Mudabicara.com_ Delegasi Indonesia yang diwakili oleh Presiden PPMI Mesir Ahsanul Ulil Albab L.c, serta Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kairo Prof. Bambang Suryadi turut berpartisipasi dalam muktamar pendidikan yang diadakan oleh Akademi pendidikan Thebes pimpinan Prof.Dr. Seddik Afifi di Kairo pada Rabu 29 Juni 2022 di Mesir.
Muktamar sekaligus forum diskusi mengangkat tema Reformasi pendidikan untuk masa depan negara-negara Arab dan Afrika. Turut hadir dalam acara para pakar, spesialis, tokoh diplomatik, tokoh parlemen, serta murid dan kepala sekolah dari Sembilan negara seperti Mesir, Indonesia, Nigeria ,Pantai Gading, Guinea, Chad, Eritrea, Niger, hingga Sudan Selatan.
BACA JUGA : 10 Manfaat Belajar Hubungan Internasional Untuk Anak Muda
Forum juga dihadiri oleh Shadia El- Gamal ( Anggota Dewan Perwakilan Mesir), Mayor Jenderal Ihab El-Hermel (Ketua Komite pertahanan dan keamanan Nasional Mesir, Para pimpinan dan ketua persatuan Pelajar Afrika, serta kalangan professor dari Mesir.
Ahsanul Ulil Albab selaku ketua PPMI Mesir mengatakan ada dua elemen penting untuk mencapai suatu reformasi pendidikan salah satu diantara, pandangan atau visi sebuah pendidikan serta pengayaan lingkungan pendidikan yang meliputi guru, peserta didik, serta kurikulum.
Lebih lanjut, Mahasiswa pascasarjana asal Sumenep ini menambahkan terdapat tantangan baru dalam dunia pendidikan yaitu kecerdasan buatan atau artificial intelligence.
Ahsanul memberi contoh beberapa negara Asia seperti Korea Selatan, Jepang, dan Malaysia.Pada kurun waktu 1950-an hanya 12% dari total populasi Korea Selatan yang bisa baca tulis.
Keadaan itu berbalik dimana sekarang negara-negara tersebut menjadi negara maju di kawasan Asia bahkan dunia. Hal tersebut adalah buah manis dari semangat untuk mereformasi sistem pendidikan.
“Mestinya dunia pendidikan perlu bersahabat dengan teknologi serta kecerdasan buatan sebagai salah satu instrumen untuk memajukan pendidikan kedepannya. perlu kiranya bimbingan terhadap guru serta tenaga pengajar” Kata Ahsanul Presiden PPMI Mesir
Di sisi lain, Ibrahim Doumbia seorang ilmuwan Nigeria mengatakan siswa seyogyanya memiliki keterampilan dalam komunikasi, berpikir kritis, kerjasama, dan kreatifitas.
Tambah, Shadia Al-Gamal menekankan perlunya menelaah segala perkembangan yang terjadi di dunia pendidikan serta meneliti kesiapannya sebelum diangkat ke tataran legislatif di Mesir atau negara-negara Arab.
BACA JUGA : Sistem Politik Demokrasi Liberal, Pengertian, Macam dan Cirinya
Sekedar informasi Muktamar ini terselengara atas rekomendasi dari hasil konferensi yang diadakan bulan Mei lalu di akademi Thebes.
Muktamar ini dilaksanakan dengan maksud untuk memperoleh rekomendasi khusus untuk mereformasisi pendidikan di kawasan negara-negara Arab dan Afrika.
Rekomendasi yang muncul diharapkan bisa konstruktif serta diterapkan dalam implementasi yang aktual demi menghadapi tantangan yang nyata dalam dunia pendidikan di Arab dan Afrika.