Mudabicara.com_ Puisi Ibu karya D Zawawi Imron ini sering kawan muda dengar pada peringatan hari Ibu Nasional. Zawawi Imron merupakan sosok sastrawan yang penuh kharismatik, Ia berasal dari Sumenep, Madura, Jawa Timur
Meskipun hanya mengenyam pendidikan Sekolah Rakyat (SR). Zawawi Imron mampu mewarnai dunia sastra Indonesia. Pada tahun 1982 melalui perhelatan Temu Penyair 10 Kota yang di selenggarakan di Taman Ismail Marzuki karya-karyanya mulai dikenal.
BACA JUGA : MENGILHAMI PUISI DERAI-DERAI CEMARA CHAIRIL ANWAR
Salah satu karya terbaik D Zawawi Imron yakni Puisi berjudul Ibu.
Puisi Ibu
kalau aku merantau lalu datang musim kemarau
sumur-sumur kering, daunan pun gugur bersama reranting
hanya mataair airmatamu ibu, yang tetap lancar mengalir
bila aku merantau
sedap kopyor susumu dan ronta kenakalanku
di hati ada mayang siwalan memutikkan sari-sari kerinduan
lantaran hutangku padamu tak kuasa kubayar
ibu adalah gua pertapaanku
dan ibulah yang meletakkan aku di sini
saat bunga kembang menyemerbak bau sayang
ibu menunjuk ke langit, kemundian ke bumi
aku mengangguk meskipun kurang mengerti
bila kasihmu ibarat samudera
sempit lautan teduh
tempatku mandi, mencuci lumut pada diri
tempatku berlayar, menebar pukat dan melempar sauh
lokan-lokan, mutiara dan kembang laut semua bagiku
kalau aku ikut ujian lalu ditanya tentang pahlawan
namamu, ibu, yang kan kusebut paling dahulu
lantaran aku tahu
engkau ibu dan aku anakmu
bila aku berlayar lalu datang angin sakal
Tuhan yang ibu tunjukkan telah kukenal
ibulah itu bidadari yang berselendang bianglala
sesekali datang padaku
menyuruhku menulis langit biru
dengan sajakku.
Dengan mengilhami puisi ibu, kita akan terbawa kedalam lamunan masa kecil yang penuh dengan belai kasih seorang ibu.
kalau aku merantau lalu datang musim kemarau
sumur-sumur kering, daunan pun gugur bersama reranting
hanya mataair airmatamu ibu, yang tetap lancar mengalir
BACA JUGA : MENGILHAMI PUISI MUSEUM PERJUANGAN KUNTOWIJOYO
Dimanapun seorang anak berada meskipun sudah dewasa dan mandiri, dia tetap anak-anak bagi ibunya. Kasih Ibu akan tetap mengalir baginya meski jarak memisahkan.
ibu adalah gua pertapaanku
dan ibulah yang meletakkan aku di sini
saat bunga kembang menyemerbak bau sayang
ibu menunjuk ke langit, kemundian ke bumi
aku mengangguk meskipun kurang mengerti
bila kasihmu ibarat samudera
sempit lautan teduh
tempatku mandi, mencuci lumut pada diri
Ibu adalah cakrawala pertama seorang anak mengenal dunia. Bila kasihmu ibarat samudera, sempit lautan teduh.