Mudabicara.com_Halangan terbesar praktik korupsi, manipulasi dan rente di perhajian saat ini bernama Dahnil Anzar Simanjuntak. Sikapnya yang diketahui tak berkompromi dengan para broker dan pemburu rente haji telah nyata-nyata mengganggu praktik rente haji yang selama ini lazim dilakukan.
Uang penyelenggaraan haji yang nilainya 18 sampai dengan 20 Triliun, belum lagi yang diluar budget penyelenggaraan terkait kuota, terkait praktik-praktik jual beli utak atik angka kuota dan banyak lagi.
Baca Juga: Bencana di Sumatera Bukan Takdir Tapi Konsekuensi Politik dari Abainya Negara
Saya mendengar Dahnil ini sulit ditempus, tak mau sepersen pun main-main di perhajian. Di dalam, lingkungan ASN dan pejabat haji dia dikenal sulit, keras kepala, dia banyak membawa masuk para penyidik KPk yang dulu terdepak dari KPK, dia juga bawa para apartur hukum dari kejaksaan ke dalam Kementerian Haji dan umrah. Sehingga, para pejabat yang selama ini memang terbiasa main-main rente haji sangan terganggu. Bahkan, kabarnya beberapa politisi agak muak dengan sikap Dahnil yang tidak memberikan ruang kepada para politisi untuk main-main.
Yanga paling marah adalah mafia-mafia haji, mereka tak segan membayar aktivis-aktivis untuk mendemo Dahnil Anzar Simanjuntak, mulai dari membuat akun-akun di sosmed yang isinya menjelek-jelekkan Dahnil dan Gus irfan, sampai mengadu domba dengan tokoh-tokoh tertentu, seperti Anwar Abbas yang sama-sama dari Muhammadiyah.
Saat ini, Dahnil dan Gus Irfan menghadapi musuh dari luar dan dalam, dan yang paling berbahaya tentu adalah dari dalam yang bekerjasama dengan luar terutama para mafia haji, sudah dipastikan travel-travel besar tidak suka dengan sikap Dahnil yang sulit berkompromi itu.
Satu-satunya jalan adalah “bergotong royong” membayar akun-akun mendegradasi Dahnil Anzar, membayar demo melalui aktivis-aktivis yang masih banyak yang bisa dibayar, dengan harapan Dahnil bisa terdepak dari Kementerian Haji dan Umrah, dan dipastikan Gus Irfan selaku Menteri Haji dan umrah akan pincang dan mudah ditaklukkan.
Selama ini publik tahu benar nyawa serta benteng integritas dan perbaikan haji ada di Dahnil Anzar Simanjuntak. Prinsipnya sederhana, “bunuh si penjaga Benteng”. Urusan akan beres.
Baca Juga: Senator Dedi Iskandar Batubara Serahkan Bantuan Kepada Korban Banjir di Langkat Sumut
Fakta dunia perhajian itu dipenuhi oleh kartel haji dan dikendalikan mafia adalah nyata. Maka, semua upaya pasti dilakukan untuk mendepak penghalang utamanya. Penghalang itu saat ini adalah Dahnil Anzar Simanjuntak. Kita hanya bisa menonton, seberapa kuat dan tahan Dahnil menghadapinya.
Sepanjang karier Dahnil yang saya ikuti dia tangguh, berbagai terpaan badai sudah dialaminya, dia diterpa badai kuat ketika masih diluar pemerintahan namun kuat tetap berdiri, dan kini diterjang badai perlawanan mafia haji semoga dia kuat tak tergoyahkan. Di dalam maupun diluar pemerintahan Dahnil Anzar Simanjuntak yang saya kenal tetap bersikap tegas dan menjunjung integritas.
Penulis: Rudi Susanto (Aktivis Sekolah Anti Korupsi Malang)






