Mudabicara.com_ Bagi kawan muda yang belajar ilmu politik tentu tidak asing dengan pengertian dan istilah sistem politik. Biasanya sistem politik menjadi salah satu mata kuliah wajib bagi mahasiswa Fakultas Sosial dan Ilmu Politik (FISIP).
Lalu, apa sih sebenarnya pengertian sistem politik, macam-macam serta ciri-ciri sistem politik. Lebih jelasnya mari baca ulasan mudabicara.com berikut.
BACA JUGA : KONSEP KEAMANAN HUBUNGAN INTERNASIONAL DAN SOAL INTERVENSI KEMANUSIAAN
Pengertian Sistem Politik
Sistem politik merupakan suatu proses interaksi masyarakat dan pemerintah dalam membuat kebijakan yang menjadi tujuan bersama.
Sistem ini menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan. Oleh karena itu sistem menjadi bentuk acuan dalam memberi informasi dan materi. Sistem juga menjadi seperangkat struktur yang memiliki fungsi dan pola masing-masing.
Sedangkan politik adalah ilmu dan seni seseorang atau kelompok dalam mencapai kekuasaan baik secara konstitusional ataupun inkonstitusional. Politik juga bisa berarti sebagai suatu proses pembentukan, perumusan serta pelaksanaan kebijakan publik.
Aristoteles memandang politik adalah usaha warga negara untuk menciptakan kebaikan bersama.
Sehingga sistem politik adalah suatu proses komunikasi antara warga dan pemerintah dalam merumuskan kebijakan dan pembagian kekuasaan demi mewujudkan kesejahteraan bersama.
Dalam arti lain sistem politik adalah struktur politik yang bekerja sesuai untuk mencapai tujuan bersama dalam tatanan sebuah negara.
Pengertian Sistem Politik Dari Para Ahli
David Easton
Menurut ilmuwan politik Amerika ini, sistem politik adalah keseluruhan interaksi yang menghasilkan pertukaran nilai yang diperlukan untuk suatu masyarakat.
David Easton memahami sistem politik sebagai integrasi semua aktivitas yang melaluinya kebijakan sosial dirumuskan dan dijalankan dengan kata lain sistem politik adalah proses pembuatan kebijakan.
Gabriel Abraham Almond
Menurut ahli politik komparatif dari Universitas Chigago ini sistem politik adalah sebuah usaha bersama untuk menata kehidupan bernegara. Sistem yang berpijak pada masyarakat merdeka yang mampu menjalankan fungsi adaptasi dan integrasi melalui penerapan ancaman yang memaksa dan bersifat legal.
BACA JUGA : 10 MANFAAT BELAJAR SOSIOLOGI UNTUK ANAK MUDA
Robert Dahl
Menurut profesor dari Universitas Yale ini, sistem politik adalah pola dari hubungan masyarakat yang melibatkan aturan-aturan, kewenangan dan kekuasaan.
Dahl memahami bahwa hasil politik berasal dari kepentingan-kepentingan kelompok yang kompetitif sehingga sistem politik merupakan suatu hubungan baik individu atau kelompok dalam menentukan pengaruh, kontrol, wewenang sampai pada bagaimana menerapkan kekuasaan.
Samuel P Hutington
Menurut profesor ilmu politik Universitas Harvard ini, sistem politik adalah suatu sistem yang membentuk kelompok sosial dan ekonomi. Kelompok tersebut bisa bersifat formal maupun nonformal.
Bagi tokoh yang terkenal dengan buku Benturan Antarperadaban dan Masa Depan Politik Dunia ini, sistem politik merupakan sebuah budaya, nilai, sikap, orientasi, kepercayaan yang memberi pengaruh terhadap perubahan masyarakat.
Samuel P Huntington menilai bahwa sistem politik merupakan bentuk struktur tatanan masyarakat yang berlandaskan organisasi. Struktur tersebut dapat berupa birokrasi pemerintahan, partai politik dan Bandan Perwakilan Rakyat.
Miriam Budiardjo
Menurut Profesor Ilmu Politik Universitas Indonesia ini, sistem politik adalah suatu dasar konsep analisis yang berguna untuk menganalisis. Baginya sistem politik ialah serangkaian proses dan struktur yang saling berkaitan dalam menjalankan kekuasaan secara otoritatif.
Berdasarkan bukunya Dasar-Dasar Ilmu Politik, Miriam Budiardjo berpendapat bahwa sistem politik harus terwadahi dalam bentuk lembaga partai politik.
Baginya partai politik adalah lembaga yang terorganisasi yang memiliki orietasi cita-cita dan tujuan untuk memperoleh kekuasan secara konstitusional. Pada akhirnya kekuasaan dapat sepenuhnya untuk kepentingan negara.
BACA JUGA : MENGENAL TEORI HUKUM TIGA TAHAP AUGUSTE COMTE
Rusadi Kantaprawira
Menurut Profesor Ilmu Politik Universitas Padjajaran ini sistem politik adalah cara kerja atau mekanisme dari tatanan struktur politik. Sistem politik ini saling terkait satu sama lain dan menampilkan suatu hubungan yang terus berkelanjutan.
Sri Soemantri Martosoewignjo
Menurut Guru Besar Ilmu Hukum ini, sistem politik adalah sebuah lembaga yang menghubungkan manusia kepada suprastruktur dan infrastruktur politik.
BACA JUGA : MENGENAL TEORI HERMENEUTIKA HANS GEORG GADAMER
Macam-Macam Sistem Politik
Setelah memahami pengertian sistem politik sekarang lanjut pada macam-macam sistem politik. Simak macam-macam sistem politik sebagai berikut:
1. Sistem Politik Totaliter
Sistem politik totaliter adalah sistem politik yang mana pemerintah memegang kendali penuh terhadap masyarakat. Pemerintah dalam sistem politik ini tidak menghendaki adanya oposisi sekaligus memaksakan konsesus terhadap warga negaranya.
Di samping itu sistem politik ini menjalankan pemerintahan secara paksa serta doktrinasi ideologi untuk mencapai tujuan. Beberapa negara yang mengunakan sistem ini adalah Uni Soviet dan Jerman pada masa pemerintahan Adolf Hitler.
2. Sistem Politik Demokrasi Liberal
Sistem politik demokrasi liberal adalah sistem politik yang menjunjung tinggi kebebasan Individu. Tatanan pemerintahan yang menjamin hak-hak warga negara di atas kekuasaan pemerintah.
Secara konstitusional sistem politik demokrasi liberal ini memberikan keleluasaan warganya dalam memberikan kritik dan masukan kepada pemerintah.
Pada dasarnya, sistem ini sudah digunakan oleh negara maju dan beberapa negara dunia ketiga salah satunya Indonesia.
Indonesia pasca reformasi menganut sistem demokrasi liberal dengan sistem presidensial multi partai.
3. Sistem Politik Otokrasi atau Otokratik
Sistem Politik Otokrasi adalah suatu sistem pemerintahan yang kepemimpinanya dikuasai oleh satu orang. Kegiatan politik masyarakat tidak dapat dilakukan secara bebas.
Bagi sistem ini kegiatan politik masyarakat hanya akan mengangu peningkatan pembangunan dan pemberantasan kemiskinan.
Biasanya negara yang baru merdeka yang mengunakan sistem ini meskipun sudah ada sejak pemerintahan Republik Romawi.
Pasca perang dunia II banyak negara mendapatkan kemerdekaannya dan mengadopsi sistem ini sebagai sistem pemerintahan.
4. Sistem Politik Oligarki
Sistem politik Oligarki adalah sistem pemerintahan yang dikendalikan oleh sekelompok elit kecil dari masyarakat. Pengelompokan ini bisa berdasarkan status kekayaan, garis keturunan keluarga atau militer.
Artinya sistem ini menghendaki kedaulatan negara sepenuhnya oleh satu atau segelintir orang. Pada tataran praktisnya sistem ini hampir sama dengan sistem politik otokrasi. Negara yang megunakan sistem ini seperti China dan Vietnam.
5. Sistem Politik Otoriter
Sistem politik otoriter adalah sistem pemerintahan yang kekuasaan sepenuhnya pada negara ataupun pribadi tertentu. Kebebasan individu hilang dalam sistem politik ini sebab kekuasaan biasanya hanya dipengang oleh satu orang saja atau segelitir orang.
6. Sistem Politik Diktator
Sistem politik diktator adalah sistem politik yang mana pemerintah berlaku secara otoriter dan cenderung sewenang-wenang terhadap rakyat.
Aspirasi dan kebebasan rakyat tidak ada dalam sistem politik ini sebab biasanya kekuasaan berawal dari proses gejolak politik, kekerasan ataupun kudeta.
BACA JUGA : MINIM LITERASI JADI PENYEBAB MASYARAKAT TERPAPAR HOAKS
7. Sistem Politik Demokrasi
Sistem politik demokrasi adalah suatu sistem yang mana rakyat berkuasa penuh atas proses kepemimpinan. Dalam sistem ini rakyat dapat turut andil dalam pelaksanaan pemerintahan.
Namun dalam sistem ini keadaan sosial, politik dan kekuasaan pemerintah dibatasi oleh hukum agar hak-hak individu warga negara terjaga.