Mudabicara.com_ Pers kini telah tumbuh jauh melampaui surat kabar pada awalnya kelahirannya. Perkembangan teknologi membawa pers kedepan pintu gerbang kemajuan. Namun tahukah kawan muda tentang pengertian pers dan jurnalistik, teori, syarat dan fungsinya. Nah! bila belum tahu jangan khawatir mudabicara.com akan mengulas secara lengkap. simak ulasan mudabicara berikut ini:
Pengertian Pers dan Jurnalistik
Pers berasal dari kata Belanda yang berarti menekan atau mengepres. Kata pers merupakan padanan dari kata Press dalam bahasa Inggris yang juga berarti menekan dan mengepres. Dengan kata lain mengacu dari kata pers dan press maka pengertian pers adalah sebuah komunikasi yang dilakukan dengan perantaraan barang cetakan.
BACA JUGA : SOSIALISASI POLITIK, PENGERTIAN, FUNGSI DAN JENISNYA
Namun seiring perkembangan zaman kata pers merujuk pada semua kegiatan jurnalistik. Terutama kegiatan yang berhubungan dengan menghimpun berita baik oleh wartawan media elektronik maupun oleh wartawan media cetak.
Sehingga dengan penjelasan tersebut pers memiliki dua pengertian.
1. Pengertian Pers adalah pers yang menyangkut kegiatan komunikasi yang hanya dilakukan dengan perantaraan barang cetakan.
2. Pengertian Pers adalah pers yang menyangkut kegiatan komunikasi baik yang dilakukan dengan media cetak maupun dengan media elektronik seperti radio, televisi maupun internet.
Pengertian Jurnalistik
Jurnalistik berasal dari kata journal yang artinya cacatan harian dengan kata lain cacatan mengenai kejadian sehari-hari atau bisa juga berarti surat kabar. Journal sendiri berasal dari kata latin diurnalis yang berarti harian atau setiap hari. Dari kata itulah lahir kata jurnalis yaitu orang yang melakukan pekerjaan jurnalistik.
BACA JUGA : SISTEM POLITIK, PENGERTIAN DAN MACAM-MACAMNYA
Curtis D MacDougall menjelaskan pengertian jurnalistik adalah kegiatan menghimpun berita, mencari fakta, dan melaporkan peristiwa.
Hal itulah sebabnya jurnalistik sangat penting di mana pun dan kapan pun. Jurnalistik sangat dibutuhkan pada negara yang menganut demokrasi. Tak peduli apapun perubahan-perubahan dimasa depan baik sosial, ekonomi, dan politik atau lain sebagainya namun kerja jurnalistik selalu dibutuhkan untuk semua peristiwa.
Teori Tentang Falsafah Pers
1. Teori Pers Otoriter (Authoritarian Theory)
Teori Pers Otoriter lahir di negara yang tidak memberi kebebasan kepada masyarakatnya untuk mengeluarkan pendapat. Biasanya negara memiliki kedudukan lebih tinggi dari pada individu dalam skala nilai kehidupan sosial.
Bagi seorang warga negara yang mampu menempatkan diri di bawah kekuasaan negara maka warga negara tersebut akan memiliki atribusi sebagai manusia yang beradap dan bermartabat.
Dalam situasi pers seperti ini penetapan tentang hal-hal yang benar dipercayakan hanya segelintir orang bijaksana yang mampu memmimpin. Alhasil, pers harus mendukung kebijakan pemerintah dan mengabdi kepada negara.
BACA JUGA : 10 MANFAAT BELAJAR POLITIK UNTUK ANAK MUDA
Para penerbit diawasi melalui paten-paten, izin-izin terbit dan sensor. Konsep ini menetapkan pola asli bagi sebagian bagi sebagian besar sistem-sistem pers nasional dunia. Sayangnya hal ini masih bertahan sampai sekarang di sebagain negara tertentu.
2. Teori Pers Bebas (Libertarian Theory)
Seiring kebebasan politik, agama dan ekonomi semakin tumbuh maka tumbuh pula tuntuntan untuk perlunya kebebasan pers. Hal itu mengakibatkan lahirnya teori pers bebas.
Teori ini memandang manusia sebagai manusia yang rasional yang dapat membedakan antara benar dan salah. Dalam teori ini pers harus menjadi mitra dalam upaya pencairan kebenaran dan bukan sebagai alat pemerintah. Alhasil pers bekerja untuk mengawasi pemerintahan.
Maka dalam teori ini pers menjadi pilar kekuasaan ke empat setelah eksekutif, legislatif, yudikatif. Situasi ini membuat pers harus independen dan bebas dari pengaruh dan kendali pemerintah.
Dalam upaya mencari kebenaran semua gagasan harus memiliki kesempatan yang sama untuk dikembangkan sehingga yang benar dan dapat dipercaya akan bertahan sedangkan sebaliknya akan lenyap.
3. Teori Pers Bertanggung Jawab Sosial
Teori pers bertanggung jawab adalah penjabaran dari prinsip-prinsip teori pers libertarian yang terlalu menyederhanakan persoalan. Dalam teori pers libertarian para pemilik dan operator perslah yang terutama menentukan fakta-fakta apa saja yang boleh disiarkan kepada publik dan dalam versi apa.
Teori ini gagal memahami masalah-masalah seperti proses kebebasan internal pers dan proses konsentrasi pers.
Nah, Teori Pers Bertanggung Jawab Sosial mencoba menjembatani antara kebebasan media massa dan tanggung jawab sosial kerja jurnalistiknya.
4. Teori Pers Komunis Soviet
Teori ini tidak jauh beda dengan teori pers otoriter karena kerja pers hanya menjadi tangan panjang kepentingan negara. Pers ditempatkan untuk menulis dan memberitakan apa saja yang menjadi kehendak pemerintah.
Alhasil, pers jauh dari kata independen dan akan diragukan kebenaran fakta dari hasil beritanya.
Syarat Pers Yang Baik
1.Media harus menyajikan berita-berita peristiwa sehari-hari yang dapat dipercaya, lengkap, cerdas dan sesuai fakta.
Media harus akurat, tidak boleh berbohong harus memisahkan fakta dan opini, harus melaporkan dengan cara yang memberikan arti secara internasional dan harus lebih dalam dari sekedar menyajikan fakta-fakta dan harus melaporkan kebenaran.
2. Media harus berfungsi sebagai forum untuk pertukaran komentar dan kritik
Media harus menjadi sarana umum untuk menuangkan informasi yang objektif. selain itu media harus mengidentifikasi dan mengkonfirmasi tentang sebuah informasi agar tidak terjadi kesalahan informasi.
BACA JUGA : SISTEM POLITIK TOTALITER, PENGERTIAN MACAM DAN CIRI-CIRINYA
3. Media harus memproyeksikan gambaran yang benar-benar mewakili dari kelompok-kelompok konstituen dalam masyarakat.
Ketika gambaran-gambaran yang disajikan media gagal menyajikan suatu kelompok sosial dengan benar maka pendapat disesatkan.
kebenaran tentang kelompok manapun harus benar-benar mewakili. Artinya ia harus mencakup nilai-nilai dan aspirasi-aspirasi kelompok. Namun ia tidak boleh mengecualikan kelemahan-kelemahan dan sifat-sifat buruk kelompok.
4. Media harus menyajikan dan menjelaskan tujuan-tujuan dan nilai-nilai masyarakat.
Media adalah isntrumen pendidikan sehingga media harus memikul tanggung jawab untuk menyatakan dan menjelaskan cita-cita masyarakat.
5. Media harus menyediakan akses penuh terhadap informasi-informasi yang tersembunyi.
Media harus mendistribusikan berita dan opini secara luas.
Fungi Pers Untuk Masyarakat
1. Melayani sistem politik yang memungkinkan informasi, diskusi dan konsiderasi tentang masalah-masalah publik dapat menjadi konsumsi masyarakat.
2. Memberikan informasi kepada publik untuk memungkinkan publik bertindak bagi kepentingannya sendiri.
3. Melindungi hak-hak individu dengan bertindak sebagai watchdog terhadap pemerintah.
BACA JUGA : MENGENAL TEORI HUKUM TIGA TAHAP AUGUSTE COMTE
4. Melayani sistem ekonomi misalnya dengan mempertemukan pembeli dan penjual melalui media iklan.
5. Memberikan hiburan yang baik sesuai dengan kaidah jurnalistik
6. Memelihara otonomi di bidang finansial agar tidak terjadi ketergantungan kepada kepentingan-kepentingan dan pengaruh-pengaruh pemerintah.
Nah! demikian akhir dari ulasan tentang pengertian pers dan jurnalistik, teori, syarat dan fungsinya. semoga membantu kawan muda untuk memahami kerja-kerja jurnalisme. terima kasih