5 Manfaat Konferensi Siswa dan Cara Membangun Kepemimpinan Siswa

Tips dan Trik329 Dilihat

Mudabicara.com_ Peran orang tua dalam proses pembelajaran dan upaya untuk mencapai keberhasilan peserta didik mencapai tujuan pembelajaran amatlah signifikan.

Komunikasi yang terbangun antara guru dan orang tua menjadi salah satu bagian penting dalam memberikan dampingan dan evaluasi belajar peserta didik.

Kegiatan dampingan dan evaluasi diimplementasikan lewat pelaporan hasil belajar. Di mana pelaporan hasil belajar siswa mendeskripsikan secara komprehensif hal-hal yang sudah dilaksanakan.

Mulai dari program pendidikan dan pengajaran, capaian belajar dan kemampuan siswa selama mengikuti masa belajar di tahun tersebut.

Baca Juga : 5 Cara Melatih Manajemen Waktu Siswa

Evaluasi pembelajaran bertujuan mendapatkan sebuah pemahaman yang lebih baik dari hasil pembelajaran yang sudah terlaksana.

Kemudian menjadikan salah satu keputusan tentang pelaksanaan maupun hasil pembelajaran serta memberikan kualitas yang bagus bagi proses pembelajaran siswa kedepannya.

Pelaporan Hasil Belajar Siswa

Manfaat Konferensi Siswa

Pelaporan hasil belajar siswa bukanlah sekedar memberikan buku raport siswa, di mana guru menyajikan sejumlah data angka dan keterangan singkat tentang hasil belajar, atau lebih tepatnya hasil ulangan belajar siswa.

Kegiatan pelaporan hasil belajar oleh guru sejatinya adalah upaya yang dibangun bersama dalam mewujudkan keberhasilan dan kesuksesan belajar siswa.

Kemudian sebagai media komunikasi dan intervansi orang tua dalam proses pendidikan, serta kepentingan membangun kepemimpinan siswa dalam pembelajaran.

Dalam model kegiatan pelaporan hasil belajar, biasanya guru dan orang tua tidak melibatkan anak untuk diskusi, untuk mengevaluasi dan bahkan untuk menanyakan bagaimana perasaan mereka selama ini mengikuti proses belajar di sekolah.

Kegiatan laporan belajar siswa acapkali menjadi ajang penyampaian keluhan dan penghakiman hasil belajar, baik oleh guru, maupun dari orang tua.

Baca Juga : Tips Cara Guru Membantu Orang tua Dalam Pembelajaran Anak Berbasis Teknologi

Bahkan tidak sedikit menjadi ajang stigmatisasi, karena pelaporan berfokus kepada hasil akhir (hasil ulangan sumatif), bukan memotret proses belajar dan perkembangan kemampuan siswa secara keseluruhan.

Oleh karenanya perlu dibuat semacam aktifitas diskusi interaktif dan evaluasi bersama antara guru dan orang tua melalui agenda konferensi.

Konferensi menjadi cara yang bagus dalam mengembangkan kepemimpinan siswa, mendorong partisipasi aktif orang tua untuk mewujudkan tujuan pendidikan.

Kemudian, konferensi juga dimaksudkan untuk menjadi umpan balik, di mana orang tua belajar lebih banyak tentang pengalaman anak mereka di kelas, mendengar langsung dari guru mereka.

Mendiskusikan berbagai hal dari pengalaman belajar di sekolah pada semua aspek pembelajaran, mengevaluasi bersama capaian dari berbagai ranah; kognitif, afektif dan psikomotor.

Urgensi Konferensi Orang Tua dan Guru

Dalam konferensi yang baik, siswa juga diberi kesempatan untuk terlibat atau hadir bukan sekedar obyek, namun mereka juga adalah subyek pembelajaran.

Siswa memiliki kesempatan untuk menjadi bagian dari proses, mengidentifikasi kekuatan dan keleluasaan atau peluang untuk pertumbuhan mereka.

Baca Juga : 6 Tips Cara Membangun Interaksi Yang Baik Dengan Siswa

Tidak sebagaimana dalam pelaporan konvensional, siswa tidak Ā terlibat dan memiliki hak pilihan dalam prosesnya; mereka hanya duduk diam atau tidak hadir sama sekali bersama orang tua merekda, dialog hanya terjadi antara orang tua dan guru.

Model konferensi tradisional dapat berdampak kepada perasan ā€œterlapor dan terhakimiā€.

Konferensi orang tua dan guru perlu mengizinkan siswa untuk terlibat. Di jenjang sekolah tingkat dasar, keterlibatan anak dalam konferensi bertujuan memberikan mereka ruang refleksi.

Di sisi lain konferensi orang tua merupakan ruang untuk menyampaikan pendapatnya, membangun hubungan kolaboratif serta konstruktif, menanamkan rasa percaya diri dan kemampuan menyampaikan pendapat.

Hal tersebut dapat dapat dijadikan pembelajaran dasar-dasar kepemimpinan dan sistem demokrasi.

Untuk sekolah tingkat menengah bahkan siswa disarankan memimpin proses konferensi. Dengan memberi mereka otonomi, membantu membangun kepercayaan dengan guru Ā atau wali kelas mereka.

Sekaligus memperdalam kapasitas siswa untuk mengadvokasi diri mereka sendiri, itu adalah keterampilan penting yang akan mereka bawa ke masa depan.

Untuk mempersiapkan siswa memimpin konferensi, guru dapat membangun kesempatan untuk praktik reflektif yang terjadi di awal kelas, baik sebelum atau sesudah penilaian, atau selama periode penasehat.

Selama waktu ini, siswa dapat menawarkan keterampilan yang ingin mereka pelajari, kembangkan, atau praktikkan.

Guru dapat membangun kapasitas ini, secara bertahap dari waktu ke waktu, memungkinkan siswa untuk mendapatkan lebih banyak inisiatif dan kepercayaan diri.

Baca Juga : 10 Tips Cara Berkomunikasi Positif Dengan Anak

Mengintegrasikan aspek ini ke dalam konferensi dan melanjutkannya sepanjang tahun memberi guru umpan balik penting tentang kemajuan siswa.

Menjadikan siswa bagian dari konferensi memiliki beberapa manfaat yang menopang pengalaman akademik, sosial dan emosional mereka serta pengembangan kepemimpinan mereka.

5 Manfaat Konferensi Siswa Dan Cara Membangun Kepemimpinan

1. Peningkatan Keterlibatan Siswa

Ketika siswa tahu bahwa mereka memiliki kesempatan aktif dalam percakapan, mereka akan memilih untuk lebih terlibat dalam pengaturan ruang kelas.

Sebab mereka akan dapat berbicara langsung untuk peningkatan mereka dalam pembelajaran dan di berbagai bidang keterampilan.

Manfaat lainnya adalah meningkatkan rasa percaya diri siswa terhadap kemampuan mereka untuk berbicara di depan orang dewasa, belajar bagaimana mengadvokasi apa yang mereka butuhkan untuk menjadi sukses.

Jenis keterlibatan ini bermanfaat bagi semua siswa, dan idenya adalah untuk mendukung mereka mengambil langkah pertama dalam proses ini.

Untuk siswa yang mungkin ragu-ragu atau malu untuk memimpin, guru dapat mencontohkan prosesnya, memanfaatkan strategi pembinaan dan permainan peran.Misalnya, siswa dapat melatih apa yang akan mereka katakan, dan guru membimbing siswa melalui proses tersebut.

2. Meningkatkan Aktivasi Suara Siswa

Siswa mengembangkan keterampilan kepemimpinan yang penting ketika mereka harus berbicara untuk diri mereka sendiri, mengidentifikasi kekuatan, jangkauan, dan tujuan akademik dan pribadi mereka di masa depan.

Menumbuhkan jenis otonomi khusus ini akan menjadi pertanda baik bagi siswa dalam situasi lain di mana mereka percaya diri dalam meminta dukungan orang dewasa.

Baca Juga : 9 Tips Cara Membangun Profesionalisme Guru Di Sekolah

Misalnya, jika seorang siswa mengetahui bahwa mereka mudah teralihkan perhatiannya ketika duduk dengan teman sebayanya, mereka mungkin berbagi dengan guru keinginan mereka untuk duduk di mana mereka cenderung tidak teralihkan.

Perubahan sederhana ini dapat berdampak signifikan pada pembelajaran akademik yang dihasilkan oleh aktivasi suara siswa.

3. Menambah Wawasan Tentang Kebutuhan Siswa

Saat siswa menjadi bagian dari proses konferensi, orang tua dan guru dapat mendengar langsung dari apa yang menjadi kebutuhan mereka.

Hal tersebut pada gilirannya membantu untuk lebih memahami bagaimana siswa belajar dan di mana guru atau orang tua dapat memberi mereka alat yang mereka butuhkan untuk berhasil.

Ketika siswa memimpin konferensi, mereka berada di ā€œkursi pengemudiā€. Mereka berada dalam posisi untuk memecahkan masalah dengan mengidentifikasi strategi dukungan penting untuk keberhasilan mereka.

4. Meningkatkan Potensi Kolaborasi Antara Guru dan Siswa

Konferensi yang dipimpin oleh siswa menciptakan rasa kolaborasi dalam proses umpan balik. Hubungan antara siswa dan guru sangat penting untuk pertumbuhan dan kerjasama.

Kolaborasi antara siswa dan guru dalam proses konferensi memperkuat hubungan tersebut dan membantu membangun kepercayaan dengan cara yang berarti.

Ketika siswa merasa dilihat, dihargai, dan didengar, mereka lebih cenderung mengambil risiko, mengetahui bahwa mereka mendapat dukungan dari guru mereka.

5. Pembentukan Lingkaran Umpan Balik

Putaran umpan balik memperkuat pentingnya menerima umpan balik melalui jalan komunikasi dan dialog dua arah.

Proses putaran umpan balik meningkatkan keterampilan kolaboratif dan menawarkan ruang untuk refleksi diri, mengidentifikasi tujuan atau tindakan khusus untuk hasil belajar yang lebih baik.

Proses umpan balik ini memengaruhi pembelajaran dan pertumbuhan di masa depan, karena bersifat spesifik dan terarah, beralih dari transaksional ke transformasional.

Baca Juga : Cara Membangun Profesionalisme Guru di Sekolah

Fokusnya bukan pada nilai huruf tetapi pada proses pembelajaran, pengembangan keterampilan kepemimpinan, dan kemitraan sejati dalam proses tersebut.

Secara keseluruhan, ketika siswa memainkan peran integral dalam konferensi, mereka mengembangkan dan mempraktikkan keterampilan kepemimpinan yang tak ternilai yang akan mereka bawa ke masa depan.

Tidak lagi di pinggiran, dengan memimpin konferensi, siswa memiliki kepemilikan nyata dalam komponen penting dari proses putaran umpan balik di mana suara mereka didengar dan dihargai, menciptakan pengalaman yang lebih bermakna bagi semua dan pengalaman intrinsik bagi siswa.

Tulisan Terkait: