Mengilhami Puisi “Museum Pejuangan” Kuntowijoyo

Sastra4572 Dilihat

Mudabicara.com_ Mengilhami puisi Museum Perjuangan. Puisi adalah adalah salah satu karya sastra yang mampu membangkitkan semangat seseorang. Kekuatan kata-kata dalam puisi tidak hanya dalam pilihan diksi kata namun juga rima.

Generasi muda harus tahu bahwa selain menjadi karya sastra puisi juga dapat menjadi medium kritik. Kritik terhadap keadaan sosial, politik, dan budaya.

Baca Juga : Generasi Muda Harus Tahu Sejarah Lahirnya Bangsa Indonesia

Sudah banyak kita mempunyai tokoh sastrawan yang menyampaikan kritiknya melalui puisi. Salah satunya Kuntowijoyo. Berikut Puisi berjudul Museum Perjuangan karya Kuntowijoyo:

Museum Perjuangan 

Susunan batu yang bulat bentuknya
berdiri kukuh menjaga senapan tua
peluru menggeletak di atas meja
menanti putusan pengunjungnya.

Aku tahu sudah, di dalamnya
tersimpan darah dan air mata kekasih
Aku tahu sudah, di bawahnya
terkubur kenangan dan impian
Aku tahu sudah, suatu kali
ibu-ibu direnggut cintanya
dan tak pernah kembali

Bukalah tutupnya
senapan akan kembali berbunyi
meneriakkan semboyan
Merdeka atau Mati.

Ingatlah, sesudah sebuah perang
selalu pertempuran yang baru
melawan dirimu.

Dari puisi Museum Perjuangan kita dapat membayangkan betapa melalui puisi Kuntowijoyo menjelaskan tentang perjuangan seorang pahlawan. Ia harus pergi untuk berperang, siap untuk tetap hidup atau mati demi kata merdeka untuk negerinya.

Bahwa perjuangan pahlawan harus selalu terus di ingat. Sebagai momentum generasi muda untuk berkontemplasi dan merefleksikan diri dalam hidup bermasyarakat dan bernegara.

Sejauh mana generasi muda mampu berkarya dan berkreasi dalam menumbuhkan kebaikan. Mampu membuat inovasi guna ikut serta dalam memajukan bangsa dan negara.

Ingatlah, sesudah sebuah perang
selalu pertempuran yang baru
melawan dirimu.

Bait terakhir puisi Museum Perjuagan seolah mengingatkan dan menasehati kita bersama bahwa sesudah kita merdeka, sesudah kita selesai berperang maka musuh kita bukan orang lain namun musuh kita adalah diri kita sendiri.

Seperti kata Presiden Soekarno “Perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah. Tapi perjuangan kalian akan lebih berat, karena melawan saudara sendiri”.

Semoga momentum Hari Ulang Tahun Kemerdekaan yang ke-75 mampu memberi motivasi generasi anak muda untuk tetap berkembang dan berdaya saing. Indonesia Maju menjadi kata nyata untuk kita wujudkan bersama.

 

 

Tulisan Terkait: