Mudabicara.com_Ketua DPR RI, Puan Maharani, mendesak pemerintah Indonesia agar bersikap proaktif menyikapi rencana keluarga Juliana Marins yang mempertimbangkan menempuh jalur hukum internasional atas insiden di Gunung Rinjani.
Ia juga menekankan bahwa perlindungan terhadap wisatawan yang berlibur di Indonesia harus menjadi prioritas utama.
Juliana Marins, wisatawan asal Brasil, meninggal dunia usai jatuh ke jurang saat mendaki Rinjani pada 21 Juni.
Baca Juga: Intip Potensi MBG, PART Rambah Bisnis Peralatan Makanan
Menanggapi kejadian tersebut, pihak keluarga meminta agar pengadilan federal di Brasil mengizinkan autopsi ulang guna memastikan penyebab kematian secara lebih rinci.
Hasil autopsi ini nantinya dapat menjadi dasar untuk menentukan langkah hukum selanjutnya, termasuk kemungkinan membuka investigasi internasional.
Pemerintah Brasil, melalui Kantor Pembela Umum Federal (DPU), telah mengajukan permintaan kepada Kepolisian Federal untuk menyelidiki potensi kelalaian dari pihak otoritas Indonesia dalam peristiwa tersebut.
Bila ditemukan indikasi pelanggaran, Brasil membuka opsi membawa perkara ini ke lembaga internasional seperti Komisi Antar-Amerika untuk Hak Asasi Manusia (IACHR).
“Keselamatan wisatawan, terlebih mereka yang datang dari luar negeri, bukanlah sekadar slogan yang bisa dipakai sebagai jargon semata. Ini adalah tanggung jawab nyata yang harus dijaga dengan dukungan sumber daya manusia terlatih, fasilitas memadai, serta protokol yang kuat dan transparan,” kata Puan, Jumat (4/7/2025).
“Keluarga korban dan publik berhak mendapatkan penjelasan yang jelas dan akuntabel, agar tidak menimbulkan spekulasi yang merugikan citra pariwisata Indonesia di mata dunia internasional,” Puan menambahkan.
Baca Juga: DPR Siapkan Diskusi Antarfaksi Menanggapi Putusan MK Pemisahan Pemilu
Dia meminta Kementerian Pariwisata, Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Kehutanan, bersama Pemda NTB memperkuat standar operasional prosedur (SOP) serta meningkatkan pelatihan pemandu dan petugas SAR.
Puan juga mengingatkan agar alat dan teknologi yang mendukung evakuasi di kawasan pegunungan juga perlu disediakan.
“Keselamatan wisatawan harus menjadi prioritas utama, bukan hanya demi melindungi nyawa manusia, tetapi juga menjaga reputasi Indonesia sebagai destinasi wisata alam yang profesional dan aman,” kata dia.