Quo Vadis Kaderisasi KNPI Ponorogo

Opini609 Dilihat

Mudabicara.com_Dewan Perwakilan Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Ponorogo merupakan organisasi kepemudaan daerah yang berperan membentuk kepemimpinan bangsa.

Di samping itu, KNPI juga menjadi wadah pengabdian lanjutan bagi para aktivis yang sebelumnya berproses di organisasi pergerakan seperti PMII, HMI, IMM atau organisasi kepemudaan seperti GP Ansor dan Pemuda Muhammadiyah.

Lalu, bagaimana jika organisasi kepemudaan seperti KNPI ini dalam praktis gerakanya vakum atau mati suri.

BACA JUGA : WAJAH POLITIK BEBAS AKTIF HATTA VERSUS SOEKARNO

Mati Suri Gerakan KNPI Ponorogo

Dari hasil penelusuran tentang KNPI Ponorogo berhasil diperoleh informasi yang bermuara pada nama Mukridhon Romdhoni. Ia merupakan Ketua KNPI Ponorogo sekaligus Anggota DPRD Ponorogo dari Fraksi Nasdem.

Mukridhon Romdhoni terpilih sebagai ketua pada bulan september 2016 lalu dan melaksanakan pelantikan pada 27 Februari 2017 periode 2017-2020. Jika melihat periode DPD KNPI Ponorogo maka kepengurusannya seharusnya sudah selesai pada bulan Februari 2020 lalu. Namun pada kenyataannya sampai hari ini belum melakukan Musda.

Hal ini kiranya sudah melanggar konstitusi KNPI sendiri, dimana pada konstitusi KNPI menyebutkan bahwa Musyawarah daerah KNPI dilaksanakan setiap 3 tahun sekali. Sayangnya hal ini tidak menjadi perhatian khusus oleh para aktivis di kota reog. KNPI Ponorogo seakan mati suri sebab praktis gerakanya tidak ada.

BACA JUGA : PEMUDA, KORUPSI DAN PARTISIPASI POLITIK 

ARAH GERAK KNPI

KNPI merupakan wadah strategis untuk mempersiapkan pembangunan nasional dalam memasuki tahun 2045 Indonesia emas. Indonesia emas adalah kondisi dimana bangsa Indonesia diharapkan mampu bersaing dengan bangsa lain.

Alhasil, sekelas KNPI diharapkan mampu mengatasi berbagai persoalan seperti kemiskinan,  korupsi dan pengaruh pemahaman ekstrimisme yang dilakukan secara langsung maupun sembunyi-sembunyi dengan menggunakan media sosial dengan target pemuda generasi millennial.

BACA JUGA : REPOSISI PERAN PEMUDA DI TENGAH DEMOKRATISASI 

Pada tahun 2045, Negara Kesatuan Republik Indonesia akan menyentuh usia kemerdekaan yang ke 100. Usia negara yang dipandang oleh sebagian pihak sebagai usia emas, diharapkan suatu negara mampu mencapai tujuan dan keinginan rakyat menuju Indonesia yang lebih maju dan berkembang.

Indonesia Emas merupakan Jendela demografi. Di mana Indonesia memiliki masyarakat pada tingkat produktif dengan jumlah yang banyak.

Dalam istilah keilmuwan hal ini disebut dengan istilah Bonus Demografi. Bonus Demografi dapat tercapai dengan peran aktif pemuda untuk menuju Indonesia emas melalui Pendidikan, berbagai kompentensi, dan berorganisasi.

Karena usia tersebut merupakan usia pemuda atau pelajar pada tingkat SMP,SMA, dan Perguruan tinggi. Hal ini menunjukan bahwa pentingnya peran pemuda menuju Indonesia Emas.

BACA JUGA : MENGILHAMI PUISI PERINGATAN WIJI THUKUL 

Masa Depan Pemuda Ponorogo

Ponorogo saat ini mempunyai populasi pemuda yang cukup banyak. Data BPS menunjukan bahwa 60 % jumlah masyarakat merupakan mereka yang masih pada tingkat usia produktif. Hal ini membuktikan perlunya wadah pemuda dalam berkontribusi serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara khususnya di kota reog.

Berkaca dari era reformasi, faktanya demokrasi tidak dapat menjadi patokan untuk menggantungkan diri kepada pemerintahan pusat. Sebab berbagai problem kebangsaan dan keumatan masih menjadi masalah klasik yang terus menerus terjadi.

Bahkan era digitalisasi seperti ini bangsa Indonesia masih terjebak oleh hegemoni sara yang berpotensi memicu terjadinya perpecahan antar anak bangsa.

BACA JUGA : INTIP ENAM PROGRAM KEPEMUDAAN BUPATI BARU SUGIRI SANCOKO 

Modernisme yang menciptakan era digitalisasi (4.0) bahkan telah mendekati era society (5.0) menjadi tantangan tersendiri bagi bangsa Indonesia, khususnya wilayah kepemudaan. Tentu arus perubahan ini membutuhkan semangat ke-Indonesiaan  pemuda untuk mampu berkontribusi sekaligus menepis hal negatif untuk kehidupan berbangsa.

Peran serta mahasiswa dan  pemuda sebagai bagian dari bonus demografi menjadi bagian penting dalam mengawal masa depan Ponorogo menuju Ponorogo hebat, adil dan makmur.  KNPI sebagai institusi yang mempunyai wadah strategis dalam mempersiapkan kepemimpinan bangsa tentunya bertanggung jawab atas potensi bonus demografi tersebut.

KNPI Ponorogo Perlu Berbenah 

Sejalan dengan konsepsi kebhinekaan, KNPI yang menjunjung pluralitas seharusnya menjadi bagian penting dalam merawat keberagaman organisasi pergerakan dan kepemudaan khusunya di Ponorogo.

Hal ini seharusnya mendapat perhatian serius bagi para fungsionaris DPD KNPI Ponorogo dalam menerjemahkan kondisi Ponorogo hari ini untuk mempersiapkan masa depan pemuda Ponorogo 2045.

BACA JUGA : 10 MANFAAT BELAJAR SOSIOLOGI UNTUK ANAK MUDA 

Oleh karena itu, jika fungsionaris hari ini tak mampu menerjemahkan hal tersebut. Kiranya musyawarah daerah seharusnya segera terlaksana. Kaderisasi kepemimpinan adalah kunci untuk mencetak pengurus baru dengan harapan mampun mengambil peran dalam proses pembangunan sumber daya manusia di kota reog.

Mengingat tidak ada praktis gerakan yang dilakukan DPD KNPI ponorogo dalam menyerap kebutuhan masyarakat. Tentu sudah tidak ada alasan lagi untuk terlalu lama menjabat sebagai pengurus DPD KNPI Ponorogo.

Jangan sampai DPD KNPI Ponorogo mati di pangkuan wakil rakyat dan menjadi roda politik yang terselubung. Waktunya pemuda turun tangan tak hanya urun anggan dan menambah beban.

 

Oleh : Syaiful Asrobuanam (Kader HMI Cabang Ponorogo)

Editor : Khanafi

 

 

Tulisan Terkait: