Apa Gaya Kepemimpinan Demokratis? Pengertian dan Cirinya

Ilmu Politik661 Dilihat

Mudabicara.com_ Kepemimpinan merupakan faktor penentu kesuksesan sebuah organisasi, perusahaan bahkan pemerintahan. Tak heran, seandainya setiap organisasi, perusahaan bahkan pemerintahan mengadakan pelatihan kepemimpinan untuk para anggotanya.

Selain melatih tentang bagaimana cara manajemen organisasi, kepemimpinan juga mempengaruhi sikap dan cara pandang seorang dalam menyelesaikan masalah.

Namun tahukah kalian jika gaya kepemimpinan memiliki banyak macam dan gaya. Salah satu gaya kepemimpinan yang populer adalah gaya kepemimpinan demokratis.

BACA JUGA : Mengenal 10 Macam Gaya Kepemimpinan, Ini Jawabannya

Nah! Kali ini mudabicara ingin mengulas artikel tentang gaya kepemimpinan demokratis. Penasaran, Yuk baca lebih lanjut artikel berikut ini :

Pengertian Gaya Kepemimpinan Demokratis

Gaya kepemimpinan demokratis merupakan gaya kepemimpinan yang hampir sama dengan sistem politik demokrasi. Dimana gaya kepemimpinan yang memberi keleluasaan kepada para anggota dan bawahannya.

Kepemimpinan model demokratis memberikan ruang kepada seluruh anggota untuk berpartisipasi aktif dalam perumusan maupun pembuatan kebijakan.

Seorang pemimpin dalam model kepemimpinan demokratis bertugas mendistribusikan informasi tentang fungsi, peran serta tanggung jawab para anggota.

BACA JUGA : Sistem Politik Demokrasi, Pengertian, Macam dan Ciri-cirinya

Biasanya orang yang mengadopsi gaya kepemimpinan demokratis memiliki kemampuan mempengaruhi anggota untuk diajak bekerjasama demi tercapainya tujuan dan cita-cita bersama.

Dalam sistem kepemimpinan demokratis, sistem hirarki tidak terlalu menonjol sebab antara pemimpin dan bawahan adalah satu kesatuan yang saling membutuhkan satu sama lain.

Kekuasan sebisa mungkin bersifat setara dan tidak ada pihak yang lebih dominan dalam proses pengambilan kebijakan. Semua anggota memiliki hak yang sama dan memiliki posisi sama-sama penting.

Para anggota diberi kebebasan untuk berpendapat menuangkan ide dan gagasan dalam perumusan kebijakan dan penyelesaian masalah.

Di sisi lain tugas pemimpin hanya sebagai pemandu dan peracikĀ  strategi agar semua pendapat dapat diakomodir dalam satu kebijakan dan diterima oleh semua anggota.

BACA JUGA : 10 Manfaat Belajar Antropologi Untuk Anak Muda

Meskipun memang keputusan terakhir ada ditangan seorang pemimpin berdasarkan suara mayoritas karena memang konsep legitimasi pemimpin dalam demokrasi adalah kesepakatan bersama berdasar suara mayoritas.

Gaya kepemimpinan demokratis memiliki berbagai nama lain seperti gaya manajemen demokratis, pengambilan keputusan partisipatif, manajemen open-book, kepemimpinan partisipatif dan kepemimpinan bersama.

Keuntungan Gaya Kepemimpinan Demokratis

Kepemimpinan Demokratis

Beberapa penelitian mengungkapkan gaya kepemimpinan demokratis merupakan gaya kepemimpinan yang paling efektif dalam menghasilkan tim yang solid dan profesional.

Dengan adanya keterbukaan antar anggota memungkinkan gaya kepemimpinan ini memiliki banyak cara pandang yang luas dalam membuat kebijakan dan penyelesaian masalah.

Selain itu, gaya kepemimpinan demokratis dapat meningkatkan kontribusi baik secara individu maupun kelompok serta dapat meningkatkan produktivitas kerja.

BACA JUGA : Mengenal Karya Auguste Comte: Course of Positive Philosophy

Demokratis berarti memberikan ruang orang berpendapat sekaligus menampung pendapat-pendapat yang berbeda. Di titik tertentu pemimpin akan menempatan pendapat para anggota pada tempat yang sama.

Rasa kepemilikan terhadap lembaga dan organisasi inilah nantinya akan mendorong anggota untuk berkomitmen dan berkontribusi dengan sebaik-baiknya.

Di samping itu, dalam prosesnya kepemimpinan model iniĀ  terbuka untuk saling mengkritik. Seorang pemimpin dapat menilai para anggotanya begitupn sebaliknya bawahan dapat mengkritik pemimpinnya.

Kerugian Gaya Kepemimpinan Demokratis

Meskipun efektif dalam meningkatkan produktifitas kerja ternyata gaya kepemimpinan ini juga memiliki beberapa kekurangan. Salah satu kekuranganya adalah lambatnya pengambilan keputusan.

Dengan adanya ruang tukar pendapat, ide dan gagasan antar anggota mengakibatkan banyak waktu terbuang karena diskusi dalam perumusan kebijakan.

Hal itu akan semakin rumit jika antar anggota memiliki gaya komunikasi yang tidak baik sehingga banyak anggota saling membenarkan apa yang jadi pendapatnya masing-masing.

Tak jarang malah menjadiĀ  rame bahkan sampai terjadi konflik. Apalagi seorang pemimpin tidak mampu menjadi pemandu yang baik maka ujung-ujungnya jadi runyam.

Dalih peningkatan produktiftas yang terjadi malah pemimpin sibuk mengakomodir pendapat-pendapat yang berbeda agar menjadi suara yang utuh.

BACA JUGA : Memahami Etika Protestan Dan Semangat Kapitalisme Max Weber

Apalagi seandainya pemimpin tidak memiliki kompetensi dalam memberikan penyelesaian masalah yang ada malah semakin rumit dan terjadi debat.

Artinya kepemimpinan demokratis harus memiliki pemimpin yang kompeten dalam melihat situasi kapan harus bersikap tegas dan kapan harus memberi ruang anggota untuk mengeluarkan pendapat.

Sebab faktanya memang tidak semua anggota memiliki pengetahuan, kemampuan serta kompetensi dalam memberikan kontribusi dalam proses perumusan kebijakan dan penyelesaian masalah.

Ciri-Ciri Gaya Kepemimpinan Demokratis

Dilansir dari Cleverism, Gaya kepemimpinan demokratis memiliki ciri-ciri dan karakteristiknya, Berikut ciri-ciri gaya kepemimpinan demokratis :

1. Mendorong Anggota Berfikir Kritis

Seorang pemimpin memberi kesempatan yang seluas-luasnya kepada seluruh anggota untuk memberikan pemikiran, ide dan gagasan terbaik. Meskipun pada akhirnya keputusan terakhir ada ditangan seorang pemimpin.

2. Melatih Kepedulian Anggota

Salah satu cara melatih kepedulian anggota adalah dengan melibatkan mereka dalam proses perumusan kebijakan. Alhasil para anggota memilik kepedulian terhadap organisasi atau perusahaan karena merasa terlibat langsung.

3. Saling Bekerjasama Antar Anggota

Dalam gaya kepemimpinan ini akan terjadi kerjasama antar anggota dalam proses pembuatan keputusan. Mereka diperbolehkan utnuk beradu argumen dan gagasan demi tujuan dan kebaikan bersama.

Para anggota tidak dibenarkan ketika mengambil keputusan secara sepihak dengan bertindak sendirian.

BACA JUGA : Mengenal Teori Fungsionalisme Emile Durkheim

4. Pemimpin Memiliki Pemikiran Terbuka

Seorang pemimpin memiliki pemikiran terbuka dengan meminta kritik dan saran kepada anggotanya. Biasanya seorang pemimpin demokratis selalu bertanya tentang progres tugas.

Di lain sisi pemimpin memberikan kepercayaan kepada anggota untuk berkreasidan inovasi yang penting tugas dan tanggung jawab terselesaikan dengan baik.

Poin penting gaya kepemimpinan demokratis adalah terjadi kerjasama antar anggota agar tercapai tujuan bersama dengan cepat dan tepat.

5. Adanya Inovasi dan Kreativitas

Luasnya kesempatan dalam memberikan gagasan dan pendapat menjadikan gaya kepemimpinan demokratis banjir akan inovasi dan kreativias.

Biasanya para anggota terpacu untuk memberikan performa yang bagus guna mencapai targer. Dan tentu semua hal itu dapat tercapai hanya melalui inovasi dan kreativitas.

6. Adanya Keterlibatan Antar Anggota

Dalam kepemimpinan demokratis para anggota akan terlibat pada pengambilan keputusan dan pemecahan masalah. Artinya ada tukar fikiran antara pemimpin dan anggota atas bawahanya.

7. Rasa Hormat dan Kepercayaan Terhadap Anggota

Pemimpin yang demokratis adalah pemimpin yang memberi rasa hormat serta menaruh kepercayaan kepada para anggotanya dalam melaksanakan tugas.

8. Menerima Perbedaan

Dalam proses kepemimpinan yang memberi ruang para anggota memberikan pendapat serta gagasan tentu harus siap dengan perbedaan.

Artinya kata kunci dalam gaya kepemimpinan demokratis adalah perbedaan merupakan hal yang wajar, tinggal bagaimana meramu perbedaan itu sebagai kebijakan yang memiliki sifat kebersamaan.

9. Terjalin Komunikasi Yang Baik

Dalam kepemimpinan demokratis biasanya para anggota memiliki kemampuan komunikasi dengan baik sebab ada narasi timbal balik. Pemimpinan dapat menilai dan mengkritik bawahan, begitu sebaliknya seorang anggota dapat mengkritik dan memberi masukan seorang pemimpin.

BACA JUGA : 10 Tips Untuk Mengubah Kebiasaan Lebih Baik

10. Menjaga Komitmen

Seluruh anggota wajib menjaga komitmen bersama pasca keputusan sudah dikeluarkan oleh pimpinan. Mereka harus menghormati satu dengan lain meskipun dulunya berbeda pendapat.

Komitmen merupakan wujud bersama dalam menghormati ide dan gagasan sekaligus keputusan dari hasil musyawarah.

Nah! sekian penjelasan tentang gaya kepemimpinan demokratis kali ini

Jika ingin menjadi seorang pemimpin yang disukai para anggota dan bawahan, tentu kamu harus terus meningkatkan kemampuan diri baik secara pribadi maupun profesional.

Jangan lupa untuk terus berkembang dan mengasah skill kalian masing-masing ya. Inggat kepemimpinan ingat komunitas mudabicara ya! silahkan bergabung.

 

 

Tulisan Terkait: