Sistem Politik Oligarki, Pengertian, Macam Dan Ciri-Cirinya

Ilmu Politik797 Dilihat

Mudabicara.com_ Sistem politik memiliki banyak macam, salah satunya adalah sistem politik oligarki. Sistem oligarki merupakan sistem politik yang pemerintahan dikendalikan oleh sebagian kecil elit masyarakat.

Sering kita dengar beberapa komentar di media sosial pemerintahan oligarki, pemerintahan yang dikuasai oleh oligarki atau pemerintahan yang hanya menguntungkan oligarki.

Tapi tahukah sebenarnya apa itu oligarki? Nah! kali ini mudabicara ingin mengulas lebih dalam tentang sistem politik oligarki, macam dan ciri-cirinya. Selengkapnya simak ulasan kami berikut ini:

BACA JUGA : Sistem Politik Otokrasi, Pengertian, Faktor dan Ciri-cirinya

Pengertian Sistem Politik Oligarki

Kata oligarki secara etimologi berasal dari bahasa Yunani olígos yang berarti sedikit dan arkho yang berarti mengatur atau memerintah. Secara terminologi oligarki berarti sedikit yang memerintah.

Jeffrey A Winters mendefinisikan oligarki adalah sebagian kecil orang yang mengendalikan dan menguasai sebagian besar sumber daya materi guna meningkatkan serta mempertahankan kekayaan dan kekuasaannya.

Lebih lanjut, ia mengatakan para oligarki ini memiliki daya kekuatan untuk mengendalikan modal yang dapat berguna meningkatkan kekayaan sekaligus mempertahankan status sosialnya.

Sebenarnya para filsuf awal seperti Plato sebenarnya sudah membahas tentang Oligarki. Dalam bukunya yang berjudul Republic, Plato mengatakan pemerintahan oligarki adalah bentuk kemunduran dari pemerintahan aristokrasi.

BACA JUGA : Sistem Politik, Pengertian dan Macam-macamnya

Pemerintahan aristokrasi meskipun dipimpin oleh sebagian elit kelompok namun mereka mendapat keistimewaan dan legitimasi masyarakat. Lain hal yang dengan oligarki, seorang oligarki akan memerintah demi kepentingan pribadi dan kelompoknya.

Oligarki bisa masuk mengendalikan sistem politik seperti demokrasi, monarki bahkan teokrasi. Sebagaimana oligarki adalah bagian kecil kelompok yang saling terbaik baik berdasarkan ikatan keluarga, kekayaan, kekuatan militer, politik, agama sampai pada kepentingan modal bersama.

Adanya aturan undang-undang atau konstitusi tak akan menghalangi kemungkinan oligarki bisa menyusup dan masuk dalam pemerintahan.

Pada praktiknya sistem politik oligarki sama persis dengan sistem politik otokrasi. Yang membedakan sistem otokrasi melalui konsensus bersama atas dasar keistimewaan.

Artinya sistem ini menghendaki kedaulatan negara sepenuhnya oleh satu atau segelintir orang. Pada tataran praktisnya sistem ini hampir sama dengan sistem politik otokrasi.

Macam-Macam Oligarki

Oligarki Panglima (Warring Oligarchy)

Menurut Jeffrey A Winters Oligarki Panglima adalah situasi persaingan antar oligarki. Persaingan yang terjadi bersifat dinamis dan tak ada oligarki yang dominan dan berkuasa terus menerus.

Konflik biasanya terjadi karena adanya perebutan sumber daya kekayaan, sumber daya kekuasaan. Para pendukung di bawah tidak memiliki identitas yang jelas sehingga konflik horizontal saling tumpang tindih. Pada faktanya bentuk konflik  hanya terjadi diantara para panglima oligarki.

BACA JUGA : Sistem Politik Totaliter, Pengertian, Macam dan Ciri-Cirinya

Para panglima oligarki saling adu kekuatan dan mencoba saling berebut kekuasaan. Hal ini yang mengakibatkan tak ada kekuasaan yang berjalan lama karena konflik akan terus terjadi.

Salah satu contoh oligarki panglima adalah kekaisaran Jengis Khan. Jengis Khan selalu mencari penguasa lain ia taklukan. Artinya semakin luas wilayah kekuasaan maka pundi-pundi kekayaan akan bertambah. Contoh lain bisa dari Kesultanan Mamluk di Mesir dan  Kekaisaran Byzantium.

Oligarki Kolektif (Ruling Oligarchy)

Oligarki kolektif adalah situasi pemerintahan yang kekuasaan didominasi oleh keluarga bangsawan. Situasi ini dapat kita temukan zaman Yunani-Romawi kuno.

Mereka bersekongkol bersama untuk mengatur jalannya pemerintahan namun faktanya hanya kepentingan golongan yang menjadi konsen utama.

Pada prinsipnya oligarki kolektif ini juga tidak stabil sebab konflik bisa terjadi antar oligarki sendiri. Kekuatan yang relatif sama baik kekayaan dan kekuasaan membuat konflik sering terjadi di tengah jalan.

Sebagai contoh Thomas Shelby saat menjabat dewan kota Birmingham. Ia tidak mengijinkan pasar narkoba namun faktanya pasar opium menjadi bisnis utama keluarganya.

BACA JUGA : Sistem Politik Demokrasi Liberal, Pengertian, Macam dan Cirinya

Apa yang terjadi? konflik antar oligarki tak terelekan dan korban sering berjatuhan demi mempertahankan kekuasaan dan bisnisnya.

Oligarki Sultanistik (Sultanistik Oligarchy)

Oligarki Sultanik adalah bentuk oligarki yang hanya dikuasai satu orang saja. Ia mampu memonopoli ekonomi, politik dan hukum.

Segala bentuk kekuasaan harus sesuai dengan keinginannya secara pribadi. Penegak hukum dan hukum sendiri tak mampu menyentuh batas-batas kekuasaannya.

Bentuk oligarki ini membentuk patron klien yang sangat kuat. Para oligarki lain hanya bisa mengikuti perintah demi aset mereka terjaga baik wilayah kekuasaan dan harta kekayaan. Contoh oligarki ini antara lain Pablo Escobar dan Muamar Khadafi.

Oligarki Sipil

Oligarki Sipil tidak jauh beda dengan oligarki sultanik. Para oligarki sipil ini adalah sosok politisi dan pengusaha individual. Namun mereka mampu mempertahankan kekayaan atas lembaga-lembaga yang diatur oleh hukum.

Oligarki tidak berkuasa dan tidak bersenjata. Mereka memberikan keleluasaan kepada lembaga yang memiliki hukum guna melanggengkan kekayaan sekaligus memproteksinya.

Beberapa contoh oligarki sipil seperti Elon Musk, Mark Zuckerberg, Schiff, Morgan, Bill Gates, Rockefeller, Rothschild, Warburg.

BACA JUGA : 10 Manfaat Belajar Politik Untuk Anak Muda

Oligarki Jinak Dan Liar

Oligarki jinak dan liar mengisyaratkan seberapa kuat peraturan dapat menjadi acuan. Bentuk oligarki ini berdasar pada sekuat apa sistem yang dibangun untuk dapat mengatur sekaligus mengendalikan para oligarki.

Biasanya sistem menetapkan biaya-biaya pada perilaku sosial oligarki yang merugikan masyarakat.

Ciri-Ciri Oligarki

Setelah mengetahui macam-macam sistem politik oligarki, berikut kami jelaskan ciri-ciri sistem pemerintahan oligarki antara lain.

Kelompok Kecil Yang Mengatur Kekuasaan.

Dalam sistem politik oligarki kekuasaan hanya milik sebagian kecil kelompok elit. Kelompok kecil ini bisa berdasarkan kekayaan, militer, pendidikan dan keluarga.

Biasanya mereka memiliki sumber daya baik kekayaan dan massa sehingga distribusi kepentingan mereka dapat berjalan secara maksimal dan terukur.

Kesenjangan Ekonomi 

Dalam sistem politik oligarki ada kesenjangan ekonomi di tengah masyarakat. Sumber-sumber ekonomi hanya milik sebagian kecil orang saja. Mereka memiliki sumber kapital hasil perselingkuhan dengan kekuasaan.

Oleh karena itu, oligarki yang kaya akan semakin kaya. Parahnya para oligarki ini tidak segan menghalalkan segala cara untuk mempertahankan sumber kekayaan mereka.

BACA JUGA : Mengenal Teori Perubahan Sosial Ibnu Khaldun

Terlibat Dalam Pemerintahan

Para oligarki selain orang-orang yang memiliki modal mereka juga memegang kekuasaan. Keterlibatan mereka dalam kekuasaan dan pemerintahan adalah salah satu jalan untuk melanggengkan kepentingan bersama.

Dengan kepemilikan modal kekuasaan menjadi hal yang mudah mereka raih. Akhirnya kebijakan-kebijakn yang mereka keluarkan tidak lain hanya untuk kepentingan kelompok para oligarki sendiri.

Keterlibatan Yang Mengikat

Para oligarki yang memiliki sumber daya dan sumber dana tentu akan selalu terlibat dalam proses-proses politik. Entah keterlibatan secara langsung ataupun bayang-bayang.

Keterlibatan mereka tidak lain adalah melanggengkan kepentingan. Artinya ketika kekuasaan berubah kepentingan mereka tidak terganggu dan tetap terakomodir.

Begitulah sekilas ulasan mudabicara mengenai sistem politik oligarki, macam dan ciri-cirinya. Semoga dapat menjadi referensi bacaan untuk teman-teman yang sedang belajar ilmu politik.

 

Tulisan Terkait: