BIMA BUTUH SOSOK PEMIMPIN BARU, IMAN TAWARKAN SOLUSI INI

Politik789 Dilihat

Mudabicara.com_Pandemi Covid-19 tidak menyurutkan perhelatan pesta demokrasi lima tahunan di Indonesia. Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 akan tetap diselenggarakan pemerintah pada akhir tahun nanti, tepatnya di tanggal 9 Desember 2020. Dinamika kontestasi politik di daerah juga kian memanas, ditandai dengan semakin getolnya pasangan calon (paslon) kepala daerah melakukan kegiatan kampanye.

Di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, kontestasi juga semakin ketat dengan ditetapkannya 3 paslon oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bima pada 23 September 2020.

BACA JUGA : PEMERINTAH LIBATKAN BURUH DAN PENGUSAHA BAHAS PERATURAN TURUNAN UU CIPTA KERJA 

Tiga paslon tersebut adalah pasangan Indah Dhamayanti Putri-Dahlan M Noer (INDAH), diusung oleh koalisi Golkar, Gerindra, Demokrat, PPP, PKB, dan PBB.  Lalu, pasangan Syafruddin-Ady Mahyudi yang diusung Nasdem dan PAN. Serta, pasangan dr Irfan-Herman Alfa Edison (IMAN) yang diusung koalisi PKS, PDI-P, dan Hanura.

Adapun pasangan calon kepala daerah kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, dr. H. Irfan dan H. Herman Alfa Edison memperoleh nomer urut 01. Kemudian nomor urut 2 diperoleh Paslon Drs. H. Syafruddin-Ady Mahyudi (SYAFAAD). Serta nomor urut 03 diperoleh pasangan Hj. Indah Dhamayanti Putri SE-Drs Dahlan M. Noer

Pandemi Covid-19 telah menyebabkan berbagai kesulitan pada masyarakat di antaranya ancaman krisis ekonomi dan kesehatan. Situasi ini mendorong sekaligus menjadi momentum bagi tiap pasangan calon kepala daerah untuk menerapkan program kebijakan pro kesejahteraan rakyat guna membantu percepatan pemulihan dampak pandemic terhadap ekonomi dan kesehatan.

Kehadiran tokoh berpengaruh bagi kabupaten Bima begitu dinanti oleh masyarakat dengan adanyaa figur baru disertai ide-ide baru dalam menata dan membangun kabupaten ini lima tahun kedepan.

Salah satu yang paling menarik adalah visi misi paslon dr. H. Irfan dan H. Herman atau yang disingkat IMAN yang terbilang cukup spesifik dan berusaha mengakomodasi aspirasi rakyat. Di antaranya melalui beberapa program baru layaknya menyediakan modal bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan melakukan industrialisasi garam mengingat wilayah kabupaten Bima kaya akan sumberdaya alam berupa garam.

Adapun untuk fasilitas kesehatan, pasangan IMAN tetap menjamin adanya BPJS gratis bagi masyarakat miskin, juga berupaya membuka lapangan kerja bagi masyarakat, serta pemberdayaan petani dan nelayan. Sedangkan untuk selalu terkoneksi dengan masyarakat, pasangan IMAN juga menghadirkan forum komunikasi rutin bertajuk Selasa Menyapa guna menyerap aspirasi dari tingkat grassroot secara langsung.

“Pilkada sekarang ini tentunya betul-betul masyarakat harus cerdas memilih pemimpin daerah, betul-betul bisa mensejahterahkan mereka secara menyeluruh,”  ungkap Kandidat Calon Bupati Bima dr H.Irfan, di Hotel Aston in di Kota Mataram, pada Agustus lalu. (29/8/2020)

Sementara itu, paslon yang diusung oleh PKS, PDIP, dan Hanura ini mengaku telah memaksimalkan perolehan dukungan dari desa-desa di 18 kecematan sebagai basis kekuatan. Dari 18 kecamatan ini,  pasangan IMAN juga memaksimalkan suara di wilayah kecamatan Ambalawi dan Wera mengingat wilayah ini merupakan basis keluarga dr H. Irfan. Hal serupa juga coba dilakukan oleh wakilnya, H. Herman Alfa Edison yang memiliki basis pendukung di Kecamatan Donggo dan Soromandi.

“Selain kita juga memaksimalkan peran relawan yang hampir merata di setiap wilayah. kita jadikan semua wilayah sebagai prioritas,”imbuh Irfan.

Adapun terkait kondisi Pilkada serentak di 2020 yang terkendala adanya pandemi Covid-19 ini, ia mengimbau agar masyarakat di Kabupaten Bima, tetap menjalankan protocol kesehatan dalam melaksanakan pesta demokrasi kali ini. Selain itu, ia juga mengharap agar masyarakat memaknai Pilkada kali ini sebagai ajang untuk berbagi serta beradu gagasan dan ide. Selanjutnya, paslon IMAN juga mengimbau agar masyarakat juga berpolitik secara lebih cerdas dan menghindari adanya konflik yang bersifat mengadu domba serta mencegah terjadinya politik uang.

Tulisan Terkait: