Penulis: redaksi

Mudabicara.com_ Majas Sindirin merupakan salah satu macam majas dalam pelajaran bahasa dan sastra Indonesia yang tentu pernah kita pelajari.

Bahkan dalam komunikasi sehari-hari kadang secara tidak sadar kita mengunakan bahasa majas. Sebagaimana majas adalah gaya bahasa yang digunakan untuk mengungkapkan perasaan dan pikiran agar kalimat atau ungkatan semakin hidup dan menarik.

Misalnya kalian menyidir teman yang datangnya telat dengan kalimat “Kamu cepat sekali datang, sampai acaranya sudah keburu selesai” .

Kalimat tersebut merupakan salah satu contoh majas sindiran, gaya bahasa yang mengungkapkan perasaan jengkel dengan gaya bahasa sindiran.

Nah! apabila sahabat mudabicara ingin tahu apa saja macam-macam majas sindiran dan contohnya, simak artikel berikut ini ya!

Baca Juga : 23 Macam Majas Perbandingan dan Contohnya

Pengertian Majas Sindiran

Majas sindiran adalah gaya bahasa yang digunakan untuk mengungkapkan perasaan marah, jengkel dan kesal kepada seseorang. Biasanya sindiran yang diungkapkan bisa berbentuk protes, keluhan dan ejekan.

Nah sebagai contoh kalimat di atas yang sebenarnya memiliki makna tersirat sebuah sindiran kepada teman yang datangnya telat namun memakai bahasa yang halus.

Namun dalam beberapa kalimat kadang majas sindiran diungkapkan dengan bahasa langsung dan vulgar meskipun kita masih sering melihat gaya bahasa sindiran kalem dan halus.

Contoh majas sindiran yang diungkapkan secara vulgar seperti

5 Macam Majas Sindiran

Majas sindiran terbagi menjadi 5 macam antara lain majas sarkasme, majas satire, majas innuendo, majas sinisme dan majas ironi. Berikut penjelasan lebih dalam tentang pengertian dan contohnya:

1. Majas Sarkasme

Sarkarme merupakan majas sindirian yang mengunakan gaya bahasa pedas dan kasar. Majas ini berupa ejekan, cemoohan untuk meyakiti orang lain dan kadang diucapkan oleh orang yang sedang kesal dan marah.

Secara gaya bahasa sarkasme lebih keras apabila dibandingkan dengan majas sindiran ironi dan majas sindiran sinisme.

Baca Juga : Mengenang Puisi Nonton Harga Karya Wiji Thukul

Contoh Ungkapan majas sarkasme:

1. Bisakah berhenti bicara? Mulutmu seperti burung yang berkicau.
2. Aku tidak percaya dia masih takut gelap, seperti anak kecil.
3. Anda baru lulus kuliah, anak kemarin sore. Jangan sok pintar. Pendapat-pendapat saya jauh lebih brilian.
4. Apakah kau buta? Ada anak kecil di depanmu masih saja kau tabrak.
5. Bahkan keledai saja tidak akan jatuh ke lubang yang sama, kau malah membuat lubang yang sama!
6. Dari dulu mulutmu memang berbisa seperti ular!
7. Jadi koruptor banyak hartanya, kasihan hidupnya lebih banyak di penjara.
8. Dasar playboy kelas teri! Modal dompet tipis dan wajah standar saja sudah berani mempermainkan hati wanita!
9. Tulisanmu jelek sekali seperti ceker ayam.
10. Kamu harus tahan dengan mulutnya yang berbisa seperti ular itu.
11. Dia bekerja sangat lambat seperti siput.
12. Badanmu bau seperti kembang sepatu, ya.
13. Kenapa kamu makan sambil berjalan seperti ayam?
14. Putih banget wajahmu, sampai bisa disendoki bedaknya.
15. Mulutmu memang setajam pisau dari dulu.
16. Kamu makan seperti orang yang belum makan selama 5 tahun.
17. Tidak perlu terpukau dengan gedung-gedung tinggi, macam orang desa saja.
18. Kamu hanya sampah masyarakat tahu!
19. Pemalas! Mengapa kamu tidak membuat tugas?
20. Kau pikir aku ini orang bodoh, kau yang bodoh sudah berani berbohong kepadaku.

2. Majas Satire

Satire adalah salah satu macam majas sindiran yang mengunakan gaya bahaya dengan balutan komedi dan tawa. Biasanya majas satire digunakan untuk mertawakan, mengkritik dan mengejek gagasan atau pikiran orang lain.

Baca Juga : Mengenang Puisi Chairil Anwar Karawang Bekasi

Contoh ungkapan mengunakan majas satire:

1. Kenapa dia melakukan hal sekeji itu? Apa dia kesurupan?
2. Aku yakin cita-citamu ingin menjadi drummer, tidak ada henti-hentinya kamu memukul meja.
3. Anakmu mau jadi pemain sepak bola ya? Semuanya selalu ditendang.
4. Sepertinya mereka harus mendaftar jadi petinju, tidak berhenti bertengkar sejak kemarin.
5. Sepertinya kalau menggoreng telur di atas kepalanya bisa matang, ia tidak berhenti marah sejak pagi.
6. Kamu seperti kucing jalanan, makanmu rakus sekali.
7. Sepertinya kamu harus mandi air es agar kamu tidak emosi lagi.
8. Minyak goreng sedang mahal, sehingga kami harus menggunakan minyak yang kami punya sampai menghitam.
9. Mungkin dia belajar dari koruptor, sudah mulai berani mencuri-curi uang belanja.
10. Nyaman sekali makan di sini, sampai tikus dan kecoa saja ikut bergabung dengan kita.
11. Apakah bajumu kekurangan bahan? Ketat sekali bajumu,  hampir saja perutmu terlihat.
12. Apa saat ini harga gula terlalu mahal? Kopi ini benar-benar tak ada rasa manisnya sama sekali.
13. Lihat dan malulah sedikit dengan tubuhmu yang kekar dan besar itu. Hanya mengangkat barang ini saja kau tidak kuat.
14. Apakah tadi hujan? Bajumu terlihat basah.
15. Kamu penulis ya? Pandai sekali mengarang-ngarang cerita.
16. Apa kamu tidak memiliki baju yang lain? Setiap kali kita pergi, kamu selalu mengenakan kostum yang sama.
17. Matamu buta, ya? Masa, barang sebesar ini kamu tidak terlihat. Aduh, yang benar saja, mungkin kamu harus menggunakan kacamata atau kaca pembesar.
18. Sudah berapa tahun kamu belajar masak? Masakanmu kok rasanya begini-begini saja!
19. Netizen itu reporter yang andal, peristiwa yang sebenarnya tidak pernah terjadi saja bisa menjadi berita.
20. Yah namanya juga ahli surga, pasti benar terus.

3. Majas Innuedo

Majas innuedo adalah salah satu majas sindiran yang mengunakan gaya bahasa mengecilkan suatu hal yang sebenarnya besar. Dalam majas innuedo bertujuan agar fakta kelihatan menjadi kecil.

Misalnya saat seorang ibu menyuruh anaknya minum obat dengan kalimat Obat ini sedikit pahit kok. Padahal faktanya obat tersebut memang pahit sekali.

Baca Juga : 13 Puisi Cinta W.S Rendra Yang Wajib Anak Muda Baca

Beberapa Contoh Majas Innuendo

1. Disuntik rasanya seperti digigit semut kok, tidak sakit.
2. Kamu ini masih kecil ya? Masa memasang jam dinding saja tidak bisa?
3. Penakut sekali kamu, padam listrik saja langsung panik.
4. Kamu berlebihan sekali, bajumu hanya kena tumpahan makanan, bukan kotoran manusia.
5. Masalah sepele saja kamu mengeluh, bagaimana mau jadi pemimpin?
6. Dia memang paling pandai membuat puisi. Tetapi percayalah kamu lebih pandai dalam membahagiakan dirinya.
7. Kita hanya belum beruntung saja. Dengan sedikit kerja keras kita pasti bisa menyelesaikannya.
8. Dia hanya menginap satu malam saja. Bukan menginap seumur hidup di sana.
9. Tenang, kamu hanya gagal dalam hubungan. Bukan gagal dalam hidup.
10. Kenapa harus bangga dengan kekayaannya? Dia kaya kan karena warisan saja.
11. Tidak heran kalau dia memiliki banyak harta. Semua itu karena dia pandai merayu dan menipu.
12. Dia mendapat juara lagi? Pantas saja dia kan anak dari ketua panitianya.
13. Begitu aja kok takut? Dibekam itu tidak lebih sakit daripada digigit semut.
14. Kamu bisa menangis karena sedih? Bukankah air matamu air mata buaya?
15. Jangan seperti orang stres begitu, masalahnya sederhana kok.
16. Ini luka kecil, kenapa kamu sampai nangis segala?
17. Kamu hanya tidak lulus di satu bidang, tidak usah sedih seperti itu.
18. Dia memang sangat sempurna penampilannya. Tapi lihatlah seseorang yang menggunakan otaknya. Sangat jauh dari dirimu.
19. Semua orang pasti memiliki masalah. Masalah kamu itu hanya salah satu masalah kecil dari jutaaan masalah di dunia ini.

4. Majas sinisme

Majas sinisme adalah salah satu majas sindiran yang mengunakan gaya bahasa secara terus terang sesuai dengan fakta. Biasanya majas sinisme digunakan untuk mengkritik bahkan mencemooh.

Baca Juga : 9 Puisi Karya Chairil Anwar Yang Wajib Anak Muda Baca

Beberapa Contoh Majas Sinisme antara lain:

1. Kamu bernapas saja membuatku kesal.
2. Aku ingin kabur jika kamu terus duduk di sebelahku.
3. Dia sampai ingin loncat dari tebing supaya berhenti bertengkar dengan temannya.
4. Belum berkata saja, dia sudah bosan mendengarmu.
5. Badanmu memang besar, tetapi untung mengangkat benda ini saja kamu tidak bisa.
6. Padahal kamu dari keluarga terpandang, tak sepantasnya melakukan perbuatan rendah seperti itu.
7. Bagaimana bisa kamu akan juara kelas kalau kerjaanmu hanya bermain game online setiap hari.
8. Haduh, diberi pekerjaan ringan saja malas, apalagi diberi pekerjaan berat. Maumu apa sih?
9. Aku ingin menyandungmu agar tidak berlari terus.
10. Perbuatanmu memalukan satu kota.
11. Kamu mengecewakan satu negara.
12. Dia muak melihat kakaknya terus menerus di sebelahnya.
13. Kakaknya ingin sekali menyumpal mulut adiknya agar berhenti menangis.
14. Apakah dia tak punya hati? Teganya meninggalkan anak dan istrinya begitu lama.
15. Kenapa kamu seperti orang kelelahan? Padahal kerjaanmu hanya makan dan duduk saja
16. Lulusan S2 tapi tidak bisa diandalkan sama sekali, bisamu apa?
17. Aku bahkan berharap menjadi tuli agar tidak bisa mendengar ocehannya.
18. Bau mulutmu sungguh memabukkan. Apakah kau tak pernah gosok gigi?
19. Baru satu hari mulai kerja, tapi sudah membuat masalah.
20. Kamu mengurus diri sendiri saja nggak bisa, apalagi mengurus rumah tangga

5. Majas Ironi

Majas ironi adalah salah satu majas sindiran yang mengunakan gaya bahasa yang halus dan tidak memperlihatkan makna yang sebenarnya.

Biasanya majas ironi mengunakan gaya bahasa yang bertentangan dengan makna sesungguhnya namun sebenarnya maknanya sangat dalam dan menjatuhkan. Dengan kata lain majas ironi adalah menyindir dengan bahasa yang halus namun maknanya menyakitkan.

Baca Juga : 11 Jenis Pantun Indonesia, Lengkap Beserta Contohnya

Berikut contoh majas ironi

1. Selera musikmu bagus ya, sampai aku harus tutup telinga.
2. Makanan ini enak sekali, aku bahkan sampai mau muntah.
3. Cepat sekali kau datang sehingga para undangan telah lama meninggalkan tempat ini.
4. Bagus sekali kamu yang sukanya mencoret-coret di tembok.
5. Wah, gambarmu bagus sekali, hingga aku tidak tahu apa yang sebenarnya kau gambar.
6. Aku sangat senang saat dia ada dikamarku. Suara dan apapun yang kau lakukan membuat ku tak bisa konsentrasi belajar.
7. Dia orang yang sangat rapi dan pandai menjaga barang milik orang lain.
8. Sekian banyak barang ku yang ia pinjam, tak satupun kembali padaku. Semua hilang tak tahu kemana.
9. Kota itu terkenal sebagai kota paling bersih. Setiap sudut kota selalu terlihat sampah yang berserakan.
10. Tulisanmu sangat rapi, seperti anak TK yang baru belajar menulis.
11. Kamu cepat sekali datang, sampai acaranya sudah keburu selesai.
12. Leni sangat pandai memasak, hampir semua masakannya nggak ada rasanya.
13. Sepertinya kamu masih kurang makan, soalnya kamu makan 5 kali sehari.
14. Rapormu bagus ya, nilainya merah semua.
15. Murid kelas ini rajin semua, tidak ada yang mengumpulkan PR nya sama sekali.
16. Pakaianmu bagus-bagus ya, penuh dengan lubang.
17. Desaku indah sekali, sampah-sampah berserakan di mana-mana.
18. Kasur ini nyaman sekali, sampai-sampai punggungku sakit.
19. Badannya wangi sekali ya, sehingga orang-orang di sekitarnya harus menahan napas.
20. Buah mangga ini manis sekali, hingga aku tak sanggup memakannya.
21. Tubuh Fazri sangat kuat, bahkan beban seringan ini saja ia tak sanggup untuk mengangkatnya.

Sekian pembahasan mengenai majas sindiran kali ini, sampai jumpa pada pembahasan selanjutnya. selamat membaca.