Apa Itu Gaya Kepemimpinan Birokrasi, Pengertian, Ciri Dan Manfaatnya

Ilmu Politik2123 Dilihat

Mudabicara.com_ Gaya kepemimpinan birokrasi merupakan salah satu gaya kepemimpinan yang sering kita jumpai ketika berurusan dengan lembaga pemerintahan, industri bahkan perusahaan.

Gaya kepemimpinan ini biasanya bersifat stagnan karena seluruh anggota baik jajaran pemimpin dan anggota memiliki Standard Operating Procedure (SOP) dalam menjalankan peran dan fungsinya.

Oleh karena itu, gaya kepemimpinan birokrasi  peran dan fungsi seorang pemimpin adalah memastikan seluruh anggota dan bawahannya mengikuti prosedur secara baik.

Baca juga : Mengenal 10 Macam Gaya Kepemimpinan, Ini Jawabannya

Nah! kali ini mudabicara akan mengulas secara jelas tentang gaya kepemimpinan birokrasi mulai dari pengertian, ciri dan manfaatnya, baca sampai selesai artikel berikut ini:

Pengertian Gaya Kepemimpinan Birokrasi

Gaya Kepemimpinan Birokrasi

Menurut Ralph Melvin Stogdill kepemimpinan adalah sebuah seni yang usianya setua usia manusia di bumi. Kepemimpinan sendiri telah dipraktekkan umat manusia sepanjang keberadaannya.

Dalam sejarah komprehensif mengenai teori kepemimpinan maka  kepemimpinan merupakan seni yang bersifat universal sehingga memiliki berbagai gaya yang berbeda-beda.

Salah satu gaya kepemimpinan abad kedua puluh yang kita kenal salah satunya adalah gaya kepemimpinan birokrasi dimana gaya kepemimpinan ini memiliki aturan yang wajib dipatuhi oleh anggota.

Oleh karena itu, gaya kepemimpinan birokrasi memiliki pengertian yang erat kaitannya dengan birokrasi atau sistem dalam proses menjalankan pemerintahan.

Maka pengertian Gaya kepemimpinan birokrasi adalah gaya kepemimpinan yang diilutrasikan dengan pernyataan “Memimpin berdasarkan adanya peraturan”.

Baca Juga : Apa Gaya Kepemimpinan Demokratis? Pengertian dan Cirinya

Tugas dan fungsi seorang pemimpin dalam gaya kepemimpinan birokrasi adalah memastikan seluruh anggota mengikuti segala bentuk Standard Operating Procedure (SOP).

Segala bentuk keputusan dan kebijakan tidak boleh keluar dari aturan yang berlaku sehingga gaya kepemimpinan ini tidak bersifat fleksibel. Dalam hal pengambilan keputusan pun model kepemimpinan birokrasi sangat berhati-hati.

Biasanya kepemimpinan birokrasi memiliki ciri adanya aturan dalam pelaksanaan suatu prosedur kerja secara tertulis dan bersifat mengikat. Aturan tersebut berlaku untuk semuanya baik pemimpin maupun anak bawahan.

Dalam konteks mengambil keputusan kepemimpinan birokrasi mengacu pada standart aturan yang berlaku sehingga tidak ada proses aspirasi dari bawah.

Meskipun pada era digital kepemimpinan birokrasi mulai ditinggalkan karena perusahaan dan organisasi lebih menekankan pada produktifitas kerja dari pada aturan.

Aturan kerja di era digital lebih fleksibel misalnya seorang karyawan dpat bekerja dimanapun. Hal terpenting adalah menyelesaikan pekerjaan secara cepat dan maksimal.

Keuntungan Gaya Kepemimpinan Birokrasi

Gaya kepemimpinan Birokrasi

1. Pola Kerja yang Sistematis

Kenuntungan dari gaya kepemimpinan birokrasi adalah tugas dan fungsi pemimpin mengacu pada sistem aturan SOP dan ketentuan yang telah menjadi kesepakatan bersama.

Seorang pemimpin akan dengan mudah melakukan kontroling terhadap bawahan dan menilai perkerjaan sudah terlaksana dengan baik atau belum.

Dengan adanya pola kerja yang sistematis maka akan tercipta pula ketertiban dan keteraturan dalam lingkungan kerja baik secara struktur maupun aktivitas kerja sehari-hari.

2. Kejelasan Tata Tertib dan Aturan

Gaya kepemimpinan birokrasi menciptakan adanya tata tertib yang mengikat demi tercapainya sebuah tujuan dan cita-cita bersama.

Pemimpin yang sudah memiliki aturan tata tertib akan menentukan semua standar tentang bagaimana  cara seorang anggota melaksanakan tugasnya.

Baca Juga : Apa Itu Gaya Kepemimpinan Partisipatif? Pengertian, Ciri dan Manfaatnya

Di sisi lain, dengan adanya SOP maka ada sanksi yang sangat jelas kalau seorang bawahan tidak bisa menjalankan tugas sesuai dengan standar kinerja yang sudah ditentukan.

3. Memudahkan Analisi Kinerja

Dengan adanya aturan dan standard dalam gaya kepemimpinan birokrasi maka secara langsung memberikan kemudahan seorang pemimpin menganalisa kinerja bawahan atau karyawan.

Performa review kepada karyawan tentu akan meningkatkan produktifitas kerja sebab seorang pemimpin akan mengetahui letak kekurangan anggota yang semestinya dapat diperbaiki.

Meskipun bersifat konservatif gaya kepemimpinan birokrasi memang sangat efektif dalam memantau serta mengevaluasi hasil kerja para anggota.

Meskipun tak jarang banyak karyawan dan anggota menurun produktifitas kerja karena hanya karena bosan terhadap aturan yang berlaku sebab seorang karyawan tidak dapat berkreativitas dan berinovasi.

Kekurangan Gaya Kepemimpinan Birokrasi

1. Karakteristik Stagnan

Kekurangan dalam gaya kepemimpinan birokrasi adalah terjadi stagnansi dalam proses kepemimpinan karena kerativitas dan inovasi biasa sering terbentur dengan standar dan aturan.

Di sisi lain, seorang pemimpin dalam gaya kepemimpinan birokratis akan menentukan segala keputusan yang berhubungan dengan seluruh pekerjaan sekaligus memberikan perintah kepada bawahan untuk melaksanakannya.

2. Lingkungan Kerja Yang Monoton

Gaya kepemimpinan birokrasi biasanya tumbuh di dalam organisasi atau perusahaan yang masih memegang budaya kerja tradisional dimana masih ada narasi senior dan junior.

Meskipun dalam prakteknya gaya kepemimpinan birokrasi ini akan melaukan seleksi secara alami bahwa siapa yang bisa mengikuti aturan dengan baik maka dia akan menjadi yang terbaik.

Di sisi lain, dengan adanya aturan memang secara tidak sadar akan menimbulkan tidak adanya kreativitas dan inovasi karena seseorang harus bertumpu pada aturan yang sudah berlaku.

Biasanya pemimpin memiliki peran yang dominan sehingga tidak memberi ruang seorang bawahan untuk dapat memberikan ide dan gagasan terbaiknya.

Baca Juga: Gaya Kepemimpinan Situasional, Pengertian, Ciri dan Manfaatnya

3. Anggota/Karyawan Merasa Jenuh

Dalam proses aktivitas perkerjaan sehari-hari, gaya kepemimpinan birokrasi menuntut seluruh anggota dan karyawan untuk mengikuti segal bentuk aturan yang berlaku.

Ternyata hal tersebut selain membuat karyawan tidak dapat berinovasi dan berkreasi juga membuat karyawan akan merasa jenuh serta bosan. Tak lain karena aktivitas mereka monoton dan berulang-ulang setiap hari tanpa adanya perubahan yang fleksibel.

4. Tidak Ada Kritik Untuk Atasan

Dalam konteks kepemimpinan birokrasi tidak ada proses saling bertukar pikiran dalam menyelesaikan masalah sehingga segala bentuk keputusan hanya berdasarkan Standard Operating Procedure (SOP).

Oleh karena itu, gaya kepemimpinan birokrasi cenderung lebih bersifat konservatif  dalam mengeluarkan kebijakan sebab tidak ada proses aspirasi dari anggota dan bawahan.

Di sisi lain, gaya kepemimpinan birokrasi tidak suka dan terbuka adanya perubahan dan cara out of the box dalam menyelesaikan permasalahan.

Manfaat Gaya Kepemimpinan Birokrasi

1. Mempermudah Mencapai Tujuan dan Cita-Cita

Manfaat dari gaya kepemimpinan birokrasi adalah mempermudah organisasi/birokrasi dalam mencapai tujuandan cita-cita  organisasi/birokrasi itu sendiri.

Hal ini karena, setiap anggota memiliki peran dan fungsi yang berbeda-beda dengan memiliki tujuan yang sama sehingga pemimpin organisasi dapat mengerahkan segala sumber daya untuk mencapai tujuan dan cita-cita secara seksama.

2. Memudahkan Penentuan Target

Meskipun dalam prakteknya kadang gaya kepemimpinan ini terlalu prosedural dan ribet namun dalam hal pencapaian target kepemimpinan birokrasi memiliki efektifitas yang tinggi.

Dengan efektifitas tinggi seluruh anggota dan karyawan akan memiliki peran dan fungsi masing-masing dalam mencapai target. Apabila tidak mencapi target maka akan kelihatan kinerja bidang apa yang tidak maksimal dalam melaksanakan pekerjaannya.

 

Sekian penjelasan mengenai bacaan gaya kepemimpinan birokrasi, terima kasih telah mengunjungi portal website mudabicara. Jika merasa artikel ini bermanfaat, silahkan share artikel ini. Selamat Membaca

Tulisan Terkait: