Gaya Kepemimpinan Situasional, Pengertian, Ciri dan Manfaatnya

Mudabicara.com_ Seiring berjalannya waktu kepemimpinan mengalami perubahan karena kondisi dan situasi yang terus berubah dan kadang perubahan itu memerlukan tanggapan berbeda-beda.

Dalam keadaan longgar bisa saja seorang pemimpin mengunakan gaya kepemimpinan demokratis dan partisipatif. Namun dalam keadaan terdesak, seorang pemimpin bisa secara tiba-tiba merubah gaya kepemimpinannya karena keadaan dan kondisi tertentu.

Perubahan gaya kepemimpinan secara tiba-tiba ini dikenal dengan istilah gaya kepemimpinan situasional. Nah! kali ini mudabicara ingin mengulas lebih dalam tentang gaya kepemimpinan situasional, ciri dan manfaatnya. Selengkapnya baca artikel berikut ini:

BACA JUGA : Mengenal 10 Macam Gaya Kepemimpinan, Ini Jawabannya

Apa Itu Gaya Kepemimpinan Situasional

Seorang pemimpin dengan gaya kepemimpinan situasional berarti memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi sebab mampu menyesuaikan diri dengan kondisi yang ada.

Menjadi pemimpin dengan gaya situasional akan melatih seseorang bekerja secara fleksibel dan adaptif terhadap kemungkinan-kemungkinan perubahan.

Gaya kepemimpinan situasional sendiri adalah dimana seorang pemimpin mampu mengunakan dan mempertimbangkan kesiapan anggota dalam menghadapi permasalahan  yang berubah-rubah

Seorang konsultan bisnis Amerika Ken Blanchard dan temannya Paul Hersey mengembangkan gaya kepemimpinan situasional saat mengerjakan proyek buku Manajemen Perilaku Organisasi. 

Menurut kedua tokoh tersebut kepemimpinan situasional mampu menigkatkan produktifitas kerja karena terciptanya person anggota yang mampu beradaptasi dan fleksibel. Selain itu lingkungan kerja juga terasa setara dan demokratis.

Pada tataran praktisnnya gaya kepemimpinan ini akan meningkatkan hubungan baik antara pemimpin dengan anggota begitupun anggota dengan anggota. Pemimpin secara berkala akan mengetahui perkembangan dari masing-masing anggota secara perlahan.

BACA JUGA : Apa Gaya Kepemimpinan Demokratis? Pengertian dan Cirinya

Komunikasi yang baik akan membuat setiap anggota memiliki keterlibatan secara langsung sehingga seorang pemimpin mampu memilih jenis gaya kepemimpinan apa yang ingin digunakan.

Pemimpin berhak untuk menilai, mengkritik, memberi motivasi kepada seluruh anggota yang ada di bawah kekuasaannya sebab tidak semua anggota memiliki tingkat kemampuan  kerja yang sama.

Karena kepemiminpinan situasional bersifat flkesibel maka memungkinkan  seorang pemimpin merubah gaya kepemimpinan sesuai dengan kebutuhan organisasi dan para anggota.

Ciri-Ciri Gaya Kepemimpinan Situasional

1. Pemimpin Bersifat Mengarahkan

Seorang pemimpin dengan gaya kepemimpinan situasional akan mengarahkan sekaligus memandu seluruh anggotanya dalam menyelesaikan peran dan tugas kerjanya.

Biasanya hal ini terjadi pada anggota atau karyawan baru yang belum memiliki kemampuan dan pengalaman dalam dunia kerja. Pada akhirnya seorang pemimpin turun tangan untuk mengawasi dan mengarahkan agar setiap pekerjaan selesai dengan maksimal.

2. Pemimpin Bersifat Membimbing

Sebagai seorang pemimpin tentu membimbing tidak hanya berarti ucapan namun sampai pada tingkat praktisnya. Biasanya pemimpin memberi bimbingan di saat seorang anggota baru memiliki semangat yang tinggi dalam bekerja agar tidak keluar jalur dari fungsi dan tugasnya.

3. Pemimpin Memiliki Wawasan Luas

Arti dari seorang pemimpin berwawasan luas tentu berdasarkan kemampuanya memahami seluruh kebutuhan anggota dalam situasi apapun.

Saat pemimpin memiliki wawasan luas maka ia akan tahu kondisi anggotanya apakah sedang gelisah, khawatir, percaya diri atau ragu-ragu.

BACA JUGA : Sistem Politik Demokrasi Liberal, Pengertian, Macam dan Cirinya

Pada akhirnya pemimpin akan tahu kapan ia harus mengambil tindakan dan kapan ia hanya mengamati dan mengawasi perkerjaan anggotanya.

4. Pemberi Problem Solving 

Seorang pemimpin dengan gaya kepemimpinan situasional memiliki cara pandang yang luas sehingga ia mampu memberikan solusi permasalahan dengan cepat dan tepat.

Kemampuan beradaptasi dan berpikir cepat dengan berbagai gaya kepemimpinan dan berbagai masalah akan membuat seorang pemimpin membawa anggotanya ke gerbang kesuksesan.

Pemecahan masalahan dan pengambilan keputusan secara sigap memang tidak semua pemimpin memilikinya sehingga memiliki kemampuan ini bisa berarti istimewa.

5. Adanya Rasa Saling Percaya

Pada kepemimpinan situasional seorang anggota memberi kepercayaan kepada seorang pemimpin dan begitu pun sebaliknya. Kepercayaan inilah menjadi modal awal kesuksesan dan kekompakan tim dalam bekerja.

Selain itu, dengan rasa saling percaya akan tumbuh komunikasi yang baik dan hubungan antar sesama yang positif.

6. Pemimpin Adalah Mentor

Arti mentor kurang lebih sama dengan membimbing dan mengarahkan. Namun sebagai seorang mentor selain mengawasi, pempin harus siap sebagai pelatih dalam kondisi apapun.

BACA JUGA : 10 Manfaat Belajar Ilmu Kesejahteraan Sosial Untuk Anak Muda

Memotivasi sambil mengarahkan para anggota untuk melakukan fungsi dan kerjanya masing-masing. Pemimpin efektif merupakan bagian penting dalam gaya kepemimpinan situasional ini.

7. Bersifat Fleksibel

Seorang pemimpin situasioanl harus memiliki kemampuan fleksibel. Fleksibel dalam merespon setiap perubahan yang ada pada anggota dan peristiwa sekitar

Jika kemungkinan terjadi perubahan maka dengan cepat seorang pemimpin harus mampu menyesuaikan diri dan merubah gaya kepemimpinannya. Selain itu, dengan fleksebilitas yang ada akan membuat para anggota memiliki kemampuan adaptasi yang baik.

8. Mendukung Setiap Peubahan

Kepemimpinan situasional akan memberi ruang anggota untuk berpartisipasi di setiap hal yang berhubungan dengan tugas dan pekerjaannya.

Selain itu, jika ada perubahan maka seorang pemimpin siap untuk memfasilitasi agar setiap pekerjaan anggota dapat terselesaikan dengan baik dan maksimal.

9. Mendelegasikan Tugas

Gaya kepemimpinan situasional mencoba untuk memberdayakan anggota. Artinya ketika ada anggota yang memiliki prestasi dan percaya diri maka seorang pemimpin tinggal memberikan tugas sesuai kemampuannya.

Mendorong orang untuk berprestasi secara bebas tanpa ada paksaan dari seorang pemimpin akan membuat visi-misi bersama cepat tercapai.

BACA JUGA : 10 Manfaat Belajar Ilmu Pemerintahan Untuk Anak Muda

Manfaat dan Kekurangan Gaya kepemimpinan situasional

Setiap gaya kepemimpinan memiliki manfaat dan kekurangan. Dengan mengetahui manfaat dan kekurangan maka kita akan mampu menganalisis tindakan preventif sebelum peristiwa terjadi.

Manfaat Gaya Kepemimpinan Situasional

1. Mendukung fleksebilitas

Seorang pemimpin dengan gaya kepemimpinan situasional akan mempertimbangkan tingkat kemampuan, kepercayaan diri dan motivasi setiap anggota.

Fleksibelitas akan membentuk semua anggota memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi sehingga ketika ada permasalahan akan cepat mendapatkan solusi. Di sisi lain Fleksibelitas akan meningkatkan produktivitas kerja.

2.Meningkatkan produktivitas

Setiap anggota memiliki potensi serta motivasi yang berbeda-beda. Dengan mengunakan gaya kepemimpinan situasional akan memberikan kesempatan bagi seorang pemimpin untuk menilai para anggota secara terpisah. Hal itu bertujuan untuk memaksimalkan produktifitas kerja antar sesama anggota.

BACA JUGA : Mengenal Teori Sosiologi Agama Max Weber

3. Fokus Pada Tim

Ketika mengunakan satu gaya kepemimpinan seakan-akan memandang setiap anggota memiliki kemampuan dan keterampilan yang sama.

Sehingga kepemimpinan situasional mencoba memberikan ruang kepada setiap orang untuk berpatisipasi dan berkembang agar menimbulkan kesolidtan tim.

4. Mendorong Perilaku Efektif

Gaya Kepemimpinan ini menyamakan kinerja antara bawahan dan atasan meskipun seorang pemimpin memiliki kemampuan berkomunikasi multi arah.

Selain itu kepemimpinan ini membagi tugas kerja sesuai dengan keterampilan agar setiap anggota bertanggung jawab dan mampu bekerja secara profesional.

Dengan begitu maka setiap anggota akan menghemat banyak energi waktu dan biaya karena mampu berperilaku efektif dalam melakukan tugas.

BACA JUGA : Menelaah Potret Guru Merdeka di Abad 21

Kekurangan Gaya Kepemimpinan Situasional

1. Membingungkan Anggota

Salah satu kendala kepemimpinan situasional adalah membingungkan. Kadang bergonta-ganti metode kepemimpinan akan membuat anggota tim kebingungan dalam menentukan tindakan.

Misalnya, setiap orang belum tentu memiliki kemampuan adaptasi yang sama sehingga beralih fungsi dan tugas secara tiba-tiba kadang malah membuatnya binggung.

Dalam proses inilah peran seorang pemimpin diuji, pemimpin harus mampu menampung aspirasi dari seluruh tim apa yang menjadi keinginan para anggota begitu pun apa yang menjadi penghambat.

Kebingungan yang tak teratasi akan berpengaruh terhadap produktifitas kerja sehingga hal ini harus teratasi dengan cepat.

2. Kepentingan Jangka Pendek 

Kepemimpinan situasional berarti kepemimpinan yang bergantung pada kondisi dan situasi sehingga kepemimpinan ini memiliki tujuan jangka pendek.

Fokus jangka pendek ini yang memungkinkan setiap anggota mengalami perubahan rencana bahkan pekerjaan secara tiba-tiba.

Pada akhirnya seorang pemimpin yang menerapkan kepemimpinan situasional harus sering-sering berdiskusi dan memberi informasi kepada para anggota perihal tugas dan wewenang.

Pun jika memiliki tujuan jangka panjang maka harus melalui proses musyawarah agar memiliki persepsi yan sama tentang pekerjaan yang sedang dan ingin dilakukan.

BACA JUGA : Mengenal Teori Perubahan Sosial Ibnu Khaldun

3. Tingkat Stress Tinggi

Bagi orang yang tekstual gaya kepemimpinan ini akan meningkatkan strees sebab seseorang harus dituntut untuk fleksibel dan mampu beradaptasi setiap waktu.

Sementara itu, seorang pemimpin situasional harus mampu menganalisis setiap kebutuhan anggota agar dapat mengetahui gaya kepemimpinan apa yang mereka inginkan.

Nah! demikian penjelasan artikel kali ini mengenai gaya kepemimpinan situasional, jangan lupa membaca artikel terupdate dari mudabicara.

Semoga artikel ini mampu memberi insight kepada kawan muda semua dalam menjalankan roda kepemimpinan organisasi maupun komunitas.

Tetap belajar danj angan pernah berhenti membaca! salam pemuda.

 

Tulisan Terkait: