Apa itu arti ASO? Pengertian, Tujuan dan Manfaatnya

Muda Talks589 Dilihat

Mudabicara.com_ ASO menjadi perbincangan hangat dunia pertelevisian nasional akhir-akhir ini sebab pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika telah resmi menerapkan Analog Switch Off (ASO).

Melalui amanat Undang-Undang yang termaktub dalam  UU Nomor 11 Tahun 2020 pasal 72 Tentang Cipta Kerja pemerintah resmi memberlakukan Analog Switch Off (ASO) pada 2 November 2022.

Namun tahukah kalian apa itu arti ASO, Nah! jika belum tahu tepat sekali membaca ulasan artikel mudabicara beriku ini.

Baca Juga : Apa Itu Arti Disrupsi? Pengertian, Penyebab, Dampak dan Peluangnya

Pengertian Analog Switch Off (ASO)

ASO

Analog Switch Off (ASO) adalah suatu proses perpindahan televisi analog ke dalam televisi digital. ASO sendiri juga bisa berarti penghentian siaran TV analog secara total dan beralih ke siaran TV digital.

Indonesia sendiri telah mengunakan siaran televisi analog kurang lebih hampir 60 tahun sehingga kini secara perlahan siaran tv analog akan berpindah ke siaran tv digital.

Meskipun kini proses migrasi peralihan penyiaran masih dilakukan di wilayah Jabodetabek namun hal tersebut secara perlahan akan merambah ke kota-kota lainnya.

Dengan peralihan ini sebenarnya masyarakat mendapatkan berbagai keuntungan, misalnya dengan siaran televisi digital gambar dan suara akan semakin jernih, tidak berbayar dan tentu dapat menikmati siaran televisi secara non-stop.

Meskipun dalam prakteknya proses peralihan ini akan berjalan lambat namun harapannya proses migrasi siaran televisi ini akan segera dilakukan oleh masyarakat dengan cara mengubah tangkapan sinyal pada antena.

Meskipun sesungguhnya program migrasi siaran televisi analog ke siaran digital sudah disepakati pada Tahun 2006 lalu melalui konferensi International Telecommucication Union (ITU).

Dimana sebanyak 119 negara anggota ITU mendeklarasikan untuk menghentikan siaran TV analog sebelum Tahun 2015. Jadi Indonesia sebagai negara anggota ITU sesungguhnya terlambat dalam implementasi program ASO.

Baca Juga : Apa itu Arti Safe Flight? Pengertian dan Contoh Ucapan Lainnya

Di Eropa misalnya seperti Belanda dan Luxemburg telah menerapkan ASO sejak 2006 silam.  Begitupun Amerika Serikat tidak lama dari Eropa, telah melaksanakan ASO di Tahun 2009.

Di Asia sendiri seperti Jepang, Korea Selatan dan beberapa negara di Timur Tengah telah merampungkan ASO ditahun 2012 yang lalu. Untuk Asia Tenggara seperti Malaysia di tahun 2019, kemudian disusul Vietnam dan Thailand Tahun 2020.

Tujuan Analog Switch Off (ASO)

1. Siaran Yang Lebih Berkualitas

Bagi pemerintah ASO merupakan sebuah hajat besar yang harus segera terealisasikan di masyarakat.

Sebab selain masyarakat akan mendapatkan siaran yang lebih berkualitas juga dampak positif turunannya (multiplier effect) akan begitu bermanfaat bagi masyarakat dan negara.

Ketika mengunakan televisi digital orang akan mendapatkan gambar yang lebih jernih dan kualitas suara yang lebih bagus dan jelas.

Kemudian jika pada saatnya nanti ASO berjalan dengan baik diseluruh wilayah Indonesia. Maka masyarakat pengguna televisi akan mendapatkan kualitas siaran yang lebih baik dimanapun berada.

Teknologi digital pada penyiaran memungkinkan tercipta banyak varian isi siaran (diversity of content) dan keberagaman kepemilikan (diversity of ownership) karena mudah dan murahnya produksi siaran oleh masyarakat Indonesia dimanapun berada.

2. Dapat Menghemat Frekuensi

ASO merupakan kegiatan migrasi dari sistem analog yang menggunakan pita frekuensi besar ke sistem digital yang jauh lebih kecil sehingga dapat menghemat pita frekuensi 700MHz yang kita miliki.

Siaran analog pada modulasi pemancaran siaran televisi membutuhkan setidaknya lebar pita frekuensi sebesar 8 MHz untuk 1 kanal stasiun televisi dalam 1 frekuensi.

Sementara dengan menggunakan modulasi siaran digital 1 frekuensi dapat digunakan untuk 6 hingga 12 stasiun televisi secara bersama-sama.

Baca Juga : Sistem Pemerintahan Teokrasi, Pengertian dan Macam Dan Ciri-Cirinya

Artinya dengan migrasi dari analog ke digital akan menghemat frekuensi hingga 112 MHz. Penghematan frekuensi hingga 112 MHz ini pada nantinya dapat digunakan sebesar-besarnya untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia secara jangka panjang.

3. Kenyamanan Dan Pengalaman Menonton

Di sisi lain dampak positif yang akan timbul adalah peningkatan kecepatan akses internet kemudian pengembangan di sektor ekonomi rakyat berbasis digital, sektor pendidikan, kesehatan, kebencanaan dan industri.

Bagi masyarakat pengguna televisi digital sendiri, dampak langsung dari migrasi ini akan dirasakan. Ketika menonton televisi televisi digital akan mendapatkan kualitas siaran yang lebih baik dan stabil sekaligus tahan terhadap gangguan interferensi, suara dan atau gambar rusak berbayang.

Selian itu, siaran dengan resolusi HDTV secara lebih efisien, kemampuan penyiaran multichannel dan multiprogram dengan pemakaian kanal frekuensi yang lebih efisien dan terkahir kemampuan transmisi audio, video, serta data sekaligus.

Manfaat-Manfaat ASO

1. Kualitias Transmisi Audio, Video dan Data Yang Bagus 

Salah satu manfaat dalam mengunakan televisi digital adalah tampilan pada video dan audio pada televisi kalian akan semakin baik.

Tidak ada lagi bayang-bayang seperti semut sebab frekeunsi yang mengudara sudah termanajemen dengan baik.

2. Sinyal 5G Akan Mudah Diakses

ASO juga memberi kemudahan dalam hal pemerataan akses Internet sebab ketika ASO sudah aktif akan ada frekuensi yang kosong.

Sehingga kekosongan frekuensi tersebut dapat digunakan untuk menyediakan akses internet 5G yang tentu dengan akses tersebut kita dapat menikmati akses internet hingga 60fps pada koneksi 5G.

Pada akhirnya masyarakat Indonesia dimanapun berada kedepan tidak lagi ada jarak yang berarti terutama dalam aksesibilitas internet untuk pengembangan dan tumbuh kembangnya ekonomi rakyat berbasis digital, pelayanan kesehatan dan pendidikan berbasis digital.

3. Mendapat Informasi Kebencanaan Secara Update 

Selain mendapat pengalaman menonton yang lebih baik, salah satu manfaat ASO lainnya adalah masyarakat akan mendapatkan infrormasi kebencanaan secara update sebab ada fitur early warning system (EWS) pada pesawat televisi digital.

Baca Juga : 7 Cara Memilih Jasa Pengiriman Antar Pulau: Utamakan Yang Cepat

Fungsi dan peran EWS adalah menayangkan informasi dari BMKG saat ada peringatan dini terkait bencana alam. Namun fungsi EWS hanya bisa dinikmati oleh mereka yang memiliki sertifikat resmi dari kementerian terkait.

4. Modernisasi Bangsa Indonesia 

Terakhir manfaat dari adanya ASO adalah memodernisasi bangsa Indonesia tanpa membedakan wilayah sebab penyebarannya secara pelan akan merata seluruh Indonesia.

Tentu hal tersebut sejalan dengan gagasan Soekarno untuk bangsa Indonesia dalam pidatonya di depan sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) 1 Juni 1945 lalu.

Salah satu isi pidatonya Soekarno menyebutkan: “Keadilan sosial ialah suatu masyarakat atau sifat suatu masyarakat adil dan makmur, berbahagia buat semua orang, tidak ada penghinaan, tidak ada penindasan, tidak ada penghisapan. Kita hendak mendirikan suatu negara “semua buat semua”. Bukan buat satu orang, bukan buat satu golongan, baik golongan bangsawan, maupun golongan yang kaya, – tetapi “semua buat semua” dan kemudian gagasan ini dipermanenkan dalam Pancasila pada sila ke Lima “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”.

Dan akhirnya apa yang menjadi amanat tujuan Undang-Undang Penyiaran Nomor 32 Tahun 2002 .

“mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum, dalam rangka membangun masyarakat yang mandiri, demokratis, adil dan sejahtera”, kelak akan terwujud dengan baik.

Kendala Pengunaan  ASO

Meskipun program migrasi ini sudah lama dicanangkan di Indonesia namun secara faktual dilapangan banyak kendala yang ditemui dalam implementasinya.

Terutama persoalan pemahaman dan sosialisai kepada masyarakat terdampak ASO di 341 Kabupaten/kota, 4.895 Kecamatan, dan 56.767 Desa diseluruh Indonesia.

Beberapa pertanyaan yang muncul di tengah masyarakat terkait apa itu ASO? mengapa harus ASO? manfaatnya apa? dan teknologinya seperti apa?.

Sehingga guna memuluskan program migrasi digital ini, bagi masyarakat yang masih mengunakan televisi model lama (tabung) dan belum terkonversi ke teknologi digital harus menginjeksi dengan alat penangkap sinyal digital yakni set top box (STB).

Baca Juga : Apa itu Arti Limited Edition? Pengertian dan Strateginya

Alat STB ini sesuai komitmen pemerintah sesuai amanat PP No 46 tahun 2021, Kemenkominfo dan Lembaga Penyiaran (LP) penyelenggara multipleksing diminta untuk melakukan distribusi bantuan alat bantu siaran digital (STB) kepada rumah tangga tidak mampu ( RTM).

Menurut data Kominfo, per 31 Oktober 2022, secara nasional, STB yang telah didistribusikan sejumlah 1.055.360 unit. khusus untuk wilayah Jabodetabek, sejumlah 473.308 unit STB (98,7%) dari target 479.307 unit STB.

Sedangkan 60.791 RTM tidak memenuhi kriteria/gagal serah. Sesuai komitmen Kemenkominfo telah menyediakan sebanyak 1 juta STB dan bantuan dari Lembaga Penyiaran (LP) penyelenggara multipleksing sebanyak 5,7 juta STB yang didistribusikan kepada masyarakat tidak mampu di seluruh Indonesia.

 

Tulisan Terkait: