Apa Itu Gaya Kepemimpinan Partisipatif? Pengertian, Ciri dan Manfaatnya

Ilmu Politik2006 Dilihat

Mudabicara.com_ Banyak orang berpandangan jika kesuksesan sebuah organisasi tergantung pada bagaimana cara seseorang pemimpin menjalankan roda kepemimpinan.

Di samping itu gaya kepemimpinan memang memiliki pengaruh signifikan terhadap jalannya organisasi baik secara struktur maupun ruang kerja.

BACA JUGA : Mengenal 10 Macam Gaya Kepemimpinan, Ini Jawabannya

Namun tahukah kamu jika kepemimpinan ternyata memiliki banyak macamnya. Salah satu gaya kepemimpinan favorit dan banyak diadopsi oleh pemimpin pemerintahan, perusahaan bahkan organisasi adalah gaya kepemimpinan partisipatif.

Nah! kini mudabicara ingin mengulas artikel tentang gaya kepemimpinan partisipatif, pengertian dan cirinya. Yuk! lebih lengkap baca artikel berikut ini:

Pengertian Gaya Kepemimpinan Partisipatif

Kepemimpinan partisipatif memiliki pengertian hampir sama dengan gaya kepemimpinan demokratis dimana seorang pemimpin melibatkan anggotanya dalam pembuatan kebijakan dan penyelesaian masalah.

Gaya kepemimpinan ini meletakan para anggota sebagai bagian penting dalam proses pengambilan keputusan. Mereka terlibat langsung dengan saling berdiskusi guna mencari keputusan terbaik.

BACA JUGA : Apa Gaya Kepemimpinan Demokratis? Pengertian dan Cirinya

Selain anggota ikut terlibat, seorang pemimpin partisipatif akan meminta para anggotanya untuk berfikir kreatif dan inovatif agar visi dan misi bersama dapat tercapai dengan maksimal.

Meskipun keputusan akhir ada pada seorang pemimpin namun kontribusi seorang anggota diperlukan. Hal ini bertujuan agar para anggota memiliki rasa kepemilikan dan tanggung jawab bersama atas segala keputusan yang keluar dari pemimpin.

Rasa kepemilikan inilah yang akan membuat para anggota memiliki komitmen dan tanggung jawab tinggi terhadap peran dan fungsinya masing-masing.

Seorang psikolog organisasi asal Amerika bernama Rensis Likert berpendapat gaya kepemimpinan partisipatif dapat meningkatkan beberapa hal seperti kerjasama tim, komunikasi dan partisipasi anggota dalam mencapai tujuan.

Realitanya kepemimpinan partisipatif memiliki kemiripan dengan kepemimpinan demokratis yang mana pemimpin memberikan kepercayaan terhadap anggota dengan diiringi loyalitas dari para anggota.

Dalam prakteknya kepemimpinan menuntut para anggota untuk mampu berkolaborasi dan berkerjasama baik antar pemimpin dan anggota maupun anggota dengan anggota.

Gaya Kepemimpinan Partisipatif

Ciri-Ciri Gaya Kepemimpinan Partisipatif

Berdasarkan buku karya Hadari Manawi berjudul Kepemimpinan Mengefektifkan Organisasi, Kepemimpinan partisipatif memiliki beberapa ciri-ciriberikut ciri-ciri gaya kepemimpinan partisipatif :

1. Kepemimpinan Tergantung Pada Atasan

Dalam kontek mempertahankan kekuasaan seorang pemimpin berorientasi pada pengaruh atasannya tidak pada anggota organisasi. Sebab gaya kepemimpinan partisipatif, jabatan pemimpin tergantung pada atasan bukan pada hasil pemilihan anggota.

BACA JUGA : Mengenal Pemikiran Emile Durkheim, Bapak Sosiologi Modern

2. Partisipasi Anggota Dalam Mengambil Keputusan

Partisipasi dalam hal ini tidak berarti setiap anggota memiliki ruang untuk menyampaikan gagasan atau pendapat melainkan hanya sebatas ikut serta dalam pengambilan keputusan.

Dengan kata lain seorang pemimpin mengambil keputusan setelah adanya pendapat, saran dan kritik dari para anggota sehingga langkah-langkah dalam mengambil keputusan sudah dilakukan terlebih dahulu.

3. Memperhitungkan Untung dan Rugi

Seorang pemimpin partisipatif selalu memperhitungkan untung rugi pada dirinya dalam pelaksaan pekerjaan dan pembuatan keputusan. Meskipun begitu mereka mampu melakukan kerjasama dengan para bawahannya

4. Adanya Saling Percaya

Adanya kepercayaan dalam pelaksaan pekerjaan mengakibatkan tumbuhnya suasana nyaman penuh persahabatan sekaligus saling mempercayai satu sama lain.

Selain itu, hubungan yang baik akan meningkatkan motivasi bekerja sehingga produktifitas akan semakin tinggi.

5. Ada Tukar Fikiran Antar Anggota

Seorang yang memiliki gaya kepemimpinan partisipatif akan memulai suatu diskusi sekaligus memberikan Standart Operasional Prosedur (SOP) secara bersama-sama.

BACA JUGA : Mengenal Pemikiran Emile Durkheim, Bapak Sosiologi Modern

SOP menjadi satu aturan yang wajib dipatuhi meski pembahasan dan persoalan setiap harinya berubah. Setiap anggota diberi kesempatan untuk berpendapat sedangkan pemimpin merespon dengan menanggapinya.

6. Memberikan Masukan

Dalam proses diskusi seorang pemimpin bertugas untuk memberi isu dan informasi penting sebagai masukan kepada para anggotanya.

Hal ini bertujuan agar para anggota memiliki gambaran utuh tentang persoalan dan permasalahan. Selain itu dengan informasi tersebut seorang bawahan diharapkan mampu memberikan masukan secara mendalam.

Di sisi lain, seorang pemimpin partisipatif harus cerdik dalam memilah dan memilih informasi mana saja yang meski dibagikan kepada anggota. Sebab tidak semua anggota memiliki pemahaman sama. Hal itu untuk menghindari kekeruhan dalam pengambilan keputusan.

7. Beradu Ide Dan Gagasan

Seorang pemimpin harus mampu mendorong anggotanya untuk memberikan ide dan gagasan untuk kemajuan sebuah organisasi ataupun perusahaan. Misalnya saja dengan cara brainstorming agar muncul ide kreatif dari para anggota.

Selian itu lingkungan harus netral dan terbuka agar semua orang merasa memiliki kesempatan dalam memberikan pikiran terbaik.

8. Pembagian Kekuasaan

Dalam gaya kepemimpinan partisipatif keuasaan berarti bersama-sama sebab adanya pengaruh secara timbal balik antara pemimpi dan anggota.

BACA JUGA : Sistem Politik Oligarki, Pengertian, Macam Dan Ciri-Cirinya

Arti dari proses timbal balik adalah seorang pemimpin secara terbuka akan menerima kritik dan saran dan begitupin harus siap menerima penilaian evaluasi dari pemimpin

9. Adanya Keputusan Bersama

Sebuah keputusan harus dijalankan secara bersama sebab sudah melalui analisa yang mendalam. Setiap anggota bahkan pemimpin harus mentaati dan melaksanakan tugas sesuai dengan fungsi dan peranya masing-masing.

10. Pemimpin Aktif Mendengar Dan Merespon

Dalam gaya kepemimpinan partisipatif seorang pemimpin dituntut untuk melakukan komunikasi dua arah sehingga harus memiliki empati serta kemampuan mendengar dan merespon dengan baik.

Selain itu, proses mendengar dan merespoon menjadi salah satu bagian yang penting dalam proses pembuatan kebijakan.

Manfaat Gaya Kepemimpinan Partisipatif

Sebagai gaya kepemimpinan populer hari ini, gaya kepemimpinan partisipatif memiliki beberapa manfaat antara lain sebagaimana berikut:

1. Meningkatkan Produktifitas

Gaya kepemimpinan yang melibatkan seluruh anggota merupakan kunci utama untuk mewujudkan kekompakan dan kesolidtan kerja seluruh tim.

Alhasil semua anggota merasa dihormati dan dihargai sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja seluruh anggota.

BACA JUGA : Mengenal Karya Auguste Comte System of Positive Politics

2. Meningkatkan Daya Fikir Anggota

Keterlibatan antar anggota mengharuskan mereka memiliki ide yang kreatif sehingga para anggota terpacu untuk berfikir inovatif dalam menghadapi setiap persoalan.

3. Kerjasama Antar Anggota

Kepemimpinan Partisipatif mewajibkan seluruh anggota dapat melakukan kerjasama. Hal ini bertujuan agar seluruh gagasan dapat terakomodir dengan baik dan terciptanya lingkungan kerja yang nyaman bagi semua anggota.

4. Menumbuhkan Loyalitas

Kepercayaan seorang pemimpin kepada anggota secara tidak langsung akan menumbuhkan loyalitas para anggota kepada organisasi maupun perusahaan.

5. Meningkatkan Kolaborasi

Biasanya dalam sebuah organisasi ataupun perusahaan sering terjadi persaingan antar anggota maupun antar karyawan. Namun dengan gaya kepemimpinan partisipatif persaingan tersebut akan berubah menjadi sebuah kolaborasi.

6. Keputusan Berlaku Untuk Bersama

Latar belakang sebuah kebijakan dan keputusan dalam gaya kepemimpinan partisipatif adalah usulan dan pendapat dari para anggota. Jadi ketika sebuah keputusan lahir maka keputusan tersebut wajib diikuti oleh seluruh anggota serta bersifat mengikat.

BACA JUGA : Mengenal Teori Perubahan Sosial Ibnu Khaldun

Selain itu, sebuah keputusan lebih dapat diterima oleh para anggota karena pengambilan keputusan melalui mekanisme musyawarah.

7. Terbentuknya Tim Yang Solid

Kesolidan menjadi salah satu manfaat gaya kepemimpinan ini. Selain adanya kerjasama dan kolaborasi, gaya kepemimpinan ini meletakan anggota sebagai bagian penting dalam proses pembangunan dan kesuksesan sebuah perusahaan dan organisasi.

Kekurangan Gaya Kepemimpinan Partisipatif

Meskipun memiliki beberapa manfaat dan keuntungan gaya kepemimpinan partisipatif juga memiliki berbagai macam kekurangan antara lain:

1. Pengambilan Keputusan Terlalu lama

Dengan adanya mekanisme musyawarah maka memungkinkan terjadinya tukar ide dan fikiran. Bila musyawarah dapat berjalan dengan lancar maka keputusan akan segera selasai.

Namun seandainya terjadi debat kusir dan pemimpin tidak mampu menengahi maka yang ada keputusan akan molor dan terhambat.

Gaya kepemimpinan ini tidak memungkinan untuk mengambil keputusan secara cepat meskipun keadaan memaksa untuk mengeluarkan keputusan secara cepat.

2. Rawan Terjadi Konflik

Perbedaan pendapat antar anggota sering terjadi dalam gaya kepemimpinan partisipatif meski hal itu dapat diminimalisir ketika seorang pemimpin memiliki pengaruh dan kepemimpinan yang kuat.

Nah! demikian penjelasan kali ini mengenai gaya kepemimpinan partisipatif, teruslah belajar dan membacanya. Jangan lupa menulis untuk mudabicara.

Tulisan Terkait: