5 Letusan Gunung Berapi Indonesia Yang Paling Mematikan

Muda Talks871 Dilihat

Mudabicara.com_ Indonesia merupakan salah satu negara yang terletak di antara tiga lempeng tektonik. Hal tersebut mengakibatkan negara kepulaun ini memiliki banyak gunung berapi.

Selain itu pertemuan antara tiga lempeng dunia Eurasia, Indo-Australia, serta Pasifik mengakibatkan Indonesia mendapat julukan Ring Of Fire. 

Artinnya Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi kapan saja terjadi gunung api meletus dan gempa bumi. Bahkan dalam catatan sejarah salah satu letusan gunung berapi Indonesia mengakibatkan terjadinya anomali iklim dan tragedi kelaparan masal di tiga benua.

Baca Juga : 10 Letusan Gunung Berapi Dunia Yang Paling Mematikan, Ini Penjelasannya!

Namun, letusan gunung berapi Indonesia mana saja yang banyak mengakibatkan korban jiwa dan mematikan. Nah! simak ulasan selengkapnya di mudabicara berikut ini:

5 Letusan Gunung Berapi Indonesia Yang Paling Mematikan

Dari rangkuman berbagai sumber ada 5 letusan gunung berapi Indonesia yang berdampak mematikan dan memakan banyak korban jiwa antara lain.

1. Letusan Gunung Berapi Toba

Letusan Gunung Berapi Indonesia

Posisi teratas letusan gunung berapi Indonesia yang paling dahsyat dan mematikan adalah letusan gunung berapi Gunung Toba yang berada di Sumatra Utara.

Mungkin belum pada tahu kalau Danau Toba yang termasuk 7 keajaiban dunia adalah hasil dari letusan gunung berapi yang maha dahsyat di dunia. Bahkan letusan Gunung Toba hampir memusnahkan peradaban manusia di bumi.

Gunung Toba meletus pada 74.000 tahun lalu dengan mengeluarkan magma 300 km3 dan material vulkanik 2.800 km3. Akibat dari letusan tersebut terbentuklah kaldera yang kita kenal sekarang sebagai Danau Toba.

Danau Toba kini menjadi salah satu sumber mata air terbesar di dunia dengan ukuran 90 x 30 km2 dengan kedalaman air mencapai 500 meter.

Dikabarkan goodnewsfromindonesia.id letusan gunung berapi Toba mengakibatkan jumlah populasi manusia menurun secara drastis, tercatat kurang lebih hanya 5.000-10.000 manusia yang mampu bertahan.

Meskipun hingga kini teori tentang letusan Gunung Toba masih menjadi perbincangan dan perdebatan namun yang pasti letusan Gunung Toba mengakibatkan perubahan iklim ekstrim.

Baca Juga : 10 Manfaat Belajar Matematika Untuk Anak Muda

Tidak hanya dalam hitungan bulan atau setahun namun perubahan iklim akibat letusan Gunung Toba mengakibatkan atmosfer tertutup hingga 6 tahun lamanya.

Bahkan menurut hasil penelitian Stephen Oppenheimer seorang Ahli Genetika Universitas of Oxford letusan Gunung Toba juga mengakibatkan berhentinya migrasi manusia dari Afrika menuju Asia.

2. Letusan Gunung Berapi Samalas

Letusan Gunung Berapi Samalas.

 

Letusan gunung berapi Indonesia yang dahsyat dan mematikan selanjutnya adalah letusan gunung berapi Samalas di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Gunung Samalas yang kini terkenal dengan sebutan Rinjani Tua meletus pada tahun 1257 dengan kekuatan letusan mencapai skala 7 dalam Volcanic Explosivity Index. 

Letusan Gunung Samalas berakibat hampir sama dengan letusan Gunung Toba yakni terjadinya anomali perubahan iklim ekstrim dengan ditandai adanya penurunan suhu bumi, tidak ada musim panas dan terjadi hujan sepanjang tahun.

Aerosol sulfat yang dikeluarkan dari letusan gunung juga mengakibatkan kerusakan ozon serta keseimbangan radiasi atmosfer.

Baca Juga : 10 Manfaat Belajar Kimia Untuk Anak Muda

Efek turunan perubahan iklim jelas yaitu terjadi kelaparan karena gagal panen di berbagai wilayah dunia bahkan mencapai di wilayah Eropa Barat.

Oleh sebab itu, pada abad ke-13 Eropa pernah mengalami zaman “tahun yang berkabut dan tahun yang gelap atau Black Death” . Bisa jadi hal tersebut karena adanya letusan gunung berapi Samalas.

Secara tata letak geografis, menurut Lavigne letak Gunung Samalas berjejer dengan Gunung Rinjani yang kita dapat jumpai hingga hari ini.

3. Letusan Gunung Berapi Tambora

Letusan Gunung Berapi Indonesia

Letusan gunung berapi Indonesia terdahsyat selanjutnya adalah letusan gunung berapi Tambora. Gunung Tambora terlekat di dua Kabupaten yaitu Kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat. Pada awalnya Gunung Tambora memiliki ketinggian 4.300 Mdpl namun pasca meletus Gunung Tambora hancur lebur.

Hal tersebut mengakibatkan ketinggian gunung tambora berkurang hinga hampir separuh dan kini ketinggian gunung Tambora hanya 2.850 Mdpl.

Pada 10 April 1815 langit Nusantara menjadi saksi bisu muntahan 120 ton oksida yang menjulang ke langit hingga mencapai jarak 4 kilometer.

Baca Juga : 10 Manfaat Belajar Geografi Untuk Anak Muda

Letusan gunung Tambora tidak hanya meluluh lantahkan daerah sekitar dan menjatuhkan korban jiwa langsung namun juga memiliki efek domino ke belahan dunia lain.

Tercatat jumlah korban jiwa pasca erupsi mencapai 10.000 sedangkan hampir 80.000 jiwa manusia melayang karena adanya kelaparan akibat gagal panen.

Penyebab utama gagal panen adalah suhu bumi menurun dratis karena tidak ada musim panas. Matahari terhalang oleh muntahan oksida Gunung Tambora yang menutup atmosfer sehingga sinar matahari susah untuk menyinari bumi.

Bencana kepalaparan ini tidak hanya dirasakan masyarakat Indonesia namun juga dirakan oleh masyarakat yang tinggal di Eropa, Amerika bahkan Afrika.

4. Letusan Gunung Berapi Krakatau

Letusan Gunung Berapi Indonesia

Letusan Gunung berapi Indonesia ke empat adalah letusan gunung berapi Krakatau yang terletak di antara pulau Jawa dan Pulau Sumatra.

Gunung Krakatau meletus pada pada 27 Agustus 1883 dengan menluncurkan material lontaran rempah vulkanik dengan volume 18 km3 dan bumbungan tinggi asap mencapai 80 km.

Letusan gunung krakatau termasuk letusan gunung terdahsyat sepanjang sejarah sebab terdengar di belahan dunia lain sampai Afrika dan Amerika.

Jumlah korban jiwa akibat letusan Gunung Krakatau mencapai 36.417 jiwa yang tersebar di Sumatera bagian selatan dan sisanya di daerah Banten dan sekitarnya.  Tidak hanya korban jiwa namun letusan gunung Krakatau mengakibatkan hilangnya dua pertiga Pulau Krakatau.

Baca Juga : 10 Manfaat Belajar Ilmu Fisika Untuk Anak Muda

Selain itu, letusan Gunung Krakatau mengakibatkan gelombang Tsunami setinggi 30 meter dan memporak-porandakan daerah sekitar dengan jarak mencapai ratusan bahkan ribuan kilometer.

Konon dikabarkan tribunnews daya ledak letusan Gunung Krakatau lebih besar 30.000 kali dari ledakan bom atom di Hirosima dan Nagasaki.

Dari sisi iklim, letusan Gunung Krakatau mengakibatkan bulan berwarna kebiru-biruan selama kurang lebih 2 tahun. Meskipun tidak mengakibatkan adanya bencana turunan seperti kelaparan yang diakibatkan oleh letusan Gunung Toba, Gunung Samalas serta Gunung Tambora.

5. Letusan Gunung Berapi Galunggung

Letusan Gunung Berapi Indonesia

Letusan Gunung berapi Indonesia terdahsyat dan mematikan terakhir adalah letusan Gunung Galunggung yang terletak di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

Gunung Galunggung meletus pada 8-12 Oktober 1982 meskipun pada era sebelum-sebelumnya gunung ini pernah meletus tepatnya pada tahun 1822, 1894 dan 1918.

Letusan terakhir Gunung Galunggung 1982 merupakan letusan terbesar karena mengakibatkan jatunya korban Jiwa yang cukup banyak disertai dengan durasi erupsi hingga sembilan bulan.

Baca Juga : 10 Manfaat Belajar Biologi Untuk Anak Muda

Tercatat korban jiwa akibat letusan Gunung Galunggung mencapai 4.011 jiwa dan kerusakan lingkungan serta infrastruktur terjadi di 114 desa di sekitar Gunung Galunggung.

Selain itu, Gunung Galunggung  melontarkan 300 kali letusan dan lahar serta abu yang tentu merusak lahan pertanian, pemukiman warga sekitar.

Dalam skala Volcanic Explosivity Index Erupsi Gunung Galung mencapai 5 Volcanic Explosivity Index meskipun lebih kecil apabila dibandingkan dengan letusan gunung berapi Samalas.

Nah! Demikian ulasan mengenai 5 letusan gunung berapi Indonesia terdashyat dan mematikan kali ini, sampai jumpa pada ulasan selanjutnya. Selamat Membaca!

 

Tulisan Terkait: