mustholih.
Terkait dengan tambahan kuota haji sebanyak 20.000 orang, Mustholih menyatakan bahwa penambahan kuota tersebut merupakan hak prerogatif dari Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas terkait pembagiannya.
Sementara, Kepala Kantor Wilayah Kemenag Yogyakarta Ahmad Bahiej menyambut baik kegiatan ini. Sebab kegiatan ini sebagai bagian untuk meluruskan informasi yang keliru terkait pelaksanaan ibadah haji.
“Kami dari Kanwil Kemenag DIY menyambut baik kegiatan dialog kebijakan inovasi haji 2024 sebab banyak informasi yang perlu diluruskan,” ucap Ahmad Bahiej.
Baca Juga : Sambangi Sekolah, Ricis Berikan Donasi Al-qur’an Serta Alat Baca Tulis
Sementara itu, Ketua Umum PB HMI MPO, Mahfut Khanafi menyampaikan sebagai organisasi mahasiswa terbesar, pihaknya harus menjadi jembatan antara masyarakat dan Pemerintah agar ada forum dialogis.
“Kami berharap kegiatan dialog tidak hanya pada soal isu haji namun juga isu-isu lain agar ada proses konfirmasi dan klarifikasi secara berimbang,” pungkas Mahfut.