Anak Muda Harus Mampu Berinovasi Untuk UMKM

Enterpreneurship282 Dilihat

Mudabicara.com_Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menekankan pentingnya para entrepreneur baru yang bersama para anak muda untuk mencari solusi-solusi dan inovasi-inovasi yang diperlukan agar UMKM bisa tetap bertahan di tengah pandemi Covid-19. Sehingga pada saat ekonomi membaik para enterpreneur sudah siap untuk tumbuh, masuk ke pasar lebih luas.

“Mereka diperlukan menjadi inkubator-inkubator, karena kami melihat inkubator ini sekarang sangat positif, edukasi, kurasi, dan inkubasi, “kata Teten dalam webinar di Jakarta, Rabu (9/9/20).

BACA JUGA : RETNO MARSUDI,MYANMAR HARUS SELESAIKAN MASALAH ROHINGNYA

Teten menjelaskan saat ini UMKM banyak yang terkena dampak baik dari sisi supply maupun dari sisi demand dan pemerintah sudah mencoba menjawab persoalan ini dengan kebijakan pemulihan ekonomi nasional baik melalui program restrukturisasi pembiayaan, subsidi bunga, insentif pajak. Yang diharapkan dari itu semua bisa membantu usaha kecil yang mengalami masalah cashflow termasuk membantu pembiayaan bagi UMKM yang belum bankable yaitu program hibah Banpres produktif.

Dari sektor permintaan yangmenurun, pemerintah juga mencoba membantu lewat kebijakan fiskal untuk mendorong belanja K/L dan daerah untuk membeli produk-produk UMKM.”Saat ini ada Rp307 triliun dari anggaran untuk 2020 yang diproyeksikan untuk UMKM. Kemenkop juga kerjasama dengan kementerian BUMN lewat Pasar Digital (PaDi) BUMN juga untuk membeli produk UMKM.

‘Pak Erick juga sudah menyetujui untuk belanja UMKM Rp14 miliyar ke bawah itu untuk UMKM. Memang saat ini baru 9 BUMN yang ikut, tapi nantinya akan terus ditambah,” paparnya.

Lebih lanjut, Teten mengungkapkan, pemerintah juga terus mendorong bagaimana konsumsi masyarakat yang nilainya cukup besar sebelum pandemi, bisa menggerakkan ekonomi.

“Kita dorong untuk belanja produk hasil buatan lokal produk UMKM, meskipun saat ini daya beli turun karena banyak yang kehilangan pekerjaan, banyak yang omsetnya menurun tentu saya kira dengan stimulus pembiayaan termasuk juga dengan program bantuan sosial yang banyak dibutuhkan masyarakat ini cukup bisa memunculkan daya beli masyarakat,” katanya.

Karena itu, kalau masyarakat mau melakukan gerakan belanja di warung tetangga, belanja produk produk lokal, akan bisa sedikit menggerakkan perputaran ekonomi di antara UMKM. Pasalnya saat ini yang diperlukan adalah survival, untuk nantinya growing jika ekonomi membaik.

BACA JUGA : ANIES KEMBALI MEMBERLAKUKAN PSBB KETAT 

Dari pengalaman selama ini di tengah pandemi Covid-19, pihaknya juga melihat ada UMKM yang memang bisa bertahan bahkan tumbuh, sanggup melakukan adaptasi bisnis, melakukan reorientasi usaha, dan inovasi produk serta bisa merespon perkembangan pasar yang baru.

“Kita tahu pandemi Covid membuat adanya pembatasan pergerakan orang, sekarang penjualan di online meningkat kalau kita bandingkan kuartal II tahun 2019 saat ini tumbuh 25% lebih dibandingkan kuartal II tahun lalu terutama penjualan pokok makan minum, kebetuhan pemeliharaan kesehatan, pendidikan atau sekolah,” ucap dia.

“Nah ini saya kira market yang baru beberapa UMKM yang di 1 atau 2 bulan awal kemaren seperti industri fashion termasuk juga restaurant banyak yang tutup, mereka berhasil melakukan adaptasi bisnis,” tukasnya.[Fhr]

Tulisan Terkait: