Kategori
Sastra

13 Puisi Asrul Sani Yang Wajib Anak Muda Baca

Mudabicara.com_ Puisi Asrul Sani mengelora di tengah perjuangan Indonesia meraih kemerdekaan. Sebagai generasi pelopor Angkatan 45 Asrul Sani tak hanya menulis puisi namun ia juga menulis esai, cerita pendek dan menerjemahkan berbagai naskah teater.

Sebagai seorang penyair dan sastrawan Asrul Sani bersama dua tokoh satrawan terkenal lainnya yakni Chairil Anwar dan Rivai Apin menjadi tokoh pembaharu bahasa dan sastra Indonesia.

Lalu siapa sebenarnya Asrul Sani dan bagaimana puisi Asrul Sani dan karya apa saja yang telah ia ciptakan. Selengkapnya simak ulasan muda bicara berikut ini:

Baca Juga : Mengenal Chairil Anwar, Sastrawan Besar Indonesia

Sekilas Tentang Asrul Sani

Puisi Asrul Sani

Asrul Sani merupakan tokoh sastrawan dan penyair masyhur yang besar dan lahir di Kecamatan Rao, Kabupaten Pasaman, Sumatra Barat pada 10 Juni 1926.

Sebagai seorang sastrawan pendidikan Asrul Sani berlika liku. Pada saat Sekolah Menengah Atas (SMA) mengambil  jurusan teknik sedangkan saat kuliah ia mengambil jurusan Kedokteran Hewan.

Gelar doktorades ia dapatkan di fakultas Kedokteran Hewan Institute Pertanian Bogor (IPB) pada tahun 1956 meskipun ia sempat belajar juga di fakultas sastra.

Kemapanan keilmuan dan kemaunan yang kokoh membuat Asrul Sani berhasil mendapatkan kesempatan untuk belajar di Akademi Seni Drama di Amsterdam pada tahun 1951-1953 dan Universitas of Southern California (USC) Amerika pada tahun 1955-1956.

Baca Juga : Mengenang Puisi Chairil Anwar Karawang Bekasi

Dalam berbagai catatan sejarah Asrul Sani bersama kolega  Chairil Anwar dan Rivai Apin menjadi pelopor sastrawan Angkatan 45. Hal tersebut menjadikan ketiga tokoh ini menjadi tongak penting perubahan kebudayaan Indonesia Modern.

Karya puisi Asrul Sani, Rivai Apin dan Chairil Anwar dapat dinikmati dalam buku berjudul Tiga Menguak Takdir yang terbit pada tahun 1950. Dalam buku tersebut Asrul Sani menulis depalan puisi.

Di samping itu, ketiga tokoh besar ini tercatat juga sebagai pendiri Gelanggang Seniman Merdeka sebuah kolompok atau perkumpulan seniman yang berdiri di Jakarta pada tahun 1946.

Namun dalam perjalanan Asrul Sani menulis banyak puisi dan cerpen yang terbit di berbagai majalah seperti puisi Anak Laut terbit di majalah Siasat. 

Dalam kurun waktu tersebut Asrul Sani menulis kurang lebih dua puluh enam puisi dan sebelas buah cerpen, enam terjemahan puisi, dan tiga terjemahan drama.

Oleh karena itu, puisi Asrul Sani juga dapat dinikmati di berbagai majalah seperti majalah Siasat, Mimbar Indonesia, dan Zenith. Sementara karya cerita pendeknya bisa dinikmati dalam buku berjudul Dari Suatu Masa Dari Suatu Tempat. 

Perjuangan Kemerdekaan Indonesia

Dalam konteks perjuangan kemerdekaan Indonesia, Asrul Sani ,mengambil peran sebagai Tentara Pelajar di Bogor. Di Kop Tentara tersebut ia menerbitkan koran Harian Bogor.

Bersama teman-temannya salah satunya tokoh sastrawan terkemuka Pramoedya Ananta Toer telah menyatukan visi perjuangan revolusi kemerdekaan ke dalam bentuk Lasjkar Rakjat Djakarta.

Oleh karena itu, Asrul Sani memimpin Tentara Pelajar, menerbitkan suratkabar “Suara Bogor“, redaktur majalah kebudayaan “Gema Suasana“, anggota redaksi “Gelanggang“, ruang kebudayaan majalah “Siasat“, dan menjadi wartawan pada majalah “Zenith“.

Baca Juga : Mengenang Puisi Nonton Harga Karya Wiji Thukul

Sebagai sastrawan Angkatan 45 seorang sastrawan dan penyair harus menghadirkan karya yang mengugah semangat perjuangan kemerdekaan.

Karya mereka harus mengambarkan realitas sosial yang mampu menumbuhkan semangat-semangat perlawanan dan tentu semangat melawan kolonialisme hingga titik darah penghabisan demi nusa dan bangsa.

Salah seorang pendiri Akademi Teater Nasional Indonesia (ATNI), Jakarta. Pernah menjadi anggota dan salah seorang ketua Dewan Kesenian Jakarta. Dia termasuk 10 anggota seumur hidup Akademi Jakarta.

13 Puisi Asrul Sani Yang Wajib Anak Muda Baca

1. Puisi Asrul Sani Berjudul: Subuh

SUBUH

Kalau subuh kedengaran tabuh
semua sepi sunyi sekali
bulan seorang tertawa terang
bintang mutiara bermain cahaya

Terjaga aku tersentak duduk
terdengar irama panggilan jaya
naik gembira meremang roma
terlihat panji terkibar di muka

Seketika teralpa;
masuk bisik hembusan setan
meredakan darah debur gemuruh
menjatuhkan kelopak mata terbuka

Terbaring badanku tiada berkuasa
tertutup mataku berat semata
terbuka layar gelanggang angan
terulik hatiku di dalam kelam

Tetapi hatiku, hatiku kecil
tiada terlayang di awang dendang
menanggis ia bersuara seni
ibakan panji tiada terdiri.

Baca Juga : 13 Puisi Ajip Rosidi yang Wajib Anak Muda Baca

2. Puisi Asrul Sani Berjudul: Ibuku Dehulu

IBUKU DEHULU

Ibuku dehulu marah padaku
diam ia tiada berkata
akupun lalu merajuk pilu
tiada peduli apa terjadi

matanya terus mengawas daku
walaupun bibirnya tiada bergerak
mukanya masam menahan sedan
hatinya pedih kerana lakuku

Terus aku berkesal hati
menurutkan setan, mengkacau-balau
jurang celaka terpandang di muka
kusongsong juga – biar chedera

Bangkit ibu dipegangnya aku
dirangkumnya segera dikucupnya serta
dahiku berapi pancaran neraka
sejuk sentosa turun ke kalbu

Demikian engkau;
ibu, bapa, kekasih pula
berpadu satu dalam dirimu
mengawas daku dalam dunia.

3. Puisi Asrul Sani Bejudul: Mabuk

MABUK

Ditayangan ombak bujang bersela
dijunjung hulu rapuh semata
dikipasi angin bergurau senda
lupakan kelana akan dirinya…

Dimabukkan harum pecah terberai
diulikkan bujuk rangkai-rinangkai
datanglah semua mengungkai simpai
hatimu bujang sekali bisai.

Bulan mengintai di celah awan
bersemayam senyum sayu-sendu
teja undur perlahan-lahan
mukanya merah mengandung malu.

Rumput rendah rangkum-rinangkum
tibun embun turun ke rumpun
lembah-lembah menjunjung harum
mendatangkan kayal bujang mencium.

Melur sekaki dibuaikan sepoi
dalam cahaya rupa melambai
pelik bunga membawaku ragu
layu kupetik bunga gemalai.

Bunga setangkai gemelai permai
dalam tanganku jatuh terserah
kelopak kupandang sari kunilai
datanglah jemu mengatakan sudah…

Bulan berbuni di balik awan
taram-temaram cendera cahaya
teja lari ke dalam lautan
tinggallah aku tiada berpelita.

Baca Juga : 13 Puisi Taufiq Ismail Yang Wajib Anak Muda Baca

4. Puisi Asrul Sani Berjudul: Permainanmu

PERMAINANMU

kau keraskan kalbunya
bagi batu membesi benar
timbul telangkaimu bertongkat urat
ditunjang pengacara petah fasih
Di hadapan lawanmu
tongkatnya melingkar merupa ular
tangannya putih , putih penyakit
kekayaanmu nyata terlihat terang
Kakasihmu ditindasnya terus
tangan tapi bersembunyi
mengunci bagi pateri
kalbu ratu rat rapat
Kau pukul raja-dewa
sembilan cambuk melecut dada
putera mula penganti diri
pergi kembali ke asal asli.
Bertanya aku kekasihku
permainan engkau permainkan
kau tulis kau paparkan
kausampaikan dengan lisan
Bagaimana aku menimbang
kaulipu lipatkan
kau kelam kabutkan
kalbu ratu dalam genggammu
Kau hamparkan badan
di tubir bibir penaka durjana
jadi tanda di hari muka
Bagaimana aku menimbang
kekasihku astana sayang
ratu restu telaga sempana
kekasihku mengunci hati
bagi tali disimpul mati.

5. Puisi Asrul Sani Berjudul: Sunyi

SUNYI

Kuketuk pintu masaku muda
hendak masuk rasa kembali
taman terkunci dibelan pula
tinggallah aku sunyi sendiri.
Kudatangi gelanggang tempat menyebung
masa bujang tempat beria
kulihat siku singgung menyinggung
aku terdiri haram disapa…
Teruslah aku perlahan-lahan
sayu rayu hati melipur
nangislah aku tersedan-sedan
mendengarkan pujuk duka bercampur.Kudengar bangsi memanggil-manggil
tersedu-sedu, dayu mendayu
tersalah aku diri terpencil
badan dilambung gelombang rindu.Duduklah aku bertopang dagu
merenung kupu mengecup bunga
lenalah aku sementara waktu
dalam rangkum kenangan lama.

Rupanya teja serasa kulihat
suaramu dinda rasakan kudengar
dinda bersandar duduk bersikat
aku mengintip ombak berpendar.

Imbau gelombang menyembahkan lagu
kepada bibirmu kesumba pati
fikiranku melayang ke padang rindu
walaupun dinda duduk di sisi.

Baca Juga : 13 Puisi Kuntowijoyo Yang Wajib Anak Muda Baca

6. Puisi Asrul Sani Berjudul: Turun Kembali

TURUN KEMBALI

Kalau aku dalam engkau
dan kau dalam aku
adakah begini jadinya
jaku hamba engkau penghulu ?
Aku dan engkau berlainan
engkau raja, maha raya
cahaya halus tinggi mengawang
pohon rindang menaung dunia.
Di bawah teduh engkau kembangkan
taku berdiri memati hari
pada bayang engkau mainkan
aku melipur meriang hatiDiterangi cahaya engkau sinarkan
aku menaiki tangga, mengawan
kecapi firdausi melena telinga
menyentuh gambuh dalam hatikuTerlihat ke bawah
kandil kemerlap
melambai cempaka ramai tertawa
hati duniawi melambung tinggi
berpaling aku turun kembali.

7. Puisi Asrul Sani Berjudul: Hari Menuai

HARI MENUAI

Lamanya sudah tiada bertemu
tiada kedengaran suatu apa
tiada tempat duduk bertanya
tiada teman kawan berberita
Lipu aku diharu sendu
samar sapur cuaca mata
sesak sempit gelanggang dada
senak terhentak raga kecewa
Hibuk mengamuk hati tergari
melolong meraung menyentak rentak
membuang merangsang segala petua
tiada percaya pada siapaKutilik diriku kuselam tahunku
timbul terasa terpancar terang
istiwa lama merekah terang
merona rawan membunga sedanTahu aku
kini hari menuai api
mengetam ancam membelam redam
ditulis dilukis jari tanganku.

8. Puisi Asrul Sani Berjudul: Hanya Satu

HANYA SATU
Timbul niat dalam kalbumu;
terban hujan, ungkai badai
terendam karam
runtuh ripuk tamanmu rampak
Manusia kecil lintang pukang
lari terbang jatuh duduk
air naik tetap terus
tumbang bungkar pokok purba
Teriak riuh/redam terbelam
dalam gagap/gempita guruh
kilau kilat membelah gelap
Lidah api menjulang tinggiTerapung naik jung bertudung
tempat berteduh nuh kekasihmu
bebas lepas lelang lapang
di tengah gelisah, swara sentosa
*
Bersemayam sempana di jemala gembala
juriat jelita bapaku iberahim
keturunan intan dua cahaya
pancaran putera berlainan bonda.Kini kami bertikai pangkai
di antara dua, mana mutiara
jauhari ahli lalai menilai
lengah langsung melewat abad

Aduh, kekasihku
padaku semua tiada berguna
hanya satu kutunggu hasrat
merasa dikau dekat rapat
serupa musa di puncak tursina.

Baca Juga : 13 Puisi Cinta W.S Rendra Yang Wajib Anak Muda Baca

9. Puisi Asrul Sani berjudul: Sebab Dikau

SEBAB DIKAU

Kasihkan hidup sebab dikau
segala kuntum mengoyak kepak
membunga cinta dalam hatiku
mewangi sari dalam jantungku
Hidup seperti mimpi
laku lakon di layar terkelar
aku pemimpi lagi penari
sedar siuman bertukar-tukar
Maka merupa di datar layar
wayang warna menayang rasa
kalbu rindu turut mengikut
dua sukma esa-mesra –Aku boneka engkau boneka
penghibur dalang mengatur tembang
di layar kembang bertukar pandang
hanya selagu, sepanjang dendangGolek gemilang ditukarnya pula
aku engkau di kotak terletak
laku boneka engkau boneka
penyenang dalang mengarak sajak.

10. Puisi Asrul Sani Berjudul: Barangkali

BARANGKALI

Engkau yang lena dalam hatiku
akasa swarga nipis-tipis
yang besar terangkum dunia
kecil terlindung alis
Kujunjung di atas hulu
kupuji di pucuk lidah
kupangku di lengan lagu
kudaduhkan di selendang dendang
Bangkit gunung
buka mata mutiaramu
sentuh kecapi firdausi
dengan jarimu menirus halusBiar siuman dewi-nyanyi
gambuh asmara lurus lampai
lemah ramping melidah api
halus harum mengasap keramatMari menari dara asmara
biar terdengar swara swarna
barangkali mati di pantai hati
gelombang kenang membanting diri.

Baca Juga : 9 Puisi Karya Chairil Anwar Yang Wajib Anak Muda Baca

11. Puisi Asrul Sani Berjudul: Kerana Kasihmu

KERANA KASIHMU

Kerana kasihmu
Engkau tentukan
sehari lima kali kita bertemu
Aku inginkan rupamu
kulebihi sekali
sebelum cuaca menali sutera
Berulang-ulang kuintai-intai
terus menerus kurasa-rasakan
sampai sekarang tiada tercapai
hasrat sukma idaman badanPujiku dikau laguan kawi
datang turun dari datukku
di hujung lidah engkau letakkan
piatu teruna di tengah gembalaSunyi sepi pitunang poyang
tidak merentak dendang dambaku
layang lagu tiada melangsing
haram gemercing genta rebana

Hatiku, hatiku
hatiku sayang tiada bahagia
hatiku kecil berduka raya
hilang ia yang dilihatnya.

12. Puisi Asrul Sani Berjudul: Batu Belah

BATU BELAH 

Dalam rimba rumah sebuah
teratak bambu terlampau tua
angin menyusup di lubang tepas
bergulung naik di sudut sunyi.
Kayu tua membetul tinggi
membukak puncak jauh di atas
bagai perarakan melintas negeri
payung menaung jemala rajaibu bapa beranak seorang
manja bena terada-ada
plagu lagak tiada disangkak
mana tempat ibu memintaTelur kemahang minta carikan
untuk lauk di nasi sejukTiada sayang;
dalam rimba telur kemahang
mana daya ibu mencari
mana tempat ibu meminta.

Anak lasak mengisak panjang
menyabak merunta mengguling diri
kasihan ibu berhancur hati
lemah jiwa kerana cinta

Dengar………dengar !
dari jauh suara sayup
mengalun sampai memecah sepi
menyata rupa mengasing kata

Rang… rang… rangkup
Rang… rang… rangkup
batu belah batu bertangkup
ngeri berbunyi berganda kali.

Diam ibu berfikir panjang
lupa anak menangis hampir
kalau begini susahnya hidup
biar ditelan batu bertangkup

Kembali pada suara bergelora
bagai ombak datang menampar
macam sorak semarai ramai
kerana ada hati berbimbang

menyahut ibu sambil tersedu
melagu langsing suara susah;

Batu belah batu bertangkup
batu tepian tempat mandi
Insha Allah tiadaku takut
sudah demikian kuperbuat janji

Bangkit bonda berjalan pelan
tangis anak bertambah kuat
rasa risau bermaharajalela
mengangkat kaki melangkah cepat.

Jauh ibu lenyap di mata
timbul takut di hati kecil
gelombang bimbang mengharu fikir
berkata jiwa menanya bonda

lekas pantas memburu ibu
sambil tersedu rindu berseru
dari sisi suara sampai
suara raya batu bertangkup

Lompat ibu ke mulut batu
besar terbuka menunggu mangsa
tutup terkatup mulut ternganga
berderak-derik tulang belulang

Terbuka pula, merah basah
mulut maut menunggu mangsa
lapar lebar tercingah pangah
meraung riang mengecap sedap..

Tiba dara kecil sendu
menangis mencari ibu
terlihat cerah darah merah
mengerti hati bonda tiada.

Melompat dara kecil sendu
menurut hati menaruh rindu…

Batu belah, batu bertangkup
batu tepian tempat mandi
Insha Allah tiadaku takut
sudah demikian kuperbuat janji.

Baca Juga : Mengenang Perlawanan Wiji Thukul Lewat “Puisi Untuk Adik”

13. Puisi Asrul Sani Berjudul: Tetepi Aku

TETEPI AKU  
Tersapu sutera pigura
dengan nilam hitam kelam
berpadaman lentera alit
beratus ribu di atas langit
Seketika sekejap mata
segala ada menekan dada
nafas nipis berlindung guring
mati suara dunia cahaya
Gugur badanku lemah
mati api di dalam hati
terhenti dawai pesawat diriku
Tersungkum sujud mencium tanahCahaya suci riwarna pelangi
harum sekuntum bunga rahsia
menyinggung daku terhantar sunyi
seperti hauri dengan kapaknyaRupanya ia mutiara jiwaku
yang kuselami di lautan rasa
Gewang canggainya menyentuh rindu
tetapi aku tiada merasa…

Sekian penjelasan mengenai puisi Asrul Sani, terima kasih telah mengunjungi portal website mudabicara. Jika artikel ini bermanfaat, silahkan share artikelini ya!. Selamat Membaca!

Kategori
Sastra

13 Puisi Ajip Rosidi yang Wajib Anak Muda Baca

Mudabicara.com_ Puisi Ajip Rosidi menghiasi dunia kesusastraan baik pada masa Orde Lama maupun Orde Baru. Penyair dan satrawan asal Majalengka ini termasuk salah satu sastrawan yang masuk dalam kategori Sastrawan Angkatan 66.

Sebagai seorang penyair Ajip Rosidi merupakan penyair yang sangat produktif. Tercatat pada tahuan 1983 ia telah membuat karya sebanyak 326 karya.

Lalu siapa Ajip Rosidi dalam bingkai sastra Indonesia dan apa saja karya monumentalnya. Kini mudabicara akan membahas puisi Ajip Rosidi, selengkapnya baca ulasan berikut ini:

Baca Juga : 13 Puisi Taufiq Ismail Yang Wajib Anak Muda Baca

Sekilas Tentang Ajip Rosidi

Puisi Ajip Rosidi

 

Ajip Rosidi lahir di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat pada 31 Januari 1938 tepatnya di Kecamatan Jatiwangi. Masa kecil ia habiskan untuk belajar di Sekolah Rakyat di Jatiwangi.

Sekolah menengah pertama dan menengah ke atas ia habiskan di Jakarta meskipun pada akhirnya ia tidak mampu menamatkan studi sekolah menengah.

Namun berkat kepiawaian Ia mendapatkan kesempatan untuk mengajar di berbagai Perguruan Tinggi Indonesia bahkan pada tahun 1967 ia mengajar di salah satu Universitas di Jepang.

Terakhir Ajip Rosidi mendapatkan gelar Doktor honoris causa dari Universitas Padjadjaran dalam bidang Ilmu Budaya dari Fakultas Sastra. 

Baca Juga : 13 Puisi Kuntowijoyo Yang Wajib Anak Muda Baca

Tokoh yang produtif dalam membuat karya tersebut menghembuskan nafas terakhir pada tanggal 29 Juli 2020 di Magelang, Jawa Tengah pada usia 82 tahun.

13 Puisi Ajip Rosidi Yang Wajib Anak Muda Baca

Berikut puisi Ajip Rosidi yang dapat menjadi bahan bacaan dan luapan perasaan anak muda

1. Puisi Ajip Rosidi Berjudul “Perempuan”

Perempuan

Perempuan adalah rindu di mana laut menemu diri

Di rahim siapa gerbang surga membuka

Di mana jiwa adalah kelembutan lumut hitam

Di mana kata adalah kesejukan rimbun daunan

Pada perut siapa kaki langit terpaut

Tangan siapa menjulur, membelai dalam gelap malam

Waktu kuminta padanya langit, diberikannya langit tanpa awan

Perempuan adalah dendam di mana api mendapat lidah

Di rahim siapa gerbang neraka membuka

Di mana harapan tak menemukan lembaga

Di mana kasih-sayang hanya sia-sia

Di mana kepedihan mengatasi duka

Tangan siapa mengelus mesra, hati tak setia penuh bisa

Waktu kuminta padanya langit, disemburkannya ludah siksaan

Baca Juga : 22 Puisi Wiji Thukul Yang Wajib Anak Muda Baca

2. Puisi Berjudul: Lagu Kerinduan

Lagu Kerinduan

Wajahmu antara batang kelapa langsing

Menebar senyum dan matamu menjadikan daku burung piaraan

Semua hanya bayangan kerinduan: kau yang nun entah di mana

Mengikuti setiap langkahku, biarpun ke mana

Kujalani kelengangan hari

Sepanjang pagar bayangan: wajahmu menanti

Langkah kuhentikan dan kulihat

Hanya senyummu memenuhi jagat

3. Puisi Ajip Rosidi Berjudul: Dukaku Yang Risau

Dukaku yang Risau

Berjalan, berjalan selagi di diri duka

bernapas lega menemu perempuan

kami berpandangan: lantas tahu

segalanya tinggal masa kenangan

Kami berjalan memutar danau

namun kutahu: dukaku yang risau

takkan mendapatkan pelabuhan aman

kecuali dalam pelukan penghabisan

kupandang matanya:

tak kukenal siapa pun juga

semuanya nanar

didindingi kabut samar

4. Puisi Ajip Rosidi Berjudul: Pantai Laut Utara

Pantai Laut Utara

Menjelang Tengah Malam

Angin dingin naik ke puncak bukit

menyisir rambutmu yang meriap nakal

Dengan tanganmu lentik, kaususuri langit

Sia-sia mencari bintang yang kaukenal

 

Kepada langit khatulistiwa yang biru

Dahulu kaubisikkan madu cinta pertama

Dan angan-angan yang jauh, penuh rindu

akan negeri-negeri asing yang entah di mana

 

Tapi di sini langit kelam. Lautpun kelam

Hanya riak ungu yang kadang-kadang sejenak bersinar

Perlambang keajaiban yang dalam

dari takdir yang tak mungkin terhindar

Baca Juga : Mengenang Puisi Chairil Anwar “Cintaku Jauh Di Pulau”

Kausimakkan lampu-lampu kota, kapal yang bertolak

Memahatkan arti hakiki pertemuan ini

Dan dalam keheningan, telah kaumaklumi dengan bijak

Segala kata yang tak perlu kauucapkan lagi

5. Puisi Berjudul: Jarak

Jarak

Berapa jauh jarak terentang

antara engkau dan aku

 

Berapa jauh terentang
antara engkau dengan urat leherku?

 

Tak pun sepatah kata
memisahkan kita

6. Puisi berjudul: Paris Bulan Juni

Paris Bulan Juni

Paris Bulan Juni

buat M & D

Dalam tiga hari

kulihat ribuan lukisan

dan peninggalan-peninggalan sejarah

sampai kepala pusing

lalu tersandar sunyi

di atas bateaux mouches

dalam gerimis yang menderas

menyusuri Seine.

 

Kerangka besi Menara Eiffel

kuserbu bersama para wisatawan

yang mencari keriahan

namun toh hanya menemukan sunyi

dalam keriuhan cemas

orang-orang yang selalu bergegas

sepanjang Chams Elysees

di bawah bayang-bayang Arc de Triomphe.

 

Bahkan angin yang menempelak dingin

tak lebih ramah

dari pada gedung-gedung angkuh

yang memandang hina

pada manusia-manusia lata

yang mencoba menjenguk

kebesaran masa silam

sambil melupakan kenistaan diri sendiri.

Baca Juga : Mengenang Puisi Nonton Harga Karya Wiji Thukul

Tak ‘ku tahu lagi

apakah aku sendiri yang terbatuk

atau laki-laki tua yang duduk mengantuk

dalam metro terakhir

ke Mairie d’Ivry

karena aku hanya bisa bertanya pada sunyi

karena diam di sini

dianggap kebijakan paling tinggi.

7. Puisi berjudul: Ingat Aku Dalam Doamu

Ingat Aku Dalam Doamu

 Ingat aku dalam do’amu: di depan makamIbrahim

akan dikabulkan Yang Maha Rahim

Hidupku di dunia ini, di alam akhir nanti

Lindungi dengan rahmat, limpahi dengan kurnia Gusti

Ingat aku dalam do’amu: di depan makam Ibrahim

di dalam solatmu, dalam sadarmu, dalam mimpimu

Setiap tarikan nafasku, pun waktu menghembuskannya

Jadilah berkah, semata limpahan rido Illahi

Ya Robbi!

Biarkan kasih-Mu mengalir abadi

Ingat aku dalam do’a-Mu

Ingat aku dalam firman-Mu

Ingat aku dalam diam-Mu

Ingat aku

Ingat

Amin

Baca Juga : Mengenang Puisi Chairil Anwar Karawang Bekasi

8. Puisi Berjudul: Pejalan Sepi

Pejalan Sepi

Ia tembus kesenyapan dinihari

sepatunya berat menunjam bumi

menempuh kola yang lelap terlena

dalam pelukan cahya purnama.

 

Is tembus kedinginan pagi

siulnya nyaring membelah sunyi

membangunkan insan agar bangkit

dalam pertarungan hidup yang sengit.

 

Di sebuah jembatan ia berhenti

dihirupnya udara sejuk dalam sekali:

bulan yang mengambang atas air kali

adalah gambaran hatinya sendiri!

9. Puisi Berjudul: Mata Derita

Mata Derita

Ada yang datang bermata derita

pagi berwarna olehnya

 

Ada perawan bermata derita

berselendang angin remaja

 

Ada yang memandang ke dalam hatiku

bumi pun jadi biru

 

Ada yang memancar: kebeningan hening

dan segalanya pun tak teraba lagi.

10. Puisi Berjudul: Hanya Dalam Pusi

Hanya Dalam Puisi

Dalam kereta api

Kubaca puisi: Willy dan Mayakowsky

Namun kata-katamu kudengar

Mengatasi derak-derik deresi

Kulempar pandang ke luar:

Sawah-sawah dan gunung-gunung

Lalu sajak-sajak tumbuh

Dari setiap bulir peluh

Para petani yang terbungkuk sejak pagi

Melalui hari-hari keras dan sunyi

 

Kutahu kau pun tahu:

Hidup terumbang-ambing antara langit dan bumi

Adam terlempar dari surga

Lalu kian kemari mencari Hawa.

 

Tidakkah telah menjadi takdir penyair

Mengetuk pintu demi pintu

Dan tak juga ditemuinya: Ragi hati

Yang tak mau

Menyerah pada situasi?

 

Dalam lembah menataplah wajahmu yang sabar

Dari lembah mengulurlah tanganmu yang gemetar

 

Dalam kereta api

Kubaca pusi: turihan-turihan hati

Yang dengan jari-jari besi sang Waktu

Menentukan langkah-langkah Takdir: Menjulur

Ke ruang mimpi yang kuatur

sia-sia.

Baca Juga : 13 Puisi Cinta W.S Rendra Yang Wajib Anak Muda Baca

Aku tahu.

Kau pun tahu. Dalam puisi

Semuanya jelas dan pasti.

1968

11. Puisi Ajip Rosidi Berjudul: Pantun Hijau

Pantun Hijau

Hujan gerimis sepanjang hari

Angin bertiup dari Tenggara;

Hati menangis tersedan tak henti

Karena hidup sebatang kara.

 

Angin bertiup kencang sekali

Kilat menyambar guruh bergegar;

Tersedan sunyi di bumi sepi

Seorang diri hidup terlantar.

 

Kilat menyambar guruh bergegar

Tak ada tempat sembunyi

Seruanku pilu tak kaudengar

Terlempar aku ke jurang sunyi.

12.  Puisi Ajip Rosidi Berjudul: Tretes Malamhari

Tretes Malamhari

Di Tretes malamhari

Semuanya jadi mati:

Surabaya nun jauh di bawah

Gunung Wilis terpacak sebelah kiri

 

(Aku teringat akan leluri

Ten tang Buta Locaya dan Plecing Kuning)

 

Apakah Waktu di sini berhenti

Mengendap dalam cahaya lampu pelabuhan

di tepi kaki langit?

 

Angin naik dari lembah.

Bayang-bayang daun bergoyang

Rumput-rumput pun berdesir.

Ataukah

Hanya hatiku bergetar?

 

Kucari kau .

Kucari di remang hijau.

Yang mengambang di muka kolam

Wajahmu ataukah bayangan bulan?

 

Lalu kututupkan jendela.

Malam lengang.

Malamku yang lengang.

1968

13. Puisi Ajip Rosidi Berjudul: Jeram

Jeram

Air beterjunan dalam jeram

Buihnya memercik ke tebing tempat kami berbaring

Dan ia mengelaikan kepala

Dengan mata meram terpejam

Atas tanganku yang mencari-cari
Arah manakah burung gagak hinggap

yang suaranya nyaring

Memecah ketenangan hutan

Sehabis hujan.

 

Air beterjunan dalam jeram

Jerom gemuruh dalam darahku

Dan dalam mimpi keabadian yang nyaman

Kubisikkan kata-kata bagaikan desir angin

Mengeringkan keringat atas kening

Sedang mataku memandang tak yakin

Air berbuih yang menghilir

Entah kapan ‘kan tiba

Baca Juga : 9 Puisi Karya Chairil Anwar Yang Wajib Anak Muda Baca

Di muara

Air beterjunan dalam jeram

Kata-kata beterjunan dari mulutku

Sungai pun tahu arti muara

Yang tak sia-sia menunggu.

Burung gagak berteriak entah di mana

Dan ia bersenandung entah mengapa

Karena dalam kesesaatan tak terjawab tanya lama

 

Yang sudah lama hanya tanya: Hingga mana? Pabila?

Mau apa… ?

 

Dan dengan jari-jari gemetar

Kuyakinkan hatiku sendiri: Segalanya

Berlaku percuma serta sia-sia

Dan perempuan ini ‘kan mati dalam kepingin

Karena angin hanya angin

 

Karena jeram beterjunan dalam diriku

Yang tak mengenal musim kemarau

 

Air beterjunan dalam jeram

Dan jeram beterjunan dalam darahku.

1962

Sekian penjelasan mengenai puisi Ajip Rosidi, terima kasih telah mengunjungi portal website mudabicara. Jika artikel ini bermanfaat, silahkan share artikel ya!. Selamat Membaca.

Kategori
Budaya

5 Pasal Sholawat Burdah Lengkap, Arab, Latin, Arti (Bagian 6-10)

Mudabicara.com_ Sholawat burdah merupakan syair pujian dan do’a yang diciptakan oleh seorang sufi dan ulama besar kebangsaan Mesir bernama Imam Muhammad bin Sa‘id Al Busyiri.

Sholawat ini terdiri dari 160 bait dan terbagi menjadi 10 pasal dan biasanya sering diamalkan ketika selesai acara majlis dzikir mapun majlis-majlis lainnya.

Namun sebelum menjelaskan sholawat burdah pasal 6 sampai pasal 10, sekilas berikut cerita tentang terciptanya sholawat burdah.

Baca Juga : 5 Pasal Bacaan Sholawat Burdah Lengkap: Arab, Latin dan Artinya (Bagian 1-5)

Sejarah Singkat Terciptanya Sholawat Burdah

Sholawat Burdah

Sholawat burdah merupakan karya Imam Muhammad bin Sa‘id Al Busyiri, seorang penyair dari Mesir, pada tahun 658 – 666 H/1260-1268 M.

Ia menulis syair sholawat burdah saat tubuhnya terkena penyakit faalij atau penyait setengah lumpuh. Imam Muhammad bin Sa‘id Al Busyir menciptakan syair tersebut berdasarkan mimpi ketemua Rasulullah SAW.

Imam Muhammad bin Sa‘id Al Busyir telah menghabiskan waktu untuk berkeliling seluruh negeri Mesir untuk berobat kepada Dokter namun penyakitnya tak kunjung sembuh.

Pada suatu malam, ia pun bermimpi bertemu dengan baginda nabi Muhammad SAW dan mendapat perintah untuk membuat sebuah sholawat yang berisi syair-syair dan pujian.

Atas dasar mimpi tersebut  Imam Al Busyiri menyusun sebuah syair dengan jumlah 160 bait dan dengan panjang 10 pasal.

Baca Juga : Bacaan Sholawat Badar, Teks Arab, Latin Dan Artinya

Pasca selesai membuat, Ia pun kembali bermimpi bertemu Rasullah SAW dan pada mimpi tersebut ia diselimuti sebuah burdah (mantel).

Ketika ia bangun dengan izin Allah Imam Al Busyiri sembuh dari penyakit setengah lumpuh yang telah lama ia derita. Oleh karena itu, syair karyanya kemudian terkenal dengan sebutan Bur’ah yang berarti shifa yakni kesembuhan.

Bacaan Sholawat Burdah Pasal 6-10

Baca Juga : Bacaan Sholawat Burdah: Arab, Latin, Arti dan Keutamaannya

Bacaan Sholawat Burdah Pasal 6 Berisi Kemuliaan Al-Quran

Bacaan Sholawat Burdah Arab

مَوْلَايَ صَلِّ وَسَلِّمْ دَائِمًا أَبَدًا عَلىٰ حـَبِيْبِكَ خـَيْرِ الْخَلْقِ كًلِّهِمِ

فَالدُّرُّ يَزْدَادُ حُسْنًا وَّهُوَ مُنْتَظِمٌ وَلَيْسَ يَنْقُصُ قَدْرًا غَيْرَ مُنْتَظِمِ

فَمَا تُطَاوِلَ أٰمَالِ الْمَديـــــحِ إِلىٰ مَا فِيهِ مِنْ كَرَمِ الْأَخْلَاقِ وَالشِّيَمِ

أٰيَــاتُ حَقٍّ مِنَ الرّحْمٰنُ مُحْدَثَةٌ قَدِيْةٌ صِفَةُ الْمَوْصُوْفِ بِالقِدَمِ

لَمْ تَقْتَــــــــرِنْ بِزَمِانٍ وَّهْيَ تُخْبِرُنَا عَنِ الْمَعَادِ وَعَنْ عَادٍ وَعَنْ إِرَمِ

دَامَتْ لَدَيْنَا فَفَاقَتْ كُلَّ مُعْجِزَةً مِنَ النَّبِيِّيْـــــنَ إِذْ جَآءَتْ وَلَمْ تَدُمِ

مُحَكَّمَـــاتٌ فَمَا يُبْقِيَنَ مِنْ شُبَهٍ لِذِيْ شِقَاقٍ وَلاَ يَبْغِيْنَ مِنْ حَكَمِ

مَا حُوْرِبَتْ قَطُّ إِلّا عَادَ مِنْ حَرَبٍ أَعْدَى الْأَعَادِيْ إِلَيْهَا مُلْقِيَ السَّلَمِ

رَدَّتْ بَلَاغَتُهَا دَعْوٰى مُعَارِضِهَا رَدَّ الْغُيْورِ يَدَ الْجَانِ عَنِ الْحَرَمِ

لَهَا مَعَانٍ كَمَوْجِ الْبَحْرِ فِيْ مَدَدٍ وَفَوْقَ جَوْهَرِهِ فِيْ الْحُسْنِ وَالْقِيَمِ

فما تُعَدُّ وَلَا تُحْصٰى عَجَائِبُهَا وَلَا تُسَامُ عَلىَ الْإِكْثَارِ باِلسَّـــــــأَمِ

قَرَّتْ بِهَا عَيْنُ قَارِيْهَا فَقُلْتُ لَهُ لَقَدْ ظَفِرْتَ بِحَبْلِ الِلّٰهِ فَاعْتَصِمِ

إِنْ تَتْلُهَا خِيْفَ مِنْ حَرِّ نَارِ لَظىٰ أَطْفَأْتَ حَرِّ لَظىٰ مِنْ وِّرْدِهَا الشِّبيَمِ

كَأَنَّهَا الحَوْضُ تَبْيَضُّ الْوُجُوهُ بِهِ مِنَ العُصَاةِ وَقَدْ جَآءُوهُ كَالْحُمَمِ

وَكَالصِّـــــــــرَاطِ وَكَالْمِيْزَانِ مَعْدَلَةً فَالْقِسْطُ مِنْ غَيْرِهَا فِيْ النَّــــاسِ لَمْ يَقُمِ

لَا تَعْجَبَنْ لِحَسُوْدٍ رَّاحَ يُنْكِرُهَا تَجَاهُلً وَّهُوَ عَيْنُ الْحَاذِقِ الْفَهِمِ

قَدْ تُنْكِرُ الْعَيْنُ ضَوْءَ الشَّمْسِ مِنْ رَّمَدٍ وَيُنْكِرُ الْفَمُ طَعْمَ الْمَآءِ مِنْ سَقَمِ

Bacaan Sholawat Burdah Latin

Mawlaaya şalli wa sallim daa-iman abadan ‘Alaa Ĥabiibika Khayril khalqi kullihimi

Fad durru yazdaadu ĥusnan wa hwa muntad Wa laysa yanquşu qadran ghayra muntadhi

Fa maa taţqqwulu aamaalil madiiĥi ilaa Maa fīhi min karamil akhlaaqi wash shiyami

AAyaatu haqqin min ar- Raĥmaani muhdathatun Qadiimatun şifatul mawşuufi bil qidami

Lam taqtarin bi zamaanin wa hya tukhbirunaa ‘Anil Ma ‘aadi wa ‘an ‘aadin wa ‘an irami

Daamat ladaynaa fa faaqat kulla mu’ jizatin Minan Nabiyyiina idh jaa- at wa lam tadumi

Muhkamaatun fa maa tubqiina min shubahin Li dhii shiqaaqin wa maa tabghiina min ĥakam

Maa ĥuuribat qattu illaa’ aada min ĥarabin A’dal a ‘aadii ilayha mulqiyas salami

Raddat balaaghatuhaa da ‘ waa mu’ aaridihaa Raddal ghayuuri yadal jaanii’ anil ĥurami

Lahaa ma’ aanin ka mawjil bahri fī madadin Wa fawqa jawharihi fil ĥusni wal qiyami

Fa maa tu’ addu wa laa tuĥşaa ajaa – ibuhaa Wa laa tusaamu ‘ alal ikthaari bis sa – ami

Qarrat bihaa ‘ aynu qaariihaa fa qultu lahu Laqad dhafirta bi ĥabliLlaahi fa ‘ taşimi

In tatluhaa khiifatan min harri naari ladhaa Aţfa- ta ĥarra ladhaa min wirdihash shabimi

Ka annahal Ĥawđu tabyaddul wujuuhu bihi Minal ‘ uşaati wa qad jaa_ uuhu kal ĥumami

Wa kaş Şiraaţi wa kal Miizaani ma ‘ dalatan Fal qisţu min ghayrihaa fin naasi lam yaqumi

Laa ta ‘ jaban li ĥasuudin raaĥa yunkiruhaa Tajaahulan wa hwa ‘ aynul ĥaadhiqil fahimi

Qad tunkirul ‘ aynu daw – ash shamsi min ra Wa yunkirul famu ta ‘ mal maa, i min saqami

Baca Juga : Bacaan Sholawat Khawwash: Arab, Latin, Arti Dan Keutamaannya

Arti Bacaan Sholawat Burdah

Ya Tuhanku, limpahkanlah selalu rahmat ta’dhim dan keselamatan atas kekasih-Mu yang terbaik di antara seluruh makhluk.

Mutiara bertambah indah anggun bila ia rapi tersusun Nilainya tak berkurang sedikitpun walau tak tersusun

Maka harapan para pengagum sang Rasul tak kan bisa menjangkau terhadap apa yang ada pada diri sang Rasul yakni budi pekerti yang sudah menjadi watak dan kepribadian beliau

Ayat- ayat Al-Quran adalah dari Tuhan yang Maha Pengasih Baru turunnya, terdahulu maknanya dan merupakan sifat dari Dzat yang Maha Dahulu ‘Qadim’

Ayat-ayat al-Qur’an tak bersamaan dengan zaman Dan ayat-ayat al-Qur’an telah kabarkan pada kita tentang akhirat, kaum `Ãd dan kota Iram.

Ayat ayat ilahi di sisi kita Mengungguli mukjizat para nabi karena mukjizat mereka tidak abadi

Sungguh kokoh itu al-quran tak tinggalkan keserupaan Bagi yang punya perselisihan dan tak usah cari hakim kebenaran

Sama sekali al-Qur’an takkan pernah ditentang kecuali akan kembali dari medan perang, musuh yang sangat hebat dalam keadaan pasrah/menyerah.

Keindahan sastranya menaklukkan penentangnya Sebagaimana penolakan pencemburu (dalam membela) keluarganya dari tangan pendosa yang akan menjamahnya

Bagi al-Qur’an berlimpah ruah maknanya bak ombak samudera Keindahan dan nilainya melebihi mutiara samudera

Keajaiban ayat ayat al-Quran tak bisa dibatasi dengan hitungan Maknanya nan banyak bertebaran sama sekali tak kan pernah membosankan

Sejuklah mata pembacanya lalu aku katakan padanya Sungguh anda telah beroleh bahagia berpeganglah selalu pada tali Allah Swt

Jika kau baca ayat-ayat al-Qur’an karena takut akan panasnya neraka ladhza (jahanam) Maka kau dapat memadamkan panasnya neraka karena saking sejuknya airnya

Al-Quran laksana telaga yang mampu memutihkan wajah-wajah para pendosa yang datang dengan wajah hitam bagaikan arang

Al-Quran tegak bak lurusnya jalan laksana keadilan timbangan Keadilan selain al-Quran di kalangan manusia tiada yang langgeng bertahan lama

Jangan heran pada pendengki yang berusaha mengingkari ayat-ayat al-Qur’an Pura pura bodoh padahal ia begitu cerdas memahami ayat-ayat al-Qur’an tersebut

Terkadang mata mengingkari pada terangnya sinar matahari karena sakit mata Segarnya air tekadang mulut pungkiri karena sakit yang menyelimuti

Sholawat Burdah Budah Pasal 7 Berisi Tentang Isra’ Mi’raj

Baca Juga : Bacaan Ayat Kursi: Arab, Latin dan Keutamaannya

Bacaan Sholawat Burdah Arab

مَوْلَايَ صَلِّ وَسَلِّمْ دَائِمًا أَبَدًا عَلىٰ حـَبِيْبِكَ خـَيْرِ الْخَلْقِ كًلِّهِمِ

يَا خَيْرَ مَنْ يَّمَّمَ الْعّافُونَ سَاحَتَهُ سَعْيًا وَّفَوْقَ مُتُوْنِ الْأَيْنُقِ الرُّسُمِ

وَمَنْ هُوَ الْأَيَةُ الكُبْــــرٰى لِمُعْتَبِرٍ وَمَنْ هُوَ الِنّعْمَةُ الْعُظْمٰــــى لِمُغْتَنِمِ

سَرَيْتَ مِنْ حَرَمٍ لَيــــْلً إِلَىٰ حَرَمٍ كَمَا سَرَى الْبَدْرُ فِيْ دَاجٍ مِّنَ الظُّلَمِ

وَبِتَّ تَرْقـــىٰ إِلىٰ أَنْ نِلْتَ مَنْزِلَةً مِنْ قَابِ قَوْسَيْنِ لَمْ تُدْرَكْ وَلَمْ تَرُمِ

وَقَدَّمَتْكَ جَمِيعُ الْأنْبِيَــــــــآءِ بِهَا وَالرُّسْلِ تَقْدِيَمَ مَخْدُومٍ عَلىٰ خَدَمِ

وَأَنْتَ تَخْتَرِقُ السَّبْعَ الطِّبَاقَ بِهِمْ فِيْ مَوْكِبٍ كُنْتَ فِيهِ صّاحِبَ الْعَلَمِ

حَتّٰى إِذَا لَمْ تَدَعْ شَأْوًا لِمُسْتَبِقٍ مِنَ الدُّنُوِّ وَلاَ مَرْقًى لِمُسْتَنِمِ

خَفَضْتَ كُلَّ مَقَامٍ بِاْلِإضَافَةٍ إِذْ نُوْدِيتَ بِالرّفْعِ مِثْلَ الْمُفْرَدِ الْعَلَمِ

كَيْمَا تَفُوْزَ بِوَصْلٍ أَيِّ مُسْتَتِرٍ عَنِ الْعُيُونِ وَسِرٌّ أَيِّ مُكْتَتَمِ

فَحُزْتَ كُلَّ فِخَارٍ غَيْرَ مُشْتَرِكٍ وَجُزْتَ كُلَّ مَقَامٍ غَيْرَ مُزْدَحَمِ

وَجَلَّ مِقْدَارُ مَا وُلِّيَتَ مِنْ رُتَبٍ وَعَزَّ إِدْرَاكُ مَا أُولِيْتَ مِنْ نِّعَمِ

بُشْرَى لَنَا مَعْشَرَ اْلإِسَلَامِ إِنَّ لَنَا مِنَ اْلعِنَايَةِ رُكْنًا غَيْرَ مُنْهَدَمِ

لَمَّادَعَااللهُ دَاعِيْنَا لِطَاعَتِهِ بِأَكْرَمِ الرُّسْلِ كُنَّا أَكْرَمَ اْلأُمَمِ

Bacaan Sholawat Burdah Latin

Mawlaaya şalli wa sallim daa-iman abadan ‘Alaa Ĥabiibika Khayril khalqi kullihimi

Yaa Khayra man yammamal ‘ āaafuuna saahatahu Sa’ yan wa fawqa mutuunil aynuqir rusumi

Wa man huwal AAyatul Kubraa li mu’ tabirin Wa man huwan Ni’ matul ‘ Udhmaa li mughta

Sarayta min Haramin laylan ilaa Haramin Kamaa saral badru fī dājin minadh dhulami

Wa bitta tarqaa ilaa an nilta manzilatan Min qaabi qawsayni lam tudrak wa lam tura

Wa qaddamatka jamii ‘ ul Anbiyaa i bihaa War Rusli taqdiima makhduumin ‘ alaa khadam

Wa Anta takhtariqus sab ‘ at tibaaqa bihim Fii mawkibin Kunta fīhi Şaahibal ‘ Alami

Ĥattaa idhaa lam tada ‘ sha- wan li mustabiqin Minad dunuwwi wa laa marqan li mustanimi

Khafadta kulla maqaamin bil idaafati idh Nuuduta bir raf ‘ i mithlal mufradil ‘ alami

Kaymaa tafuuza bi waşlin ayyi mustatirin ‘ Anil ‘ uyuuni wa sirrin ayyi muktatami

Fa huzta kulla fakhaarin ghayra mushtarakin Wa juzta kulla maqaamin ghayra muzdahami

Wa jalla miqdaaru waa wullīta min rutabin Wa ‘ azza idraaku maa uulīta min ni ‘ ami

Bushra lanaa ma ‘ sharal Islaami inna lanaa Minal ‘ inaayati ruknan ghayra munhadimi

Lammaa da ‘ aaLlaahu daa ‘ iinaa li thoaa’atihi Bi Akramir Rusli kunna akramal umami

Baca Juga : Bacaan Sholawat Al Fattah: Arab, Latin, Arti dan Keutamaannya

Arti Bacaan Sholawat Burdah

Ya Tuhanku, limpahkanlah selalu rahmat ta’dhim dan keselamatan atas kekasih-Mu yang terbaik di antara seluruh makhluk.

Wahai sebaik-baiknya manusia dimana kediamannya menjadi tujuan para pencari kebaikan dengan berjalan kaki atau unta yang cepat berlari

Dan wahai nabi nan jadi pertanda besar bagi pencari i`tibar Dan duhai nabi nan sebagai nikmat agung bagi orang yang ingin beruntung

Dikala malam engkau berjalan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha Bagai purnama yang berjalan menembus malam gulita

Dan engkau terus naik di waktu malam hingga suatu tempat engkau gapai yaitu tempat sekira-kira tali busur dengan panahnya yang belum pernah dicapai dan diasa

Para nabi dan utusan mempersilahkan anda di depan Laksana penghormatan pelayan kepada sang majikan

Engkau tembus langit ketujuh bersama para rasul dan para nabi Dimana engkaulah pemegang bendera

Hingga tak satu puncak kau sisakan bagi orang yang ingin mendahului Dan tidak pula menemukan tangga bagi pencari derajat tinggi

Dibandingkan dengan derajatmu, derajat siapapun menjadi rendah semua Karena dengan khusus dipanggil namamu bak mufrad `alam dalam kekhususannya

Agar kau peroleh hubungan sempurna tertutup dari pandangan mata Dan rahasia nan tiada terbuka tersimpan dari makhluk tercipta

Kau kumpulkan semua kebanggaan keutamaan nan tak terbagi Kau lewati setiap derajat ketinggian hanya seorang diri

Sungguh agung nilainya derajat yang kau dapati Sungguh jarang lagi langka dapatkan nikmat yang telah diberi

Kabar gembira wahai golongan umat islam Karena kita punya tiang kokoh yang takkan roboh (Islam) atas pertolongan Allah Swt

Tatkala Allah panggil nabi pengajak kita karena ketaatannya kepada Allah Swt Dengan panggilan rasul termulia, maka jadilah kita umat yang paling mulia

Bacaan Sholawat Burdah Pasal 8 Berisi Tentang Perjuangan Nabi Muhammad Saw

Baca Juga : Bacaan Sholawat Syifa Tibbil Qulub: Arab, Latin Arti Berserta Keutamaannya

Sholawat Burdah Arab

مَوْلَايَ صَلِّ وَسَلِّمْ دَائِمًا أَبَدًا عَلىٰ حـَبِيْبِكَ خـَيْرِ الْخَلْقِ كًلِّهِمِ

رَاعَتْ قُلُوبَ الْعِدٰى أَنْبَاءُ بِعْثَتِهِ كَنَبْأَةٍ أَجْفَلَتْ غُفْلً مِّنَ الْغَنَمِ

مَا زَالَ يَلْقَـــاهُمُ فِيْ كُلِّ مُعْتَرَكٍ حَتّٰى حَكَوْا بِالْقَنَا لَحْمًا عَلَى وَضَمِ

وَدُّوا الْفِرَارَ فَكَادُوا يَغْبِطُونَ بِهِ أَشْلَآءَ شَالَتْ مَعَ الْعِقْبَانِ وَالرَّخَمِ

تَمْضِيْ اللَّيَالِيْ وَلاَ يَدْرُونَ عِدَّتَهَا مَا لَمْ تَكُنْ مِّنْ لَيَالِي الْأَشْهُرِ الْحُرُمِ

كَأَنّمَا الدِّيْنُ ضَيْفٌ حَلَّ سَاحَتَهُمْ بِكُلِّ قَرْمٍ إِلىٰ لَحْمِ الْعِدٰى قَرَمِ

يَجُرُّ بَحْرَ خَمْيسٍ فَوْقَ سَابِحَةٍ تَرْمِيْ بِمَوْجٍ مِنَ الْأَبْطَالِ مُلْتَطِمِ

مِنْ كُلِّ مُنْتَدِبٍ لِلّٰهِ مُحْتَسِبٍ يِسْطُوا بِمُسْتَأْصِلٍ لِلكُفْرِ مُصْطَلَمِ

حَتّٰى غَدَتْ مِلَّةُ الْأِسْلَامِ وَهْيَ بِهِمْ مِنْ بَعْدِ غُرْبَتِهَا مَوْصُولَةُ الرَّحِمِ

مَكْفُوْلَةً أَبَدًا مِّنْهُمْ بِخَيْرِ أَبٍ وَخَيْرِ بَعْلٍ فَلَمْ تَيْتَمْ وَلَمْ تَئِمِ

هُمُ الْجِبَالُ فَسَلْ عَنْهُمْ مُّصَادِمَهُمْ مَاذَا رَأَى مِنْهُمُ فِيْ كُلِّ مُصْطَدَمِ

وَسَلْ حُنَيْنًا وَسَلْ بَدْرًا وَسَلْ أُحُدًا فُصُولَ حَتْفٍ لَّهُمْ أَدْهٰى مِنَ الوَخَمِ

اَلْمُصْدِرِى الْبِيْضِ حُمْرًا بَعْدَ مَا وَرَدَتْ مِنَ العِدٰى كُلَّ مُسْوَدٍّ مِّنَ اللِّمَمِ

وَالكَاتِبِيَ بِسُمْرِ الْخَطِّ مَا تَرَكَتْ أَقْلَمُهُمْ حَرْفٌ جِسْمٍ غَيْرَ مُنَعَجِمِ

شَاكِى السُّلاَحِ لَهُمْ سِيمَا تُمَيِّزُهُمْ وَالْوَرْدُ يَمْتَازُ بِالسِّيْمَا مِنَ السَّلَمِ

تُهْدِيْ إِلَيْكَ رِيَاحُ النَّصْرِ نَشْرَهُمُ فَتَحْسَبُ الزّهْرَ فِيْ الْأَكْمَامِ كُلَّ كَمِيْ

كَأَنّهُمْ فِيْ ظُهُورِ الْخَيْلِ نَبْتُ رُبًا مِنْ شِدَّةِ الْحَزْمِ لَا مِنْ شِدَّةِ الْحُزُمِ

طَارَتْ قُلُوبُ الْعِدٰى مِنْ بَأْسِهِمْ فَـرَقًا فَمَا تُفَرِّقُ بَيْنَ الْبَهْمِ وَالبُهَمِ

وَمَنْ تَكُنْ بِرَسُولِ اللهِ نَصْرَتُهُ إِنْ تَلْقَهُ الْأُسْدُ فِيْ أٰجَامِهَا تَجِمِ

وَلَنْ تَرٰى مِنْ وَّلِيٍّ غَيْرِ مُنْتَصِرٍ بِهِ وَلَا مِنْ عَدُوٍّ غَيْرَ مُنْقَصِمِ

أَحَلَّ أُمّتَهُ فِيْ حِرْزِ مِلَّتِهِ كَاللَّيْثِ حَلَّ مَعَ الْأَشْبَالِ فِيْ أَجَمِ

كَمْ جَدّلَتْ كَلِمَاتُ اللهِ مِنْ جَدَلٍ فِيْهِ وَكَمْ خَصَّمَ الْبُرْهَانُ مِنْ خَصِمِ

كَفَاكَ بِالْعِلْمِ فِي اْلأُمِّيِّ مُعْجِزَةً فِي الْجَا هِلِيَّةِ والتَّأْدِيْبِ فِي الْيُتُمِ

Bacaan Sholawat Burdah Latin

Mawlaaya şalli wa sallim daa-iman abadan ‘Alaa Ĥabiibika Khayril khalqi kullihimi

Ra ‘at quluubal ‘ idaa anbaa- u bi ‘thatihi Kanab- atin ajfalat ghuflan minal ghanami

Maa zaala yalqaahumu fī kulli mu ‘ tarakin Ĥattaa hakaw bil qanaa lahman ‘ alaa wadami

Waddul firaara fa kaaduu yaghbiţuuna bihi Ashlaa- a shaalat ma ‘ al ‘ iqbaani war rakhami

Tamdil layaaliibwa laa yadruuna ‘ iddatahaa Maa lam takun min layaalil ash – huril ĥurumi

Ka annamad Dīnu dayfun halla saahatahum Bi kulli qarmin ilaa laĥmil ‘ idaa qarimi

Yajurru bahra khamiisin fawqa saabihatin Yarmii bi mawjin minal abtaali multatimi

Min kulli muntadibin liLlaahi muhtasibin Yasţmtuu bi musta – silin lil kufri mustalimi

Hatta ghadat Millatul Islaami wa hya bihim Min ba’di ghurbatihaa mawsuulatar rahimi

Makfuulatan abadan minhum bi khayri abin Wa khayri ba ‘ lin fa lam taytam wa lam ta- i

Humul jibaalu fa sal ‘ anhum muşaadimahum Ma dhaa ra- aa minhumu fī kulli mustadami

Wa sal Hunaynan wa sal Badran wa sal Uhu Fuşuula ĥatfin lahum ad – haa minal wakhami

Almusdiril biidi humran ba ‘ da maa waradat Minal ‘ idaa kulla muswaddin minal limami

Wal kaatibiina bi sumril khatti maa tarakat Aqlaamuhum ĥarfa jismin ghayra mun’ ajimi

Shaakis silaaĥi lahum siimaa tumayyizuhum Wal wardu yamtaazu bis siimaa ‘ anis salami

Tuhdii ilayka riyaaĥun nasri nashrahumu Fa taĥsabuz zahra fil akmaami kulla kamii

Ka annahum fī dhuhuuril khayli nabtu ruban Min shiddatil ĥazmi laa min shiddatil ĥuzum

Taarat quluubul ‘ idaa min ba – sihim faraqan Fa maa tufarriqu baynal bahmi wal buhami

Wa man takun bi RasuuliLlaahi nusratuhu In talqahul usdu fī aajaamihaa tajimi

Wa lan taraa min waliyyin ghayri muntaşirin bihi wa laa min ‘ aduwwin ghayri munqasimi

Aĥalla ummatahu fī ĥirzi millatihi Kal laythi ĥalla ma’ al ashbāli fī ajami

Kam jaddalat KalimaatuLlaahi min jadilin Fīhi wa kam khaşamal burhaanu min khaşim

Kafaaka bil ‘ ilmi fil Ummiyyi mu ‘ jizatan Fil jaahiliyyati wat ta- diibi fil Yutumi

Baca Juga : Bacaan Ratib Al Haddad Lengkap Latin, Arab dan Artinya

Arti Sholawat Burdah

Ya Tuhanku, limpahkanlah selalu rahmat ta’dhim dan keselamatan atas kekasih-Mu yang terbaik di antara seluruh makhluk.

Berita kenabian jadikan hati musuh gentar ketakutan Bak lolongan harimau takutkan kambing nan lupa

Nabi tiada henti musuh dilawan dalam setiap medan pertempuran Hingga daging mereka bertumpukan laksana daging di tempat pemotongan

Mereka (para musuh-musud Islam) ingin lari hampir saja mereka berharap agar anggota badan mereka terbang bersama burung besar dan rajawali

Siang malam berlalu tanpa mereka ketahui hitungannya Selagi siang malam itu tidak berada dalam bulan-bulan nan mulia

Islam datang bagai tamu undangan, singgah di halaman sahabat nabi Bersama orang-orang jantan yang sangat ingin membunuh musuh Islam

Ia membawa lautan pasukan di atas kuda yang berenang jaya Membawa para pemberani lagi jantan bagai debur ombak samudera

Setiap orang yang penuhi panggilan Allah dan mengharap pahala di sisi Allah Swt Menyerang akar kekufuran dengan pedang yang memusnahkan para musuh Islam

Berkat kegigihan para ksatria hingga jadilah Islam agama Setelah terasing jauh dari pemeluknya terjalin erat hubungan keluarga

Islam terjamin selamanya dari mereka dengan sebaik-baik ayah Dan sebaik-baik suami tercinta mereka takkan jadi yatim dan janda

Mereka ksatria bak gunung nan kokoh kuat, maka tanyakan lawan tentang hebatnya gempuran Apa yang mereka lihat dalam setiap medan peperangan?

Dan tanyakanlah kepada mereka tentang perang Hunain, Badar dan Uhud? Semua itu adalah tempat malapetaka yang terasa lebih ganas dari penyakit menular

Pedang mereka nan putih berkilauan kembali menjadi merah padam Setelah banyak memenggal leher lawan hitam sehitam rambut nan kelam

Dengan kayu khat sebagai tombak senjata, mereka tusukkan pada para musuh Tombak pena takkan tinggalkan sisa daging terkoyak dari tubuh

Para tentara nan tajam senjatanya miliki tanda pembeda Bak mawar nan mempesona dengan pohon salam ada tanda pembeda

Angin kemenangan kirimkan padamu semerbak keharuman tentara Hingga bunga di kelopak tersangka olehmu tentara nan gagah perkasa

Seakan-akan mereka dipunggung kuda laksana pepohonan di bukit tinggi Karena kuatnya kemantapan belaka bukan karena kuatnya tali

Hati para musuh goncang duka karena takut serangan dahsyat para ksatria Maka tak dapat bedakan antara kumpulan anak domba dan sekelompok pemberani perkasa

Barangsiapa meraih kemenangan sebab rasulullah bila singa di rimba menjumpainya, maka ia akan diam tunduk padanya

Tak kau lihat kekasih beriman kecuali beroleh kemenangan Dan tak kau lihat musuh nabi utusan kecuali mendapat kekalahan

Nabi tempatkan umatnya dalam benteng agamanya Bagai singa tempatkan anak-anaknya dalam hutan belantara

Seringkali kitab suci al-Qur’an jatuhkan musuh dalam perdebatan dan telah banyak dalil-dalil pasti kalahkan musuh-musuh sejati

Bacaan Sholawat Burdah Pasal 9 Berisi tentang Tawassul Kepada Nabi Muhammad Saw

Baca Juga : Sholawat Nabi: Teks Arab, Latin dan Manfaatnya Untuk Seorang Muslim

Bacaan Sholawat Burdah Arab

خَدَمْتُهُ بِمَدِيحٍ أَسْتَقِيلُ بِهِ ذُنُوبَ عُمْرٍ مَّضٰى فِي الشِّعْرِ وَالنَّدِمِ

إِذْ قَلّدَانِيَ مَا تَخْشٰى عَوَاقِبُهُ كَأَنَّنِيْ بِهِمَا هَدْىٌ مِنَ النَّعَمِ

أَطَعْتُ غَيَّ الصِّبَا فِيْ الحَالَتَيْنِ وَمَا حَصَّلْتُ إِلاَّ عَلَى الْأَثَامِ وَالنَّدَمِ

فَيَا خَسَارَةَ نَفْسٍ فِيْ تِجَــــارَتِهَا لَمْ تَشْتَرِ الدِّيْنَ بِالدُّنْيَــا وَلَمْ تَسُمِ

وَمَنْ يَبِعْ أٰجِلً مِنْهُ بِعَاجِلِهِ بَيْنَ لَهُ الْغَبْنُ فِيْ بَيْعٍ وَفِيْ سَلَمِ

إِنْ أٰتِ ذَنْبًا فَمَا عَهْدِيْ بِمُنْتَقِضٍ مِنَ النَّبِيِّ وَلاَ حَبْلِيْ بِمُنْصَرِمِ

فَإِنَّ لِيْ ذِمَّةً مِنْهُ بِتَسْمِيَتِى مُحَمَّدًا وَهْوَ أَوْفَى الْخَلْقِ بِالذِّمَمِ

إِنْ لَمْ يَكُنْ فِيْ مَعَادِيْ أٰخِذًا بِيَدِيْ فَضْلً وَإِلاَّ فَقُلْ يَا زَلَّةَ الْقَدَمِ

حَاشَاهُ أَنْ يَّحْرِمَ الرَّاجِيْ مَكَارِمَهُ أَوْ يَرْجِعَ الْجَارُ مِنْهُ غَيْرَ مُحْتَرَمِ

وَمُنْذُ أَلْزَمْتُ أَفْكَارِيْ مَدَائِحَهُ وَجَدْتُهُ لِخَلَصِي خَيْرَ مُلْتَزِمِ

وَلَنْ يَفُوتَ الْغِنٰى مِنْهُ يَدًا تَرِبَتْ إَنّ الْحَيَا يُنْبِتُ الْأَزْهَارَ فِيْ اْلأَكَمِ

وَلَمْ أُرِدْ زُهْرَةَ الدُّنْيَا الَّتِي اقْتَطَفَتْ يَدَا زُهَيْرٍ بِمَا أَثْنٰى عَلَى حَرَمِ

Bacaan Sholawat Burdah Latin

Khadamtuhu bi madīĥin astaqīlu bihi Dhunūba ‘ umrin mađā fish shi ‘ ri wal khida

Idh qalladāniya mā tukhshā ‘ awāqibuhu Ka annanī bihimā hadyun minan na ‘ ami

Aţa’ tu ghayyaş şibā fil ĥālatayni wa mā Ĥaşaltu illā ‘ alal āthāmi wan nadami

Fa yā khasārata nafsin fī tijāratihā Lam tashtarid Dīna bid dunyā wal lam tasu

Wa man yabi ‘ ājilan minhu bi ‘ ājilihi Yabin lahul ghabnu fī bay’ in wa fī salami

In āti dhanban fa mā ‘ ahdī bi muntaqiđin Minan Nabiyyi wa lā ĥablī bi munşarimi

Fa inna lī dhimmatan minhu bi tasmiyatī Muĥammadan wa hwa awfāl khalqi bidh dh

In lam yakun fī ma ‘ ādī ākhidhan bi yadī Fađlan wa illā fa qul yā zallatal qadami

Ĥāshāhu an yaĥrimar rājī makārimahu Aw yarji’ al jāru minhu ghayra muĥtarami

Wa mundhu alzamtu afkārī madā – iĥahu Wajadtuhu li khalāşī khayra multazimi

Wa lan yafūtal ghinā minhu yadan taribat Innal ĥayā yunbitul azhāra fil akami

Wa lam urid zahratad dunyal lati qtaţafat Yadā zuhayrin bimā athnā ‘ alā harimi

Baca Juga : Bacaan Sholawat Syifa Tibbil Qulub: Arab, Latin Arti Berserta Keutamaannya

Arti Bacaan Sholawat Burdah

Aku abadikan diriku pada sang nabi dengan pujian dengan mengharap ampunan atas dosa-dosa hidup yang terlewatkan dalam bersyair dan pelayanan terhadap raja

Keduanya mengalungi diriku sesuatu yang akibatnya menakutkan dengan dua perkara itu, seakan-akan diriku hewan sembelihan berupa unta

Kuturuti bujuk rayu masa muda dalam bersyair dan berkhidmah Tak ada yang kudapatkan kecuali dosa dan penyesalan

Alangkah ruginya jiwaku yang dalam perdagangannya tidak pernah membeli agama dengan dunia pun tak pernah menawarnya

Barangsiapa menjual akhirat dengan dunia Maka nyata baginya kerugian dalam jual beli dan akad salam

Jika dosa kulakukan janjiku pada nabi tidaklah terputuskan Dan juga tali hubungan takkan terputuskan

Sesungguhnya aku punya jaminan yakni namaku ‘muhammad’ Dan beliau adalah makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna dalam hal janji

Jika di akhirat nabi tak ulurkan tangan menolongku sebagai anugerah, maka sampaikanlah kata “wahai orang yang tergelincir kakinya”

Terlalu jauh (tidak mungkin) apabila nabi menolak tuk memberi syafa’atnya kepada para pengharap syafaat Pun tidak mungkin pula seorang tetangga Rasul kan kembali tanpa mendapatkan penghormatan darinya

Sejak kucurahkan segala pikiran untuk memberikan aneka pujian Maka untuk keselamatanku, nabi kudapatkan sebaik baik pemberi jaminan

Pemberian nabi takkan luputkan setiap tangan yang membutuhkan Susungguhnya hujan akan menghidupi bunga-bunga di bukit tinggi

Aku tidaklah mengharapkan dunia yang penuh kenikmatan Seperti yang zuhair petik dengan tangannya atas raja haram yang ia puja

Bacaan Sholawat Burdah Pasal 10 Berisi Tentang Munjat dan Penyampaian Hajat kepada Nabi Muhammad Saw

Baca Juga : Bacaan Sholawat Nariyah: Arab, Latin, dan Manfaatnya

Bacaan Sholawat Burdah Arab

يآ أَكْرَمَ الْخَلْقِ مَالِىْ مَنْ أَلُوْذُ بِهِ سِوَاكَ عِنْدَ حـُلُوْلِ الْحَادِثِ اْلعَمَمِ

وَلَنْ يَضِيقَ رَسُولَ اللهِ جَاهُكَ بِيْ إِذَا الْكَرِيِمُ تَجَلّٰى بِاسْمِ مُنْتَقِمِ

فَإِنَّ مِنْ جُودِكَ الدُّنْيَا وَضُرّتَهَا وَمِنْ عُلُومِكَ عِلْمَ اللَّوْحِ وَالْقَلَمِ

يَا نَفْسُ لَا تَقْنَطِيْ مِنْ زَلَّةٍ عَظُمَتْ إِنَّ الْكَبَآئِرَ فِيْ الغُفْرَانِ كَاللَّمَمِ

لَعَلَّ رَحْمَةَ رَبِّي حِيْنَ يَقْسِمُـــــهَا تَأْتِي عَلىٰ حَسَبِ العِصْيَانِ فِي الْقِسَمِ

يَا رَبِّ وَاجْعَلْ رَجَآئِيْ غَيْـرَ مُنْعَكِسٍ لَدَيْكَ وَاجْعَلْ حِسَابِيْ غَيْرَ مُنْخَرِمِ

وَالْطُفْ بِعَبْدِكَ فِي الدَّارَيْنِ إَنَّ لَهُ صَبْرًا مَتٰى تَدْعُهُ الَهْوَالُ يَنْهَزِمِ

وَأْذَنْ لِسُحْبِ صَلاَةٍ مِنْكَ دَائِمَةً عَلَى النَّبِيِّ بِمُنْهَلٍّ وَمُنْسَجِمِ

مَا رَنَّحَتْ عَذَبَاتِ الْبَانِ رِيحُ صَبًا وَأَطْرَبَ الْعِيْسَ حَادِي الْعِيْسِ بِالنَّغَمِ

ثُمَّ الرِّضَا عَنْ أَبِي بَكْرٍ وَعَنْ عُمَرٍ وَعَنْ عَلِيٍّ وَعَنْ عُثْمَانَ ذِي الْكَرَمِ

وَاْلآلِ وَالصَّحْبِ ثُمَّ التَّابِعِيْنَ فَهُمْ أَهْلُ التُّقٰى وَالنَّقٰى وَالْحِلْمِ وَاْلكَرَمِ

يِا رَبِّ بِالمُصْطَفَى بَلِّغْ مَقَاصِدَنَا وَاغْفِرْ لَنَا مَا مَضَى يَا وَاسِعَ الكَرَمِ

وَاغْفِرْ إِلٰهِي لِكُلِّ الْمُسْلِمِينَ بِمَا يَتْلُونَ فيِ المَسْجِدِ الأَقْصٰى وَفِي الْحَرَمِ

بِجَاهِ مَنْ بَيْتَهُ فيِ طَيْبَةٍ حَرَمٌ وَاسْمُهُ قَسَمٌ مِنْ أَعْظَمِ الْقَسَمِ

وَهَذِهِ بُرْدَةُ المُخْتَارِ قَدْ خُتِمَتْ وَالحَمْدُ للهِ فيِ بِدْءٍ وَفيِ خَتَمِ

أَبْيَاتُهَا قَدْ أَتَتْ سِتِّينَ مَعْ مِائَةٍ فَرِّجْ بِهَا كَرْبَنَا يَا وَاسِعَ الْكَرَمِ

يَا رَبِّ بالْمُصْطَفٰى بَلِّغْ مَقَاصِدَنَا وَاغْفِرْ لَنَا ذَنْبَنَا يَا وَاسِعَ الْكَرَمِ

Bacaan Sholawat Burdah Latin

Yā Akramal khalqi mā lī man alūdhu bihi Siwāka ‘ inda ĥulūlil ĥādithil ‘ amimi

Wa lan yađīqa RasūlaLlāhi Jāhuka bī Idhal – Karīmu tajjalā bismi Muntaqimi

Fa inna min Jūdikad dunyā wa đarratahā Wa min ‘ Ulūmika ‘ ilmal Lawĥi wal Qalami

Yā nafsu lā taqnaţī min zallatin ‘ adhumat Innal kabā- ira fil ghufrāni kal lamami

La ‘ alla Raĥmata Rabbī ĥīna yaqsimuhā Ta- tī ‘ alā ĥasabil ‘ işyāni fil qisami

Yā Rabbi waj’ al rajā – ī ghayra mun’ akisin Ladayka waj’ al ĥisābī ghayra munkharimi

Walţuf bi ‘ abdika fid dārayni inna lahu Şabran matā tad ‘ uhul ahwālu yanhazimi

Wa- dhan li suĥbi şalātin minka dā – imatin ‘Alan Nabiyyi bi munhallin wa munsajimi

Mā rannaĥat ‘ adhabātil bāni rīĥu şaban Wa aţrabal ‘ īsa ĥādil ‘ īsi bin naghami

Thummar Ridhā ‘ an Abī Bakrin wa ‘ an ‘ Uma Wa ‘ an ‘ Aliyyin wa ‘ an ‘ Uthmāna Dhil Kara

Wal Āli waş Şaĥbi thummat Tābi ‘ īna fa hum Ahlut Tuqā wan Naqā wal Ĥilmi wal Karami

Yā Rabbi bil Muşţafā balligh maqāşidanā Waghfir lanā mā mađā Yā Wāsi ‘ al- Karami

Waghfir Ilāhī li kullil Muslimīna bimā Yatluhu fil Masjidil Aqşā wa fil Ĥarami

Bi Jāhi man baytuhu fī Ţaybatin Ĥaramun Wasmuhu qasamun min a ‘ dhamil qasami

Wa hādhihi Burdatul Mukhtāri qad khutima Walĥamdu liLlāhi fī bad- in wa fī khatami

Abyātuhā qad atat sittīna ma’ mi – atin Farrij bihā karbanā Yā Wāsi’ al- Karami

Arti Bacaan Sholawat Burdah

Wahai makhluk paling mulia, tiada orang tempat perlindungan hamba selain engkau baginda kala huru-hara kiamat melanda semua manusia

Wahai Rasululloh, keagunganmu tiada sempit karena diriku Tatkala Dzat yang Maha Mulia bersifat dengan nama Dzat Penyiksa (melaksanakan siksaan-Nya)

Di antara kemurahanmu adalah dunia dan akhirat Dan di antara ilmumu adalah ilmu lauh mahfudh dan qalam

Wahai jiwaku! Janganlah putus asa karena dosa besar yang telah dilakukan Sesungguhnya dosa-dosa besar dalam luasnya ampunan Allah adalah kecil

Semoga rahmat Tuhanku, ketika dibagi-bagikan pada hambanya sesuai dengan kadar kedurhakaannya

Ya allah jadikanlah harapanku tak berbeda dengan apa yang ada disisi-mu Dan jadikanlah keyakinanku tiada putus-putus kepada-Mu

Ya Allah, kasihanilah hamba-mu ini di dunia maupun akhirat nanti Sesungguhnya ia punya kesabaran yang sangat lemah. Kapan saja bencana menimpanya, ia pasti lari tak tahan

Ya Allah, semoga Engkau curahkan awan shalawat-mu abadi tak terbatas Kepada junjungan nabi Agung Muhammad Saw, layaknya hujan mengalir deras

Selagi angin timur masih menggerakkan dahan-dahan pohon Ban Dan selagi pengembala unta, senangkan unta dengan merdu suara

Kemudian ridho-Mu semoga tercurahkan kepada para sahabat rasulmu; Abu Bakar ra, Umar ra, Ali ra, dan Utsman ra.

Begitu pula keluarga, para sahabat-sahabat Rasul yang lain, para tabi’in. Mereka adalah orang yang ahli takwa, bersih, belas kasihan dan mulia

Wahai Tuhanku! Melalui perantara kekasihmu (Muhammad saw) sampaikanlah kami pada tujuan kami. Dan ampunilah dosa-dosa kami yang lalu, wahai Sang Maha Pemurah.

Ampunilah segenap kaum muslimin ya Tuhanku atas dosa-dosa mereka sebab apa yang mereka baca di masjid al-Aqsha dan di masjid al Haram

Melalui keagungan seorang nabi yang rumahnya di tanah haram. Dan namanya menjadi sumpah paling agung

Inilah syair-syair burdah yang telah sampai pada penghabisan. Segala puji bagi Allah SWT, dari permulaan sampai penghabisan

Ya Tuhanku, dengan berkah Nabi pilihan, sampaikanlah semua keinginan kami dan ampunilah dosa-dosa kami, ya Tuhan Yang Maha Luas Kemurahan-Nya.

 

Sekian penjelasan mengenai bacaan sholawat burdah pasal 6-10, terima kasih telah mengunjungi portal website mudabicara. Jika artikel ini bermanfaat, silahkan share artikel ini. Terima Kasih

 

Kategori
Tips dan Trik

Mengenal ‘Brain Break’ Untuk Mengoptimalkan Belajar Siswa di Kelas

Mudabicara.com_ Dalam satu sesi pertemuan dengan guru kelas, saya mendapat laporan tentang aktifitas di kelas yang mulai membuat anak-anak merasa jenuh, terutama saat melaksanakan proses pembelajaran secara daring.

Sesi belajar yang memakan waktu sekitar satu jam atau lebih membuat anak tidak fokus, bahkan ada yang tiba-tiba keluar dari sesi belajar dengan berbagai alasan. Atau mereka asyik membuat kegiatan sendiri selama guru berbicara menerangkan pelajaran.

Belajar secara daring via aplikasi semacam Zoom meeting tidaklah mudah untuk membuat koneksi dan interaksi peserta didik dengan baik, sebagaimana belajar secara tatap muka langsung (luring).

Baca Juga : 5 Cara Melatih Kesadaran Digital Pada Anak

Pasalnya kemampuan anak untuk fokus menatap layar gadget atau perangkat komputer akan dipengaruhi oleh kondisi emosi mereka yang stabil atau nyaman.

Di samping itu juga otak anak akan mudah terganggu oleh berbagai “noise” di sekilingnya karena kondisi otak yang lelah.

Kelelahan tersebut bisa jadi disebabkan waktu menatap layar mereka untuk hal selain aktifitas mendengarkan pembelajaran guru lebih banyak. Oleh karenanya suasana belajar jadi tidak kondusif, daya belajar anak tidak optimal.

Di masa sekarang ini, saat proses belajar sudah dilakukan secara tatap muka, kita sudah mengenal isitilah ice breaking. Nah kegiatan brain break adalah pola lain dari kegiatan ice breaking.

Anak-anak memerlukan apa yang diistilahkan oleh beberapa pakar pendidikan sebagai brain break  untuk memberikan kesegaran bagi otak saat berlangsung proses belajar di kelas.

Apa Itu Arti brain break?

Brain Break

Brain break  adalah waktu yang Anda alokasikan dalam pelajaran untuk mengurangi beban kognitif atau kejenuhan belajar yang dialami siswa dalam memenuhi apa yang Anda minta untuk dilakukan oleh siswa.

Dengan brain break, siswa dapat menyalurkan energinya pada sesuatu yang baru atau tidak berhubungan dengan tugas yang dihadapi. Dengan brain break juga siswa ‘mengistirahatkan’ otak.

Baca Juga : 5 Cara Melatih Manajemen Waktu Siswa

Ada banyak alasan untuk mengistirahatkan otak, selain sebagai langkah menyiasati  kejenuhan dan demotivasi belajar.

Fungsi brain break dalam proses pembelajaran

1. Memfokuskan Kembali Konsentrasi Grup

Fungsi pertama dari brain break adalah pembelajaran akan menjadi lebih kondusif dan tertata. Hal tersebut dikarenaka siswa mendapatkan kembali energi positifnya untuk belajar.

Selain itu, konsentrasi terhadap mata pelajaran akan semakin meningkat dengan baik dan benar.

2. Membangun Komunitas di antara Sekelompok Siswa

Proses perpindahan pembelajan luring menjadi daring memang menimbulakan berbagai persoalan karena guru akan susah membangun hubungan emosional dengan muridnya.

Namun dengan adanya brain break maka akan membantu serta berfungsi sebagai sarana membangun komunitas di antara Sekelompok Siswa.

Di sisi lain, brain break juga dapat dilakukan oleh seorang guru saat proses belajar mengajar berjalan secara tatap muka.

3. Mengatur Ulang Energi Ruang Kelas Fisik atau Virtual

Dengan brain break suasana kelas akan hidup kembali sebab energi semangat akan dirasakan oleh para siswa. Hal tersebut berlaku baik kelasa secara virtual maupun tatap muka.

Baca Juga : Tips Cara Guru Membantu Orang tua Dalam Pembelajaran Anak Berbasis Teknologi

Strategi dan Sumber Daya Brain Break

Berikut beberapa aktifitas yang bisa dilakukan oleh guru dalam sesi pembelajaran – baik secara daring ataupun luring, dengan melakukan brain break:

1. Menggambar bebas

Minta siswa untuk menyelesaikan sketsa atau menggambar cepat secara bebas. Gunakan kertas yang boleh dipilih siswa di rumah jika pelaksanaan belajar secara daring. Atau gunakan aplikasi menggambar yang disediakan oleh program drawing di komputer.

2. Berbagi ide menarik tentang hobi, pekerjaan di rumah

Pilihan lain untuk brain break adalah  berbagi ide dengan siswa yang akan memicu respon. Tanggapan mereka, mungkin termasuk ilustrasi, membuat daftar, atau menuliskan beberapa ide atau tips.

Seperti salah satu tempat favorit untuk dikunjungi, tips dalam memandikan hewan peliharaan dan lain lain. Web Khan Academy Refresh adalah situs web khusus tempat Anda dapat menemukan ide untuk brain break.

3. Menyampaikan ‘story starter’

Coba gunakan link  Scholastic Story Starters untuk aktifitas brain break. Ada banyak kumpulan dongeng tematik yang imajinatif.  Situs web gratis ini memungkinkan Anda atau siswa Anda memutar tombol imajiner.

Anda akan menemukan prompt untuk cerita yang muncul dengan karakter dan situasi yang berbeda. Alat online siap pakai ini sangat bagus untuk digunakan dengan layar sentuh atau papan tulis interaktif.

Anda juga dapat membagikan tautan dengan siswa untuk berputar sendiri dan menulis cerita singkat. Selain menulis cerita dengan beberapa kalimat atau paragraf, ini dapat digunakan dalam format diskusi untuk Think-Pair-Share.

Baca Juga : 10 Tips Cara Berkomunikasi Positif Dengan Anak

4. Pertanyaan Trivia

Cobalah gunakan  situs web Kahoot! .  Selain pertanyaan kuis cepat yang mungkin Anda gunakan untuk memulai unit pembelajaran baru atau meninjau pelajaran atau unit, ada kuis trivia siap pakai di situs web ini.

Anda dapat menemukan hal-hal sepele untuk acara khusus, liburan, atau tentang banyak topik berbeda. Pencarian cepat di platform akan membantu guru menemukan berbagai sumber daya.

5. Bergerak

Bergerak merupakan cara mudah dan efektif untuk melakukan aktifitas brain break. Dengan bergerak Anda membuat transisi di antara aktivitas atau mengambil waktu untuk berhenti sejenak. Anda bisa juga kunjungi GoNoodle yang bisa memberikan inspirasi aktifitas menarik.

Sekian penjelasan mengenai bacaan brain break, terima kasih telah mengunjungi portal website mudabicara. Jika merasa artikel ini bermanfaat, silahkan share artikel ini. Selamat Membaca

Kategori
Budaya

5 Pasal Bacaan Sholawat Burdah Lengkap: Arab, Latin dan Artinya (Bagian 1-5)

Mudabicara.com_ Sholawat burdah merupakan sholawat yang terdiri dari 160 bait dan terbagi menjadi 10 pasal. Sholawat ini berisi pujian layaknya puisi arab kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW.

Bagi umat muslim khususnya yang ada Indonesia tentu familiar dengan sholawat burbah karena sering menjadi syair-syair saat acara hari raya islam.

Selain itu, sholawat burdah juga dipopulerkan oleh banyak penyanyi qosidah antara lain Haddad Alwi, Wafiq Amin Tadzakkuri, Veve Zulfikar dan Eltasya Natasha.

Lalu bagaimana syair 10 pasal sholawat burdah, untuk lebih kengkapnya simak ulasan berikut ini terkait 5 pasal sholawat burdah, arab, latin, arti bagian pasal 1 sampai 5:

5 Pasal Sholawat Burdah Lengkap Arab, Latin dan Artinya

Baca Juga : Bacaan Sholawat Burdah: Arab, Latin, Arti dan Keutamaannya

1. Sholawat Burdah Pasal 1 (Berisi Tentang Kerinduan)

Bacaan Sholawat Burdah

Bacaan Sholawat Burdah Arab Pasal 1

مَوْلَايَ صَلِّ وَسَلِّمْ دَائِمًا أَبَدًا عَلىٰ حـَبِيْبِكَ خـَيْرِ الْخَلْقِ كًلِّهِمِ

ِأَمِنْ تَذَكُّرِ جِيْرَانٍ بِذِی سَلَم ِمَزَجْتَ دَمْعََا جَرَی مِنْ مُّقْلَةِِ بِدَم

اَمْ هَبَّتِ الرِّيْحُ مِنْ تِلْقَاءِ گاظِمَةِِ ِوَأَوْمَضَ الْبَرْقُ فِی الظَّلمَاءِ مِنْ إِضَم

 فَمَا لِعَيْنَيْكَ إِنْ قُلْتَ اكْفُفَاهَمَتَا ِوَمَا لِقَلْبِكَ إِنْ قُلْتَ اسْتَفِقْ يَهِم

 ٌأَيَحْسَبُ الصَّبُّ أَنَّ الْحُبَّ مُنْكَتِـم ِمَا بَيْنَ مُنْسَجِمِِ مِّنْهُ وَمُضْطَرِم

 لَوْلَا الْهَوَى لَمْ تُرِقْ دَمعاً عَلٰى طَلَلٍ وَلَا أَرِقْتَ لِذِكْرِ الْبَانِ وَالْعَلَـمِ

 ْفَكَيْفَ تُنْكِرُ حُبًّا بَعْدَ مَا شَهِدَت بِهٖ عَلَيْكَ عُدُوْلُ الدَّمْعِ وَالسَّقَمِ

وَأَثْبَتَ الْوَجد خَطَّيْ عَبْرَةٍ وَضَنَى ِمِثْلُ الْبَهَارِ عَلَى خَدَّيْكَ وَالْعَنَم

 ْنَعَمْ سَرٰى طَيْفُ مَنْ أَهْوى فَأَرَّقَنِي وَالْحُبُّ يَعْتَرِضُ اللَّذَّاتِ بِالْأَلَمِ

 ِيَا لَائِمِيْ فِى الْهَوَى الْعُذْرِيِّ مَعْذِرَة مني إليك ولو أنصفت لم تلمِ

 عَدَتْكَ حَالِيَ لَا سِرِّيْ بِمُسْـتَتِرِِ عَنِ الْوُشَاةِ وَلَا دَائِيْ بِمُنْحَسِمِ

 مَحَضْتَنِى النُّصْحَ لٰكِنْ لَّسْتُ أَسْمَعُهٗ إنّ الْمُحِبِّ عَنِ الْعُذَّالِ فِيْ صَمَمِ

 إنِّى اؐتَّهَمْتَ نَصِيْحَ الشَّيْبِ فِيْ عَذَلِيْ وَالشَّيْبُ أبْعَدُ فِيْ نُصْحِِ عَنِ التُّهَمِ

 

Bacaan Sholawat Burdah Latin Pasal 1

Mawlaaya şalli wa sallim daa-iman abadan ‘Alaa Ĥabiibika Khayril khalqi kullihimi

Amin tadzakkuri jîrônin bidzî salami Mаzаjtа dаm’ân jаrô min muԛlаtіn bіdаmі

Am habbatir-rîhu mіn tilqô-i kâdhіmаtіn Wа awmadlol barqu fîdh-dhоlmâ-і mіn іdlоmі

Fa maa li ‘ aynayka in qulta kfufaa hamataa Wa maa li qalbika in qulta stafiq yahimi

Ayahsabus sabbu annal hubba munkatimun Maa bayna munsajimin minhu wa mudtarimi

Law lal hawaa lam turiq dam ‘an ‘alaa talalin Wa laa ariqta li dhikril baani wal ‘alami

Fa kayfa tunkiru hubban ba’da maa shahidat Bihi ‘ alayka‘uduulud dam’i was saqami

Wa athbatal wajdu khaţţay ‘abratin wa dan Mithlal bahaari ‘alaa khaddayka wal ‘anami

Na ‘ am saraa tayfu man ahwaa fa arraqanii Wal hubbu ya’ taridul ladhdhati bil alami

Yaa laa- imii fil hawal ‘udhriyyi ma ‘dhiratan Minniia ilayka wa law ansafta lam talumi

‘Adatka haaliya laa sirriibi mustatirin ‘Anil wushaati wa laa daa – ii bi munhasimi

Mahhadtanin nusha laakin lastu asma ‘uhu Innal Muhibba ‘anil ‘udhdhaali fii samami

 Innit tahamtu nasiihash shaybi fii’ adhalii Wash shaybu ab ‘adu fī nushin ‘anit tuhami

Baca Juga : Bacaan Sholawat Fatih: Arab, Latin, Arti dan Keutamaannya

Arti Sholawat Burdah Pasal 1

 

Ya Tuhanku, limpahkanlah selalu rahmat ta’dhim dan keselamatan atas kekasih-Mu yang terbaik di antara seluruh makhluk.

Aраkаh kаrеnа teringat tetаnggа уаng tіnggаl di “Dzі Salam”. Sehingga engkau сuсurkаn airmata bеrсаmрur dаrаh уаng mеngаlіr dari matamu

Ataukah kаrеnа tiupan angin kеnсаng уаng bеrhеmbuѕ dаrі аrаh “Kаzhіmаh”. Atаu kаrеnа sinar kіlаt yang mеmbеlаh kеgеlараn mаlаm dari Gunung “Idhаm”

Mengapa bila kau tahan air matamu ia tetap basah? Dan mengapa pula bila kau sadarkan hatimu ia tetap gelisah?

Apakah sang kekasih kira bahwa tersembunyi cintanya. Diantara air mata yang mengkucur dan hati yang bergelora.

Jika bukan karena cinta takkan kau tangisi puing-puing rumahnya. Dan takkan pula kau bergadang untuk mengingat pohon Ban dan gunung (dekat rumah orang yang engkau cintai yakni Nabi Muhammad).

Dapatkah engkau pungkiri cintamu, sedang air mata dan derita telah bersaksi atas cintamu dengan jujur tanpa dusta

Kesedihanmu menimbulkan dua garis tangis dan kurus lemah. Bagaikan bunga kuning di kedua pipi dan mawar merah.

Memang! Ia terlintas di dalam mimpiku, hingga aku susah tidur. Cintaku menghalangiku dari berbagai bentuk kenikmatan karena rasa sakit yang ku derita.

Wahai para pencaci gelora cintaku! Izinkan aku memohon maaf kepadamu. Namun seandainya kau bersikap adil, niscaya engkau takkan mencela diriku.

Kini kau tahu keadaanku. Bahkan rahasiaku tidak bisa tertutupi lagi bagi para pemfitnah yang mau merusak cintaku. Sedangkan penyakitku tak juga kunjung sembuh.

Begitu tulus nasihatmu, akan tetapi aku tak kan pernah mendengarnya karena telinga sang pecinta tuli bagi para pencaci.

Akupun menuduh ubanku turut serta mencercaku. Padahal ubanku pastilah tulus dalam memperingatkanku.

 

2. Sholawat Burdah Pasal 2 (Berisi tentang Penjelasan Bahaya Hawa Nafsu)

Baca Juga : Bacaan Sholawat Khawwash: Arab, Latin, Arti Dan Keutamaannya

Bacaan Sholawat Burdah Pasal 2 arab

مَوْلَايَ صَلِّ وَسَلِّمْ دَائِمًا أَبَدًا عَلىٰ حـَبِيْبِكَ خـَيْرِ الْخَلْقِ كًلِّهِمِ

فَإنَّ أمَّارَتِيْ بِالسُّوْءِ مَا اتَّعَظَتْ مِنْ جَهْلِهَا بِنَذِيْرِ الشَّيْبِ وَالْهَـرَمِ

وَلَا أَعَدَّتْ مِنَ الْفِعْلِ الْجَمِيْلِ قِرٰى ضَيْفِِ أَلَمَّ بِرَأْسِيْ غَيْرَ مُحْتَشَمِ

لَوْ كُنْتُ أَعْلَمُ أَنِّيْ مَا أُوَقِرُهٗ كَتَمْتُ سِرًّا بَدَا لِيْ مِنْه ُبِالْكَتَمِ

مَنْ لِّيْ بِردِّ جِمَاحٍ مِّنْ غَوَايَتِهَا ِكَمَا يُرَدُّ جِمَاحُ الْخَيْلِ بِاللُّجُم

فَلاَ تَرُمْ بِالْمَعَاصِيْ كَسْرَ شَهْوَتِهَا إِنَّ الطَّعَامَ يُقَوِّيْ شَهْوَةََ النَّهِمِ

وَالنَّفْسُ كَالطِّفْلِ إِنْ تُهْمِلْهُ شَبَّ عَلٰى حُبِّ الرَّضَاعِ وَإِنْ تَفْطِمْهُ يَنْفَطِمِ

فَاصْرَفْ هَوَاهَا وَحَاذِرْ أَنْ تُوَلِّيَهٗ إِنَّ الْهَوٰى مَا تَوَلّٰى يُصْمِ أَوْ يَصِمِ

وَرَاعِهَا وَهْيَ فِى اْلأَعْمَالِ سَائِمَةٌ وَإِنْ هَيَ اسْتَحْلَتِ الْمَرْعٰى فَلَا تُسِمِ

كَمْ حَسّنَتْ لَذّةً لِلْمَـــــــرْءِ قَاتِلَةً  مِنْ حَيْثُ لَمْ يَدْرِ أَنّ السَّمَّ فِي الدَّسَمِ

وَاخْشَ الدَّسَائِسَ مِنْ جُوعٍ وَّمِنْ شَبَعِ  فَرُبّ مَخْمَصَةٍ شَرُّ مِنَ التُّخَمِ

وَاسْتَفْرِغِ الدَّمْعَ مِنْ عَيْنٍ قَدِ امْتَلَأَتْ مِنَ الْمَحَارِمِ وَالْزَمْ حِمْيَةَ النَّدَمِ

وَخَالِفِ النّفْسَ وَالشّيْطَانَ وَاعْصِهِمَا وَإِنْ هُمَا مَحّضَاكَ النُّصْحَ فَاتَّهِمِ

وَلاَ تُطِعْ مِنْهُمَا خَصْمًا وَلاَحَكَمًا فَأَنْتَ تَعْرِفُ كَيْدَ الخَصْمِ وَالْحَكَمِ

أَسْتَغْفِرُ الَّلهَ مِنْ قَوْلٍ بِلاَعَمَــلٍ لَقَدْ نَسَبْتُ بِهِ نَسْلً لِذِي عُقُمِ

أَمَرْتُكَ الْخَيْرَ لٰكِنْ مَا أْتَمَرْتُ بِهِ وَمَا اسْتَقَمْتُ فَمَا قَوْلِى لَكَ اسْتَقِمِ

وَلَاتَزَوَّدْتُ قَبْلَ الْمَوْتِ نَافِلَةً وَلَمْ أُصَلِّ سِوَى فَرْضٍ وَلَمْ أَصُمِ

Bacaan Sholawat Burdah Pasal 2 Latin

Mawlaaya şalli wa sallim daa-iman abadan ‘Alaa Ĥabiibika Khayril khalqi kullihimi

Fa inna ammaaratii bis suu- i mat ta ‘ adhat Min jahlihaa bi nadhiirish shaybi wal harami

Wa laa a ‘ addat minal fi ‘ lil jamiili qiraa Đayfin alamma bi ra- sii ghayra muhtashimi

Law kuntu a ‘lamu annii maa uwaqqiruhu Katamtu sirran badaa lii minhu bil katami

Man lii bi raddi jimaaĥin min ghawaayatihaa Kamaa yuraddu jimaaĥul khayli bil lujumi

Fa laa tarum bil ma ‘ aaşii kasra shahwatihaa Innat ta ‘ aama yuqawwii shahwatan nahimi

Wan nafsu kat tifli in tuhmilhu shabba ‘alaa Hubbir rađaa’ i wa in tafţimhu yanfatimi

Faşrif hawaahaa wa ĥaadhir an tuwalliyahu Innal hawaa maa tawallaa yusmi aw yasimi

Wa raa ‘ ihaa wa hya fil a ‘ maali saa- imatun Wa in hiya staĥlatil mar’ aa fa laa tusimi

Kam ĥassanat ladhdhatan lil mar- i qaatilatan Min ĥaythu lam yadri annas summa fiddas

Wa khshad dasaa- isa min juu ‘ in wa min shiba Fa rubba makhmaşatin sharrun minat tukha

Wa stafrighid dam ‘ a min ‘ aynin qadi mtala- Minal maĥaarimi wal zam ĥimyatan nadami

Wa khaalifin nafsa wash shayţaana wa ‘şihimaa Wa in humaa maĥadaakan nusĥa fat tahimi

Wa laa tuţi ‘ minhumaa khasman wa laa hakam Fa anta ta ‘ rifu kaydal khaşmi wal ĥakami

AstaghfiruLlaaha min qawlin bi laa ‘ amalin Laqad nasbtu bihi naslan li dhii’ uqumi

Amartukal khayra laakin maa – tamartu bihi Wa maa staqamtu fa maa qawliiblaka staqimi

Wa laa tazawwadtu qablal mawti naafilatan Wa lam usalli siwaa farđin wa lam asumi

Arti Bacaan Sholawat Burdah Pasal 2

Ya Tuhanku, limpahkanlah selalu rahmat ta’dhim dan keselamatan atas kekasih-Mu yang terbaik di antara seluruh makhluk.

Sungguh hawa nafsuku tetap bebal tak tersadarkan. Sebab tak mau tahu peringatan uban dan kerentaan.

Nafsuku itu tidak pula mempersiapkan diri dengan amal baik untuk menjamu tamu yang bersemayam di kepalaku tanpa rasa malu.

Jika saja aku tahu ku tak menghormati uban yang bertamu. Kan kusembunyikan dengan semir rahasia ketuaanku itu.

Siapakah yang dapat mengembalikan nafsuku dari kesesatan? Sebagaimana kuda liar dikendalikan dengan tali kekang.

Jangan kau patahkan nafsumu dengan maksiat. Sebab makanan justru memperkuat nafsu si rakus pelahap.

Nafsu bagai bayi, bila kau biarkan ia akan tetap menyusu. Namun apabila engkau sapih, maka ia akan tinggalkan kebiasaan menyusu itu.

Maka jauhkan nafsumu dari kenikmatan syahwati. Jangan biarkan ia berkuasa. Karena jika ia berkuasa ia akan membunuhmu atau paling tidak ia akan mencercamu.

Gembalakanlah nafsumu dengan baik di dalam lapangan amal, karena jika ia tidak terkendali, maka engkau tidak akan bisa lagi menggembalakannya.

Kerap ia goda manusia dengan kelezatan yang mematikan. Tanpa ia sadar akan racun yang terdapat dalam lezatnya makanan.

Takutlah akan malapetaka yang tersembunyi karena lapar dan kenyang. Terkadang kelaparan lebih berbahaya dari pada kekenyangan.

Deraikanlah airmata, dari pelupuk mata yang penuh noda dosa. Peliharalah rasa sesal dan kecewa karena dosa.

Lawanlah hawa nafsu dan setan durhaka, dan awasilah keduanya. Jika mereka tulus menasehati, maka engkau harus mencurigainya.

Janganlah engkau taat kepada nafsu dan setan, baik selaku musuh atau selaku hakim. Sebab engkau sudah tahu dengan nyata, bagaimana tipu dayanya seorang musuh maupun seorang hakim

Aku mohon ampunan kepada Allah atas perkara tanpa perbuatan, aku telah nisbahkan dengannya keturunan bagi yang mandul.

Engkau ku perintah lakukan amal kebaikan, namun aku sendiri enggan mengerjakannya. Maka tiada guna ucapanku agar kau berlaku benar.

Dan diriku tiada menambah bekal amal ibadah kesunahan, sebelum kematian datang. Dan tidak pula aku shalat dan puasa, kecuali hanya ibadah yang wajib saja.

3. Bacaan Sholawat Burdah Pasal 3 (Berisi Pujian Untuk Nabi Muhammad SAW)

Baca Juga : Bacaan Sholawat Al Fattah: Arab, Latin, Arti dan Keutamaannya

Bacaan Sholawat Burdah Arab Pasal 3 

مَوْلَايَ صَلِّ وَسَلِّمْ دَائِمًا أَبَدًا عَلىٰ حـَبِيْبِكَ خـَيْرِ الْخَلْقِ كًلِّهِمِ

ظَلَمْتُ سُنَّةَ مَنْ أَحْيَاالظُّلَامَ إِلٰى أَنِ اشْتَكَتْ قَدَمَاهُ الضُّرَّمِنْ وَرَمِ

وَشَدّ مِنْ سَغَبٍ أَحْشَاءَهُ وَطَوٰى تَحْتَ الْحِجَارَةِ كَشْحًا مُتْرَفَ الَدَمِ

وَرَاوَدَتْهُ الْجِبَالُ الشُّمّ مِنْ ذَهَبٍ عَنْ نَفْسِهِ فَأَرَاهَا أَيَّمَا شَمَمِ

وَأَكَّدَتْ زُهْدَهُ فِيْهَا ضَرُورَتُهُ إِنَّ الضَرُورَةَ لَا تَعْدُوْ عَلىَ الْعِصَمِ

فَكَيْفَ تَدْعُوا إِلَي الدّنْــيـــا ضَرُورَةُ مَنْ لَوْلَاهُ لَمْ تَخْرُجِ الدّنْيَا مِنَ العَدَمِ

مُحَمَّدٌ سَيِّدُ الْكَوْنَيْنِ وَالثَّقَلَيْ والفريقين مِنْ عُرْبٍ وَمِنْ عَجَمِ

نَبِيّنَا اْلآمِرُ النّاهِي فَلَا أَحَدٌ أَبَرَّ فِيْ قَوْلِ لاَ مِنْهُ وَلاَ نَعَمِ

هـُوَ الْحَبِيْبُ الَّذِىْ تُرْجَى شَفَاعَتُهُ لِكُلِّ هـَوْلٍ مِنَ اْلأَهـْوَالِ مُقْتَحِمِ

دَعَا إِليَ اللهِ فَالْمُسْتَمْسِكُونَ بِهِ مُسْتَمْسِكُونَ بِحَبْلٍ غَيْرِ مُنْفَصِمِ

فَاقَ النَّبِيِّيْنَ فِى خـَلْقٍ وَفِى خـُلُقٍ وَلَمْ يُدَانُوْهُ فِى عِلْمٍ وَلَا كَرَمٍ

وَكُلُّهُمْ مِنْ رَسُوْلِ اللهِ مُلْتَمِسٌ غُرْفًا مِنَ اْلبَحْرِ أَوْرَشْفًا مِنَ الدِّ يَمِ

وَوَاقِفُونَ لَدَيْـــــــــــــــــهِ عِنْدَ حَدِّهِمِ مِنْ نُقْطَةِ الْعِلْمِ أَوْ مِنْ شَكْلَةِ الَحِكَمِ

فَهْوَ الذِّيْ تَمَّ مَعْنَاهُ وَصُـــــــوْرَتُهُ ثُمّ اصْطَفَاهُ حَبِيـْـــــــــــــبًا بَــارِئُ النَّسَمِ

مُنَزَّهٌ عَنْ شَرِيكٍ فِيْ مَحَــــــاسِنِهِ فَجَوْهَرُ الْحُسْنِ فِيِهِ غَيْرُ مُنْقَسِمِ

دَعْ مَاادّعَتْهُ النَّصَارٰى فِي نَبِيّهِمِ وَاحْكُمْ بِمَا شِئْتَ مَدْحًا فِيْهِ وَاحْتَكِمِ

وَانْسُبْ إِلَي ذَاتِـــــــــــــهِ مَا شِئْتَ مِنْ شَرَفٍ وَانْسُبْ إِلىٰ قَدْرُهُ مَا شِئْتَ مِنْ عِظَمِ

فَإِنَّ فَضْلَ رَسُوْلِ اللهِ لَيْسَ لَهُ حـَدٌّ فَيُعْرِبَ عَنْهُ نَاطِقٌ بِفَمِ

لَوْ نَاسَبَتْ قَدْرَهُ أٰيَــــــــــاتُهُ عِظَمًا أَحْيَا أسْمُهُ حِيَ يُدْعٰى دَارِسَ الرِّمَمِ

لَمْ يَمْتَحِنَّا بِمَا تَعْيَا الْعُقُـــوْلُ بِهِ حِرْصًا عَلَيْنَا فَلَمْ نَرْتَـبْ وَلَمْ نَهِمْ

أَعْيَا الوَرٰى فَهْمَ مَعْنَاهُ فَلَيْسَ يُرٰى لِلْقُرْبِ وَالْبُعْدِ فِيـــــــهِ غَيْرَ مُنْفَحِمِ

كَالشّمْسِ تَظْهَرُ لِلْعَيْنَيْنِ مِنْ بُعُدٍ صَغِيــْــــــــــــةً وَتُكِلُّ الطّرْفَ مِنْ أَمَمِ

وَكَيْفَ يُدْرِكُ فِي الدّنْيَا حَقِيقَتَهُ قَوْمٌ نِيَامٌ تَسَلّوْا عَنْهُ بِالْحُلُمِ

فَمَبْلَغُ الْعِلْمِ فِيْـــــــــــهِ أَنّهُ بَشَرٌ وَأَنّهُ خَيْـــــــــــرُ خَلْقِ اللَّهِ كُلِّهِمِ

وَكُلُّ آيٍ أَتَى الرُّسُلُ اْلكِرَامُ بِهَا فَإِنَّمَا اتَّصَلَتْ مِنْ نُوْرِهِ بِهِمْ

فَإِنَّهُ شَمْشُ فَضْلٍ هـُمْ كَوَاكِبُهَا يُظْهِرْنَ أَنْوَارَهَا لِلنَّاسِ فِى الظُّلَمِ

أَكْرِمْ بِخَلْقِ نَبِيٍ زَانَهُ خُلـُقٌ بِالْحُسْنِ مُشْتَمِلٍ بِالْبِشْرِ مُتَّسِمِ

كَالزَّهْرِ فِيْ تَرَفٍ وَالبَدْرِ فِي شَرَفٍ وَالبَحْرِ فِي كَرَمٍ وَالدّهْرِ فِي هِمَمِ

كَأَنّه وَهُوَ فَرْدٌ مِنْ جَلَالَتِــــــــــــــــهِ فِي عَسْكِرٍ حِيَنَ تَلْقَــاهُ وَفِي حَشَمِ

” كَأَنّمَا اللُّؤْلُؤُ الَكْنُـــــوْنُ فِيْ صَدَفٍ مِنْ مَّعْدِنَيْ مَنْطِقٍ مِنْهُ وَمُبْتَسَمِ

لَا طِيْبَ يَعْدِلُ تُرْبًا ضُمَّ أَعْظُمَهُ طُوبَ لِمُنْتَشِقٍ مِنْهُ وَمُلْتَثِمِ

Bacaan Sholawat Burdah Latin Pasal 3 

Mawlaaya şalli wa sallim daa-iman abadan ‘Alaa Ĥabiibika Khayril khalqi kullihimi

Dhalamtu sunnata man ahyaadh dhalaama ilaa Ani shtakat Qadamaahuđ đurra min warami

Wa shadda min saghabin ahshaa – ahu wa ţaw Taĥtal ĥijaarati kash – ĥan mutrafal adami

Wa raawadat – hul jibaalush shummu min dhah ‘An nafsihi fa araahaa ayyamaa shamami

Wa akkadat Zuhdahu fīhaa Daruuratuhu Innad đaruyrata laa ta ‘ duu ‘alal ‘işami

Wa kayfa tad ‘u ilad dunyaa Daruratu man Law laa hu lam tukhrajid dunyaa minal ‘adam

Muhammadun Sayyidul kawnayni wath tha – ni wal fariuqayni min ‘ urbin wa min ‘ ajami

Nabiyyunal amirun nahii fa laa ahadun Abarra fī qawli laa minhu wa laa na ‘ami

Huwal Habiibul ladhii turjaa shafaa atuhu Li kulli hawlin minal ahwaali muqtaĥami

Da’ aa ilaLlaahi fal mustamsikuuna bihi Mustamsikuuna bi hablin ghayri munfaşimi

Faaqan Nabiyyiina fī khalqin wa fī khuluqin Wa lam yudaanuuhu fī ‘ ilmin wa laavkarami

Wa kulluhum min RasuuliLlaahi multamisun Gharfan minal baĥri aw rashfan minad diya

Wa waaqifuuna ladayhi ‘ inda haddihimi Min nuqtatil ‘ ilmi aw min shaklatil hikami

Fa huwal ladhii tamma ma ‘naahu wa şuuratuhu Thumma stafaahu Ĥabiban Baari – un nasami

Munazzahun ‘ an shariikin fī maĥaasinihi Fa jawharul ĥusni fīhi ghayru munqasimi

Da’ mad – da ‘at – hun naşaaraabfī Nabiyyihimi Wa ĥkum bi maa shi – ta madĥan fīhi wa ĥtaki

Wansub ilaa dhaatihi maa shi – ta min sharafin Wansub ilaa qadrihi maa shi – ta min ‘idhami

Fa inna fađla RasuuliLlaahi laysa lahu Ĥaddun fa yu ‘riba ‘ anhu naaţiqun bi fami

Law naasabat qadrahu aayaatuhu ‘ idhaman Aĥya- smuhu ĥiina yud’ aa daarisar rimami

Lam yamtaĥinnaa bi maa ta’ yal ‘ uquulu bihi Ĥirsan ‘ alayna fa lam nartab wa lam nahimi

A’ yal waraq fahmu ma ‘naahu fa laysa yuraa Fil qurbi wal bu’ di fīhi ghayru munfaĥimi

Kash shamsi tadh- haru lil ‘ aynayni min bu ‘u Şaghiiratan wa tukilluţ ţarfa min amami

Wa kayfa yudriku fid dunyaa Haqiqatahu Qawmun niyaamun tasalluu’ anhu bil hulumi

Fa mablaghul ‘ ilmi fīhi annahu basharun wa annahu Khayru khalqiLlāhi kullihimi

Wa kullu aayin atar Ruslul kiraamu bihaa Fa innamat taşalat min Nuurihi bihimi

Fa innahu shamsu fađlin hum kawaakibuhaa Yudh- hirna anwaarahā lin naasi fidh dhulami

Akrim bi khalqi Nabiyyin zaanahu khuluqun Bil ĥusni mushtamilin bil bishri muttasimi

Kaz zahri fī tarafin wal badri fī sharafin Wal baĥri fī karamin wad dahri fī himami

Ka annahu wa hwa fardun min jalaalatihi Fī ‘ askarin ĥiina talqaahu wa fī ĥashami

Ka annamal lu – lu – ul maknuunu fī şadafin Min ma ‘ dinay manţiqin minhu wa mubtasa

Laa ţiiba ya’ dilu turban Damma a ‘ dhumahu Ţuubaa li muntashiqin minhu wa multathimi

Arti Bacaan Sholawat Burdah Pasal 3

Ya Tuhanku, limpahkanlah selalu rahmat ta’dhim dan keselamatan atas kekasih-Mu yang terbaik di antara seluruh makhluk.

Kutinggalkan sunnah nabi, yang selalu beribadah menghidupkan gelap gulitanya malam hari. Hingga telapak kaki sakit, membengkak karena ibadah di malam hari tersebut.

Nabi yang begitu hebat, menahan nafsu dan lapar. Mengikatkan batu halus pada perut, karena begitu zuhud keduniawian.

Nabi yang ditawarkan gunung emas menjulang tinggi. Namun beliau tolak, dengan penuh perasaan bangga.

Sungguh menambah kezuhudan nabi, butuh harta namun tidak menerimanya Meskipun ketika butuh harta, tidaklah merusak nilai kesuciannya.

Bagaimana mungkin nabi nan mulia tertarik kepada kemilau harta dunia Andai saja tanpa nabi Muhammad saw, dunia takkan pernah ada

Dialah Nabi Muhammad Saw, sang penghulu seorang pemimpin baik di dunia dan akhirat Juga pemimpin jin dan manusia, baik bangsa arab ataupun ajam

Nabi kita Rasulullah Saw, sang penganjur kebaikan dan pencegah kemunkaran Tak seorangpun lebih baik perkataanya daripada Rasulullah saw saat menolak seseorang dengan berkata ‘jangan’ atau saat ditanya dengan berkata ‘ia’.

Dialah kekasih yang diharapkan syafa’atnya untuk menghadapi setiap peristiwa dahsyat yang menimpa umat manusia.

Beliau mengajak menuju keridhaan Allah Swt. Maka siapapun yang berpegang teguh padanya, berarti ia berpegang pada tali yang takkan pernah putus

Ia mengungguli para Nabi dalam bentuk rupa maupun akhlak dan merekapun tidak bisa mendekatinya dalam hal ilmu pengetahuan maupun kemurahan hati.

Mereka semua mendapatkan dari Rasulullah bagaikan mengambil segenggam air dari lautan atau seteguk air hujan.

Berdirilah mereka para nabi di sisi Rasulullah saw pada puncak mereka Mengharap setitik ilmu dan sebaris tanda bunyi huruf dalam hikmah

Dialah nabi yang sempurna baik batin atau lahirnya Kemudian Rasulullah Saw terpilih sebagai kekasih Allah Swt, pencipta manusia

Dia sang nabi yang suci dari persamaan dalam segala kebaikan Inti kebaikan pada diri nabi tak mungkin terbagi

Tinggalkanlah tuduhan kaum nasrani tentang nabi-nabi mereka Tetapkanlah untaian pujian kepada para nabi mereka, pujian apapun yang engkau suka tanpa berlebihan dan belalah mereka dengan gigih.

Nisbahkan semua bentuk kemuliaan pada dzat nabi Muhammmad saw sekehendakmu Dan nisbahkan pula semua penghormatan dan ketinggian sebuah derajat pada derajat nabi Muhammmad saw sekehendakmu

Karena keutamaan Rasulullah Saw tiada batasnya Sehingga mengurai terasa mudah bagi lisan yang berkata

Andai saja keagungan mukjizat Rasulullah Saw sama dengan ketinggian derajatnya Maka dengan sebutan namanya dapat hidupkan orang yang telah hancur tulangnya

Nabi tidaklah menguji kita dengan apa yang tidak terjangkau oleh akal manusia, karena beliau sangat mencinta kita agar mendapat hidayah hingga tidak ada keraguan serta kebimbangan pada apa yang beliau bawa.

Seluruh makhluk rapuh, tiada mampu memahami rahasia hakikat kenabian Nabi Muhammad saw Takkan melihat dari dekat atau jauh kecuali lemah tak berdaya berdiam diri

Nabi Muhammad Saw bagaikan matahari, tampak kecil bagi kedua mata yang melihat dari jarak jauh Padahal mata tiada akan mampu melihat apabila berdekatan dengannya

Bagaimana hakikat nabi dapat diketahui di dunia Sedangkan mereka rela berjumpa nabi hanya dalam mimpi

Puncak pengetahuan tentang Rasulullah saw, bahwa sesungguhanya beliau adalah manusia dan sesungguhnya beliau sebaik-baik semua makhluk Allah Swt.

Sesungguhnya semua mukjizat yang dibawa para rasul yang mulia, Tidak lain semua itu terhubung dengan nurnya Rasulullah Saw

Maka sesungguhnya Rasulullah Saw bagaikan mentari keutamaan, sedangkan para nabi bagaikan bintang-bintangnya Bintang-bintang itu menampakkan cahaya sang surya kepada manusia di dalam suasana malam yang gelap gulita

Alangkah rupawan Nabi Muhammad saw yang dihiasi dengan budi pekerti yang elok serta wajah yang berseri

Keanggunannya laksana bunga, dan kemuliaannya bagaikan purnama Kedermawanannya laksana samudera, cita-citanya bagai perjalanan masa

Saat kau berjumpa dengan Rasulullah saw, engkau seakan-akan berhadapan dengan bala tentara besar atau seakan-akan engkau berhadapan dengan para pembantu-pembantunya, sekalipun ia kau jumpai sendirian.

Mutiara yang tersimpan dalam kerangnya itu dari ucapan dan senyumnya Nabi Muhammad Saw

Tiada keharuman melebihi tanah buana, tanah yang mengubur jasadnya Betapa bahagia orang yang mencium dan mengecupnya

4. Bacaan Sholawat Burdah, Fasal 4  (Berisi tentang Kelahiran Nabi Muhammad)

Baca Juga : Bacaan Sholawat Syifa Tibbil Qulub: Arab, Latin Arti Berserta Keutamaannya

Bacaan Sholawat Burdah Arab Pasal 4

مَوْلَايَ صَلِّ وَسَلِّمْ دَائِمًا أَبَدًا عَلىٰ حـَبِيْبِكَ خـَيْرِ الْخَلْقِ كًلِّهِمِ

أَبَانَ مَوْلِدُهُ عَنْ طِيْـــــبِ عُنْصُرِهِ يَا طِيْـــبَ مُبْتَدَإٍ مِنْهُ وَمُخْتَتَمِ

يَوْمٌ تَفَرَّسَ فِيْـــــــــــهِ الفُرْسُ أَنّهُمُ قَدْ أُنْذِرُوا بِحُلُولِ الْبُؤْسِ وَالنّقَمِ ‘

وَبَاتَ إِيْوَانُ كِسْرٰى وَهُوَ مُنْصَدِعٌ كشَمْلِ أَصْحَابِ كِسْرٰى غَيْرَ مُلْتَئِمِ

وَالنّارُ خَامِدَةُ الْأَنْفَاسِ مِنْ أَسَفٍ عَلَيْهِ وَالنَّهْرُ سَاهِيْ العَيْنَ مِنْ سَدَمِ

وَسَآءَ سَاوَةَ أَنْ غَاضَتْ بُحَيْرَتُهَا وَرُدَّ وَارِدُهَا بِالغَيْظِ حِيْنَ ظَمِيْ

كَأَنَّ بِالنّارِ مَا بِالْمَـــــآءِ مِنْ بَلَلٍ حُزْنًا وَبِالمَآءِ مَا بِالنّارِ مِنْ ضَرَمِ

وَالْجِنُّ تَهْتِفُ وَالْأَنْوَارُ سَاطِعُـــــــــةٌ وَالْحَقُّ يَظْهَرُ مِنْ مَّعْنًى وَمِنْ كَلِــــمِ

عَمُوْا وَصَمُّوا فَإِعْلَانُ الْبَشَائِرِ لَمْ تُسْمَعْ وَبَــــــارِقَةُ اْلِإنْذَارِ لَمْ تُشَمِ

مِنْ بَعْدِ مَا أَخْبَرَ الْأَقْوَامَ كَاهِنُهُمْ بِأَنّ دِيْنَهُمُ الْمُعَوَّجُ لَمْ يَقُـــــــمِ

وَبَعْدَمَا عَايَنُوْا فِيْ الْأُفُقِ مِنْ شُهُبٍ مُنْقَضَّةٍ وَّفْقَ مَا فِيْ الْأَرْضِ مِنْ صَنَمِ

حَتَّى غَدَا عَنْ طَرِيقِ الْوَحْيِ مُنْهَزِمٍ مِنَ الشَّيَاطِيْنَ يَقْفُ إِثْرَ مُنْهَزِمِ

كَأَنَّهُمْ هَرَبًا أَبْطَالُ أَبْرَهَــــــةٍ أَوْ عَسْكَرٌ بِالَحَصٰى مِنْ رَاحَتَيْهِ رُمِيْ

نَبْذًا بِهِ بَعْدَ تَسْبِيحٍ بِبَطْنِهِمَا نَبْذَ الْمُسَبِّحِ مِنْ أَحْشَآءِ مُلْتَقِمِ

Bacaan Sholawat Burdah Latin Pasal 4

Mawlaaya şalli wa sallim daa-iman abadan ‘Alaa Ĥabiibika Khayril khalqi kullihimi

Abaana Mawliduhu ‘ an tiibi ‘ unşurihi Yaa Ţība mubtada – in minhu wa mukhtatami

Yawmun tafarrasa fīhil fursu annahumu Qad undhiruu bi ĥuluulil bu – si wan niqami

Wa baata iiwaanu kisraabwa hwa munşadi ‘ un Ka shamli asĥaabi kisraa ghayra multa- imi

Wan naru khaamidatul anfaasi min asafin ‘Alayhi wan nahru saahil ‘ ayni min sadami

Wa saa – a saawata an ghaadat buhayratuhaa Wa rudda waariduhaabbil ghaydhi ĥīna dhamī

Ka anna bin naari maa bil maa- i min balalin Ĥuznan wa bil maa- i maa bin naari min đarami

Wal jinnu tahtifu wal anwaaru saaţi ‘ atun Wal ĥaqqu yadhharu min ma’nan wa min kalimi

Ammuu wa şammuubfa i ‘ laanul bashaa- iri lam Tusma’ wa baariqatul indhaari lam tushami

Min ba ‘ di maa akhbaral aqwaama kaahinuhum Bi anna dīnahumul mu ‘ wajja lam yaqumi

Wa ba ‘ da maa ‘ aayanuubfil ufqi min shuhubin Munqađđatin wifqa maa fil ardi min şanami

Ĥattaa ghadaa ‘ an tariiqil waĥyiibmunhazimun Minash shayaaţiini yaqfuubithra munhazimi

Ka annahum haraban abţaalu abrahatin Aw ‘ Askarin bil ĥaşaa min raaĥatayhi rumii

Nabdhan bihi ba ‘ da tasbiiĥin bi baţnihimaa Nabdhal Musabbiĥi min aĥshaa- i multaqimi

Arti Bacaan Sholawat Burdah

Ya Tuhanku, limpahkanlah selalu rahmat ta’dhim dan keselamatan atas kekasih-Mu yang terbaik di antara seluruh makhluk.

Kelahiran sang nabi menampakkan kesucian unsurnya Alangkah indah permulaan maupun penghabisannya

Hari kelahiran Rasulullah Saw adalah hari dimana para ahli nujum telah meramal Bahwa mereka akan mendapatkan peringatan akan datangnya bencana dan siksa

Saat menjelang malam tiba, istana Kisra hancur terbelah sebagaimana kumpulan sahabat Kisra tiada menyatu terpecah belah

Api sesembahan orang-orang Persia, padam karena duka yang mencekam Sungai eufrat tak mengalir, karena kesedihan yang amat dalam

Penduduk sekitar danau Saawah resah saat danaunya kering Pengambil air kembali dengan tangan hampa kecewa ketika terjerat rasa dahaga

Seakan akan pada api tersebut terdapat air danau Saawah karena duka Dan pada air danau Saawah terdapat api yang menyala

Para jin menjerit, cahaya membumbung tinggi ke angkasa Kebenaran tampak nyata dari makna maupun kata

Mereka buta dan tuli. Kabar gembira tidak mereka dengar Begitu juga kilatan peringatan sama sekali tidak mereka hiraukan

Para rahib mereka telah kabarkan berita bahwa agama mereka yang melenceng itu tak akan bertahan lama

Setelah mereka menyaksikan bintang-bintang di ufuk berjatuhan bersamaan di bumi ada kejadian berhala-berhala runtuh bergelimpangan

Hingga lenyap setan berlari terbirit-birit dari pintu langit jalan wahyu ilahi Mereka lari mengikuti setan nan berlari tak henti

Mereka berlarian laksana laskar Raja Abrahah Atau bak pasukan yang dihujani kerikil oleh tangan Rasul

Batu yang dalam genggaman kedua telapak tangan Nabi Muhammad saw lemparkan, setelah batu itu bertasbih Itu bak terlemparnya nabi yunus dari perut ikan paus

5. Bacaan Sholawat Burdah Pasal 5 ( Berisi Tentang Mukjizat Nabi Muhammad)

Baca Juga : Bacaan Sholawat Munjiyat: Arab, Latin, Arti dan Keutamaannya

Bacaan Sholawat Burdah Arab

مَوْلَايَ صَلِّ وَسَلِّمْ دَائِمًا أَبَدًا عَلىٰ حـَبِيْبِكَ خـَيْرِ الْخَلْقِ كًلِّهِمِ

جَآءَتْ لِدَعْوَتِهِ الْأَشْجَارُ سَاجِدَةً تَمْشِيْ إِلَيْهِ عَلىٰ سَاقٍ بِلاَ قَدَمِ

كَأَنّ مَا سَطَرَتْ سَطْرًا لِمَا كَتَبَتْ فُرُوعُهَا مِنْ بَدِيْعِ الْخَطِّ فِيْ اللِّقَمِ

مَثْلُ الْغَمَامَةِ أَنّٰى سَارَ سَآئِـــرَةً تَقِيهِ حَرَّ وَطِيْسٍ لِّلْهَجِيِـــرِحَمِي

أَقْسَمْتُ بِالْقَمَرِ الْمُنْتَشَقِّ إِنّ لَهُ مِنْ قَلْبِهِ نِسْبَةً مَبْرُورَةَ الْقَسَمِ

وَمَا حَوَى الْغَــــارُ مِنْ خَيْرٍ وَّمِنْ كَرَمِ وَكُلُّ طَرْفٍ مِنَ الكُفّــــــارِ عَنْهُ عَمِيْ

فَالصِّدْقُ فِي الْغَارِ وَالصِّدِّيْقُ لَمْ يَرِمَا وَهُمْ يَقُولُونَ مَا بِالْغَـــــــــــارِ مِنْ أَرِمِ

ظَنُّـــوْا الْحَمَامِ وَظَنُّوا الْعَنْكَبُوتَ عَلىٰ خَيْرِ الْبَرِيّةِ لَمْ تَنْسُجْ وَلَمْ تَحُمِ

وِقَايَةُ الله أَغْنَتْ عَنْ مُضَـــــاعَفَةٍ مِنَ الدُّرُوْعِ وَعَنْ عَالٍ مِنَ الْأُطُمِ

مَا سَامَنِى الدَّهْرُ ضَيْماً وَّاسْتَجَرْتُ بِهِ إِلَّا وَنِلْتُ جِوَاراً مِنْهُ لَمْ يُضُــــــــــــــــمِ

لَا تُنْكِرِ الْوَحْيَ مِنْ رُؤيَاهُ إنَّ لَهُ قَلْبًا إِذَا نَامَتِ الْعَيْنَانِ لَمْ يَنَمِ

وذاكَ حِيْنَ بُلُــــــوغٍ مِن نُبُـوّتِهِ فَلَيْسَ يُنكَرُ فِيْــــهِ حَالُ مُحْتَلَمِ

تَبَـــــارَكَ اللهُ مَا وَحْيٌ بِمُكْتَسَبِ وَلَا نَبِــــــيٌّ عَلَى غَيْبٍ بِمُتَّهَمِ

كَمْ أَبْرَأَتْ وَصِبًا بِاللَّمْسِ رَاحَتُهُ وَأَطْلَقَتْ أَرِبًا مِنْ رِبْقَهِ اللَّمَمِ

وَأَحْيَتِ السَّنَةَ الشّهْبَـــاءَ دَعْوَتُهُ حَتّٰى حَكَتْ غُرّةً فِيْ الْأَعْصُرِ الدّهُمِ

بِعَارِضٍ جَاَد أَوْ خِلْتَ الْبِطَاحَ بِهَا سَيْبًا مِّنَ الْيَمِّ أَوْ سَيْلاً مِنَ العَرِمِ

دَعْنِ وَوَصْفِـيَ أٰيَاتٍ لَهُ ظَهَرَتْ ظُهُورَ نَارِ الْقُرٰى لَيْلً عَلَى عَلَمِ

 

Bacaan Sholawat Burdah Latin

Mawlaaya şalli wa sallim daa-iman abadan ‘Alaa Ĥabiibika Khayril khalqi kullihimi

Jaa_ at li da ‘ watihil ashjāru saajidatan Tamshii ilayhi ‘ alaa saaqin bilaa qadami

Ka annamaa saţarat saţran limaavkatabat Furuu uhaa min badii ‘ il khaţţi bil laqami

Mithlal ghamaamati annaavsaara saa- iratan Taqiihi ĥarra waţiisin lil hajiiri ĥamii

Aqsamtu bil qamaril munshaqqi inna lahu Min qalbihi nisbatan mabruuratal qasami

Wa maa hawal ghaaru min khayrin wa min ka Wa kullu ţarfin minal kuffaari ‘ anhu ‘ amii

Faş Şidqu fil ghaari waş Şiddiiqu lam yarimaa Wa hum yaquuluuna maa bil ghaari min arimi

Dhannul ĥamaama wa dhannul ‘ ankabuuta ‘ al Khayril bariyyati lam tansuj wa lam taĥumi

WiqaayatuLlaahi aghnat ‘ an mudaa ‘ afatin Minad duruu’ i wa ‘ an ‘ aalin minal uţumi

Maa saamanid dahru Dayman wa stajartu bihi Illaa wa niltu jiwaaran minhu lam yudami

Laa tunkiril wahya min Ru – yaahu inna lahu Qalban idhaa naamatil ‘ aynaani lam yanami

Wa dhaaka ĥiina buluughin min Nubuwwatihi Fa laysa yunkaru fīhi ĥaalu muĥtalimi

Tabaarak Allahu maa waĥyun bi muktasabin Wa laa nabiyyun ‘ alaa ghaybin bi muttahami

Kam abra- at waşiban bil lamsi raahatuhu Wa aţlaqat ariban min ribqatil lamami

Wa aĥyatis sanatash shahbaa – a da ‘ watuhu Ĥattaa ĥakat ghurratan fil a’ surid duhumi

Bi ‘aaridin jaada aw khiltal biţaaĥa bihaa Sayban minal yammi aw saylan minal ‘ arimi

Da’ nii wa waşfī aayaatin lahu dhaharat Dhuhuura naaril qiraa laylan ‘ alaa ‘ alami

Arti Bacaan Sholawat Burdah

Ya Tuhanku, limpahkanlah selalu rahmat ta’dhim dan keselamatan atas kekasih-Mu yang terbaik di antara seluruh makhluk.

Pepohonan datang memenuhi panggilannya dengan sikap tunduk sopan Berjalan menghadap kepadanya dengan batang tanpa telapak

Seakan-akan pepohonan itu menulis sesuatu dengan ranting-rantingnya dengan tulisan yang indah di tengah jalan

Sebagaimana gumpalan awan ke mana saja Nabi pergi Ia menjadi payung yang melindungi Nabi dari sengatan panas matahari di siang hari

Aku bersumpah demi penguasa rembulan nan pecah Sesungguhnya hati Nabi nan terbelah bak bulan yang terbelah

Di dalam gua tsur, Nabi Muhammad saw masuk bersama Abu Bakar Ra. Semua mata kafir jadi buta tak dapat melihat keberadaan mereka berdua

Nabi dan Abu Bakar As-Siddiq keduanya berada dalam gua Mereka orang-orang kafir berkata tak seorang pun di dalam gua ini

Mereka berperasangka terhadap Nabi yang merupakan sebaik-baik makhluk bahwa jika beliau berada di dalam gua, maka merpati takkan mungkin berputar mengelilingi gua itu Dan laba laba pun takkan menenun sarangnya di mulut gua.

Hal itu sebagai bentuk perlindungan dari Allah SWT, sehingga Rasulullah saw tidak lagi membutuhkan baju berlapis besi dan benteng-benteng nan tinggi

Aku tidak akan meminta harta kekayaan dunia dan akhirat dari tangan Beliau melainkan aku kan mengambil pemberian dari sebaik-baik orang dalam memenuhi permintaan umatnya

Tidak dapat kau ingkari wahyu di dalam mimpinya Rasulullah saw Karena ia punya hati yang ketika kedua matanya tertidur, hati beliau tetap terjaga

Demikian itu terjadi tatkala beliau telah diangkat menjadi Nabi Maka sejak saat itu, mimpi sang Nabi tidak boleh diingkari oleh siapapun dari umat Nabi Muhammad saw

Allah maha suci wahyu tiada dapat dicari Tak ada seorang nabi dalam berita ghaibnya dicurigai

Betapa banyak orang sakit sembuh ketika telapak tangannya menyentuh Dan menyelamatkan orang yang butuh, dari sakit gila yang terus kambuh

Doa nabi dapat menghidupkan tahun kering Hingga bak titik putih dalam lipatan hitamnya masa

Dengan awan yang hujannya deras hingga kau duga jurang nan luas Air mengalir dari samudera atau mengalir dari lembah yang menganga

Biarkan aku mengurai mukjizat yang tampak pada nabi Tampak bagai api jamuan malam hari di atas gunung menjulang tinggi

Sekian penjelasan mengenai bacaan sholawat burdah, arab, latin, arti bagian pasal 1-5, terima kasih telah mengunjungi portal website mudabicara. Jika merasa artikel ini bermanfaat, silahkan share artikel ini. Selamat Membaca

Kategori
Tips dan Trik

5 Cara Melatih Kesadaran Digital Pada Anak

Mudabicara.com_ Di era digital tidak hanya orang dewasa yang berperan sebagai penguna teknologi namun anak-anak juga tak lepas dari peran sebagai penguna teknologi.

Di satu sisi teknologi memberi manfaat namun di sisi lain teknologi juga akan memberikan dampak negatif jika tidak tepat dalam pengunaannya.

Namun sebagai orang tua kita harus memiliki pengetahun dan kesadaran yang baik terkait bagaimana cara untuk melatih kesadaran digital pada anak.

Baca Juga : 5 Cara Melatih Manajemen Waktu Siswa

Kini mudabicara ingin memberikan tips dan trik terkait cara melatih kesadaran digital pada anak. Untuk lebih lengkapnya simak ulasan berikut ini:

Anak Dan Teknologi

Cara Melatih Kesadaran Digital

Ada banyak hal yang perlu dieksplorasi oleh orangtua tentang interaksi anak-anak dengan dunia digital. Orangtua kini tidak perlu terlalu bersikap paranoid menyikapi keakraban anak-anak dengan gawai atau perangkat digital.

Penting juga untuk membesarkan anak-anak dengan kehidupan digital yang sehat. Hal tersebut berarti bekerja pada kontrol impuls serta menghabiskan waktu di situs web berkualitas tinggi.

Di samping itu, dalam menjalani kehidupan digital, berarti tidak menambah serta tidak mengurangi kehidupan non-digital pada mereka.

Dengan kemajuan teknologi selama bertahun-tahun kita sekarang hidup di dunia yang diperkaya dan dibebani oleh komputer dan gadget.

Dominasi teknologi dalam kehidupan kita sehari-hari menyoroti pentingnya literasi digital tidak hanya untuk orang dewasa tetapi juga anak-anak.

Baca Juga : 6 Tips Cara Membangun Interaksi Yang Baik Dengan Siswa

Dunia digital menawarkan manfaat dan keuntungan yang sangat besar bagi semua orang, namun, tanpa penggunaan dan pemahaman teknologi yang tepat, dunia digital dapat menjadi luar biasa, dan bahkan berbahaya.

Mengajari anak-anak keterampilan literasi digital sangat penting. Anak-anak harus mampu memahami teknologi yang mereka gunakan agar dapat menggunakannya dengan aman dan efektif.

Literasi digital bukan hanya tentang mengetahui cara berfoto selfie atau memperbarui facebook. Literasi digital berarti memahami teknologi dan menggunakannya dengan tepat.

5 Cara Melatih Kesadaran Digital Pada Anak

Berikut adalah lima cara untuk memulai melatih anak tentang kesadaran digital secara mendasar:

1. Tetapkan Aturan Secara Konsiten Dalam Mengunakan Gadget

Pengunaan gawai setiap hari oleh anak-anak di era digital sekarang ini adalah hal yang harus dilihat sebagai aktifitas lumrah, asal dengan kontrol yang baik dan pemahaman yang baik tentang “bermain gadget” tersebut.

Peran orangtua saat ini adalah mengajak mereka untuk memposisikan dirinya sebagai ‘user’ yang produktif, bertanggungjawab, dan peduli terhadap berbagai konsekwensi atas setiap interaksi dengan dunia digital.

Oleh karenanya membangun kesadaran melalui pemahaman atas aturan, etika bermedia sosial berbasis digital dan pengetahuan tentang bahaya siber perlu ditanamkan sejak dini.

Baca Juga : 10 Tips Cara Berkomunikasi Positif Dengan Anak

2. Rancang Aktivitas Berinternet Sebagai Bagian Dari Belajar

Berikan pengertian mendasar terkait aktivitas internet merupakan aktivotas belajar dan menambah kesadaran akan hal-hal penting yang berkembang di sekitar kehidupan kita, fenomena alam, berita sosial dan lain-lain.

Dengan merancang aktivitas berinternet anak, kita sebagai orangtua sejatinya membuka peluang yang amat besar dan mempersiapkan mereka dengan posisinya sebagai “warga dunia digital”.

Mengapa? Karena kita tidak mempersiapkan kehidupan anak-anak untuk mundur ke belakang semasa kehidupan kita di waktu kanak-kanak. Ini butuh kesadaran dan pemahaman yang positif tentang dunia digital dan anak-anak saat ini.

3 Berikan Waktu Istirahat Dari Gawai

Berikan waktu istirahat kepada anak sebagai bagian untuk penyeimbang kesehatan mereka dari dampak buruk beraktivitas lama dengan gawai.

Ini berkenaan dengan bagaimana orangtua memberikan porsi aktivitas anak-anak setiap hari. Antara bermain, belajar, dan berinteraksi dengan teman, beristirahat, serta “bermain” gawai.

Biasanya keluhan para orangtua tentang adiksi internet adalah timbul dari kebiasaan anak bermain ‘game online’. Sebagian pemerhati anak memandang banyak hal positif dari bermain ‘game online’, dan sebagian merekomendasikannya untuk menjauhkan anak-anak dari ‘game online’.

Tentu ada banyak pertimbangan yang dipikirkan. Sebagai ‘digital native’, anak-anak akan berbeda pengalamannya dan keingintahuannya.

Tapi sebagai orangtua kita tentu lebih mampu melihat porsi yang tepat atas kesadaran kita untuk memberi batasan, dan arahan bahwa mereka harus memberikan hak istirahat untuk tubuh mereka dari dekapan gawai dan dunia digitalnya.

Baca Juga : 9 Tips Cara Membangun Profesionalisme Guru Di Sekolah

Hal itu juga perlu dijelaskan bahwa kesehatan mereka lebih utama dari apapun saat ini.

4. Berikan Konten-Konten Edukatif dan Kreatif

Cara melatih kesadaran digital selanjutnya adalah memberikan dukungan untuk pengenalan konten-konten edukatif dan kreatif untuk membangun keterampilan anak.

Dunia internet atau dunia digital memiliki dua sisi, positif dan negatif. Peran orangtua memberikan arahan dan dukungan kelada anak-anak untuk menjadikan pengalaman mereka berinteraksi dengan aktivitas berbasis internet secara positif.

Bantu mereka mengenal konten-konten positif yang menuju pengembangan kreatifitas berpikir, berimajinasi, dan belajar teknologi lebih baik.

5. Subcribe atau Follow Akun Positif

Cara melatih kesadaran digital pada anak terakhir adalah mengikuti akun-akun yang posistif dan mendukung tumbuh kembang anak secara baik.

Banyak lokasi yang dapat dijelajahi oleh anak-anak dengan memanfaatkan teknologi digital. Kenalkan mereka museum digital, perpustakaan digital, tempat-tempat bersejarah melalui media digital.

Urgensi Melatih Anak Di Era Digital

Dengan perubahan dunia saat ini, literasi digital akan menjadi lebih penting seiring berjalannya waktu. Dunia online tidak perlu ditakuti.

Ini harus dilihat sebagai kesempatan besar bagi anak-anak zaman sekarang, membuat hidup lebih mudah dalam banyak hal saat mereka menjalani hidup.

Orang tua dan guru perlu mendorong literasi digital di rumah dan di kelas sejak awal untuk membangun keterampilan ini dan membangun fondasi yang kokoh untuk dikembangkan sejak awal.

Tujuan pematangan diri anak dalam interaksi dengan dunia digital adalah menguatkan dan menjadikannya sebuah ketahanan akan kesadaran diri berada di era yang serba terkoneksi dengan internet, komunikasi visual dan keterbukaan global.

Baca Juga : 6 Cara Mempengaruhi Orang Lain Dengan Mudah

Sikap dan perilaku yang sejak awal diasah dalam pola pengasuhan yang positif akan sangat membantu anak menapaki masa depannya dengan baik, penuh percaya diri dan siap beradaptasi.

Karena di era digital semua kemampuan kognitif akan menjadi istimewa ketika seseorang memiliki kemampuan emosi dan efksi yang baik.

Dunia digital akan menjadi positif saat imajinasi dan kreatifitas sudah terbangun dengan kesadaran yang baik. Dan itu pijakannya harus diciptakan oleh setiap orangtua yang peduli akan masa depan anak-anaknya.

Di sisi lain, dunia digital mengalami perkembangan begitu signifikan dan cepat. oleh karena itu, beberapa hal penting yang harus menjadi pijakan terkait teknologi adalah orang-orang yang akan menjadi pemenang di masa depan adalah orang-orang yang mengetahui memahami teknologi.

Sekian penjelasan mengenai cara melatih kesadaran digital pada anak. Terima kasih telah mengunjungi portal website mudabicara. Jika kalian merasa artikel ini bermanfaat, silahkan share artikel ini. Terima Kasih

 

 

Oleh : Ramdani (Pemerhati Pendidikan Nasional)

 

 

Kategori
Budaya

Bacaan Sholawat Khawwash: Arab, Latin, Arti Dan Keutamaannya

Mudabicara.com_  Sholawat Khawwash merupakan salah satu bagian dari sholawat nabi. Selain bernilai amal ibadah melantunkan sholawat juga sebagai bentuk rasa cinta kepada sang baginda Rasullah SAW.

Dalam surat Al-Ahzab ayat 56  Allah SWT berfirman terkait pentingnya membaca sholawat:

اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ  يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

Artinya: “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman. Bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.” (QS. Al-Ahzab: 56).

Baca Juga : Sholawat Nabi: Teks Arab, Latin dan Manfaatnya Untuk Seorang Muslim

Dalam segi lafal sholawat Khawwash begitu sederhana dan mudah, kurang lebih seperti sholawat jibril. berikut bacaan sholawat Khawwash:

Bacaan Sholawat Khawwash Arab

Bacaan Sholawat Khawwash

صَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّد

Bacaan Sholawat Khawwash Latin

Shalallaahu ‘ala Muhammad

Semoga Allah melimpahkan rahmat kepada Nabi Muhammad

Baca Juga : Bacaan Ratib Al Haddad Lengkap Latin, Arab dan Artinya

Keutamaan Membaca Sholawat Khawwash

Keutamaan membaca sholawat begitu banyak apalagi sholawat Khawwash memiliki lafal yang begitu pendek dan dapat diamalkan dimana pun dan kapan saja.

Waktu untuk mengamalkannya pun tidak harus selesai ibadah sholat namun boleh dibaca setiap saat. Biasanya kaum nahdhiyin membaca sholawatKhawwash setelah adzan dan sebelum iqamah.

Adapun keutamaan membaca Khawwash antara lain:

1. Mendapatkan Pahala Dari Allah SWT

Seorang muslim yang membaca sholawat akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda sebagai mana dalam hadist riwayat Muslim bersabda:

مَنْ صَلَّى عَلَىَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا

“Barangsiapa bersholawat kepadaku satu kali, niscaya Allah bersholawat kepadanya sepuluh kali” (HR. Muslim).

2. MendapatkanPerlindungan Dari Allah SWT

Seorang muslim yang mengamalkan sholawat secara rutin dan istiqamah maka diberikan perlindungan dan kemuliaan oleh Allah SWT. Sebagaimana hadist beriku ini:

“Sesungguhnya Allah menolong umat ini disebabkan doa orang-orang lemah, sholawat mereka, dan buah keikhlasan mereka.” (HR An Nasai’i).

Baca Juga : Bacaan Sholawat Tarhim, Teks Arab, Latin dan Artinya

3. Mendapat ridho dan Syafaat Nabi Muhammad SAW

Dalam sebuah hadist Riwayat Muslim Rasullah SAW bersabda:

وعن عبدِ الله بن عمرو بن العاص رضي الله تعالى عنهما أنّه سَمِعَ رسولَ الله صلى الله عليه وسلم يقول: «إذا سَمِعْتُمُ النِدَاءَ فقولوا مثلَ ما يقولُ، ثمَّ صَلُّوا عَلَيَّ، فإنّه مَنْ صَلّى عَلَيَّ صلاةً صلى اللهُ عليه بها عَشْرَا، ثمّ سلوا اللهَ ليَ الوَسِيْلَةَ، فإنّها مَنْزِلَةٌ في الجنّة لا تنبغي إلاّ لِعَبْدٍ مِنْ عباد الله، وأرجو أن أكونَ أنا هو، فَمَنْ سألَ لِيَ الوَسِيْلَةَ حَلَّتْ لَهُ الشَفَاعَةَ» (مسلم)،

“Jika kalian mendengar adzan, maka ucapkanlah seperti yang diucapkan muadzin, kemudian bershalawatlah kepadaku. Sesungguhnya orang yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali. Lalu, mintalah kepada Allah wasilah untukku karena wasilah adalah sebuat tempat di surga yang tidak akan dikaruniakan, melainkan kepada salah satu hamba Allah. Dan, aku berharap bahwa akulah hamba tersebut. Barang siapa memohon untukku wasilah, maka ia akan meraih syafaat.” (HR Muslim).

4. Menambah dan Memperlancar Rejeki

Syekh Nawawi menambahkan tiga hal menjadi sebab luasnya rezeki yaitu memperbanyak shalat, shalawat, dan istighfar.

من أسباب سعة الرزق كثرة الصلاة والصلاة والسلام على النبي صلى الله عليه وسلم والإستغفار

“Sebagian dari sebab keluasan rezeki adalah memperbanyak shalat, shalawat, dan istighfar.”

Pernyataan ini didasarkan firman Allah

وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا لا نَسْأَلُكَ رِزْقًا نَحْنُ نَرْزُقُكَ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَى (١٣٢)

“Dan perintahkanlah keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, kamilah yang memberi rezeki kepadamu. dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa” (QS Thaha [20]: 132.).

5. Melindungi Diri Dari Malapetaka

Membaca amalan sholawat akan membuat kita terhindar dari segala mara bahaya serta mala petaka sebagaimana doa berikut ini:

Allahumma shalli ‘ala sayyidina muhammadin wa ‘ala ali sayyidina muhammadin shalatan ta’shimuna biha minal ahwali wal afati wa tuthohhiruna biha min jami’is sayyi ati.

Artinya:

” Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami, Nabi Muhammad, dengan rahmat sebagaimana Engkau pelihara kami dari marabahaya dan penyakit, dan bersihkanlah kami dengan rahmat-Mu dari segala keburukan.”

Sekian penjelasan mengenai bacaan sholawat Khawwash dan keutamaannya, terima kasih telah mengunjungi portal website mudabicara. Jika merasa artikel ini bermanfaat, silahkan share artikel ini. Terimakasih

 

Kategori
Ilmu Politik

Apa itu ilmu Politik? Pengertian, Konsep dan Bidang Kajian

Mudabicara.com_ Ilmu politik merupakan salah satu jurusan favorit di Fakultas Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) di berbagai Universitas. Sebagai ilmu sosial yang berkaitan erat dengan ilmu pemerintahan, ilmu politik dikaji oleh banyak orang.

Selain berkaitan dengan ilmu pemerintahan, ilmu politik juga mempelajari fenomena sosial kemasyarakatan dengan lingkungan sekitar. Artinya ilmu politik juga berhubungan dengan ilmu sosiologi.

Lalu apa sebenarnya ilmu politik, konsep dan bidang kajian apa yang dibahas. Kini mudabicara ingin mengulas artikel tentang apa itu ilmu politik. Selengkapnya simak ulasan berikut ini:

Baca Juga : 10 Manfaat Belajar Politik Untuk Anak Muda

Pengertian Ilmu Politik

Ilmu Politik

Secara etimologi kata politik berasal dari bahasa Yunani Polis yang berarti Kota. Kata politik erat kaitannya dengan kata politis yang merujuk pada kegiatan politik.

Sedangkan secara terminologi politik berarti ilmu yang mempelajari politik, kegiatan politik, serta hal-hal yang melingkupinya. Politik sendiri bertujuan dasar untuk mencapai kehidupan lebih baik.

Sebagai mana seorang filsuf awal Yunani Plato dan Aristoteles yang mendefinisikan politik sebagai en dam onia atau the good life. Oleh karena itu, politik memiliki kedekatan dengan kajian fenomena sosial manusia dengan lingkungan sosialnya.

Berdasarkan cacatan sejarah konsep mengenai politik mulai muncul sejak era Plato dan Aristoteles pada abad ke-5 SM. Dengan narasi utama politik adalah wadah seseorang untuk menciptakan masyarakat politik yang baik.

Baca Juga : 5 Konsep Dasar Ilmu Politik: Pengertian dan Ruang Lingkupnya

Maka istilah politik merujuk pada pada bagaimana cara negara diatur, serta cara pemerintah membuat aturan dan hukum untuk tujuan bersama.

Politik mendorong adanya usaha untuk mencapai masyarakat yang baik dengan berbagai intrumen antara lain kekuasaan, pembuatan keputusan, kebijakan, alokasi nilai dalam suatu negara. 

Melalui politik kebijakan dan peraturan-peraturan sepenuhnya untuk membuat keteraturan sosial, ketentraman, kesejahteraan untuk kepentingan hidup bersama dan mengikat warga negara.

Oleh karena itu, mewujudkan masyarakat madani harus melalui tahapan dan proses, mulai dari memastikan tujuan, membuat sistem dan merumuskan berbagai cara untuk mencapai tujuan tersebut.

Dalam konteks cara penguasa dan negara mengunakan cara yang bersifat persuasi (meyakinkan) kadang juga bersifat paksaan (coercion) sebab bagi penguasa dan negara tanpa adanya paksaan maka hanya sebatas (statement of intent) 

Pengertian Ilmu Politik Menurut Para Ahli

1. Miriam Budiarjo

Menurut pakar politik Indonesia, ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari politik sekaligus proses usaha untuk menggapai kehidupan yang baik

2. Ramlan Surbakti

Menurut akademisi sekaligus mantan komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ramlan Subakti,  Politik adalah interaksi antara pemerintah dan masyarakat dalam rangka proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan yang mengikat tentang kebaikan bersama masyarakat yang tinggal dalam suatu wilayah tertentu.

3. Prof. Moh Yamin

Menurut mantan menteri penerangan Prof Moh Yamin Ilmu politik merupakan suatu ilmu pengetahuan masyarakat, mempelajari masalah kekuasaan dalam masyarakat. Sifat hakikatnya, dasar-dasarnya, proses-proses kelangsungannya, luas lingkungannya, dan hasil akibatnya.

Baca Juga : Apa Itu Arti Demokrasi Langsung? Pengertian Dan Ciri-cirinya

4. Rod Hague et al

Menurut Rod Hague et al politik adalah kegiatan yang menyangkut cara bagaimana kelompok-kelompok mencapai keputusan-keputusan yang bersifat kolektif dan mengikat melalui usaha untuk mendamaikan perbedaan-perbedaan diantara anggota-anggotanya.

5. Andrew Heywood

Andrew Heywood mendefinisikan politik adalah kegiatan suatu bangsa yang bertujuan untuk membuat, mempertahankan dan mengamandemen peraturan-peraturan umum yang mengatur kehidupannya, yang berarti tidak dapat lepas dari gejala konflik dan kerja sama.

6. Roger F Soltau

Menurut Roger F Soltau Ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari negara, tujuan-tujuan negara, dan lembaga yang akan melaksanakan tujuan itu.

7. Harold D. Laswell dan A. Kaplan

Kedua Ilmuwan politik terkemuka Amerika Serikat mendefinisikan ilmu politik adalah ilmu mempelajari pembentukan dan pembagian kekuasaan.

8. Isj Ware

Ilmu politik adalah perjuangan untuk memperoleh kekuasaan atau teknik menjalankan kekuasan-kekuasaan atau masalah-masalah pelaksanaan dan kontrol kekuasaan atau pembentukan dan penggunaan kekuasaan.

Baca Juga : Sistem Politik, Pengertian dan Macam-macamnya

9. Paul Janet

Menurut seorang filsuf asal Perancis, politik merupakan sebagai ilmu yang mengatur perkembangan negara begitu juga prinsip-prinsip pemerintahan.

10. Ossip K Flectheim

Ilmu politik merupakan bagian ilmu sosial yang mengkaji sifat dan tujuan dari negara selama negar adalah organisasi kekuasaan beserta sifat dan tujuan gejala-gejala kekuasaan lain yang tak resmi yang dapat memengaruhi negara.

11. J Barents

Pengertian terahkir dari ilmu politik J Barents, Ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari kehidupan suatu negara yang menjadi bagian dari kehidupan masyarakat.

Lebih lanjut, ia menilai ilmu politik mempelajari negara-negara dalam melakukan tugas, peran serta fungsinya dalam sistem sosial negara.

Konsep Pokok Dalam Ilmu Politik

Ilmu Politik

1. Negara

Roger H. Soltau  mendefinisikan negara adalah sebuah agen maupun kewenangan yang mengatur maupun mengendalikan segala persoalan bersama atas nama masyarakat.

Sedangkan Harold J. Laski mendefinisikan negara adalah sebuah masyarakat yang diintegrasikan karena memiliki wewenang yang sifatnya memaksa.

Baca Juga : Apa Itu Arti Demokrasi Tidak Langsung? Pengertian dan Ciri-Cirinya

Oleh karena itu negara menjadi konsep dasar dalam ilmu politik sebab negara merupakan organisasi yang berdaulat dengan sistem pemerintahan, rakyat dan wilayah teritori.

2. Kekuasaan (power)

Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau kelompok dalam mempengaruhi orang atau kelompok lain mengikuti perintah yang mereka inginkan.

Kekuasaan masuk dalam konsep dasar ilmu politik karena kekuasaan akan melibatkan aktor penguasa dan sistem yang mengerakannya.

Miriam Budiardjo mendefinisikan kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau kelompok mempengaruhi tindakan sosial orang lain untuk mengikuti keinginannya.

3. Pengambilan Keputusan (decision making)

Pengambilan keputusan adalah proses pemilihan alternatif dalam sistem sosial untuk mecari solusi atau jalan keluar dari sebuah permasalahan.

Proses pengambilan keputusan tersebut menjadi satu bagian yang tak terpisahkan dari adanya kekuasaan yang akan mengontrol sebuah kebijakan.

4. Kebijakan (policy, beleid)

Kebijakan adalah produk dari pengambilan keputusan yang telah memilih solusi terbaik. Kebijakan yang merupakan rangkaian konsep dan asas akan menjadi pedoman dasar  prakteks sistem sosial.

Kebijakan juga akan menjadi pedoman dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan cara bertindak masyarakat dalam kehidupan sosial.

Baca Juga : Sistem Politik Otokrasi, Pengertian, Faktor dan Ciri-cirinya

5. Pembagian (distribution) atau alokasi (allocation)

Pembagian merupakan proses pembagian dan penjatahan nilai-nilai dalam masyarakat. Pembagian menjadi konsep dasar ilmu politik karena berhubungan dengan pembagian wewenang, nilai dan kekuasaan.

Alokasi nilai akan sering terjadi ketimpangan antar masyarakat sehingga kadang kali terjadi konflik horizontal antar masyarakat.

Bidang Kajian Ilmu Politik

1.      Teori politik

Dalam ilmu politik kita akan mempelajari tentang teori politik mulai dari teori politik klasik hingga teori politik modern. Bagaimana proses sejarah ide-ide politik tersebut muncul dalam konteks sosial pemikiran pada zamannya.

Sebagai salah satu kajian ilmu politik, teori politik akan membahas generasi fenomena politik mengunakan kacamata sistem.

Maka teori politik bersifat spekulatif  dan komparatif sejauh rasional dan menyangkut fenomena sosial politik yang terjadi dalam masyarakat.

2.      Lembaga-Lembaga Politik

Kajian kedua ilmu politik adalah lembaga-lembaga politik. Arti dari lembaga politik bisa struktur, infrastruktur hingga materi-materi sosial, ekonomi, hukum dan budaya.

Baca Juga : Sistem Politik Demokrasi, Pengertian, Macam dan Ciri-cirinya

Lembaga politik antara lain, Pemerintah nasional,  Pemerintah daerah, Perbandingan lembaga-lembaga politik, Undang-undang Dasar hingga fungsi ekonomi dan sosial dari pemerintah.

3.      Partai, Golongan dan Aspirasi

Kajian ketiga dalam studi politik adalah Partai-partai politik, Golongan-golongan, asosiasi-asosiasi, Organisasi, Partisipasi warga negara dalam pemerintah dan administrasi hingga aspirasi dan pendapat umum.

4.      Hubungan Internasional

Kajian terakhir adalah pembahasan mengenai hubungan internasional yakni kajian relasi satu negara dengan negara lainnya. Hubungan internasional ini meliputi organisasi-organisasi, administrasi internasional, sistem politik internasional hingga Hukum Internasional.

Sekian penjelasan mengenai ilmu politik, konsep dan bidang kajiannya, terima kasih telah mengunjungi portal website mudabicara. Jika kalian merasa artikel ini bermanfaat, silahkan share artikel ini. Terimakasih

 

 

Sumber :

Contemporary Political Science terbitan UNESCO 1950

Dasar-Dasar Ilmu Politik Miriam Budiardjo

Buku Kotak Kosong Pilwali Kota Makassar: Perspektif Demokrasi, Konstitusi, Kelembagaan Politik dan Hukum (2019)

 

 

 

Kategori
Budaya

Bacaan Ayat Kursi: Arab, Latin dan Keutamaannya

Mudabicara.com_ Bacaan ayat kursi memiliki berbagai keutamaan dan keistimewaan bagi mereka yang istiqomah dan rajin mengamalkan dalam aktivitas sehari-hari.

Biasanya ayat kursi dibaca sebagai salah satu wirid dalam acara tahlilan rutin jama’ah nahdhiyin untuk mendapatkan selematan dari berbagai macam bahaya

Selain bernilai amal ibadah saat membacanya, surat al-Baqarah ayat 255 ini termasuk salah satu ayat Al-Qur’an yang agung dan penting karena terdapat nama Allah yang paling agung, yaitu Al-Hayyu dan Al-Qayyum

Bagi seorang muslim yang mengamalkan ayat kursi secara istiqomah fa Insyaallah akan mendapat penjagaan dari malaikat baik dalam keadaan bangun, tidur dan terutama saat di aktivitas di luar rumah.

Baca Juga : 3 Bacaan Doa Awal Tahun: Arab, Latin, Arti dan Keutamaan

Lalu bagaimana bacaan ayat kursi, arab, latin dan artinya, selengkapnya simak ulasan berikut ini:

Bacaan Ayat Kursi Arab

Bacaan Ayat Kursi

ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ مَن ذَا ٱلَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ

إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ

Bacaan Ayat Kursi Latin

Allahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyum.

Laa ta’khudzuhuu sinatuw wa laa naum.

Lahuu maa fis samaawaati wa maa fil ardh.

Man dzal ladzii yasyfa’u ‘indahuu illaa bi idznih.

Ya’lamu maa baina aidiihim wa maa khalfahum.

Wa laa yuhiithuuna bi syai-im min ‘ilmihii illaa bi maa syaa-a.

Wasi’a kursiyyuhus samaawaati wal ardha wa laa ya-uuduhuu hifzhuhumaa

Wahuwal ‘aliyyul ‘azhiim.”

Baca Juga : Bacaan Sholawat Al Fattah: Arab, Latin, Arti dan Keutamaannya

Arti Bacaan Ayat Kursi

Allah tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia yang Maha Kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya

Tidak mengantuk dan tidak tidur

Milik-Nya lah apa yang di langit dan di bumi

Siapakah yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya?

Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka

Dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya

Kursi Allah meliputi langit dan bumi

Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar

(QS. Al-Baqarah: 255)

Keutamaan Membaca Ayat Kursi

Membaca ayat kursi memiliki banyak keutamaan dan manfaat. Ada beberapa riwayat hadist yang menjelaskan tentang keutamaan mengamalkan surat Al Baqarah tersebut.

Rasulullah Saw bersabda (tentang Ayat Kursi) yang artinya “Ayat Kursi termasuk dari dua Surah Alquran yang bersinar (bercahaya).”

Dalam sebuah hadits lain yang diriwayatkan oleh Ubay bin Ka’ab, ayat ke-225 dalam surah Al-Baqarah ini merupakan ayat paling utama di dalam Al-Qur’an,  Rasulullah SAW bersabda;

“Wahai Abul Mundzir apakah engkau tahu ayat manakah di dalam Alquran yang paling agung?” Aku menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahuinya. Rasulullah a kembali bersabda, “Wahai Abul Mundzir apakah engkau tahu ayat manakah di dalam Alquran yang paling agung?” Aku menjawab, “Allah (yang) tidak ada sesembahan (yang berhak untuk disembah) selain Dia. Yang Maha Hidup (kekal) dan senantiasa mengurus (makhlukNya).” Lalu Rasulullah a memukul dadaku dan bersabda, “Demi Allah, semoga ilmu ini menjadikan engkau senang dan bahagia, wahai Abul Mundzir.”

Baca Juga : Bacaan Sholawat Syifa Tibbil Qulub: Arab, Latin Arti Berserta Keutamaannya

1. Terbuka Pintu Rezeki

Keutamaan membaca ayat kursi pertama adalah terbukanya pintu rezeki. Allah akan melapangkan rezeki dari jalan yang tak diduga-duga.

Selain itu, orang yang mengamalkan ayat kursi akan mendapatkan kemudahan dalam menerima pengetahuan baru. Hal tersebut tentu salah sau rezeki dari Allah.

Sebab karena pengetahun orang akan terjauhkan dari hal-hal negatif sekaligus dapat membedakan mana yang baik dan buruk.

2. Jauh Dari Godaan Setan

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, tentang setan yang mencuri harta zakat.

Aku akan mengajari beberapa kalimat (yang dengan itu) Allah akan memberikan manfaat kepadamu” Abu Hurairah berkata, “Apa itu?” Ia berkata, “Apabila engkau pergi ke tempat tidur, maka bacalah ayat kursi, “Allah tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya),” hingga akhir ayat. Maka engkau akan senantiasa mendapat penjagaan dari Allah dan setan tidak akan mendekatimu hingga pagi.”

Oleh karena itu orang yang membaca ayat kursi sebelum tidur maka setan tidak akan mendekatinya hingga pagi karena mendapatkan penjagaan dari Allah SWT.

Dalam hadist lain yang diriwayatkan oleh Ali bin Hamsyadz yang adil, dari Basyar bin Musa dari Humaidi dari Sufyan dari Hakim bin Jubair al-Asadi dari Abi Shalah dari Abu Hurairah berkata, Rasul Saw bersabda:

“Di surah al-Baqarah terdapat ayat yang merupakan sayyidah (ratu) ayat-ayat alquran, ia tidak dibaca di dalam sebuah rumah yang dihuni setan, kecuali setan tersebut keluar dari rumah tersebut. Ayat itu adalah ayat kursi.”

Baca Juga : Bacaan Sholawat Munjiyat: Arab, Latin, Arti dan Keutamaannya

Keutamaan ayat kursi dari awal perjuangan umat muslim adalah untuk mengusir setan.

Selain itu, ketika seseorang mengamalkan ayat kursi sebelum tidur, maka Allah akan menurunkan dua malaikat untuk menjaga tidurmu hingga pagi.

Salah satu riwayat menjelaskan bahwa Nabi Muhammad sering membaca ayat kursi sebelum masuk rumah agar menjadi penghalang bagi syaitan.

3. Terkabulnya Do’a

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Ibnu Majah,

“Asma Allah yang paling Agung yang apabila dibaca dalam doa pasti dikabulkan ada dalam tiga tempat yaitu surat al-baqarah surat al-imron dan surat Thaha.” (HR. Ibnu Majah)

Sebagai ayat yang paling agung maka barang siapa yang mengamalkan akan terkabul segala doa dan keinginannya.

4. Mempermudah masuk Surga

Dalam hadist riwayat Thabrani.

Barang siapa membaca ayat kursi sehabis setiap salat fardhu maka tiada penghalang baginya untuk memasuki surga kecuali hanya mati.” (HR. Thabrani)

Bagi seorang muslim yang membaca ayat kursi setelah melaksanakan salat fardhu maka akan dipermudah untuk masuk ke surganya Allah SWT.

Sebagaimana sabda Rasulullah Saw bersabda:

“Barangsiapa yang membaca ayat kursi setiap selesai shalat (fardhu), maka tidak ada penghalang antara dirinya dengan masuk surga, kecuali kematian.”

Sekian penjelasan mengenai bacaan ayat kursi dan keutamaannya, terima kasih telah mengunjungi portal website mudabicara. Jika kalian merasa artikel ini bermanfaat, silahkan share artikel ini. Terimakasih

Kategori
Budaya

3 Bacaan Doa Awal Tahun: Arab, Latin, Arti dan Keutamaan

Mudabicara.com_ Dalam merayakan pergantian tahun biasanya seseorang memiliki harapan dan keinginan yang akan mereka raih pada tahun berikutnya.

Perwujudan harapan tersebut biasanya dalam bentuk doa kepada Tuhan yang maha Esa agar apapun yang menjadi keinginan dan cita-citanya dipermudah oleh Allah Swt.

Tentu harapan pada tahun 2023 begitu banyak mulai dari jodoh, rezeki, karier, kesehatan dan berbagai kebaikan lainnya.

Melantunkan doa awal tahun juga bertujuan agar kehidupan yang akan datang semakin baik, serta menjadi pribadi yang semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Baca Juga : Sholawat Nabi: Teks Arab, Latin dan Manfaatnya Untuk Seorang Muslim

Selain itu, doa merupakan wujud permohonan seorang muslim kepada sang pencipta sekaligus bentuk keimanan atas kekuasaannya. Lau bagaimana doa awal tahun yang dapat kita amalkan, berikut ulasannya:

Bacaan Doa Awal Tahun

Bacaan Doa Awal Tahun

Meskipun dalam ajaran islam tidak perintah baik dalam Al-Qur’an maupun dalam Hadist tentang berdoa di awal tahun masehi. namun berdoa merupakan salah satu amal ibadah yang baik, beriku doa awal tahun.

1. Bacaan Doa Awal Tahun Pertama Arab

وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ اَللَّهُمَّ اَنْتَ اْلاَ بَدِيُّ الْقَدِيْمُ اْلاَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ وَكَرَمِ جُوْدِكَ الْمُعَوَّلُ وَهَذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ اَقْبَلَ اَسْأَلُكَ الْعِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَ
اَوْلِيَائِهِ وَالْعَوْنَ عَلَى هَذِهِ النَّفْسِ اْلاَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ وَاْلاِشْتِغَالِ بِمَا يُقَرِّبُنِى اِلَيْكَ زُلْفَى يَاذَالْجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ وَصَلَى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Bacaan Doa Awal Tahun Pertama Latin

Wa shallallaahu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa ‘aalihi wa shahbihii wa sallam. Allaahumma antal-abadiyyul-qadiimul-awwalu, wa ‘alaa fadhlikal-‘azhimi wujuudikal-mu’awwali, wa haadza ‘aamun jadidun qad aqbala ilaina nas’alukal ‘ishmata fiihi minasy-syaithaani wa auliyaa’ihi wa junuudihi wal’auna ‘alaa haadzihin-nafsil-ammaarati bis-suu’i wal-isytighaala bimaa yuqarribuni ilaika zulfa yaa dzal-jalaali wal-ikram yaa arhamar-raahimin, wa sallallaahu ‘alaa sayyidina Muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa aalihi wa shahbihii wa sallam.

Arti

“Dengan menyebut asma Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Semoga Allah tetap melimpahkan rahmat dan salam (belas kasihan dan kesejahteraan) kepada junjungan dan penghulu kita Muhammad beserta keluarga dan sahabat Beliau. Ya Allah! Engkau Dzat Yang Kekal, yang tanpa Permulaan, Yang Awal (Pertama) dan atas kemurahan-Mu yang agung dan kedermawananMu yang selalu berlebih, ini adalah tahun baru telah tiba.

“Kami mohon kepada-Mu pada tahun ini agar terhindar (terjaga) dari godaan syetan dan semua temannya serta bala tentara (pasukannya), dan (kami mohon) pertolongan dari godaan nafsu yang selalu memerintahkan (mendorong) berbuat kejahatan, serta (kami mohon) agar kami disibukkan dengan segala yang mendekatkan diriku kepadaMu dengan sedekat-dekatnya. Wahai Dzat Yang Maha Luhur lagi Mulia, wahai Dzat Yang Maha Belas Kasih.”

Baca Juga : Bacaan Sholawat Al Fattah: Arab, Latin, Arti dan Keutamaannya

2. Bacaan Doa Awal Tahun Kedua Arab

اَللّٰهُمَّ أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ المُعَوَّلُ، وَهٰذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِهِ، وَالعَوْنَ عَلَى هٰذِهِ النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ

Bacaan Doa Awal Tahun Kedua Latin

Allaahumma antal abadiyyul qadiimul awwal. Wa ‘alaa fadhlikal ‘azhiimi wa kariimi juudikal mu’awwal. Haadzaa ‘aamun jadiidun qad aqbal. As’alukal ‘ishmata fiihi minas syaithaani wa auliyaa’ih, wal ‘auna ‘alaa haadzihin nafsil ammaarati bis suu’I, wal isytighâla bimaa yuqarribunii ilaika zulfaa, yaa dzal jalaali wal ikraam.

Arti Bacaan Doa Awal Tahun Kedua

“Tuhanku, Kau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karunia-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan Iblis dan para walinya di tahun ini. Aku pun mengharap pertolongan-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. Kepada-Mu, aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmat-Mu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan.”

3. Bacaan Doa Awal Tahun Ketiga

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

اَللّٰهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هٰذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِيْ وَدَعَوْتَنِيْ إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِيْ عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِيْ وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ

Bacaan Doa Awal Tahun Ketiga Latin

Bismillaahir-rahmaanir-rahiim. Allahumma ma ‘amiltu min ‘amalin fi hadzihis sanati ma nahaitani ‘anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fiha ‘alayya bi fadhlika ba’da qudratika ‘ala ‘uqubati, wa da’autani ilat taubati min ba’di jara’ati ‘ala ma’shiyatik. Fa inni astaghfiruka, faghfirli wa ma ‘amiltu fiha mimma tardha, wa wa’attani ‘alaihits tsawaba, fa’as’aluka an tataqabbala minni wa la taqtha’ raja’i minka ya karim.

Arti Bacaan Doa Awal Tahun Ketiga

 “Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu-sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat-sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu. Tuhanku, aku berharap Kau menerima perbuatanku yang Kau ridhai di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahala-Mu. Janganlah kau membuatku putus asa. Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah.”

Baca Juga : Bacaan Sholawat Syifa Tibbil Qulub: Arab, Latin Arti Berserta Keutamaannya

Keutamaan Membaca Doa Awal Tahun

Dalam sebuah hadist Rosulullah SAW bersabda sebagai mana berikut:

ﻋﻦ ﻋﺒﺪ اﻟﻠﻪ ﺑﻦ ﻫﺸﺎﻡ ﻗﺎﻝ: ﻛﺎﻥ ﺃﺻﺤﺎﺏ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ – ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – ﻳﺘﻌﻠﻤﻮﻥ ﻫﺬا اﻟﺪﻋﺎء ﺇﺫا ﺩﺧﻠﺖ اﻟﺴﻨﺔ ﺃﻭ اﻟﺸﻬﺮ: اﻟﻠﻬﻢ! ﺃﺩﺧﻠﻪ ﻋﻠﻴﻨﺎ ﺑﺎﻷﻣﻦ ﻭاﻹﻳﻤﺎﻥ، ﻭاﻟﺴﻼﻣﺔ ﻭاﻹﺳﻼﻡ، ﻭﺭﺿﻮاﻥ ﻣﻦ اﻟﺮﺣﻤﻦ، ﻭﺟﻮاﺯ ﻣﻦ اﻟﺸﻴﻄﺎﻥ. رواه اﻟﻄﺒﺮاﻧﻲ ﻓﻲ “اﻷﻭﺳﻂ”
ﻗﺎﻝ اﻟﻬﻴﺜﻤﻲ: “ﻭﺇﺳﻨﺎﺩﻩ ﺣﺴﻦ”

“Dari Abdullah bin Hasyim, ia berkata bahwa para Sahabat Rasulullah shalallahu alaihi wasallam mempelajari doa berikut jika memasuki tahun atau bulan “Ya Allah, masukan kami ke dalamnya dengan aman, iman, selamat dan Islam. Mendapatkan ridho Allah dan dijauhkan dari gangguan syetan” (HR Thabrani, Al Hafizh Al Haitsami menilai Hasan)

Berdoa merupakan salah satu cara seorang hamba memohon kepada Allaah SWT oleh karena itu berdo’a awal tahun memiliki berbagai keutamaan.

Baca Juga : Bacaan Sholawat Fatih: Arab, Latin, Arti dan Keutamaannya

Keutamaan membaca do’a awal tahun.

  1. Memohon kemudahan dalam menjalani tahun mendatang
  2. Memohon kebaikan-kebaikan menyertahui sepanjang tahun
  3. Mempermudah mencapai cita-cita yang di inginkan
  4. Diberikan kesehatan dan keselamatan sepanjang tahun.

Sekian penjelasan mengenai doa awal tahun dan keutamaannya, terima kasih telah mengunjungi portal website mudabicara. Jika kalian merasa artikel ini bermanfaat, silahkan share artikel ini. Terimakasih