Mudabicara.com_Digital Campus Orientation (DIGICATION) Batch 8 Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) memasuki hari kedua, Minggu (09/03). Hari kedua dengan beragam sesi yang memperkenalkan mahasiswa baru pada budaya akademik berbasis digital.
Kegiatan yang berlangsung secara daring ini diikuti dengan antusias oleh mahasiswa baru yang ingin lebih mengenal lingkungan kampus dan tantangan era digital.
Hari kedua DIGICATION dibuka dengan sesi mengenai Etika Kehidupan Kampus di Era Digital.
Baca Juga: Muhad Nasution Berpamitan, Muhammad Alfarabi Barus Resmi Pimpin Himpunan Mahasiswa Sada Jakarta 2025-2027
Wakil Rektor bidang R&D dan Digital Advancement, Prof. Dr.Eng Jaswar Koto, hadir sebagai narasumber pertama dengan membawakan materi Budaya Digital Mengeliminasi Plagiarisme.
Ia menekankan pentingnya membangun integritas akademik dalam ekosistem digital serta strategi dalam mencegah plagiarisme melalui pemanfaatan teknologi.
Kemudian, Wakil Rektor Bidang Administrasi, Keuangan, Sumber Daya Insani, dan Kerja Sama, Lely Pelitasari Soebekty, menyampaikan materi mengenai Manajemen Waktu.
Dalam paparannya, ia menyoroti bagaimana mahasiswa dapat mengelola waktu secara efektif di era digital, di mana distraksi dari teknologi sering kali menjadi tantangan tersendiri.
Sesi kedua diisi pembicara tamu yakni, Yapit Sapta Putra, anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas). Ia menyampaikan materi tentang Kreatif dan Digital Mindset: Kunci Sukses Mahasiswa di Era Industri Modern.
“Apakah digital mindset dibutuhkan mahasiswa atau masyarakat umum? Ya, sangat dibutuhkan. Pola pikir digital sarat dengan pemanfaatan Internet of Things (IoT), yang memungkinkan kita mengoperasikan dan mendeteksi masalah lebih cepat, sehingga dapat mengurangi downtime dalam berbagai industri, termasuk di sektor migas,” ujar Yapit.
Ia juga menekankan bahwa pemanfaatan data secara efisien akan menghasilkan keputusan yang lebih akurat, sekaligus mengurangi risiko bisnis.
Memasuki sesi ketiga, mahasiswa baru diperkenalkan dengan Student Union, organisasi kemahasiswaan di UICI yang bertujuan untuk meningkatkan kreativitas, sportivitas, dan kepemimpinan digital.
Organisasi tersebut menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan soft skills dan membangun jaringan di dunia profesional sejak dini.
Pada sesi keempat, kembali hadir pembicara tamu. UICI menghadirkan Deputi Direktur Jenderal Organisasi Kekayaan Intelektual Dunia (WIPO) Hasan Kleib.
Hasan Kleib memberikan wawasan mengenai pentingnya kekayaan intelektual (KI) dalam dunia bisnis dan wirausaha.
“Saya memiliki proyek di 78 negara untuk womenpreneurs dan youth. Salah satu contoh sukses kami adalah Caroline Motufo di Uganda, seorang single parent yang berhasil mengembangkan bisnis deterjen berkat program pelatihan selama delapan bulan. Kini, ia menjadi pemasok terbesar di Kampala,” tuturnya.
Baca Juga: DIGICATION Batch 8 UICI: 229 Mahasiswa Baru Dapat Wawasan Industri 4.0 dan Society 5.0
Ia juga membagikan kisah sukses dari Indonesia, seperti seorang pengusaha di Bali yang setelah mendapatkan pelatihan selama 11 bulan, berhasil mengekspor produk hingga ke Swiss dengan merek sendiri.
“Jangan lihat KI hanya untuk perusahaan besar. Individu, UMKM, dan startup juga perlu memahami pentingnya KI agar dapat mengembangkan ide dan peluang bisnis dengan lebih maksimal,” tambahnya.
DIGICATION merupakan sebuah kegiatan yang diperuntukkan bagi mahasiswa baru UICI sebagai pengenalan lingkungan akademik dan sistem pembelajaran berbasis digital.